DISUSUN OLEH:
RINDU ARISYA
NIM 2114201116
DOSEN PEMBIMBING :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN”
Makalah ini penulis buat sebagai tugas dari mata kuliah Sistem informasi, penulis
tidak lupanya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini:
1. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menggapai
impian dan cita-cita.
2. Dosen dan mata kuliah SISTEM INFORMASI yang telah memberikan arahan
untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman tersayang yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Penulis menerima kritik dan saran dalam penyempurnaan makalah ini, dan
penulis juga minta maaf jika terdapat kekeliruan dalam penyusunan makalah ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 5
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Kesimpulan 5
2.2 Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka
perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat
berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan
cepat diketahui
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT.,
1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang
standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
c. Discharge Planning
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit,
dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga
perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit
sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan
tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan
rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat
diakses harian, mingguan atau bulanan.
h. Laporan Implementasi
i. Laporan statistik
j. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien
akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan
untuk pembuatan resume perawatan.
k. Daftar SAK
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat
dilakukan on line ketika pasien masih di rawat
o. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang
akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada
masing-masing pasien.
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau
Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah
seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi atau belum
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM
Keperawatan ialah :
a. Hard Ware
1. Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi,
yang terhubung dengan jaringan.
b. Soft Ware
c. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap
teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien,
merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan
bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
d. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan,
mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label
dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan
pemahaman yang cukup mendalam.
Kelompok ad hoc the Nursing Information systems National Study Group (1982)
di USA menghasilkan konsep Sistem Informasi Keperawatan : “ Suatu sistem
komputer yang digunakan untuk membantu dalam administrasi pelayanan
keperawatan, pemindahan pasien dan mendukung pendidikan dan penelitian
keperawatan”. Sistem Informasi Keperawatan merupakan sistem yang
menggunakan komputer untuk memproses data keperawatan menjadi satu
bentuk informasi yang mampu menunjang aktivitas/fungsi perawat.
Sedangkan isu tentang SIM keperawatan di Indonesia sampai saat ini adalah :
a. Keuntugan SIK:
1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan
produktifitas.
2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber
dari penelitian
4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien
5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari
pelayanan kesehatan.(Liaw,T. 1993).
6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih
cepat dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang
penyimpanan
8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa
institusi kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam
tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk
dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi
keperawatan
9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya
mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar
pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,NIC (Nursing
Interventions Classification, 2000).
10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung
pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System.(Eko,I.
2001)
11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang
berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat
tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan
sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem
Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan
riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997)
12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil.
b. Kerugian SIK:
1. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat
minim di rumah sakit Indonesia.
2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam
keperawatan masih banyak kelemahannya.
3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut
hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen
perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini
mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran
keras, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting
dapat dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM
dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD
ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak
terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer
ke dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini
karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan,
sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan
pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
BAB III
PENUTUP
2.1 . Kesimpulan
2.2 . Saran