Anda di halaman 1dari 32

PENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN

& TRIAGE

Oleh: Erika Nurwidiyanti, S. Kep., Ns., M. Kep.


Learning Objective:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:
Memahami konsep manajemen kasus
kegawatdaruratan
Melakukan pengkajian primer dan sekunder pada
sistem kegawatdaruratan
Melakukan triage
Pendahuluan
Pasien gawat darurat membutuhkan manajemen
yang tepat yaitu penanganan yang cepat dan
tepat.
Pelayanan gadar adalah kesinambungan perawatan
dan pelayanan, yang mencakup pelayanan Pra-RS/
Luar RS, Dalam RS, dan Antar RS.
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Standar perawatan gadar mencakup:
pengkajian pasien
perencanaan tindakan pada pasien
tindakan pada pasien : prosedur operatif atau
prosedur invasif lainnya, edukasi pasien dan
keluarga, pemberian nutrisi, koordinasi tindakan
perawatan, dll
evaluasi secara berkesinambungan
pencatatan
Layanan Gawat Darurat

Rumah Sakit
A. Layanan Pra Hospital

1. Dasar/ non invasif  PPGD, AED (automated external


defibrilator) dan perawatan jalan nafas
2. Pelayanan lanjut / invasif  mampu intubasi,
tracheostomi jarum, serta pemasangan infus
SPGDT
(Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)

Suatu sistem penanggulangan gawat darurat yang


melibatkan lintas sektor terkait untuk menjamin
kecepatan, kecermatan dan ketepatan untuk
menyelamatkan nyawa dan kecacatan.
Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang
menekankan “Time Saving is Life and Limb
Saving” yang melibatkan pelayanan oleh
masyarakat awam umum dan khusus, petugas
medis, pelayanan ambulan gawat darurat dan
sistem komunikasi.
Time Saving is Life and Limb Saving
Sel-sel tubuh untuk tetap dapat hidup membutuhkan
oksigen, kematian terjadi jika sel tidak mendapatkan
oksigen;
1. Mati Klinis
apabila henti nafas dan henti jantung, dengan waktu
6-8 menit setelah berhentinya nafas dan sirkulasi,
masih reversible dilakukan Bantuan Hidup Dasar
(BHD).
2. Mati Biologis
terjadi kerusakan sel otak dimulai setelah
berhentinya pernafasan dan sirkulasi. Setelah 10
menit biasanya sudah terjadi kematian bilogis.
Lanj...

Keterlambatan Kemungkinan
BHD Berhasil
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Rantai Keselamatan

1. Deteksi dini dari henti jantung dan aktivasi sistem


pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT)
2. Melakukan RJP secara dini dengan teknik penekanan
yang tepat
3. Melakukan kejut jantung secara dini
4. Melakukan Bantuan Hidup Lanjut yang efektif
5. Melakukan resusitasi setelah henti jantung secara
terintegrasi Travers, et al, 2010s
Lanj...
TRIAGE
Berasal dari bahasa Prancis ‘tier’ yang berarti
memilah-milah gangguan.
Tujuan:
“The Right Patient To The Right Hospital By The
Right Ambulance At The Right Time To Do The
Most For The Most”
Prinsip: dinamik, status dapat berubah secara
cepat, triage harus dilakukan secara berulang-ulang.
Pengertian Triage
Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau
memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan.
Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan
untuk mempercepat dalam memberikan pertolongan
terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis
atau emergensi sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan.
Untuk bisa melakukan triage dengan benar maka perlu
memahami tentang prinsip-prinsip triage.
Prinsip Triage
 Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang
segera dan tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan
mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan organ.
 Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan
dengan adekuat dan akurat menghasilkan masalah yang tepat.
 Keputusan didasarkan dari pengkajian, penegakan masalah dan
keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi pasien.
 Intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau
tindakan yang diberikan sesuai dengan masalah/keluhan pasien.
 Kepuasan korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan
teratasinya masalah.
 Dokumentasi dengan benar, dokumentasi yang benar merupakan
sarana komunikasi antar tim gawat darurat dan merupakan aspek
legal.
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Lanj...
Respon Time Triage
Ketika melakukan triage,waktu yang dibutuhkan
adalah kurang dari 2 menit karena tujuan triage
bukan mencari diagnose tapi mengkaji dan
merencanakan melakukan tindakan untuk mengatasi
masalah.
Simple Triage And Rapid Treatment pada Bencana
Primary Survey (A-B-C-D-E)
Airway : head tilt chin lift, modified jaw thrust, OPT, ETT,
cervical spin control
Breathing : Bagging/ ventilasi buatan
Circulation : hemorrhage control
Disability : neurology statute, pemeriksaan tingkat
kesadaran (GCS)
Environment : buka baju penderita, namun cegah
hipotermia. Pemeriksaan EKG pada pasien non trauma
Lanj...

Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust


Secondary Survey
Pemeriksaan secara keseluruhan (head to toe
examination)
Periksa setiap bagian tubuh  buka baju pasien 
melihat kealianan/ deformitas yang ada
Periksa semua lubang yang ada di badan  agar tidak
terlewat penanda adanya kelainan.
B. Layanan Medik Di RS
1. Hospital Disaster Plan
2. Unit Gawat Darurat (UGD)
3. Brigade Siaga Bencana RS (BSB RS)
4. High Care Unit (HCU)
5. Intensive Care Unit (ICU)
6. Kamar Jenazah
7. Unit-unit pemeriksaan penunjang: radiologi,
laborat klinik, farmasi, gizi, ruang rawat inaap,
dll
C. Layanan Medik Antar RS
1. Jejaring rujukan
2. Kemampuan SDM RS
3. Ketersediaan fasilitas medis
4. Sistem ambulans
5. Evakuasi
Pendalaman Materi – Tentukan Triage
pada kasus berikut!
Kasus
1. Sumbatan jalan nafas
2. Demam
3. Fraktur ekstermitas atas
4. Luka bakar dg trauma
inhalasi
5. Patah tulang terbuka dengan
perdarahan
6. Luka memar
7. Cidera tulang belakang
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE
AT THE RIGHT TIME
Daftar Pustaka
 Elpradivta, P. M. 2014. Emergency Nurse. Di akses dari:
https://www.dropbox.com/s/27vekxhsgq07l56/Emergency%20Nurse.pdf
 Elpradivta, P. M. 2014. Triage. Di akses dari:
https://www.dropbox.com/s/27vekxhsgq07l56/Emergency%20Nurse.pdf
 Jakarta Medical Service 119. 2013. Pelatihan Penanganan Penderita
Gawat Darurat. Jakarta
 Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI. Modul Bantuan Hidup Dasar dan
Penanganan Tersedak. Jakarta.
 Travers AH, Rea TD, Bobrow BJ, Edelson DP, Berg RA, Sayre MR, et
al. 2010. CPR Overview: American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.
Part 4. Circulation;122; S676-S684
 UU RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Di akses dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/UU%20No.%20
44%20Th%202009%20ttg%20Rumah%20Sakit.PDF

Anda mungkin juga menyukai