Anda di halaman 1dari 35

Manajemen Informasi dan

Teknologi dalam Keperawata


VITARIA WAHYU ASTUTI
 Di era teknologi informasi dan era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan
untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan
pelayanan  kesehatan yang tidak bermutu maka masyarakat berhak menuntut pada
pemberi pelayanan kesehatan.
 Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar ba
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayan
kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat har
mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkaji
sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan siste
pendokumentasian yang baik. 
 Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sanga
dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuha
keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen. Sala
satu bagian dari perkembangan teknologi dibidang informasi yang sudah mula
dipergunakan oleh kalangan perawat di dunia internasional adalah teknologi PD
( personal digital assistance).
 Di masa yang akan datang, pelayanan kesehatan akan dipermudah dengan
pemanfaatan personal digital assistance (PDA). Perawat, dokter, bahkan pasien akan
lebih mudah mengakses data pasien serta informasi perawatan terakhir.
 Dokter, mahasiswa kedokteran, perawat, bahkan pasien akan lebih mudah mengak
pasien serta informasi perawatan terakhir. “Aplikasi klinis yang banyak digunakan
ini adalah referensi tentang obat/drug reference.
Sejarah Perkembangan Komputer dalam Keperawatan

 Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit
dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah sakit mengg
jasa komputer, setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat terlambat mend
manfaat dari komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh peraw
akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
 Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
 Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan
masa depan staf.
 Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) dite
dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akh
1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan pe
lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen kepe
(SIMK)
 Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem informasi rumah sakit (SIR) dite
dan perawat mulai merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada akh
1980-an memunculkan mikro-komputer yang berkekuatan besar sekali dan pe
lunak untuk pengetahuan keperawatan seperti sistem informasi manajemen kepe
(SIMK)
 Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan kesehatan
karena banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien.
Pelayanan dan manajer keperawatan harus memasukkan banyak data/informasi mengenai
pasien mulai dari saat masuk hingga pasien pulang.
 Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur:
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
Informasi dan Praktik
Keperawatan
VITARIA WAHYU ASTUTI
 Ruang lingkup praktik keperawatan terdiri dari praktik keperawatan, mulai dari perawatan
individu sampai pada administrasi pelayanan kesehatan, manajemen pelayanan sampai
pada masalah kesehatan pada tingkat yg komplek yang didalamnya termasuk kesehatan
dimasyarakat, home care dan sekolah kesehatan
 Secara traditional, aktivitas keperawatan fokus hanya melakukan validasi (cheking) pesan
pesan dokter dan melakukan tindakan, namun saat ini keperawatan berkembang mulai
dari praktik secara ketergantungan menjadi praktik mandiri
 informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh perawat berasal dari berbagai data dan sumber
data
Masalah dalam tatanan klinik dan catatan administrasi

 Perawat mempunyai berbagai kendala dalam hal dokumentasi dan back up data, meskipun
dalam setiap shift dinas perawat menghabiskan waktu 8-30% untuk melakukan
administrasi, tetapi ada kekurangan yg sangat signifikan dalam kualitas kegiatan yang
dicatat baik secara klinis dan administrasi
 Dokumentasi dari intervensi keperawatan adalah salah satu komponen terlemah dalam
proses keperawatan (proses pengkajian yang tidak dilakukan secara terstruktur)
 Dokumentasi data dan administrasi sangat bervariasi dan berjalan secara alami
 Idealnya data yang dikumpulkan adalah fokus dari perawatan yang dilakukan
 Data yang tidak didokumentasikan dengan jelas tidak dapat digunakan
STANDAR TERMINOLOGI
SISTEM INFORMASI
KEPERAWATAN
Latar Belakang

 Pengelolaan data dan informasi dalam lingkung kecil tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap asuhan keperawatan. Tetapi dalam lingkung besar dapat
mempengaruhi waktu
 Komputer dalam sistem informasi keperawatan menjadi pilihan yang rasional bagi
perawat. Kenapa ??
• Waktu untuk melakukan administrasi berkurang, dan waktu untuk bersama
bertambah sehingga mutu pelayanan keperawatan meningkat.
• untuk membangun sistem informasi keperawatan berbasis komputer tidaklah
banyak hal yang harus dikaji melalui studi kelayakan (feasibility study). Studi ke
yang dimaksud meliputi studi kelayakan dari aspek kelayakan ekonomi (echo
feasibility), kelayakan operasional (operational feasibility), kelayakan waktu
feasibility) dan kelayakan hukum (law feasibility).
• Oleh karena itu muncul ide untuk membangun standar bahasa keperawatan (Standardized
Nursing Language) yang dapat dipakai secara universal.
• Standar yang diperlukan dalam membangun sistem informasi tidak terbatas kepada
standar bahasa saja, tetapi standar sistem informasi keperawatan diharapkan meliputi :
Standar Praktik, standar konsep data, standar terminologi, standar minimum data, standar
teknologi
Standar Praktik

 Standar praktik menjadi penting untuk membangun sistem informasi keperawatan karena
berhubungan dengan standar prosedur dan standar asuhan dimana kedua standar ini
diperlukan untuk menentukan alur data dan output yang dibutuhkan dari sistem informasi
keperawatan.
Standar Konsep dan data

 Standar konsep dan data diperlukan dalam desain terminologi keperawatan (nursing
terminologies) sehingga kapanpun dan dimanapun terminologi yang digunakan bersifat
tetap dan dapat dimengerti (reliable).
Standar Terminologi

• Standar terminologi mengacu kepada penggunaan istilah yang tetap sebagai ekspresi dari
konsep dan data, artinya sebuah istilah mempunyai pengertian yang baku dan mempunyai
ketentuan bagaimana dan kapan istilah tersebut digunakan. Salah satu wujud dari
pengembangan standar terminologi adalah klasifikasi diagnosa keperawatan menurut
NANDA, OMAHA System yang diaplikasikan dalam lingkup komunitas, Home
Healthcare Classification System (HHCC), Nursing Intervention Classification (NIC) dan
Nursing Outcomes Classification (NOC), SDKI, SLKI, SIKI
Standar Minimum Data

 Sistem informasi keperawatan memerlukan data yang lengkap dan akurat sehingga haru
memenuhi standar data minimum (Nursing Minimum Data Set/NMDS). NMDS terdir
dari tiga kategori yang berisi 16 kelompok elemen data yaitu :
• Elemen Keperawatan : masalah atau diagnosa keperawatan, intervensi, kriteria hasil dan
intensitas asuhan keperawatan
• Elemen demografi : identifikasi personal, tanggal lahir, jenis kelamin, ras dan budaya
(suku), dan tempat tinggal
• Elemen pelayanan : kode institusi pelayanan, nomor rekam medis, nomor register
perawat, tanggal keluar dan masuk, disposition patient chart dan perkiraan tagihan biaya
perawatan
Standar Teknologi

 Salah satu komponen dalam sistem informasi keperawatan adalah teknologi komunikasi
dan informasi (ICT). Berdasarkan aspek teknologi maka sistem informasi keperawatan
harus memenuhi standar untuk tampilan antar muka(user interface) dan sistem basis
data (database).
PROSES KEPERAWATAN
VITARIA WAHYU ASTUTI
Pendahuluan

• Proses keperawatan merupakan suatu metode perencanaan yang sistematis dan rasional
untuk menyediakan asuhan keperawatan secara individual.
• Tujuannya adalah mengidentifikasi status kesehatan klien dan masalah atau kebutuhan
perawatan kesehatan aktual atau potensial untuk memberikan intervensi sesuai dengan
kebutuhan klien.
Sejarah

 Isltilah proses keperawatan digagas pada tahun 1955 oleh Hall, pada tahun 1959 oleh
Johnson, pada tahun 1961 oleh Orlando, pada tahun 1963 oleh Wiedenbach.
 Para ahli/penggagas ini pada awalnya proses keperawatan digunakan untuk menunjukkan
suatu rangkaian / fase yang menggambarkan praktik keperawatan
 Istilah proses keperawatan secara legal disahkan oleh ANA pada tahun 1973 disertai
dengan tahapan standar proses keperawatan
 Dalam setiap tahapan ada kegiatan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai