Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAMPAK TEKNOLOGI PENGGUNAAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. HAPPY BULAN

2. HERI ROMANSYAH

3. RISKA SRI PUJI LESTARI

4. FREDI PRANATA

5. VANESA SALIMAR

6. WHILMUS PANJI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIPOLMA III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022
DAFTAR

PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi mata kuliah computer. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari peran dan
bantuan beberapa pihak dan sumber. Karena itu, pemakalah mengucapkan terima kasih dan apresiasi
setinggi-tingginya kepada dosen membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Kiranya amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan kepada kami dari beliau di
atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan, mendapatkan imbalan yang semestinya dari Allah
SWT.

Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
makalah ini. Pemakalah berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Daftar isi

DAFTAR........................................................................................................................................................................................... 2
PENGANTAR.................................................................................................................................................................................. 2
Daftar isi............................................................................................................................................................................................. 3
BAB I.................................................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................................................6
2.1 Sistem Informasi Keperawatan...............................................................................................................................................6
2.2 Manfaat Sistem Informasi Keperawatan..............................................................................................................................6
2.3 Sistem Informasi dalam Asuhan Keperawatan......................................................................................................................9
BAB III............................................................................................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................................................ 12
3.2 Saran....................................................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia keperawatan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya teknologi


keperawatan, sehingga dapat mengakses informasi yanhg sangat cepat di seluruh dunia.Hal ini
membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga perawat sebagai salah
satu tenaga kesehatan yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat
mendukung adalah penerapan sistem informasi manajemen keperawatan berbasis komputer.

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan

proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan
asuhan keperawatan. Dengan informasi yang didapatkan, diharapkan

pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen keperawatan memiliki dasar yang kuat
karena berdasar data yang ada di lapangan. Sistem informasi juga dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan perawat. Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya
untuk dikembangkan dengan teknologi yang ada.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi keperawatan ?


2. Bagaimanakah manfaat sistem informasi keperawatan ?
3. Bagaimanakah sistem informasi dalam asuhan keperawatan ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem informasi keperawatan


2. Untuk mengetahui manfaat sistem informasi keperawatan
3. Untuk mengetahui sistem informasi dalam asuhan keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi Keperawatan

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Callie,
2010). Sedangkan menurut ANA (Mcline, 2005) dalam Callie (2010) system informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang
standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan
dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diinginkan. Kehandalan suatu

sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,

terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

System informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam mencapai standar
mutu pelayanan. Indikator klinik mutu pelayanan antara lain: pengukuran angka pasien jatuh,angka
decubitus, pneumonia nosokomial, infeksi nosokomial, dan angka kejadian medical error (Lewis, 2003).
System informasi berbasis komputer ini akan mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan pasien, mulai
dari dokumentasi asuhan keperawatan, dokumentasi pengobatan, sampai perhitungan keuangan yang
harus dibayar

oleh pasien terhadap perawatan yang telah diterima (Callie, 2010).

2.2 Manfaat Sistem Informasi Keperawatan

Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit salah satunya adalah
membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien diberikan oleh perawat diberbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan proses keperawatan.

Perawat menggunakan sistem informasi keperawatan dengan tujuan untuk mengkaji

pasien secara jelas, menyiapkan rencana keperawatan, mendokumentasikan asuhan keperawatan, dan
untuk mengontrol kualitas asuhan keperawatan. Perawat dapat memiliki
pandangan terhadap data secara terintegrasi (misalnya integrasi antara perawat dan dokter dalam rencana
perawatan pasien).

Dengan memanfaatkan sistem informasi keperawatan tersebut perawat dapat menghemat waktu
untuk melakukan pencatatan dibandingkan bila dilakukan pencatatan secara manual. Di samping itu, data
yang tercatat dengan menggunakan sistem informasi keperawatan akan lebih terjamin keberadaannya.
Resiko data yang dicatat akan hilang sangat kecil. Berbeda dengan pencatatan yang berdasarkan paper
base, dimana kemungkinan untuk hilangnya data sangat mungkin untuk terjadi. Selain itu keberadaan
sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan keefektifan dan efisien kerja dari tenaga
keperawatan (Cheryl, 2007).

Manfaat yang diperoleh bila rumah sakit menggunakan sistem informasi keperawatan,

1) Manajemen lebih efisien,


2) Penggunaan sumber biaya lebih efektif,
3) Meningkatkan program perencanaan,
4) Meningkatkan pendayagunaan perawat (Cornelia, 2007).

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):

1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
2) Mengurangi penggunaan kertas
3) Dokumentasi keperawatan secara automatis
4) Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5) Mengurangi biaya
6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

Menurut American Association of Nurse Executive (1993) dalam Saba & McCormick (2001)

mengemukakan manfaat penting dalam penggunaan informasi teknologi, yaitu:

1) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya staf perawat,


2) Meningkatkan pelayanan dalam memonitoring pasien,
3) Meningkatkan dokumentasi,
4) Meningkatkan komunikasi,
5) Meningkatkan perencanaan,
6) Meningkatkan standar praktik keperawatan,
7) Kemampuan menetapkan masalah,
8) Meningkatkan evaluasi keperawatan, dan
9) Mendukung organisasi yang dinamik.

Sebenarnya untuk menerapkan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit tidaklah
terlalu sulit untuk diterapkan, tinggal komitmen untuk menerapkannya saja yang diperlukan. Dalam
masa serba teknologi seperti saat ini, kiranya hampir semua perawat dapat mengoperasikan komputer
sebagai sebuah perangkat dalam penerapan sistem informasi keperawatan. Ini merupakan sebuah modal
yang sangat besar yang sangat mendukung penerapan sistem informasi keperawatan. Tinggal masalahnya
sekarang adalah bagaimana komitmen kita bersama, mulai dari manajemen level atas sampai dengan
manajemen level paling bawah untuk memperjuangkan penerapan sistem informasi keperawatan di setiap
unit pelayanan keperawatan. Alasan kurangnya ketersediaan dana untuk mengembangkan sistem informasi
keperawatan merupakan sebuah alasan klasik yang tidak boleh ada lagi. Apalagi melihat akan pentingnya
sistem informasi keperawatan bagi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan
kesehatan pada umumnya (Cornelia, 2007).

Pendapat diatas didukung juga oleh hasil penelitian Laurie (2008) yang mengatakan penerapan
sistem informasi manajemen terkomputerisasi atau ORMIS (of an or management infommation system)
memerlukan signifikan komitmen sumber daya manusia. Kemampuan perawat dituntut untuk bisa
menggunakan keahliannya secara efektif untuk menggunakan teknologi dimana mengubah bentuk data
informasi ke dalam pengetahuan untuk praktek klinis, riset, dan pendidikan. Keinginan dalam membuat
sistem informasi di rumah sakit sangat diharapkan oleh tenaga profesional untuk membantu pemecahan
masalah yang ada.

Pelaksanaan sistem informasi keperawatan di rumah sakit, yakni mengkombinasikan ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang didesain untuk memudahkan

manajemen dan proses pengambilan data, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan
asuhan keperawatan (Davis, 2002). Sistem informasi keperawatan sedang dikembangkan secara terus
menerus dimasa depan ilmu keperawatan akan bersandar pada kemampuan sistem intercapainya mutu
asuhan keperawatan yang lebih baik.

Menurut Anita (2008) yang melakukan penelitian difokuskan pada eksplorasi Computerized
Provider Order Entry (CPOE) dan dampaknya terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh perawat. Hasilnya
CPOE adalah teknologi yang dirancang mengganti paperbased proses order entry, komunikasi, dan
koordinasi dengan metode otomatis, salah
satunya dalam implementasi kolaborasi untuk pemberian resep obat di perawatan akut. CPOE terbukti
dapat meningkatkan efisiensi komunikasi dan mengurangi kesalahan transkripsi obat-obatan serta
mengurangi waktu perawatan pada pasien, sehingga angka kesakitan dan kematian pasien menurun.

Menurut Cheryl (2007) penggunaan proses perbaikan yang berkelanjutan untuk memastikan
program pendidikan dokumentasi yang akurat untuk pengembangan pengetahuan dan profesional staf
keperawatan. Proses empat tahap sebagai berikut:

1) Mulai sebuah tim dan identifikasi masalah;


2) Menganalisis proses saat ini dan menentukan lingkup dan akar penyebab,
3) Meningkatkan proses, mencari alternatif, merancang dan menerapkan solusi; dan
4) Mengukur dampak dan mempertahankan hasilnya.

2.3 Sistem Informasi dalam Asuhan Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang efektif
dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan perencanaan keperawatan
pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan.

Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI


(Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang
tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah
dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu
melakukan analisis data yang dimasukan oleh

perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem "pakar' maka perawat
sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan
diagnosa keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang
dimunculkan oleh computer merupakan analisa baku.

Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-
data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang
ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan
dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena
judgment terakhir tetap di tangan
perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat (Maria,
2009).

Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia ( SDKI). Perawat tinggal memilih Label dari SDKI yang telah tersedia pada
masing-masing diagnosa keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari) masalah
diperkirakan dapat terselesaikan.

Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Standar


Luaran Keperawatan Indonesia ( SLKI) dan sama dengan membuat tujuan, perawat tinggal memilih label
NIC yang tersedia pada masing-masing diagnose keperawatan (Maria, 2009).

Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label Standar


Intervensi Keperawatan Indonesia( SIKI) . Perawat tinggal mengetikan aktifitas- aktifitas perawatan yang
telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksanadari aktifitas tersebut. Yang
istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan
keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga tidak ada double entry
dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri sendiri yang
telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi
keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian subyek,
observasi, analisa, dan planning keperawatan.

Proses pelaksanaan sistem informasi keperawatan

Pelaksanaan sistem informasi keperawatan, yaitu:


1. Mengembangkan aplikasi, alat, proses, dan struktur yang membantu perawat dalam mengelola
data,

2. Mengevaluasi aplikasi, alat, proses, dan struktur untuk menentukan efektivitas mereka untuk
keperawatan,

3. Adaptasi teknologi informasi yang ada untuk memenuhi perawat dan kebutuhan pasien,
4. Mengelola sistem, implementasi, dan evaluasi,
5. Bekerja sama dengan informatika kesehatan profesional lainnya dalam

mengembangkan solusi informasi sebelumnya diidentifikasi kebutuhan untuk perawat dan klien,
6. Menggunakan teori informatika dan prinsip-prinsip untuk mengembangkan dan menguji
sistem pendidikan komputer,

7. Mengembangkan dan menguji model informatika dan teori-teori penanganan,


berkomunikasi, atau mengubah informasi keperawatan,

8. Mengembangkan taksonomi atau penamaan sistem untuk menggambarkan fenomena

dan ketetiban perawatan,


9. Melakukan penelitian untuk memajukan pengetahuan yang basis sistem informasi perawat,
10. Konsultasi tentang informasi perawatan dengan pasien, dan
11. Mengajarkan teori dan praktek informasi keperawatan (Ball & Hannah, 2011).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses
pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Callie, 2010). Sedangkan menurut ANA (Mcline, 2005) dalam Callie (2010) system
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data,
informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan memberdayakan pasien untuk

memilih asuhan kesehatan yang diinginkan.


2. Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit salah satunya adalah
membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien diberikan oleh perawat diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan.

3. Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI


(Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih
data yang tersedia. Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa

yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian
perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang ada

dan memunculkan masalah keperawatan.


3.2 Saran

Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada para pembaca yakni agar makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca mengenai Peran Teknologi
Informasi bagi Layanan Pemberian Asuhan Keperawatan yakni Sistem Informasi Keperawatan, Manfaat
Sistem Informasi Keperawatan serta Sistem Informasi dalam Asuhan Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Herwina, Erin Rika. 2010. Rekomendasi Keperawatan Bagian Sistem Informasi Antisipasi Medical Error
Sebagai Upaya Patient Safety. Jakarta

Indari. 2015. Pengaruh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Asuhan Keperawatan Anak Berbasis
Teknologi Terhadap Pengetahuan Tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Keperawatan di
Ruang Anak Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Malang: Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti,
Volume 3, Nomor 3

Ningsih, Ratna. 2010. Penerapan Sistem Informasi Keperawatan dalam Kelengkapan Dokumentasi
Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta

Solikhah, Umi. 2010. Kebutuhan Penerapan Teknologi Informasi Keperawatan Di Ruang Rawat Anak.
Jakarta

Zubaidah. 2011. Peran Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Terhadap Patient Safety dalam
Keperawatan Anak. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai