Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN STROKE INFARK


DI RUANG AR-RAHMAN RUMAH SAKIT
ISLAM PURWOKERTO

ENJANG FIRLI HIDAYAH


2011020084
KASUS
N y .N usia 53 tahun pendidikan SD dengan pekerjaan ibu rumah tangga di bawa ke Rumah Sakit Islam
Purwokerto oleh keluarga dengan keluhan tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa digerakkan, terasa lemah, lemas,
sendi kaku, otot terasa lemah, nyeri pada saat tangan dan kaki digerakkan, gatal-gatal pada area punggung,
k u l i t t e ra s a p e r i h d a n p a n a s , s a k i t ke p a l a , t e ra s a m u a l , m e ra s a c e m a s d a n g e l i s a h d e n g a n ko n d i s i ya n g
sekarang. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan pasien dinyatakan stroke infark atau stroke non
hemoragik.
R i waya t ke s e h a t a n s e ka ra n g d i d a p a t ka n : Pa s i e n m e n g a t a ka n S e j a k 11 h a r i ya n g l a l u p a d a t a n g g a l
2 Mei 2023 pada saat pasien bangun tidur tiba-tiba tangan sebelah kiri tidak bisa digerakkan, lalu
p e r i k s a k e d o k t e r t e r d e k a t d a n d o k t e r m e n ya t a k a n h a n ya p e n g e r o p o s a n s e n d i . S e t e l a h b e b e r a p a h a r i
kemudian kaki kiri juga tidak bisa digerakkan. Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSI Purwokerto.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang terdapat adanya infark cerebri di
p a r i e t o o cc i p i t a l i s d e x t ra .
R i w a ya t k e s e h a t a n d a h u l u p a s i e n m e n g a t a k a n m e m p u n y a i r i w a y a t p e n y a k i t h i p e r t e n s i d a n r u t i n
meminum obat untuk menurunkan tekanan darah (Amlodipine 5 mg).
Data pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan kesadaran composmentis tekanan darah195/77 mmHg,
suhu 36 0 C, nadi 78x/menit, respirasi 22x/menit, SpO 2 98%, BB 78 kg, TB 154 cm, IMT 33,6 (Obesitas tingkat
2), SpO 2 98%, Eosinophyl 0 %, Trombochyt 142.000/cmm, infark cerebri di parietooccipitalis dextra, gyri dan
sulci tidak prominent, CTR >0,56.
PATHWAY KASUS
Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik
Menegakkan diagnosa ini karena adanya tanda dan gejala seperti pasien
mengatakan tangan kiri dan kaki kiri tidak bisa digerakkan terasa lemah dan
lemas, pasien mengatakan nyeri saat bergerak, pasien mengatakan
kekuatan otot menurun, cemas dan bingung, sendi nampak kaku, gerakan
nampak terbatas dan dibantu oleh keluarga, serta fisik nampak lemah.
Risiko perfusi serebral tidak efektif
Menegakkan diagnosa ini dikarenakan pasien mengatakan sakit
kepala, pusing, cemas dengan kondisi yang diderita, pasien nampak
gelisah, tekanan darah 195/77 mmHg

Risiko gangguan integritas


kulit/jaringan

Menegakkan diagnosa ini dikarenakan pasien


mengatakan gatal-gatal pada area punggung, kulit
terasa perih dan panas, kulit nampak kemerahan dan
pasien nampak nyeri
PRIORITAS DIAGNOSA

Risiko perfusi serebral tidak efektif


Alasan : Tekanan perfusi adalah bagian penting dari bagaimana setiap bagian
dan organ dalam tubuh berfungsi. Tanpa perfusi, darah tidak akan bersirkulasi
ke semua tempat yang seharusnya. Pecahnya pembuluh darah otak akan
menimbulkan perdarahan, akan sangat fatal bila terjadi interupsi aliran darah ke
bagian distal, disamping itu darah ekstravasi akan tertimbung sehingga akan
menimbulkan tekanan intrakranial yang meningkat, sedangkan penyempitan
pembuluh darah otak akan menimbulkan terganggunya aliran ke otak dan sel-
S e sel
r v i otak Service
c e 1akan mengalami 2
kematian. Service 3
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198)
qIdenifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi menempati ruang,
gangguan metabolism, edema serebral, penongkatakn tekanan vena,
obstruksi aliran cairan serebrospinal, hipertensi intrakarnial idiopatik).
qMonitor peningkatan TD
qMonitor penurunan frekuensi jantung
qMonitor irama napas
qAtur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
q Kolaborasi medis
Identifikasi Penyebab peningkatan TIK

Rasionalisasi : Untuk mengidentifikasi peningkatan TIK sedini mungkin,


mencegah herniasi dan kematian.
(Pinto VL, 2021)

Monitor peningkatan TD

Rasionalisasi : Autoregulasi mempertahankan aliran darah yang konstan sehingga


perfusi normal dapat dipertahankan.
(Theresia IY, 2018)

Monitor penurunan frekuensi jantung

Rasionalisasi : Untuk mngkompensasi curah jantung yang rendah dan dapat


mengakibatkan peningkatan detak jantung dan awalannya peningkatan tekanan
darah. Kemudian, tekanan darah bisa turun dan pasien bisa menjadi hipotensi
(Tabita Cumpian, 2021)
Monitor irama napas

Rasionalisasi : Pasien mungkin mengalami peningkatan sesak nafas saat


penurunan frekuensi jantung. Menilai saturasi oksigen akan memungkinkan
data objektif mengenai status pernapasan pasien.
(Tabita Cumpian, 2021)

Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien

Rasionalisasi : Untuk mengetahui status atau kondisi pasien


(Tabita Cumpian, 2021)

Kolaborasi medis pemberian obat etigobal, visilin, clopidogrel,amlodipine

Rasionalisasi : Untuk mengurangi atau mempercepat proses penymbuhan


pasien
(Tabita Cumpian, 2021)
KOMPLIKASI

Bila tidak diberikan penanganan dan pengobatan secara cepat dapat


menyebabkan kerusakan otak yang berkepenjangan, kecacatan jangka
panjang, atau bahkan kematian.
PROGNOSIS

Prognosis pasien akan membaik karena hasil pemeriksaan laboratorium


menunjukkan perbaikan yaitu trombosit tanggal 15 Mei mengalami kenaikan
menjadi 146.000/cmm, tidak ada gangguan komunikasi verbal. Prognosis
pasien akan tidak baik bila pasien menolak untuk kontrol rutin dan meminum
obat rutin. Bila pasien menolak, maka prognosisnya akan memburuk karena
kadar eosinophyl 0% karena berpengaruh pada tubuh tererang penyakit atau
infeksi.
TERIMAKASIH :)

Anda mungkin juga menyukai