Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG SISTEM INFORMASI

KEPERAWATAN

NAMA : MIA MONIKA


NIM : 221014201147

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT ( UNISBAR )


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. ..1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................. ...1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian system informasi keperawatan.................................... ……3

2.2. Konsep system informasi keperawatan........................................ …….3

2.3. Fungsi system informasi keperawatan.................................................. 4

2.4. Manfaat system informasi keperawatan................................................ 5

2.5. Kentungan dan kerugian system informasi keperawatan...................... 6

BAB 3PENUTUP............................................................................................ .8

3.1 Kesimpulan ................................................................................... ..8

3.2 Saran………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki
proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24
jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah
satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka
masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya
justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau- pulau
informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi
kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan
interoperabilitas system.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian system informasi keperawatan?

2. Bagaimana konsep system informasi keperawatan?

3. Apa manfaat system informasi keperawatan?

4. Apa keuntungan system informasi keperawatan?

5. Apa kerugian system informasi keperawatan?

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkembangan
teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh
keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor klien.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai
komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,
pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea &
Cococran,1989)

Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun
1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem pelayanan
kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw, T.,1993).

Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional yaitu
Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes, 2001). Pada
Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system informasi di
pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat,
namun pelaksanaannya belum optimal.

2.2 Konsep Sistem Informasi Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang
efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan
perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan
meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.

Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI


(Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih
data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis
menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih.
Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat
melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar” maka perawat
sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa
keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah yang
dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-
data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa
data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih etiologi yang
ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan
oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang
dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat (Maria, 2009).

Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing Outcome


Clasification (NOC). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada masing-
masing diagnosa keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari) masalah
diperkirakan dapat terselesaikan.

Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing


Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat tujuan, perawat tinggal memilih
label NIC yang tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan (Maria, 2009).

Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC dan
aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah
dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut.
Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam
dokumentasi asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit,
sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah
memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal
mendokumentasikan dalam sistem informasi keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk
evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian subyek, observasi, analisa, dan planning
keperawatan.

2.3. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam
praktik keperawatan klinik dan administratif:

· Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu:
pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola
makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

· Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi
pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen
perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
· Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki
hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi
data, segala bentuk pesan.

· Proses Pendidikan dan Penelitian

Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.4. Manfaat System Informasi Keperawatan

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi
perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode
pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang
sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen.

Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam


pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System (Eko,I. 2001).

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):

1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.

2) Mengurangi penggunaan kertas

3) Dokumentasi keperawatan secara automatis

4) Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)

5) Mengurangi biaya

6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

2.5 Kelebihan Dan Kekurangan System Informasi Keperawatan

A. Kelebihan System Informasi Keperawatan

1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.

2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan
dengan cepat dan lengkap.

3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian

4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien

5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.
(Liaw,T. 1993).
6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman

7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat
dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan

8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi
kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat
sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat
keakuratan dalam dokumentasi keperawatan

9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-


prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti:
ANA, NANDA, NIC(Nursing Interventions Classification, 2000).

10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System.(Eko,I. 2001)

11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer
dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial,
penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada
keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain.
Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset
keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)

12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm
x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen.

B. Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan

1. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah
sakit Indonesia.

2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan
masih banyak kelemahannya.

3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data
telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU
No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang
berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting
dapat dialihkan dalam Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat
kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk
menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan
kebakaran.

4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke dalam


sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen
harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia,
kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta
penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk menghasilkan
informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi
manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan
produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan
sosial.

3.2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .

Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi


Kesehatan Nasional. Depkes. RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai