Anda di halaman 1dari 7

Selasa, 27 Oktober 2020

Nama : Elvi Nur Fitrianna

NIM : 2011020128

Kelas :C

Mata Kuliah : Falsafah dan Teori Keperawatan

Tema Materi :

“Nursing Philosophy Florence Nightingale”

A. Sejarah
1. Sejarah Keperawatan
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan
manusia, yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai
bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan
rasa nyaman, pelayanan, dan keamanan bagi orang yang sakit.
Keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan
kemajuan peradaban manusia.
Pada awal sejarahnya, keperawatan dikenal sebagai bentuk pelayanan
komunitas dan pembentukannya berkaitan erat dengan dorongan alami
untuk melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Sepanjang
sejarah, profesi keperawatan dan kedokteran saling bergantung satu sama
lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa perawat dan selama
abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis (Donahue,
1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan perempuan telah
memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan
dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad
keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin
meningkat.
2. Sejarah Florence Nightingale Sebagai Pendiri Keperawatan Modern
➢ Tahun 1820
Florence Nightingale lahir di Florence Italia pada tanggal 12 Mei,
dari keluarga terdidik, makmur, aristokrat Victoria yang tinggal di
Derbyshire dan Hampshire.
➢ Tahun 1837
Florence Nightingale menerbitkan karya pertama dengan menulis
Buku Harian Panggilan Jiwanya yaitu “Tuhan berbicara kepadaku dan
memanggilku untuk melayaninya”.
➢ Tahun 1851-1853
Florence Nightingale melaksanakan pelatihan perawat di
Kaiserwerth Jerman komunitas agama protestan dengan fasilitas RS
dan menjadi pengawas di Hospital for Invalid Gentlewomen London.
➢ Tahun 1857
Florence Nightingale dijuluki “The Lady of the Lamp” karena
melakukan perjalanan ke Scutari Turki, merawat tantara Inggris dalam
perang.
➢ Tahun 1858-1870
Florence Nightingale mendirikan sekolah pelatihan keperawatan
pertama di St. Thomas’s Hospital & King’s College Hospital di
London.
➢ Tahun 1910
Florence Nightingale mampu bekerja hingga usia 80 tahun,
kehilangan penglihatan, dan meninggal di usia 90 tahun.
➢ Tahun 1983-1987
Florence Nightingale mendapat pengakuan dari Komunitas
Keperawatan Amerika yang terpesona oleh kehidupan dan karya
Nightingale.
➢ Tahun 2000
Buku Dossey “Florence Nightingale Mystic, Visionary,Healer”
menjadi inspirasi karena memberikan sejarah dan interpretasi
mendalam.
➢ Tahun 2001
Macrae Spiritualitas untuk kehidupan perawat.
➢ Tahun 2003-2010
Lorentzon mereview dan menganalisis surat yg ditulis
Nightingale. Biografi baru Nightingale oleh Mc.Donald.
B. Konsep Utama Model Keperawatan Teori Florence Nightingale
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah
sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan
mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat
dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah
kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan
pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale,
pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari
lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat
tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas
dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien
untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkanpenerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif
dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas
manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan
emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-
kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
3. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan
spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
C. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale
Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan
mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal,
sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk
membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat
kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini
tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses
tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus
menggunakannalarnya, disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan
penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai
health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti
merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi
lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang
memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan
interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan
orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat
berjalan.
Asumsi utama teori Florence Nightingale dibagi menjadi 4 faktor :
1. Keperawatan
Keperawatan bertanggungjawab untuk kesehatan orang lain. Notes on
Nursing didedikasikan untuk wanita yang merawat dan berfikir seperti
seorang perawat.
2. Manusia
Person sebagai pasien, setiap pasien sebagai individu yg unik.
Nightingale menghormati orang dari berbagai LB dan tidak menghakimi
berkenaan dengan nilai social.
3. Kesehatan
Disease dan illnes sebagai proses perbaikan yang alami dilakukan
disaat seseorang tidak memperhatikan masalah Kesehatan.
4. Lingkungan
Menciptakan dan mempertahankan lingkungan terapeutik akan
meningkatkan kenyamanan dan pemulihan pasien.
D. Penegasan Teoritis
1. Perilaku Kepedulian
Praktik keperawatan di Krimea sebagai bukti, ronde keperawatan.
2. Teori kuman
Memahami konsep penularan dan kontaminasi melalui bahan organic dari
pasien dan lingkungan.
3. Komitmen Pendidikan
Notes on Nursing membuat perbedaan antara peran pembantu RT dan yang
dilatih khusus sebagai perawat.
4. Alam
Percaya bahwa peran keperawatan untuk mencegah gangguan dari proses
perbaikan dan untuk memberikan kondisi yang optimal sehingga
memastikan kesembuhan pasien.
5. Caring
Kepedulian spiritual dalam praktik keperawatan.
6. Konsep Etika Modern
Pengambilan keputusan yang ringkas dan jelas oleh perawat dan dokter
mengenai pasien.
E. Pengembangan Lebih Lanjut
1. Notes on Nursing
Panduan untuk merawat orang sakit dan memperjelas mana keperawatan
dan mana bukan.
2. Filosof Keperawatan
Premis Nightingale memberikan dasar bagi pengembangan praktik maupun
teori keperawatan saat ini.
3. Tourville & Ingalls, 2003
Batang pohon hidup dari teori-teori keperawatan.
Pertanyaan :
1. Konseptual dasar yang dikemukakan Florence Nightingale adalah
lingkungan fisik eksternal. Mengapa Florence menitikberatkan pada konsep
tersebut?
2. Komponen yang termasuk paradigma keperawatan adalah?
3. Hubungan teori Florence dengan konsep keperawatan yaitu?
4. Apa yang mendasari sebuah teori dari Forence Nightingale?
5. Konsep model Florence Nightingale yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara adalah?

Sumber :

• https://infokep.blogspot.com/2018/08/teori-keperawatan-florence-
nightingale.html?m=1
• PowerPoint materi Nursing Philosophy Florence Nightingale
by Ns. Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep.

Anda mungkin juga menyukai