Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Disusun untuk memenuhi Tugas desa siaga kelompok 3.4.6

Dosen Pembimbing :

Ns. Luluk Nur Aini, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh

Nama :Apriana

Nim :AOA0190884

Kelas :Enggano

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2022
Kelompok 3

PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN SEHARI-HARI

a. Definisi kegawatdaruratan

Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan darurat adalah perlu mendapatkan penanganan
atau tindakan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Jadi, gawat darurat adalah
keadaan yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan segera untuk menghindari
kecacatan bahkan kematian korban (Hutabarat & Putra, 2016). Situasi gawat darurat tidak hanya
terjadi akibat lalu lintas jalan raya yang sangat padat saja, tapi juga dalam lingkup keluarga dan
perumahan pun sering terjadi. Misalnya, seorang yang habis melakukan olahraga tiba-tiba
terserang penyakit jantung, seorang yang makan tiba-tiba tersedak, seorang yang sedang
membersihkan rumput di kebun tiba-tiba digigit ular berbisa, dan sebagainya. Semua situasi
tersebut perlu diatasi segera dalam hitungan menit bahkan detik, sehingga perlu pengetahuan
praktis bagi semua masyarakat tentang pertolongan pertama pada gawat darurat.

b. Tujuan pelayanan gawat darurat

Kondisi gawat darurat dapat terjadi dimana saja, baik pre hospital maupun in hospital ataupun
post hospital, oleh karena itu tujuan dari pertolongan gawat darurat ada tiga yaitu:

a) Pre Hospital

b) In Hospital

c) Post Hospital
c. Tujuan penanggulangan gawat darurat Tujuan penanggulangan gawat darurat adalah:
a. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat, hingga dapat hidup dan
berfungsi kembali dalam masyarakat.
b. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan
yang lebih memadai.
c. Penanggulangan korban bencana

a. Pengertian henti jantung


Henti jantung (cardiac arrest) adalah penghentian tiba-tiba aktivitas pompa jantung
efektif, mengakibatkan penghentian sirkulasi (Muttaqin, 2009). Henti jantung adalah
keadaan terhentinya aliran darah dalam system sirkulasi tubuh secara tiba-tiba akibat
tergangunya efektifitas kontraksi jantung saat sistolik (W.Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, K, &
Setiati, 2015). Henti jantung (cardiac arrest) adalah keadaan dengan sirkulasi yang tidak
efektif dari jantung ke seluruh tubuh (Hutabarat & Putra, 2016).
b. Penyebab henti jantung
Berdasarkan etiologinya, henti jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung (82,4%),
penyebab internal non jantung (8,6%) contohnya penyakit paru, penyakit
serebrovaskular, penyakit kanker, perdarahan saluran cerna, obstetrik pediatrik, emboli
paru, epilepsi, diabetes militus, panyakit ginjal, dan penyebab eksternal non jantung
(9,0%) seperti akibat trauma, asfiksia, over dosis obat, upaya bunuh diri, listrik atau petir
(W.Sudoyo et al., 2015).
c. Tanda-tanda henti jantung
Tanda-tanda seseorang mengalami henti jantung (cardiac arrest), antara lain:
a) Korban tidak sadar
b) Korban tidak bernafas
c) Denyut nadi dan suara jantung hilang
d) Reflek cahaya tidak ada dan pupil melebar
e) Korban kelihatan seperti orang yang sudah meninggal, pucat dan kadangkadang
kulit berwarna biru (Sutawijaya, 2009).

Kelompok 4

PENANGANAN MEDIS DASAR

a. Definisi batuk dan flu


Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
saluran napas. Batuk juga membantu melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya benda
asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Saluran napas yang dimaksud
adalah mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus, bronkhioli, sampai ke jaringan paru
Batuk merupakan proses ekspirasi (penghembusan nafas) yang eksplosif yang
memberikan mekanisme proteksi normal untuk membersihkan saluran pernafasan dari
adanya benda asing yang mengganggu. Batuk bukanlah suatu penyakit melainkan suatu
tanda atau gejala adanyaganggan pada saluran pernafasan. Selain itu, batuk juga
merupakan jalur penyebaran infeksi. Batuk dapat menyebabkan rasa tidak nyaman,
mengganggu kehidupan normal, dan rasa khawatir terhadap penyebab batuk.
b. Penanganan Demam
1. Definisi
Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara
abnormal. Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang
normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam
hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999).Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan
suhu hingga 380 C atau lebih.Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari
37,80C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia)
(Julia,2000).
Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi
hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas
37,8ºC (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003).

Kelompok 6

RAPID HEALTH ASSESSMENT

a. Definisi
Rapid Health Assessment (penilaian kesehatan secara cepat) dilakukan untuk mengatur
besarnya suatu masalah yang berkaitan dengan kesehatan akibat bencana, yaitu dampak
yang terjadi maupun yang kemungkinan dapat terjadi terhadap kesehatan, sebarapa besar
kerusakan terhadap sarana permukiman yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan
dan merupakan dasar bagi upaya kesehatan yang tepat dalam penanggulangan
selanjutnya. RHA adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk
menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai
respon dalam suatu kejadian (WHO). Ketika bencana RHA (Rapid Health Assessment)
dilakukan hari H hingga H+3. Rapid Health Assesment (RHA), melihat dampak-dampak
apa saja yang ditimbulkan oleh bencana, seperti berapa jumlah korban, barang-barang
apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa yang harus disediakan,berapa banyak pengungsi
lansia, anak-anak, seberapa parah tingkat kerusakan dan kondisi sanitasi lingkungan.
b. Manfaat dan tujuan rapid health
Assessment terhadap kondisi darurat merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Artinya
seiring dengan perkembangan kondisi darurat diperlukan suatu penilaian yang lebih rinci.
Manfaat Rapid Health Assessment adalah :
a. Mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi bencana.
b. Mengindikasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Tujuan dari dilakukannya
assessment awal secara cepat adalah :
a. Mendapatan informasi yang memadai tentang perubahan keadaan darurat
b. Menjadi dasar bagi perencanaan program
c. Mengidentifikasi dan membangun dukungan berbasis self-help serta aktivitas-
aktivitas berbasis masyarakat.

c. Aspek Kesehatan Lingkungan Untuk menilai masalah yang terkait dengan sarana kesehatan
lingkungan yang diperlukan bagi pengungsi dan potensi yang dapat di manfaatkan. Dalam aspek
kesehatan lingkungan, meliputi :

a) Air bersih
b) Jamban
c) Pembuangan sampah
d) Tempat pengungsian yang aman
e) Dapur umum

Anda mungkin juga menyukai