Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas assesment program studi S1 Keperawatan


program non reguler

Oleh

Rika Meidarahman

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah yang berjudul Sistem Informasi Keperawatan Di Rumah
Sakit ini disusun untuk memenuhi tugas tugas assesment program studi S1
Keperawatan program non reguler. Dalam penyusunan makalah ini, tentu saja
terdapat hambatan dan kesulitan yang kami hadapi yang disebabkan keterbatasan
bidang yang menjadi objek penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan itu akhirnya dapat kami atasi.

Untuk itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan kami mengucpkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca dan
umumnya bagi penulis. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan,
dan kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
memperbaiki makalah kami yang akan datang. Akhir kata penulis menyadari
makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun informasi
yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa
yang akan datang.

Bandung, 20 september 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Pengertian Sistem Informasi Keperawatan ................................................. 3


B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan ........................................................ 4
C. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan ........................ 4
D. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan ...... 5

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 9

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi
kesehatan sudah tidak asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang
dalam penerapannya. Era globalisasi dan informasi telah dijadikan
penunjang di segala sektor dalam Negara kita.Salah satunya dalam dunia
kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar
baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut
telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi. Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring
dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia,
disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu
membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun,
2006).
Perkembangan tersebut tentunya tidak luput dari hambatan-
hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan sumber daya manusia yang menguasai bidang
keperawatan dan teknologi informasi, masih minimnya infrastruktur untuk
menerapkan system informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya
minat para perawat di bidang teknologi informasi kesehatan. Kualitas atau
mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan,
kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang
berarti juga pelayanan keperawatan. Di Indonesia pelaksanaan asuhan
keperawatan sering menjadi masalah, banyak perawat yang belum
melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan
keperawatan.Pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai
pendokumentasian yang lengkap (Hariyati, 1999). Pelayanan yang bersifat
medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan

1
2

teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan


dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer.
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan
asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya
seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan
adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan
informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan
maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai
dipertanyakan.Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-
pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan
kesehatan dan organisasi kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
Bagaimanakah Sistem Informasi Keperawatan Di Rumah Sakit?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah Menggambarkan Sistem
Informasi Keperawatan Di Rumah Sakit.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Keperawatan


Sistem Informasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses
penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai
komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber
daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I.
2001).Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer,
ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan
manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea &
Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999). Sedangkan menurut
ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT , 1999) .Sistem
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan,mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas,efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan
dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail,
cepat, relevan untuk suatu organisasi.

3
4

B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4
fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
1. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal
perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan,
prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara
efektif menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan
objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen
yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan
kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas
karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan,
perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala
bentuk pesan.
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

C. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


Adapun Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan
antara lain:
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip.
5

3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.


4. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat.
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility: mudah membaca dan mendapat informasi
klinik dari pasien dalam satu lokasi.

D. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari
dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering
kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi
keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan
tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan
akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan
diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh
kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer. Untuk
meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka
perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan
teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional
perawat. (Docker, et all.,2003).
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah
dokumentasi keperawatan yang berbasis kertas. Namun pada
kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke
dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi
yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak,
6

kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan


dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini
menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem
berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam
dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi
asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer
selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali
data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian
keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari
Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi
keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing
Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).Penelitian ini
mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi
keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi,
perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar mengetahui
langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan intervensi,
spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan
bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit
dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur
terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).
Program yang dikembangkan dalam penyusunan system dokumentasi
keperawatan berbasis computer adalah antara lain :
1. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional
dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh
North American Nursing Diagnosis Association, standar outcome
keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan
7

standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention


Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.
2. Daftar NIC terbanyak
Daftar NIC terbanyak adalah rekapan tindakan keperawatan terbanyak
berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada di
masiangmasing unit ataupun tingkat RS.
3. Daftar Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang ideal adalah berdasarkan
evidence based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari
penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena
dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari
omputere yang tersedia. Dengan terdapatnya data ini nantinya
evidence base nursing dapat ditampilkan sehingga Standart Asuhan
Keperawatan akan direvisi lagi sesuai dengan hasil kajian dan
kenyataan yang ada di pelayanan keperaaatan berdasarkan pada
rekapitulasi SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
4. Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC. SOP tindakan keperawatan yang
baru direvisi berjumlah 110 jenis SOP yang terbagi dalam 11 kategori,
dimana ketika tindakan ini dilakukan akan link dengan pemakaian
bahan dan alat kesehatan yang ada sehingga floor stok barang / alat
medis dan keperawatan akan berkurang secara otomatis.
5. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program omputer,
dengan memperhatikan pembagian SDM keperawatan dari jenjang
klinik keperawatan / Perawat Klinik 1,2,3 serta perencanaan cuti yang
telah disusun sebelumnya, sehingga penanggung jawab ruang tinggal
melakukan print.
8

6. Penghitungan angka kredit perawat


Penghitungan angka kredit sebagai dasar kenaikan golongan yang
selama ini dikerjakan oleh tenaga keperawatan akan lebih mudah
difasilitisi dengan SIM keperawatan ini, dimana tinggal melihat rekap
kegiatan yang telah dilakukan selama ini di ruang perawatan. Rekapan
kegiatan aktifitas perawat sehari-hari yang merupakan dasar
penghitungan kredit point ini secara otomatis akan dapat diakses
secara harian, mingguan atau bulanan.
7. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak
Rekapitulasi daftar diagnose terbanyak ini dapat diakses berdasarkan
masingmasing ruangan, dan juga dapat diakses dari seuruh ruangan.
Hal Ini dapat dilakukan ketika daftar diagnose yang telah dilakukan
dimasing-masing ruangan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal
tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.
B. Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system
pendokumentasian. Sehingga diperlukan suatu mekanisme
pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi
proses keperawatan dengan menggunakan Sistem Informasi Keperawatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfitri. (2006). Peningkatan Kualitas Dokumen Keperawatan Melalui Penggunaan


Aplikasi Pendokumentasian Berbasis Komputer. http://www.fik.ui.ac.id/pkko
tanggal 20 September 2019.

Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.


Lippincott Co.,. Philadephia .

Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat


dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di RS.Bhakti
Yudha, Tidak dipublikasikan.

http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc.
Perawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 20 September 2019.

Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan
NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas.

Sitorus R. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit. EGC


: Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai