Anda di halaman 1dari 30

Asuhan Keperawatan Pada An.

Dengan Diagnosa Dengue Hemorrhagic Fever (Dhf)

Di Ruang Cempaka RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Dosen Pembimbing: Dr. Ns. Umi Solikhah, S.Pd., S.Kep., M.,Kep.


Pembimbing Lapangan: Nastiti Rahayu, S.Kep., Ns.

Disusun Oleh:

Nama : Elvi Nur Fitrianna

NIM : 2011020128

Kelas : 4C

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2021/2022


FORMAT PENGKAJIAN ANAK UNTUK PASIEN KELOLAAN

I. Identitas Pasien & Keluarga:


Nama Pasien : An. F
Usia : 11 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak ke 1 dari 2 bersaudara
Tanggal Masuk : 21-05-2022
Tanggal Pengkajian : 23-05-2022
Diagnosa Medis : Dengue Haemorhagic Fever (DHF)
Nama Ayah/Ibu : Tn. M/Ny. K
Usia Ayah/Ibu : 36 th/35 th
Agama : Islam
Alamat : Tlahab Lor RT 3/RW 5, Karang Reja Purbalingga
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
II. Keluhan Utama:
Demam
III. Keadaan Sakit Saat Ini (Kembangkan PQRST)
Sebelum dibawa ke rumah sakit, keluarga pasien mengatakan sudah demam naik- turun
sejak tanggal 14 Mei 2022. Lalu dibawa ke puskemas Karang Reja setelah dirawat dan
tidak ada perkembangan kemudian dirujuk ke RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 dengan menaiki kursi roda. Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan adanya keluhan tambahan yaitu pusing, mual muntah, adanya
ptekie, nyeri kepala, nyeri sendi, dan lemas. Kemudian hasil pemeriksaan TTV yaitu S:
38,1℃, TD: 120/80 mmHg, RR: 20x/menit, N: 198x/menit, SPO2: 98%, akral hangat,
terdapat nyeri hilang timbul di cepalo dengan skala nyeri 4, terapi yang telah diberikan
yaitu injeksi obat ranitidine 2x1 amp, injeksi ondansetron 2x1 amp, infus RL 20 tpm/8
jam, Paracetamol infus 400mg.
Kemudian pasien dipindahkan di ruang Cempaka pada pukul 12.40, dilakukan
pemeriksaan TTV dengan hasil S: 36,2 ℃, N: 110x/menit, RR: 20x/menit, SPO2: 97%,
TD: 120/80mmHg.
Saat dilakukan pengkajian hasil pemeriksaan TTV yaitu S: 35,6 ℃, TD: 105/65
mmHg, N: 97x/menit, SPO2: 97%. Dengan keluhan nyeri perut, demam naik turun,
dirasakan demam naik pada saat malam hari, lemas, bibir kering, tampak pusing, tidak
ada nafsu makan, tidak BAB selama 3 hari, mual/muntah, BAK (+), makan lontong
sedikit
P: adanya nyeri tekan
Q: terasa ditusuk-tusuk
R: perut bagian bawah
S: Skala nyeri 5
T: Pasien mengatakan perut terasa sakit saat berdiri, frekuensi hilang timbul
IV. Riwayat Anak pada Masa
1. Prenatal : Ibu mengalami gejala mual, muntah ringan saat trimester 1,
pemeriksaan rutin ke dokter kandungan setiap bulan, mendapatkan penambah
darah dan diminum selama 90 hari.
2. Intranatal : Persalinan secara normal, pada usia kehamilan 39+4 minggu, Panjang
bayi 48 cm, BB 3200 gram
3. Postnatal : keadaan bayi dan ibu sehat tidak ada kelainan, saat lahir bayi
menangis kencang
V. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
1. Riwayat penyakit sebelumnya : batuk pilek ringan
2. Pernah dirawat di RS : Belum pernah dirawat di rs sebelumnya
3. Obat-obatan yang digunakan : tidak ada
4. Tindakan (operasi) : Tidak ada
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi dasar : Sudah imunisasi lengkap
- 0-24 jam*: Hepatitis BO
- 1 bulan: BCG-Polio 1
- 2 bulan: DPT- HB-Hib 1, Polio 2
- 3 bulan: DPT- HB-Hib 2, Polio 3
- 4 bulan: DPT- HB-Hib 3, Polio 4, IPV
- 9 bulan: Campak/Measles Rubella (MR)

Imunisasi Lanjutan
- 18-24 bulan: 1 dosis DPT, HB-Hib, Campak/MR
- Kelas 1 SD/sederajat: 1 dosis Campak, DT
- Kelas 2&5 SD/sederajat: 1 dosis Td
*diawali dengan pemberian suntik vitamin K
VI. Riwayat Penyakit Keluarga (disertai Genogram), tuliskan sampai dengan 2 generasi
dalam keluarga
Paman pasien mengatakan bahwa ayah dari pasien juga pernah menderita DBD selama
2 minggu. Sedangkan kakek/nenek dan keluarga pasien tidak pernah menderita
penyakit yang sama dengan pasien.

Keterangan:

: laki-laki : pasien An. F : sudah meninggal

: perempuan : garis keturunan : serumah dengan pasien

: garis perkawinan : ayah pasien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan An.
VII. Riwayat Sosial
1) Yang mengasuh: Paman pasien mengatakan seluruh asuhan di asuh oleh ayah dan
ibu dari pasien
2) Hubungan Dengan anggota keluarga: Keluarga pasien mengatakan hubungan
dengan anggota keluarga cukup baik, jika diatur kadang nurut kadang membantah.
3) Hubungan dengan teman sebaya: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mudah
akrab dengan teman sebayanya dan sangat senang bermain
4) Pembawaanya secara umum: sangat aktif jika di rumah dan pemberani
5) Lingkungan rumah: Keluarga pasien mengatakan bahwa lingkungan sekitar rumah
bersih tidak ada genangan air. Namun pasien suka main di kebun dan disana ada
banyak nyamuk.
VIII. Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi: Keluarga pasien mengatakan pasien di rumah makan 3x sehari teratur.
Namun selama mengalami demam tidak nafsu makan
2) Eliminasi: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum BAB selama 3 hari.
Untuk BAK pasien 4-5x sehari
3) Istirahat Tidur: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelum di RS tidur
cukup pada waktu siang sekitar 1-2 jam dan pada waktu malam sekitar 8 jam.
Setelah di RS waktu tidurnya cukup 7-8 jam.
4) Aktifitas: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebelum sakit pasien aktif dan
setelah sakit kurang aktif karena merasa lemas dan tidak ada teman bermain yang
dikenal
IX. Pemeriksaan Tingkat pertumbuhan & perkembangan
1) Pertumbuhan Fisik: pasien tidak memiliki keterbatasan fisik
2) Perkembangan motorik kasar: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien aktif dan
suka berolahraga
3) Perkembangan motorik halus: cara belajar yang disukai yaitu dengan menulis
4) Perkembangan Bahasa: Bahasa sehari-hari Bahasa daerah yaitu Bahasa jawa
5) Perkembangan sosial: pasien mudah bergaul dengan teman lingkungan rumah dan
sekolah
6) Perkembangan kognitif: keluarga pasien mengatakan bahwa pasien dapat menerima
dan mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik
X. Tinjauan Sistem
1) Keadaan umum dan tanda tanda vital
a. Keadaan Umum : cukup, kesadaran composmentis
b. TB dan BB : 143 cm dan 39 kg
c. Lingkar kepala : 53 cm
d. Lingkar lengan : 23 cm
e. Suhu : 35,6oC
f. Frekuensi nafas : 22x/menit
g. Nadi : 97x/menit
h. Tekanan Darah : 103/68mmHg
i. SPO2 : 97%
2) Pengkajian Kardiovaskuler
a. Nadi, denyut apeks – frekuensi, irama dan kualitas: 97x/mnt, 103/68mmHg.
Irama teratur
b. Pemeriksaan Toraks dan hasil auskultasi:
Lingkar dada (toraks): 64cm
Adanya defoemotas: tidak Ada
Bunyi jantung: terdegar lup-dub
c. Tampilan Umum Tingkat aktifitas: berkurang karena lemas
Perilaku (gelisah, ketakutan, apatis): gelisah karena tidak ada teman dekat,
pasien hanya berhubungan dengan keluarganya saja, merasa cemas karena
berada di lingkungan baru dan tindakan medis yang dilakukan di rs
d. Jari ubuh (Dubbling) pada tangan dan kaki: Tidak Ada
e. Kulit
Warna: Sawo Matang
Elastisitas: Dapat kembali dalam waktu kurang dari 2 detik
Suhu tubuh: 35,6℃
f. Edema
Periorbital: Tidak Ada
Ekstremitas: Tidak Ada
3) Pengkajian Respitatori
a. Bernafas
Frekuensi Pernafasan, Ke dalam dan kesimetrisan: 22x/menit, normal, simetris
Pola nafas (Apnea, takipnea): eupnea (normal)
Retraksi: Tidak Ada
Pernafasan cuping hidung:Tidak Ada
Posisi yang nyaman: Supinasi, semi fowler
b. Hasil Auskultasi Toraks
Bunyi Nafas: Suara nafas vesikular
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang: Fase ekspirasi dan fase inspirasi sama
sama teratur
c. Hasil Pemeriksaan Toraks
Lingkar dada: 64 cm
Bentuk Dada: Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan
4) Pengkajian Neurologi
a. Tingkat Kesadaran (Hasil GCS): composmentis E 4 M 6 V 5
b. Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala: normal, mesosephal
Fontonel: Tertutup
Lingkar Kepala: 53 cm
c. Reaksi Pupil
Ukuran: isokor kanan 3mm, kiri 3mm
Reaksi terhadap cahaya: ada, mengecil ketika dikenai cahaya
d. Aktifitas Kejang
Jenisnya: Tidak Ada
Lamanya: Tidak Ada
e. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap Nyeri: meringis
f. Refleks Refleks Tendon dan Superficial: Normal
Refleks Potologis: Normal
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
Perkembangan Menulis dan Menggambar: pasien bisa menulis dan
menggambar dengan baik
Kemampuan Membaca: pasien dapat membaca dengan lancar
Kemampuan menghitung: dapat menghitung perkalian dan pembagian
5) Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit: Kembali dalam 2 dtk
Membrane mukosa: bibir kering
Asupan dan haluaran: asupan nutrisi kurang karena tidak nafsu makan
b. Abdomen
Nyeri: nyeri dibagian perut bawah
Bising usus: 6x/menit
Muntah (jumlah, frekuensi dan karakteristik): 2x/hari
Feses (frekuensi dan karakteristik): belum BAB 3 hari, biasanya konsistensi
lembek, warna feses coklat kekuning-kuningan
Kram: tidak ada
6) Pengkajian Renal/Ginjal
a. Fungsi Ginjal
Nyeri tekanan pinggang atau suprapublik: tidak ada
Disuria: Tidak Ada
Pola Berkemih (lancer/menetes): Lancar 4-5x sehari
Adanya Acites: tidak ada
Adanya edema pada (skrotum, periorbital, tungkai bawah): tidak ada
b. Karakteristik urine dan urinasi
Urine Tampak bening atau keruh: sedikit Keruh, tidak terpasang kateter
Warna: Keruh
Bau (amoniak atau aseton): khas urine
Berat Jenis: -
Menangis saat berkemih: Tidak
c. Genetalia
Iritasi: Tidak Ada
Seklret: Tidak Ada
7) Pengkajian musculoskeletal
a. Fungsi Motorik Kasar
Ukuran Otot: tidak ada
Tonus Otot: tidak ada
Kekuatan: lemas
Gerakan abnormal: tidak ada
b. Fungsi motoric halus
Manipulasi mainan: iya, pasien dapat bermain
Menggambar: iya, pasien dapat menggambar dengan baik
c. Kontrol postur
Mempertahankan posisi tegak: iya, tetapi tidak bisa berdiri lama-lama
Bergoyang-goyang: kadang-kadang
d. Persendian
Rentang gerak: bebas, sedikit terbatas, karena pada tangan kiri terpasang infus
Kontrakstur: tidak ada
Adanya edema dan nyeri: tidak ada
Tonjolan abnormal: tidak ada
e. Tulang belakang:
Lengkung tulang belakang (scoliosis, kifosis): tidak ada
8) Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna: sawo matang
Adanya ptechea, memar: Tidak ada ptechea dan tidak ada memar
Pendarahan dan membrane mukosa: Tidak ada
b. Abdomen
Pembesaran hati: Tidak ada pembesaran hati
Pembesaran limpa: Tidak ada pembesaran limpa
9) Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi: normal
b. Tampilan umum
Pasien merasa pusing
c. Poliura: Tidak
d. Polifagia: Tidak
e. Polidipsi:Tidak
f. Kulit kering: Tidak
10) Obat-obatan saat ini
N Nama Dosi Indikasi Kontraindik Efek samping
o. Obat s asi
1. Injeksi 2x1 Pada anak mulai Bila terdapat Sakit kepala,
Ranitidin amp dari 1 bulan Riwayat sembelit, diare,
e 2ml diindikasikan porfiria akut mual, muntah, sakit
k/p untuk ulkus & perut
peptikum & hipersensitiv
duodenum, itas terhadap
GERD, ranitidin
esophagitis
erosive, dan
stress ulcer
2. Injeksi 2x1 Mencegah & Pernah Sakit kepala, rasa
Ondansetr amp mengobati mual mengalami seperti melayang,
on 2ml muntah hipersensitiv konstipasi, kelelahan
k/p itas terhadap
obat ini dan
kombinasi
dengan
apomorphin
karena dapat
menimbulka
n hipotensi
dan
penurunan
kesadaran.
Pada pasien
dengan
gangguan
fungsi hati
berat harus
dihindari.
3. Paraceta 400 meredakan gejala Hindari Trombositopenia
mol infus mg demam dan nyeri konsumsi (jumlah trombosit
k/p pada berbagai Paracetamol kurang dari normal)
penyakit pada orang Leukopenia (jumlah
seperti demam yang leukosit kurang dari
dengue, tifoid, memiliki normal)
dan infeksi hipersensitiv Nyeri dan sensasi
saluran kemih. itas atau terbakar di area
Pada pasien anak, alergi suntikan
paracetamol terhadap Gangguan saluran
digunakan saat Paracetamol cerna: mual,
suhu > 38,5 C. Obat ini juga muntah, sembelit
Paracetamol juga tidak boleh Gangguan sistem
dapat digunakan digunakan saraf: sakit kepala
pada secara Gangguan
keluhan ostheoart intravena kejiwaan: insomnia
ritis, nyeri pada pasien Gangguan kulit dan
punggung gangguan jaringan subkutan:
belakang, nyeri hati berat gatal dan kemerahan
kepala, nyeri atau pada kulit
pasca operasi, penyakit hati Jarang
dan nyeri pada aktif terjadi: hipotensi (te
gigi. kanan darah rendah)
dan takikardia (deny
ut jantung di atas
normal)
4. Ringer 20 Ringer laktat Tidak Nyeri dada
Lactat tpm/ diberikan terdapat Detak jantung
infus 8 pada demam kontraindika abnormal
jam dengue sesuai si absolut Penurunan tekanan
derajat terhadap darah
penyakitnya: penggunaan Kesulitan bernapas
Derajat I dan II: ringer laktat. Batuk
ringer laktat Namun, Bersin-bersin
diberikan penggunaan Ruam
sebanyak jumlah nya Gatal-gatal, dan
kebutuhan cairan bersamaan Sakit kepala
harian + defisit dengan Efek samping lebih
5% ceftriaxone serius termasuk:
Dengue shock dilaporkan Infeksi di daerah
syndrome: ringer dapat injeksi
laktat diberikan menimbulka Trombosis vena atau
10 ml/kgBB n presipitasi Flebitis di daerah
secara bolus pada pada aliran injeksi
anak-anak atau darah, Ekstravasasi, dan
300-500 ml sehingga Peningkatan volume
selama 1 jam tidak cairan
untuk dewasa. disarankan. (hipervolemia)
Apabila syok Ringer laktat Tidak semua orang
berat, maka juga mengalami efek
cairan dapat sebaiknya samping ini.
diberikan secara tidak
agresif. diberikan
bersamaan
dengan
transfusi
darah karena
meningkatka
n risiko
koagulasi
karena
kalsium.
11) Pemeriksaan Laboratorium
Lab tgl 21/5/22
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 14,9 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit L 3,7 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit 42 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit 5,6 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 134 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 27 pg 26-34 Perhitungan
MCHC 36 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 74 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil L0 % 1-3
Basophil 0 % 0-1
Netrofil Segmen 67 % 50-70
Limfosit 26 % 25-40
Monosit 7 % 2-8
Netrofil# 2,5 10^3/mm3
Limfosit# 1,0 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 2,5 Rasio RNF

Gula darah sewaktu 103,5 mg/dL 70-150


Lab tgl 22/5/22
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 13,8 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit L 2,9 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit 40 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit 5,3 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 87 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 26 pg 26-34 Perhitungan
MCHC 35 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 75 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil L0 % 1-3
Basophil 1 % 0-1
Netrofil Segmen 70 % 50-70
Limfosit L 23 % 25-40
Monosit 7 % 2-8
Netrofil# 2,0 10^3/mm3
Limfosit# 0,7 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 2,9 Rasio RNF

Imunologi
IgM Dengue Positif
IgG Dengue Positif
Lab tgl 23/5/22
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 14,2 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit L 3,6 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit L 39 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit 5,3 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 29 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 27 pg 26-34 Perhitungan
MCHC 26 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 75 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil 1 % 1-3
Basophil 1 % 0-1
Netrofil Segmen L 48 % 50-70
Limfosit 39 % 25-40
Monosit H 11 % 2-8
Netrofil# 1,7 10^3/mm3
Limfosit# 1,4 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 1,2 Rasio RNF

Imunologi
IgM Dengue Positif
IgG Dengue Positif
Lab tgl 24/5/22
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 14,7 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit 4,3 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit 39 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit H 5,4 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 30 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 27 pg 26-34 Perhitungan
MCHC H 37 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 73 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil 3 % 1-3
Basophil 1 % 0-1
Netrofil Segmen L 33 % 50-70
Limfosit H 44 % 25-40
Monosit H 20 % 2-8
Netrofil# 1,4 10^3/mm3
Limfosit# 1,9 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 0,7 Rasio RNF

Lab tgl 25/5/22


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 13,3 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit 4,6 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit L 36 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit 4,9 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 37 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 27 pg 26-34 Perhitungan
MCHC H 37 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 74 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil 3 % 1-3
Basophil 0 % 0-1
Netrofil Segmen L 25 % 50-70
Limfosit H 51 % 25-40
Monosit H 21 % 2-8
Netrofil# 1,1 10^3/mm3
Limfosit# 2,4 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 0,5 Rasio RNF
Lab tgl 26/5/22
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metode
Rujukan
Hematologi
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 14,0 g/dL 11,8-15,0 CH3pectrophotometry
Leukosit 6,0 10^3/ul 4,5-13,5 Flowcytometry
Hematokrit L 38 % 40-52 RBC pulse H detection
Eritrosit 5,2 10^6/uL 4,4-5,9 Electronic impedance
Trombosit L 146 10^3/ul 156-408 Electronic impedance
MCH 27 pg 26-34 Perhitungan
MCHC H 37 g/dL 32-36 Perhitungan
MCV L 73 fL 80-100 Perhitungan
DIV COUNT Flowcytometry
Eusinofil H6 % 1-3
Basophil 1 % 0-1
Netrofil Segmen L 29 % 50-70
Limfosit H 50 % 25-40
Monosit H 15 % 2-8
Netrofil# 1,7 10^3/mm3
Limfosit# 3,0 10^3/mm3
Netrofil limfosit rasio 0,6 Rasio RNF

12) Pemeriksaan Diagnostik


Rapid antigen: negative
Widal: negative semua
A. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS: Hipertermia Proses Penyakit akibat virus
Keluarga pasien mengatakan dengue
demam naik turun dirasa naik
saat malam hari
DO:
KU cukup, kesadaran
composmentis, kulit terasa
hangat
Jam 05.30 S: 37,7oC
Jam 11.00 S: 35,6oC N:
97x/mnt TD: 103/68mmHg
Jam 17.00 S: 37,8oC N:
72x/mnt TD 103/72mmHg
Lab tgl 21/5/22 = HB: 14,9 ; AL:
3,7 ; HT: 42 ; AT: 135 ; GDS:
103,3 ; widal: negative semua ;
rapid antigen: negatif

Lab tgl 22/5/22 = HB: 13,8 ; AL:


2,9 ; HT: 40 ; AT: 87

Lab tgl 23/5/22 = HB: 14,2 ; AL:


3,6 ; HT: 39 ; AT: 29

Lab tgl 24/5/22 = HB: 14,7 ; AL:


4,3 ; HT: 39 ; AT: 30

Lab tgl 25/5/22 = HB: 13,3 ; AL:


4,6 ; HT: 36 ; AT: 37

Lab tgl 26/5/22 = HB: 14 ; AL: 6


; HT: 38 ; AT: 146
IgM Dengue +
IgG Dengue +
2. DS: Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis
Klien mengatakan nyeri perut
bagian bawah, pasien
mengatakan perut terasa sakit
saat berdiri
P: adanya nyeri tekan
Q: terasa ditusuk-tusuk
R: nyeri di area perut bagian
bawah
T: nyeri terasa saat berdiri,
frekuensi hilang timbul
DO:
KU cukup, kesadaran
composmentis, nyeri perut
bagian bawah
S: Skala nyeri 5
3. DS: Risiko Defisit Faktor psikologis yaitu
Klien mengatakan merasa Nutrisi keengganan untuk makan
lemas, tidak nafsu makan,
makan lontong sedikit
DO:
Klien tampak pusing, bibir
kering kemerahan, BAK (+),
BAB (-) 3 hari, flatus (+),
mual/muntah (+) tidak ada
nafsu makan, makan lontong
sedikit.

B. Prioritas Masalah
1. Hipertermia b.d proses penyakit akibat virus dengue
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
3. Risiko Defisit nutrisi b.d Faktor psikologis yaitu keengganan untuk makan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : An. F

Jenis kelamin : Laki-laki

Tgl Masuk RS : 21-05-2022

Usia : 11 tahun

Dx Medis : DHF

Tgl Pengkajian : 23-05-2022

Dx Perencanaan
No
Keperawatan SLKI SIKI Rasional
1. Hipertermia Termoregulasi Manajemen - selalu
b.d proses Hipertermia monitoring
penyakit L.14134
I.15506 suhu tubuh
akibat virus Setelah dilakukan tindakan agar tidak
dengue keperawatan 2x24 jam Observasi:
D.0130 terjadi
diharapkan termoregulasi
pasien membaik. Dengan - Identifikasi hipotermia atau
kriteria hasil: penyebab hipertermia
hipertermia
Indikasi Awal Akhir - Monitor suhu tubuh -Agar tidak
- Monitor haluaran terjadinya
Suhu 3 4 urine peningkatan
tubuh suhu sediakan
Terapeutik
Suhu 4 5 lingkungan
kulit - Sediakan
yang sejuk agar
Keterangan: lingkungan yang
dingin dapat sirkulasi
1: memburuk tubuh yang
- Longgarkan atau
2: cukup memburuk lepaskan pakaian baik
- Berikan cairan oral
3: Sedang
Kolaborasi
4: cukup membaik
- Kolaborasi
5: membaik pemberian cairan &
elektrolit intravena,
jika perlu
Regulasi Temperatur
I.14578
Observasi:
- Monitor suhu tubuh
anak tiap dua jam,
jika perlu
- Monitor warna dan
suhu kulit
2 Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen nyeri Monitor
b.d agen keluhan nyeri
pencedera L.08066 I.08238 pasien untuk
fisiologis Setelah dilakukan tindakan Observasi mengetahui
keperawatan 2x24 jam skala dan
D.0077 - Identifikasi intensitas nyeri
diharapkan tingkat nyeri pasien
menurun. Dengan kriteria hasil: lokasi,
karakteristik,
Indikasi Awal Akhir durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas
Kemampuan 4 5 nyeri
meningkatkan - Identifikasi skala
aktivitas nyeri
- Identifikasi factor
Keterangan:
yang
1: menurun memperberat dan
memperingan
2: cukup menurun nyeri
3: Sedang Teraupetik
4: cukup meningkat - Berikan teknik
5: meningkat nonfarmakologis
untuk mengurangi
Indikasi Awal Akhir rasa nyeri
- Kontrol
Keluhan 3 5 lingkungan yang
nyeri memperberat rasa
Meringis 4 5 nyeri
- Fasilitasi istirahat
Keterangan: dan tidur
1: meningkat Edukasi
2: cukup meningkat - Jelaskan strategi
3: Sedang meredakan nyeri
- Anjurkan monitor
4: cukup menurun nyeri secara
5: menurun mandiri
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetic jika
perlu
3 Risiko Nafsu Makan Manajemen nutrisi Monitor
Defisit asupan makan
Nutrisi b.d L.03024 I.03119 dan asupan
factor Setelah dilakukan tindakan Observasi nutrisi pasien
psikologis keperawatan 2x24 jam agar masa
yaitu diharapkan nafsu makan pasien - Identifikasi pemulihan
keengganan membaik. Dengan kriteria hasil: makanan yang cepat membaik
untuk makan disukai
Indikasi Awal Akhir
D.0032 - Monitor asupan
Keinginan 1 4 makan
makan Teraupetik
Asupan 1 4
makanan - Lakuka oral
hygiene sebelum
Asupan 1 4 makan, jika
nutri perlu
Keterangan: - Fasilitasi
1: menurun menentukan
pedoman diet
2: cukup menurun
- Sajikan makanan
3: Sedang secara menarik
4: cukup meningkat dan suhu yang
sesuai
5: meningkat
Edukasi
5: membaik
- Ajarkan diet
yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan,
jika perlu
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrient
yang dibutuhkan,
jika perlu
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An. F

Jenis kelamin : Laki-laki

Tgl Masuk RS : 21-05-2022

Usia : 11 tahun

Dx Medis : DHF

Tgl Pengkajian : 23-05-2022


No
Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien Paraf
DX
1 Senin - Mengobservasi k/u pasien S: pasien mengatakan nyeri
- Mengkaji keluhan pasien perut berkurang, serta
23/05/202 demam ↑↓, demam dirasa
2 - Mengukur TTV
- Memonitor cairan parenteral: naik saat malam hari, mual Elvi
07.30 Infus Ringer Lactat 20 tpm/8 muntah
jam O: k/u cukup, pasien
- Memberikan terapi obat: kooperatif, kes.
Inj. Ondansetron 2x1amp 2ml Composmentis, ma/mi (+)
Inj. Ranitidine 2x1 amp 2ml tapi sedikit, demam ↓, mual
Paracetamol infus 400mg muntah (+), nyeri perut
berkurang
S: 35,6oC
N: 97x/menit
TD: 103/68 mmHg
2 Senin - Mengobservasi k/u pasien S: pasien mengatakan nyeri
perut berkurang, demam ↓
23/05/202 - Mengkaji keluhan pasien
2 O: k/u cukup, pasien
- Mengukur TTV kooperatif, kes. Elvi
14.00 Composmentis, ma/mi (+),
- Memonitor cairan parenteral:
Inf. RL 20 tpm/8 jam ba/pil (-), demam ↓,
mual/muntah (-), BAK (+),
- Menganjurkan untuk makan BAB (-) 3 hari, nyeri perut
- Memotivasi untuk istirahat berkurang
S: 36,7℃
N: 100x/menit
TD: 106/69 mmHg
3 Senin, - mengobservasi k/u pasien S: pasien mengatakan nyeri
perut berkurang, demam (-)
23/5/22 - memantau pemberian cairan O: k/u cukup, inf. RL 20
parenteral: Inf. RL 20 tpm/8 tpm, ma/mi ditelateni,
21.30 jam pasien tampak > rileks, Elvi
demam (-), BAB (-) 3 hari,
- menciptakan lingkungan yang BAK (+), mual muntah (+)
nyaman nyeri perut berkurang
- mengukur TTV S: 36,4oC
- memotivasi pasien untuk N: 100x/menit
minum yang banyak
TD: 114/74 mmHg
- mengkaji keluhan pasien
- Memberikan terapi obat:
Inj. Ondansetron 2x1amp 2ml
Inj. Ranitidine 2x1 amp 2ml
Paracetamol infus 400mg
3 Rabu, - mengobservasi k/u pasien S: pasien mengatakan nyeri
perut berkurang, tidak
25/5/22 - memonitoring cairan demam
parenteral: inf. RL 20 tpm/8
07.00 jam O: k/u cukup, kes. Elvi
Composmentis,BAK (+),
- mengkaji keluhan pasien BAB (-) 5 hari, flatus (+),
- mengukur TTV makan 1 sdm ditelateni,
minum kurang, tidak ada
- menciptakan lingkungan yang nafsu makan, demam, bibir
nyaman kering (-), nyeri perut
berkurang
S: 36,1oC
N: 89x/menit
TD: 104/78 mmHg
3 Rabu, - mengobservasi k/u pasien S: pasien mengatakan nyeri
perut berkurang
25/5/22 - memonitor cairan parental: inf.
RL 20 tpm/8 jam O: k/u cukup, kes.
14.00 Composmentis,, ma/mi (+) Elvi
- mengukur TTV sedikit, BAK (+), BAB (-),
- memotivasi untuk makan ba/pil (-), mual/muntah (-),
nyeri perut berkurang
S: 35,3oC
N: 81x/menit
TD: 102/59 mmHg
3 Rabu, - mengobservasi k/u pasien S: demam (-), keluhan lain
(-)
25/5/22 - memonitor cairan parenteral: O: k/u cukup, kes.
inf. RL 20 tpm/8 jam Composmentis, pusing (-),
21.30 demam (-), perut sakit (-), Elvi
- mengukur TTV BAK (+), BAB (-) 6 hari,
- menganjurkan untuk istirahat flatus (+), ba/pil (-),
yang cukup keluhan lain (-), makan
sedikit, minum kurang,
bibir kering, mual/muntah
(-), tidak ada nafsu makan,
ba/pil (-)
S: 35,7oC
N: 71x/menit
TD: 88/65 mmHg
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An. F

Jenis kelamin : Laki-laki

Tgl Masuk RS : 21-05-2022

Usia : 11 tahun

Dx Medis : DHF

Tgl Pengkajian : 23-05-2022


Tgl/ No EVALUASI Paraf
DX
jam (SOAP)

23/5/22 1 S: keluarga pasien mengatakan demam ↑↓ demam dirasa naik


saat malam hari
12.00
O: k/u cukup, pasien kooperatif, kes. Composmentis, demam ↓,
S: 35,6oC N: 97x/menit TD: 103/68 mmHg, demam naik saat Elvi
malam hari

A: Hipertermia b.d proses penyakit akibat virus dengue


Indikasi Awal Akhir Saat ini Keterangan:
1: memburuk
Suhu 3 4 4
tubuh 2: cukup memburuk
Suhu 4 5 5 3: Sedang
kulit
4: cukup membaik
5: membaik

P: termoregulasi membaik dalam waktu 1x24 jam dengan kriteria


hasil:

- Suhu kulit membaik


- Suhu tubuh cukup membaik
Intervensi dilanjutkan:
Monitor TTV
Mengobservasi k/u pasien
Mengkaji keluhan pasien
Memberikan terapi obat: inf. Paracetamol 400mg
Memonitor cairan parenteral: inf. RL 20 tpm/8 jam
23/5/22 2 S: pasien mengatakan nyeri perut berkurang, P: adanya nyeri
tekan, Q: terasa ditusuk-tusuk, R: abdomen bawah, T: saat
14.00 berdiri hilang timbul
O: k/u cukup, kes. Composmentis, nyeri perut berkurang, Elvi
skala nyeri dari 5 ke 4, S: 36,7oC, N: 100x/menit TD: 106/69
mmHg
A: nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini
1: menurun
Kemampuan 4 5 4
2: cukup menurun
meningkatkan
aktivitas 3: Sedang
4: cukup meningkat
5: meningkat
Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini
1: meningkat
Keluhan 3 4 4 2: cukup meningkat
nyeri
3: Sedang
Meringis 4 5 5
4: cukup menurun
5: menurun
P: tingkat nyeri menurun dalam waktu 1x24 jam dengan kriteria
hasil:

- Meringis menurun
- Kemampuan meningkatkan aktivitas cukup
meningkat
- Keluhan nyeri cukup menurun
Intervensi dilanjutkan:
Mengkaji keluhan pasien
Mengobservasi k/u pasien
Memotivasi untuk istirahat
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Memonitor cairan parenteral: inf. RL 20 tpm/8 jam
23/5/22 3 S: pasien mengatakan makan sedikit, tidak ada nafsu makan
Keterangan:

14.00 O: k/u cukup, kes. Composmentis, makan1:sedikit


menurunlontong,
minum cukup, BAK (+), flatus (+), BAB2:(-)cukup
3 hari, mual
menurun
muntah (+) Elvi
3: Sedang
A: resiko deficit nutrisi b.d factor psikologis yaitu
4: cukup meningkat
keengganan untuk makan
5: meningkat
Indikasi Awal Akhir Saat ini

Keinginan 1 4 2
makan
Asupan 1 4 2
makanan
Asupan 1 4 2
nutrisi
P: nafsu makan membaik dalam waktu 1x24 jam dengan kriteria
hasil:

- Keinginan makan cukup menurun


- Asupan makanan cukup menurun
- Asupan nutrisi cukup menurun
Intervensi dilanjutkan:
Mengobservasi k/u pasien
Memantau pemberian cairan parenteral inf. RL 20 tpm/8 jam
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Memotivasi pasien untuk minum banyak
Memonitor asupan makan
Mengkaji keluhan pasien
Memberikan terapi obat: inj. Ondansetron 2x1 amp 2ml
inj. Ranitidin 2x1 amp 2ml
25/5/22 1 S: keluarga pasien mengatakan sudah tidak demam
07.00 O: k/u cukup, pasien kooperatif, kes. Composmentis, demam
(-), S: 36,1oC, N: 89x/menit TD: 104/78 mmHg
Elvi
A: Hipertermia b.d proses penyakit

Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini
1: memburuk
Suhu 3 4 5 2: cukup memburuk
tubuh
3: Sedang
Suhu 4 5 5
kulit 4: cukup membaik
5: membaik
P: termoregulasi membaik dalam waktu 1x24 jam dengan
kriteria hasil:
- Suhu tubuh membaik
- Suhu kulit membaik
Intervensi dihentikan
25/5/22 2 S: pasien mengatakan sudah tidak nyeri perut
12.00 O: k/u cukup, kes. Composmentis, nyeri perut berkurang,
pasien tampak rileks S: 36,1oC, N: 89x/menit TD: 104/78
mmHg Elvi
A: nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini
1: menurun
Kemampuan 4 5 5 2: cukup menurun
meningkatkan
3: Sedang
aktivitas
4: cukup meningkat
5: meningkat
Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini 1: meningkat

Keluhan 3 4 4 2: cukup meningkat


nyeri 3: Sedang
Meringis 4 5 5 4: cukup menurun
5: menurun
P: tingkat nyeri menurun dalam waktu 1x24 jam dengan
kriteria hasil:
- Keluhan nyeri cukup menurun
- Kemampuan meningkatkan aktivitas meningkat
- Meringis menurun
Intervensi dilanjutkan:
Mengkaji keluhan pasien
Mengobservasi k/u pasien
Memotivasi untuk istirahat
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Memantau pemberian cairan parenteral inf. RL 20 tpm/8 jam
25/5/22 3 S: pasien mengatakan makan ditelateni, sudah ada nafsu
14.00 makan
O: k/u cukup, kes. Composmentis, makan sedikit ditelateni, Elvi
minum cukup, BAK (+), flatus (+), BAB (-) 5 hari, mual
muntah (-)
A: resiko deficit nutrisi b.d factor psikologis yaitu
keengganan untuk makan
Indikasi Awal Akhir Saat ini Keterangan:
1: menurun
Keinginan 1 4 3
makan 2: cukup menurun

Asupan 1 4 3 3: Sedang
makanan 4: cukup meningkat
Asupan 1 4 3
5: meningkat
nutrisi
P: nafsu makan membaik dalam waktu 1x24 jam dengan
kriteria hasil:
- Keinginan makan sedang
- Asupan makanan sedang
- Asupan nutrisi sedang
Intervensi dilanjutkan
Mengobservasi k/u pasien
Memantau cairan inf. RL 20 tpm/8 jam
Menciptakan lingkungan yang nyaman
Memotivasi pasien untuk minum banyak
Memonitor asupan makan
Memotivasi pasien untuk memperbanyak asupan makan
Mengkaji keluhan pasien
26/5/22 2 S: pasien mengatakan sudah tidak nyeri
12.00 O: k/u cukup, kes. Composmentis, nyeri perut(-), pasien
tampak rileks S: 36,3oC, N: 82x/menit TD: 109/79 mmHg
Elvi
A: nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Keterangan:
Indikasi Awal Akhir Saat ini Keterangan:
1: menurun
Kemampuan 4 5 5 1: 2:
meningkat
cukup menurun
meningkatkan 2: 3:
cukup meningkat
Sedang
aktivitas
3: 4:
Sedang
cukup meningkat
4: 5:
cukup menurun
meningkat
5: menurun
Indikasi Awal Akhir Saat ini

Keluhan 3 4 5
nyeri
Meringis 4 5 5

P: tingkat nyeri menurun dalam waktu 1x24 jam dengan


kriteria hasil:
- Keluhan nyeri menurun
- Kemampuan meningkatkan aktivitas meningkat
- Meringis menurun
Intervensi dihentikan
26/5/22 3 S: pasien mengatakan makan ditelateni, sudah ada nafsu
makan
14.00
O: k/u cukup, kes. Composmentis, makan sedikit lebih
banyak ditelateni, minum banyak lebih dari 8 gelas, BAK Elvi
(+), flatus (+), BAB (-) 6 hari, mual muntah (-)
A: resiko deficit nutrisi b.d factor psikologis yaitu
keengganan untuk makan
Indikasi Awal Akhir Saat ini Keterangan:
1: menurun
Keinginan 1 4 4
makan 2: cukup menurun
Asupan 1 4 4 3: Sedang
makanan 4: cukup meningkat
Asupan 1 4 4
nutrisi 5: meningkat
P: nafsu makan membaik dalam waktu 1x24 jam dengan
kriteria hasil:
- Keinginan makan cukup meningkat
- Asupan makanan cukup meningkat
- Asupan nutrisi cukup meningkat
Intervensi dilanjutkan
Memotivasi pasien untuk minum banyak
Memonitor asupan makan
Memotivasi pasien untuk memperbanyak asupan makan

Pasien Boleh Pulang

Anda mungkin juga menyukai