Anda di halaman 1dari 11

Nama : ELVI NUR FITRIANNA

NIM : 2011020128

Kelas : 4C

UAS Sistem Informasi dan Teknologi dalam Keperawatan

T.A. 2021/2022

1. Seorang Kepala Bidang Keperawatan suatu rumah sakit sedang menghitung beban kerja
pearwat di rung rawat inap, setelah di kaji ternyata waktu perawat banyak tersita untuk
mengerjakan pekerjaan administrasi berupa penulisan laporan asuhan keperawatan pada
rekam medis pasien sehingga waktu pelayanan kepasien menjadi berkurang berdampak
pada kepuasan pasien.
Pertanyaan: Ide system informasi apa yang bisa anda berikan untuk menyelesaikan
persoalan diatas? Dan bagaimana arsitektur system informasi dari ide anda tersebut?
(gambarkan)
Jawab:
Ide yang bisa saya berikan yaitu dengan membuat aplikasi untuk mendokumentasikan
asuhan keperawatan. Yang bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat
pendokumentasian asuhan keperawatan yang dibuat, sehingga Tindakan asuhan
keperawatan menjadi lebih efektif, efisien dan akurat.
Program ini dirancang agar perawat dapat memasukan data -data hasil pengkajian dan
masalah keperawatan lengkap dengan intervensi keperawatan akan muncul, sehingga
perawat bisa menentukan bentuk implementasi yang dilakukan dan evaluasi keadaan
pasien.
 Rancangan program aplikasi
1) Fitur master
Fitur ini adalah fitur dasar aplikasi. Dimana data pasien dan data perawat bisa
memakai data yang dikelola aplikasi askep ini. Fitur ini berisi
 Master data pasien
a. Data Lengkap Pasien
b. Pengkajian
Dalam pengkajian ini ada dua pendekatan:
i. Template dan Subtemplate Pengkajian
Dengan adanya template ini, kajian keperawatan akan lebih focus
ii. Pengkajian Global
Pengkjian global adalah melakukan pengajian semua aspek
keperawatan. Pengkajian ini dilakukan

 Master data perawat


2) Fitur Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Merupakan Penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi
Informasi) dengan acuan standar internasional keperawatan yaitu NANDA,
NOC, dan NIC.
a. Diagnosa Keperawatan
Perumusan diagnosa keperawatan yang menggunakan standar internasional.
Diagnosa ini dihasilkan dari analisa yang dilakukan komputer, berdasarkan
data data yang dimasukan saat pengkajian keperawatan.
b. Tujuan Keperawatan
Tujuan keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Classification ( NOC ).
Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada masing-
masing Diagnosa Keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu
(dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan.
c. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Classification
(NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Perawat dapat
melakukan Print Hasil perencanaan sehingga dapat digunakan sebagai
panduan proses implementasi keperawatan.
d. Implementasi
Implementasi Keperawatan menggunakan Label NIC dan aktifitas dalam
NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah
dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari
aktifitas tersebut Input Aktivitas Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan menggunakan Kriteria, Skala dan Target. Setelah
perawat menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada
hari berikutnya tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien.
 Fitur aplikasi
1) Fitur Logo Aplikasi

2) Home

Identitas Identitas
Pasien Perawat

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan
Keperawatan

Intervensi
Keperawatan

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi
Keperawatan

Home Data Profil

Perkembangan RS

3) Fitur Master
 Data pasien

N
Nisa
Identitas Pasien

Diagnosa Medis

Keluhan

Riwayat Kesehatan

Keadaan Umum & TTV

Pengkajian Sistem Organ Tubuh

Pemeriksaan Penunjang

Save
 Data perawat

A
Amel
Identitas Perawat

No. HP

E-mail

Ruangan

Rumah Sakit
Save

2. Di era pandemic saat ini banyak masyarakat yang takut untuk berobat ke pelayanan
kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit karena takut tertular virus corona, seperti yang
dialami oleh Ny S seorang penderita Diabetes mellitus yang sebelumnya rutin control,
selama pandemic jadi tidak pernah control penyakitnya karena takut tertular virus korona di
RS.
Pertanyaan: Ide system informasi apa yang bisa anda berikan untuk menyelesaikan
persoalan diatas? Dan bagaimana arsitektur system informasi dari ide anda tersebut?
(gambarkan)
Jawab:
Ide yang akan saya berikan yaitu dengan membuat aplikasi Diabetes Control. Karena
mengelola diabetes membutuhkan kedisiplinan tinggi dari penderita maupun orang
terdekat. Aktivitas rutin seorang penderita diabetes, seperti minum obat diabetes, cek
gula darah, dan pola diet sehari-hari, harus diatur dan tidak boleh lalai sehari pun.
Belum lagi terapi pendukung, seperti jadwal olahraga dan yang lainnya.
Oleh karena itu aplikasi ini dirancang, untuk menghindari tertularnya virus covid-19 di
RS. Karena saat ini teknologi ini dapat diakses kapan pun dan dimana pun.
 Rancangan Program Aplikasi
1) Edukasi
Pada fitur ini berisi informasi mengenai pengetahuan tentang penyakit diabetes
dan komplikasinya. Fitur ini tidak hanya untuk penderita diabetes saja, fitur ini
juga berisi tentang pencegahan diabetes pada orang yang berisiko dan tips agar
keluarga bisa memberikan dukungan pada penderita diabetes.
 Kumpulan artikel & video tentang diabetes
 Event. Informasi mengenai edukasi online seperti seminar atau kegiatan
olahraga virtual
2) Forum
Forum konsultasi seputar keluhan dalam mengelola diabetes, yang akan
dipandu oleh dokter ahli dari Teman Diabetes. Kamu juga bisa saling berbagi
pengalaman dengan sesama penderita diabetes.
3) Cek Gula Darah & Health Tracker
Memungkinkan penderita diabetes melakukan pengecekan kadar gula darah
sewaktu secara rutin setiap saat diperlukan. Selain itu juga ada berbagai
parameter hasil cek kesehatan, seperti berat badan, tekanan darah, dan menu
harian, dapat dimasukkan ke dalam aplikasi.
4) Medicine Reminder
Mengingatkan penderita diabetes untuk mengonsumsi obat diabetes atau obat-
obatan lain tepat waktu dengan dosis yang benar.
5) Buy Medicine
Pasien dan keluarga lebih mudah mengakses pembelian obat-obatan yang
dibutuhkan.
6) Emergency Button
Penderita diabetes bisa menyimpan data kerabat dan keluarga terdekat di
dalam aplikasi. Jadi saat mengalami kondisi darurat dan butuh bantuan
secepatnya, maka Emergency button bisa ditekan dan secara otomatis
memberikan notifikasi kepada orang terdekat.
 Fitur Aplikasi
a. Edukasi Dasar
Diabetes Control
Edukasi Forum
Kelas Edukasi Online

Apa itu diabetes?

Home Emergency Rekaman Shop Profil


b. Forum

Diabetes Control
Edukasi Forum

Home Emergency Rekaman Shop Profil

c. Cek Gula Darah & Health Tracker

Diabetes Control

Home Emergency Rekaman Shop Profil

3. Di era pandemic saat ini juga, banyak institusi pendidikan yang terdampak dalam proses
pembelajaran, khususnya pembelajaran laboratorium, yang berdampak pada keterampilan
mahasiswa khususnya mahasiswa kesehatan dan kedokteran, bila hal ini terus berlanjut
ditakutkan akan menurunkan kompetensi lulusan, lulusan yang kurang kompeten (khususnya
bagi lulusan mahasiswa bidang kesehatan) tentunya bila bekerja akan dapat membahayakan
keselamatan pasien.
Pertanyaan: Ide system informasi apa yang bisa anda berikan untuk menyelesaikan
persoalan diatas? Dan bagaimana arsitektur system informasi dari ide anda tersebut?
(gambarkan)
Jawab:
Untuk saat ini saya masih belum terfikirkan mengenai aplikasi apa yang perlu dibuat
untuk menunjang system pembelajaran di masa pandemic ini pada mahasiswa Kesehatan
yang sangat membutuhkan keterampilan praktik yang kompeten. Setelah melakukan riset
dengan membaca beberapa artikel saya menemukan beberapa ide yang dapat saya
rangkum terkait pembelajaran laboratorium yang dapat diterapkan di masa pandemic ini,
diantaranya yaitu:
1) Mengacu kepada kebijakan Kemendikbud, selama masa pandemi pembelajaran teori
dan praktikum dilaksanakan secara daring, menggunakan metode blended learning.
Blended Learning adalah sebuah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
menggabungkan, mencampurkan, mengombinasikan sistem pendidikan konvensional
dengan sistem pendidikan berbasis digital. Mahasiswa menggunakan dua metode
sistem belajar, secara daring dan juga secara tatap muka melalui video conference.
Dalam metode pembelajaran ini, mahasiswa diminta mempelajari materi yang
diajarkan oleh dosen kemudian secara mandiri mencari materi dari berbagai sumber.
2) Pembelajaran secara offline namun dilakukan Sebagian mahasiswa secara bergantian
untuk mengurangi aktivitas berkerumun.
3) Bantuan dan dukungan anggota keluarga sebagai pasien untuk mahasiswa praktek
skill yang tidak beresiko tinggi
4) Mahasiswa dapat melakukan praktik laboratorium di kampus dengan menggunakan
phantom/alat peraga, namun harus tetap sesuai protocol Kesehatan.
5) Pembelajaran praktik klinik di rumah sakit yang bekerjasama dengan kampus dapat
dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditentukan oleh tempat
praktik, termasuk penggunaan APD lengkap.
6) Mengembangkan Virtual Reality laboratorium untuk melatih keterampilan
mahasiswa. Contoh universitas yang sudah menerapkannya yaitu universitas UI dan
UNPAD.
Rancangan Metode Pembelajaran yang Dapat Diterapkan Mahasiswa Kesehatan

Metode
blended
learning: Pembelajaran
melakukan praktik melalui video
laboratorium di offline: dilakukan
conference Sebagian
kampus dengan
menggunakan mahasiswa secara
phantom/alat bergantian untuk
peraga, namun harus mengurangi
tetap sesuai protocol aktivitas
Kesehatan. berkerumun

Bantuan dan
Pembelajaran praktik dukungan
klinik di rumah sakit yang anggota keluarga
bekerjasama dengan sebagai pasien
kampus dapat dilakukan MAHASISWA untuk mahasiswa
dengan menerapkan praktek skill
protokol kesehatan yang yang tidak
ditentukan oleh tempat beresiko tinggi
praktik, termasuk
penggunaan APD lengkap.
Mengembangkan
Virtual Reality
laboratorium untuk
melatih
keterampilan
mahasiswa.

4. Di dalam melakukan operan (ganti shift) yang sering dilakukan oleh perawat, dalam
beberapa kesempatan beberapa perawat merasakan adanya kekurangan informasi dan
dokumentasi dalam melanjutkan tugas shift baru, terutama menyangkut informasi pasien dan
asuhan keperawatannya. Perawat pengganti (shif baru) membutuhkan informasi yang utuh
dan lengkap agar proses tindakan keperawatan selaras dan berjalan lancar.
Pertanyaan: Ide system informasi apa yang bisa anda berikan untuk menyelesaikan
persoalan diatas?
Jawab:
Ide system informasi untuk mengatasi masalah mengenai operan shift dapat dilakukan
dengan menerapkan metode SBAR.
Operan shift jaga perawat merupakan sebuah pelimpahan wewenang serta tanggung
jawab utama dalam memberikan perawatan kepada pasien antar shift jaga di rumah sakit.
Kegiatan dalam operan adalah menyampaikan laporan kondisi pasien berdasar asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan perawat selama jam dinasnya.
Tujuan operan adalah menyediakan informasi yang akurat tentang rencana perawatan
pasien, tindakan keperawatan yang telah dilakukan, terapi yang telah diberikan kepada
pasien, kondisi terbaru, perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya serta tindak lanjut
rencana keperawatan yang akan dilaksanakan oleh perawat shift jaga selanjutnya. Proses
penyampaian informasi kondisi pasien antar shift jaga perawat sangat penting dan harus
berkesinambungan, sehingga perawat membutuhkan instrumen yang khusus yang dapat
memfasilitasi proses penyampaian informasi yang efektif dan efisien.
Instrumen operan shift perawat dengan pendekatan komunikasi efektif SBAR ruang
rawat inap, dibutuhkan modifikasi untuk mempermudah pelaksanaan timbang terima dan
menyesuaikan dengan standar akreditasi rumah sakit yang terbaru. Pengembangan
instrumen komunikasi efektif metode SBAR, mengakomodasi Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), mengedepankan keselamatan pasien, berfokus pada
mutu pelayanan keperawatan, serta mengintegrasikan perkembangan teknologi dan
informasi.
SBAR merupakan singkatan dari situation, background, assesment,
recommendation, yaitu suatu teknik atau cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
komunikasi yang efektif, cepat dan tepat. Komunikasi ini semakin populer di bidang
pelayanan kesehatan, khususnya di antara para profesional. Misalnya, antar profesi
kedokteran, keperawatan, konsul lisan atau melaporkan kondisi kritis pada pasien.
Penggunaan format SBAR akan membantu perawat fokus terhadap aspek penting yang
akan diinformasikan kepada teman sejawat selama proses timbang terima sehingga
timbang terima menjadi lebih efektif dan efisien.
 Situation adalah kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Situation berisi mengenai
data pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir, tanggal masuk, hari perawatan,
dokter yang bertanggung jawab, perawat yang bertanggung jawab, nama ruangan,
nomor tempat tidur, alasan masuk rumah sakit, diagnosa medis, masalah keperawatan
dan keluhan utama pasien.
 Background menjelaskan kondisi pasien secara lengkap. Perawat akan menyebutkan
riwayat penyakit dan pengobatan sebelumnya, riwayat alergi, hasil laboratorium, hasil
rontgent, pengobatan dan intervensi keperawatan yang telah dilakukan dan respon
pasien terhadap tindakan perawatan dan pengobatan. 
 Assessment merupakan pengkajian kondisi pasien terkini. Informasi tersebut meliputi
tanda-tanda vital (suhu, tekanan darah, frekuensi nafas), tingkat kesadaran, nyeri yang
dirasakan, status nutrisi (berat badan, tinggi badan, index massa tubuh), kemampuan
buang air besar dan air kecil, keberadaan luka di tubuh (khususnya luka dekubitus)
dan informasi klinis lain yang mendukung. 
 Recommendation menginformasikan tindakan keperawatan yang seharusnya
berdasarakan data situation, background, dan assessment meliputi rencana tindakan
yang akan dilakukan, rencana tindak lanjut, solusi yang bisa perawat tawarkan kepada
dokter, apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien,
dan waktu yang diharapkan perawat saat tindakan itu terjadi.
Instrumen operan shift dengan metode SBAR ini meningkatkan kemampuan perawat
dalam mengidientifikasi keluhan dan kodisi pasien dengan cepat dan sistematis sehingga
segera diberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam bentuk pemberian
perawatan dan pengobatan yang tepat berdasar keluhan pasien. Selain itu, mempermudah
penyampaian informasi antar perawat dan tim kesehatan lain yang juga merawat pasien,
seperti dokter, farmasi, dan ahli gizi. Penggunaan instrumen yang tepat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan dna berdampak pada kepuasan pasien selama dirawat di
rumah sakit.
Artikel dapa dilihat secara online pada:

https://www.researchgate.net/publication/
342673260_Nurses_Shift_Handover_Instrument_Development_Evaluation_Using_SBAR_E
ffective_Communication_Method

Anda mungkin juga menyukai