1. Ketenagaan.
Sistem didesain untuk memenuhi data base tenaga, standar ketenagaan
keperawatan, pola ketenagaan, jenjang karir, perencanan pengembangan
tenaga,
perencanaan kebutuhan, kompetensi, rekrutmen, mutasi, rotasi, jadwal dinas,
angka kredit perawat, kinerja perawat. Sistem juga mampu menampilkan
pelaporan ketenagaan sesuai kebutuhan (customize).
2. Fasilitas keperawatan. Sistem didesain untuk memfasilitasi standar peralatan
keperawatan, perencanaan kebutuhan, pemakaian, mutasi dan pemeliharaan
fasilitas keperawatan
3. Metode.
Sistem juga memfasilitasi Model Pelayanan Keperawatan, Standar Prosedur
Operasional, Standar Asuhan Keperawatan berdasarkan Evidance Base
Nursing, Pedoman pengelolaan etik, supervisi keperawatan
4. Keuangan.
Sistem mampu memfasilitasi remunerasi tenaga keperawatan, pembiyaan
pasien dari pelayanan keperawatan, analisis base costing, unit cost
5. Laporan Rawat Inap, Rawat Jalan dan Perawatan Khusus
6. Dokumen kinerja perawat
7. Dokumen efisiensi pembiayaan pasien
8. Akreditasi Rumah Sakit
9. Dll
Implementasi Sistem Informasi Keperawatan
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya
saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Hal ini
berarti bahwa rumah sakit harus melakukan kebijakan kebijakan strategis antara lain efisiensi
dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat
mengambil keputusan-keputusan strategis untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat
agar dapat menjadi badan usaha yang responsif, inovatif, efektif dan efisien.
S.I. Keperawatan adalah sistem informasi dengan pendekatan ilmiah dan menggunakan
system pakar membantu rumah sakit khususnya profesi perawatan dalam mencapai sasaran
utama sebagai berikut:
Sistem Informasi Keperawatan merupakan paket system aplikasi yang terpadu dan
terintegrasi, yang dihubungkan secara on-line pada fungsi pelayanan rumah sakit, mulai dari
transaksi pendaftaran, perawatan, sampai dengan chek-out pasien.
Cara Akses
Salah satu hal yang mendapatkan perhatian untuk membuat aplikasi yang mudah
digunakan oleh user adalah rancangan user interface. Rancangan ini dibuat dengan
meminimalkan cara akses user ke menu-menu yang disediakan.
Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar yang baku dan dipakai sebagai
standar untuk semua bagian.
Rancangan Grafis
Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan disesuaikan
perpaduannya untuk tetap menjaga kemudahan penggunaan aplikasi oleh user.
Pedoman Aplikasi
Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara menggunakan
fungsi-fungsi yang terdapat pada form untuk memberikan panduan penggunaan
kepada user. Cara ini akan sangat membantu user untuk mengoperasikan tiap form
dalam aplikasi.
SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER
Lalatar Belakang
c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien
dirawat dari rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud,
perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
h. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat
difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang
efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan
alat bantu operan shift.
i. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajamen keperawatan adalah
laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
j. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam
rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat
dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan
dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
k. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang
merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun
karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia.
Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang
telah dibuat.
o. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan
oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
p. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala
Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah
dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum
Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan untuk
mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan
kesehatan. Namun kondisi keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung
dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat
dokumentasi yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara
luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama
pelayanan keperawatan.
Definisi PDA (Personal Digital Assistants) menurut Wikipedia adalah sebuah alat komputer
genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu,
namun terus berkembang sepanjang masa. PDA memiliki fungsi antara lain sebagai
kalkulator, jam, kalender, games, internet akses, mengirim dan menerima email, radio,
merekam gambar/video, membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet.
PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio, dapat berfungsi
sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media players. Saat ini banyak PDA
dapat langsung mengakses internet, intranet dan ekstranet melalui Wi-Fi, atau WWAN
(Wireless Wide-Area Networks). Dan terutama PDA memiliki kelebihan hanya menggunakan
sentuhan layar dengan pulpen/ touch screen.7)
Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau
tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang .Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya membina dan
mempertahankan akontabilitas perawat dan keperawatan (Webster New World Dictionary
dalam Marelli (1996). Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah satu
alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan
keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit (Fisbach, 1991).
Hal sesuai dengan pendapat Jasun (2006) yang mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan perlu diterapkan
untuk pendokumentasian keperawatan pada masa yang akan datang. Hal ini didukung oleh
pernyataan Sitorus (2006) yang mengatakan bahwa pendokumentasian pada pemberian asuhan
keperawatan dapat dilakukan secara manual atau berbasis komputer. Namun terbukti bahwa
penerapan berbasis komputer memberikan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu untuk
mendukung proses profesionlisme keperawatan di Indonesia, penerapan dokumentasi berbasis
komputer menjadi sangat penting.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER
Di Indonesia komputer bagi perawat adalah hal yang aneh dan menyulitkan tugas perawat,
sehingga banyak yang gagap teknologi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar perawat di
Indonesia masih mempunyai pendidikan yang rendah, sehingga sangat sulit untuk merubah
pandangan tentang teknologi yang maju. Di salah satu rumah sakit ada yang sudah disediakan
komputer secara link namun hanya untuk pendokumentasian secara keseluruhan, hanya
tindakan diagnostik bukan tindakan keperawatan.
Dewasa ini telah berkembang dokumentasi keperawatan berbasis komputer (Computer Based
Nursing Documentation) yang menjadi pengganti Paper Based Documentation, Paper based
documentation, disamping kelebihannya juga mempunyai banyak kelemahan, diantaranya
butuh motivasi yang kuat untuk menulis, kualitasnya rendah dan banyak keterbatasan.
Sebagian perawat melengkapi dokumentasi ketika pasien sudah pulang. Atau tidak semua
kaidah dokumentasi dipatuhi sehingga kualitas dokumentasi keperawatan buruk. Misalnya ada
simbol-simbol yang tidak diketahui oleh semua tenaga kesehatan. Hampir di sebagaian besar
rumah sakit yang ada di Indonesia, masih menggunakan tulisan tangan, yang terkadang tulisan
tersebut tidak selalu dapat dibaca, ada yang masih dicoret dan di timpa oleh tulisan yang lain.
Kesulitan tersebut barangkali tidak perlu terjadi saat kita mempunyai solusi dan menyadari
pentingnya dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting
ditinjau dari aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian
dan akreditasi (Nursalam, 2008).
Singkatnya, banyak informasi yang bisa didapat dengan melaksanakan dokumentasi
keperawatan yang benar, misalnya data penyakit pasien, angka morbiditas, angka mortalitas,
lama hari rawat (length of stay/LOS), BOR, angka nosokomial, budget keperawatan dan
informasi statistik lainnya yang sangat bermanfaat bagi manajer keperawatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme keperawatan.
Senada dengan Lyden, Menke, at all (2001) dalam penelitian yang berjudul “Computerized
Clinical Documentation System (CDS) in the Pediatric Intensive Care Unit” mengatakan
bahwa dibandingkan dengan paper based documentation, CDS lebih dapat
dipertanggungjawabkan (legibel), lebih lengkap dan memerlukan waktu yang lebih singkat.
Disamping itu juga memperbanyak waktu untuk merawat pasien, menurunkan “medical
errors”, meningkatkan kualitas dokumentasi dan meningkatkan kesinambungan pelayanan.
Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan komputer
Aplikasi merupakan aplikasi berbasis web dan untuk dapat mengakses aplikasi dibutuhkan
browser (Mozilla firefox atau Google Chrome). Dalam uji coba aplikasi ini aplikasi pada
webserver dengan mengetikkan pada browser : http://localhost/askeppneumonia. Pada halaman
browser akan muncul seperti pada gambar
Langkah awal dalam pengelolaan data basis pengetahuan (Domain, Class, Tipe Class,
Diagnosis, Batasan Karakteristik dan Faktor Berhubungan). Dalam proses pengelolaan data
basis pengetahuan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.Pengolahan Data Domain, merupakan tahapan pendefenisian Domain yang terdapat pada
NANDA.
Pengkajian Pasien, merupakan pencatatan batasan karakteristik dari pasien ketika perawat
melakukan suatu interview.
Menampilkan Rencana Tindakan, merupakan langkah seorang perawat
untuk menampilkan rencana tindakan.
Menampilkan Tujuan Tindakan, merupakan langkah seorang perawat untuk
menampilkan rencana tindakan
Penerapan sistem informasi keperawatan terkomputerisasi terkait intervensi yang
dilakukan di beberapa RS di Indonesia diharapkan spesifik mulai dari Nursing Out Come
(NOC) yang baku klasifikasi dan jelas kriterianya; Nursing Intervention Clasification
(NIC) disusun secara baku pada setiap klasifikasinya dan disesuaikan juga dengan
klasifikasi tujuan (NOC). Perawat tinggal memilih label NIC yang tersedia pada masing-
masing diagnosa keperawatan yang sesuai dengan tujuan penanganan masalah pasien.
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC
dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang
telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas
tersebut.
Menurut American Association of Nurse Executive (1993) dalam Saba & McCormick
(2001) mengemukakan manfaat penting dalam penggunaan informasi teknologi, yaitu:
1)komunikasi, sebagai sarana koordinasi dan mencegah pembiasan informasi pada klien
secara berulang;
2)aspek legal, dapat disajikan alat bukti di pengadilan bila ada gugatan klien/keluarga;
3)penelitian, berisi informasi yang dapat disajikan alat bukti di pengadilan bila ada gugatan
dari klien/keluarga;
4)pendidikan, dapat dijadikan alat pendidikan bagi siswa/calon perawat;
5)monitoring kualitas,
6)statistik, dari catatan klien sebagai informasi bagi institusi dalam membuat antisipasi
kebutuhan masyarakat yang akan datang;
7)akreditasi, dokumentasi adalah komponen yang dinilai dalam akreditasi rumah sakit; dan
8)pembayaran, dapat dijadikan alat/bantuan untuk menerima pembayaran/anggaran dari
pemerintah.
Aturan dalam membuat dokumentasi yang efektif menurut Alimul (2002), yaitu: