Anda di halaman 1dari 22

KONSEP KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT
INDRI NURASA, S.Kep.,Ns.,M.Kep
 NAMA MATA KULIAH :
Keperawatan Darurat dan Mangemen
Bencana
 KODE : WAT 14.028
 BOBOT : 3 SKS (1 T, 1 P, 1 K)
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
CPL-PRODI
Sikap (S10) Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.

Sikap (S12) Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia
Pengetahuan Menguasai konsep dan prinsip kegawatdaruratan dan managemen bencana
(PP11)

Keterampilan Mampu mengelola asuhan keperawatan sesuai kewenangan klinis


khusus
(KK2)
Keterampilan Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar dan trauma pada situasi gawat darurat dan
khusus (KK3) managemen bencana

Keterampilan Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta metode yang sesuai dan dipilih
Umum dari beragam metode yang sudah maupun belum baku dan dengan menganalisis data
(KU01)
Keteram Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur
pilan
Umum
(KU02)
CP-MK
M1 Mampu menguasai konsep keperawatan gawat darurat
M2 Mampu menguasai konsep asuhan keperawatan gawat darurat
M3 Mampu menguasai konsep prinsip bencana dan kejadian luar biasa
M4 Mampu menguasai prosedur tindakan kegawatdaruratan
M5 Mampu Menguasai Prosedur tindakan bencana
M6 Mampu menerapkan asuhan keperwatan gawat daruratan dan
mangemen bencana
 Perspektif keperawatan gawat darurat
 Konsep dan prinsip gawat darurat
DEFINISI KEGAWATDARURATAN

 Gawat artinya mengancam nyawa


sedangkan
 Darurat adalah perlu mendapatkan penanganan atau tindakan segera
untuk menghilangkan ancaman nyawa korban
 Gawat darurat adalah keadaan yang mengancam nyawa yang harus
dilakukan tindakan segera untuk menghindari kecacatan bahkan
kematian korban (Hutabarat & Putra, 2016)
 CONTOH
KEGAWATDARURATAN ITU
SEPERTI APA?
 Situasi gawat darurat tidak hanya terjadi akibat lalu lintas jalan raya
yang sangat padat saja, tapi juga dalam lingkup keluarga dan
perumahan pun sering terjadi.
 Contoh:
1. Seseorang yang habis melakukan olahraga tiba-tiba terserang
penyakit jantung,
2. Seseorang yang makan tiba-tiba tersedak,
3. Seseorang yang sedang membersihkan rumput di kebun tiba-tiba
digigit ular berbisa, dan sebagainya.
 Pertolongan pertama pada gawat
darurat adalah serangkaian usaha-usaha
pertama yang dapat dilakukan pada kondisi
gawat darurat dalam rangka menyelamatkan
pasien dari kematian (Sutawijaya, 2009).
TUJUAN PELAYANAN GAWAT
DARURAT
Ada tiga yaitu:
 a. Pre Hospital
 b. In Hospital
 c. Post Hospital
PRE HOSPITAL
 Rentang kondisi gawat darurat pada pre hospital dapat dilakukan orang
awam khusus ataupun petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan
tindakan penanganan berupa:
1. Menyingkirkan benda-benda berbahaya di tempat kejadian yang berisiko
menyebabkan jatuh korban lagi, misalnya pecahan kaca yang masih
menggantung dan lain-lain.
2. Melakukan triase atau memilih dan menentukan kondisi gawat darurat
serta memberikan pertolongan pertama sebelum petugas kesehatan yang
lebih ahli datang untuk membantu
3. Melakukan fiksasi atau stabilisasi sementara
4. Melakukan evakuasi yaitu korban dipindahkan ke tempat yang lebih aman
atau dikirim ke pelayanan kesehatan yang sesuai kondisi korban
5. Mempersiapkan masyarakat awam khusus dan petugas kesehatan melalui
pelatihan siaga terhadap bencana
IN HOSPITAL
 Kondisi gawat darurat in hospital dilakukan tindakan menolong korban oleh petugas
kesehatan.
Tujuan pertolongan di Rumah Sakit adalah:
1. Memberikan pertolongan profesional kepada korban bencana sesuai dengan
kondisinya
2. Memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Bantuan Hidup Lanjut (BHL)
3. Melakukan stabilisasi dan mempertahankan hemodinamika yang akurat
4. Melakukan rehabilitasi agar produktifitas korban setelah kembali ke masyarakat
setidaknya setara bila dibanding bencana menimpanya
5. Melakukan pendidikan kesehatan dan melatih korban mengenali kondisinya dengan
segala kelebihan yang dimiliki
POST HOSPITAL
 Kondisi gawat darurat post hospital hampir semua
pihak menyatakan
sudah tidak ada lagi kondisi gawat darurat padahal
kondisi gawat darurat ada yang terjadi setelah
diberikan pelayanan di Rumah Sakit
 Tujuan diberikan pelayanan dalam rentang post hospital adalah:
1. Mengembalikan rasa percaya diri pada korban
2. Mengembalikan rasa harga diri yang hilang sehingga dapat tumbuh dan
berkembang
3. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada orang-orang terdekat dan
masyarakat yang lebih luas
4. Mengembalikan pada permanen sistem sebagai tempat kehidupan nyata korban
5. Meningkatkan persepsi terhadap realitas kehidupannya pada masa yang akan
datang (Hutabarat & Putra, 2016).
TUJUAN PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT PADA POST HOSPITAL:
 adalah:
1. Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat
2. Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan
untuk memperoleh
penanganan yang lebih memadai
3. Penanggulangan korban bencana
PENYEBAB KEMATIAN
 Penolong harus mengetahui penyebab kematian b. Mati dalam waktu lebih lama (perlahan-perlahan)
agar dapat mencegah  1) Kegagalan sistem hati
kematian.
 2) Kegagalan sistem ginjal (perkemihan)
 3) Kegagalan sistem pankreas (Krisanty et al.,
 Berikut ini penyebab kematian, antara lain:
2016)
a. Mati dalam waktu singkat (4-6 menit)
 1) Kegagalan sistem otak
 2) Kegagalan sistem pernapasan
 3) Kegagalan sistem kardiovaskuler
PENGKAJIAN AIRWAY, BREATHING DAN CIRCULATION

 Kegawatdaruratan Dalam melakukan asuhan keperawatan pada


kasus kegawatdaruratan selalu diawali dengan melakukan
pengkajian. Pengkajian kegawatdaruratan pada umumnya
menggunakan pendekatan A-B-C (Airway= JALAN NAFAS,
Breathing=PERNAFASAN dan Circulation = SIRKULASI).
 Perlu diingat sebelum melakukanpengkajian Anda harus
memperhatikan proteksi diri (keamanan dan keselamatan diri) dan
keadaan lingkungan sekitar
PENGKAJIAN AIRWAY (JALAN NAFAS)

 Pengkajian jalan nafas bertujuan menilai


apakah jalan nafas paten (longgar) atau
mengalami obstruksi total atau partialsambil
mempertahankan tulang servikal.
PENGKAJIAN BREATHING
(PERNAFASAN)
 Pengkajian breathing (pernafasan) dilakukan setelah
penilaian jalan nafas.
 Pengkajian pernafasan dilakukan dengan cara inspeksi,
palpasi.
 Bila diperlukan auskultasi dan perkusi. Inspeksidada
korban: Jumlah, ritme dan tipepernafasan; Kesimetrisan
pengembangan dada; Jejas/kerusakan kulit; Retraksi
intercostalis.
 Pengkajian sirkulasi bertujuan untuk
mengetahui dan menilai kemampuan
jantung dan pembuluh darah dalam
memompa darah keseluruh tubuh.
TRIAGE

 Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban


berdasarkan tingkat kegawatan.
 Menyeleksi dan memilah korban bertujuan untuk mempercepat
dalam memberikan pertolongan terutama pada para korban yang
dalam kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan. Untuk bisa melakukan triage dengan benar maka
perlu Anda memahami tentang prinsip-prinsip triage.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
WASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai