Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 3

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

A. Pendahuluan

Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang


pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selainitu dokumentasi
keperawatan merupakan bukti akuntabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang
perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti
secara professional dan legal dapat dipertanggungjawabkan. Pendokumentasian pada
pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara manual atau berbasis komputer.

Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi


berbasis computer yaitu:

1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu
perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapati nformasi klinik tentang
semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)

B. Sistem Informasi Keperawaan

Sistem Informasi Keperawatan (SIK)


merupakan integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk
mendukung pasien dan perawat dalam pengambilan keputusan di
seluruh peran perawat dan
pengaturan, dengan menggunakan struktur informasi, proses, dan
teknologi (Thompson, 2002).

Sistem informasi keperawatan (SIK) juga membantu sistem klinik dalam mengelola
data keperawatan dan juga kegiatannya. (Dhake, 2013). Selain itu memberikan manfaat di
lingkungan rumah sakit apabila dikelola dengan baik, yaitu menghemat waktu dalam
melakukan pendokumentasian, data yang tercatat akan lebih aman dan resiko untuk hilang
jauh lebih sedikit daripada manual sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
dari staf perawat (Cheryl, 2007).

SIK umumnya mempunyai beberapa program yang dipergunakan untuk


melaksanakan berbagai fungsi klinik, pendidikan dan manajemen. Kebanyakan SIK
mempunyai modul untuk klasifikasi pasien, ketenagaan, penjadualan, manajemen personel
dan pembuatan laporan. SIK juga dapat dipergunakan untuk membuat perawatan pasien
menjadi lebih efektif dan ekonomis. Biasanya digunakan pada komponen klinik termasuk
riwayatdan pengkajian pasien, rencana dan pelayanan keperawatan, catatan perkembangan,
pendidikan pasien dan perencanaan pulang pasien. Semua ini dapatdilaksanakan di kantor
keperawatan atau dengan system yang lebih maju di sisi tempat tidur pasien.
(Swansburg&Swanburg, 2001)

C. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan


Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea& Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999), Sedangkan
menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data,
informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem
informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi. Selanjutnya pendokumentasian
keperawatan yang menggunakanSistemInformasiManajemenKeperawatan,dimanafasilitas
yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan.

D. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawat

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancangdalam SIM Keperawatan


antara lain

1. Standar Asuhan Keperawatan


Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu
pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing
Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome
Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention
Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan
Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan denganm
engacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan
Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada criteria yang ada
dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.
2. Standart Operating Procedure (SOP)
(SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standarasuhan
keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.
3. Discharge Planning
adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat
dariirumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud,
perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien
pulang.
2. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
3. Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit,
dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga
perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat
sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid.
Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari
aktifitas perawatsehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan
atau bulanan.
4. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-
hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan
keperawatan.
5. Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yangada
6. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode,
yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi
alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan
implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
7. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara
global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di
rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar
dariperawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan
resume perawatan.

Evaluasi

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi keperawatan


2. Apa fugsi sistem informasi bagi keperawatan?

Anda mungkin juga menyukai