Disusun Oleh :
KELAS : 3F
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..........................................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, Informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai hal. Baik untuk
menambah pengetahuan, menggambarkan kondisi saat ini ataupun untuk mengambil
keputusan. Sebuah informasi yang tepat dan akurat dibutuhkan bagi pemerintahan,
perusaahaan, dunia kerja, maupun dibidang kesehatan. Dibidang kesehatan salah satu
yang membutuhkan informasi yang tepat dan akurat yaitu rumah sakit.
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan
informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi
dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan
efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan
kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
1.2 Tujuan
1
2. Untuk mengetahui bagaimana arus data informasi rumah sakit.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis sistem informasi rumah sakit.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran sistem informasi rumah sakit.
1.3 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan: sistem informasi rumah sakit, dan subsistemnya antara lain: subsistem
pengembangan dan operasional subsistem. Sistem Informasi RS ini ditujukan
untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja RS,
antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan,
pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam
penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan kesehatan RS oleh
masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS, penyempurnaan laporan
RS serta untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
3
2) Proses
a. Pencarian data pasien mengalami kesulitan karena harus membuka
buku register/buku besar untuk melihat data-datanya ( misal, jenis
pemeriksaan pasien, dokter yang merujuk, diagnosanya dan lain-lain).
Hal ini menunjukan kesulitan dalam mengakses data-data yang ada.
b. Kegiatan pengolahan data untuk laporan bulanan juga masih
dilakukan secara manual dengan cara menghitung dari buku register/
buku besar mnggunakan kalkulator dan belum menggunakan Sistem
Manajemen Basis Data (SMBD) sehingga menyebabkan kemungkinan
kesalahan dalam penghitungan pendapatan, jumlah pasien dan
jumlah film yang di pakai, hal ini menunjukan ketidakakuratan
pengelolahan data.
c. Letak tempat/ lokasi rumah sakit juga yang menjadi faktor
penyebabnya, dimana untuk mengakses lokasi rumah sakit tersebut
sangat sulit.
3) Output
Laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan tiap bulannya
hanya berupa laporan pendapatan yang berdasarkan jenis dan rujukan dari
luar, sedangkan laporan mengenai rata-rata kunjungan pasien, rasio
kunjungan pasien baru dengan total kunjungan, presetase pelayanan
spesialistik belum dapat tersajikan secara lengkap.
4
radiologi Radiology Information System (RIS). Sistem ini sangat memudahkan
penjadwalan, pelacakan pasien, perawatan dan penulusuran film, pemberian
kode, pelaporan hasil dan pembuatan rekenign/ tagihan. Sehingga teknologi
komputer sangat mutlak diperlukan dubagian radiologi.
A. Analisis Sistem
1. InputSub komponen yang diperlukan:
Data: Data yang dimaksud dalam sub komponen ini adalahseluruh data
yang dikumpulkan oleh bagian Rekam Medis untuk dikelola sehingga
menghasilkan laporan statistik Rumah Sakit.
a. Data laporan:
periode pelaporan triwulan: data kegiatan rumah sakit
periode pelaporan bulanan: data morbiditas rawat inap, datamorbiditas
rawat jalan, data keadaan penyakit khusus rawat inap data keadaan
penyakit khusus rawat jalan, data imunisasi, datainfeksi nosokomial
periode pelaporan semesteran: data ketenagaan
5
periode pelaporan tahunan: data inventarisasi pelayanan, data peralatan
medik
b. Petugas Pencatat:
Ekstern: Morbiditas penyakit menular dan tidak menular,Surveillance
rawat jalan dan rawat inap, GAKIN, Askes
Intern: Indikator RS, Morbiditas Rawat Inap dan Rawat Jalan,Kesehatan
Jiwa, UGD, Rehab Mental dan Medik, Pasien Baru danlama, Data
penunjang, Kunjungan GAKIN, ASKES, Jamsostek,SKTM, Kunjungan
Karyawan, dan Kunjungan beberapa panti.
setiap unit yang berhubungan langsung/tidak langsung dengan
pelayanan: Poliklinik, Sensus rawat inap dan rawat jalan, IGD,Rehab
Medik dan mental
SDM: SDM merupakan pelaksana/pengguna sehingga
SDMmempengaruhi berjalan/tidaknya sebuah sistem.
Petunjuk Teknis
Fasilitas/Peralatan
2. Proses
Memproses data sesuai dengan teori yang ada dan yang diharapkan
danmembandingkannya dengan kondisi di lapangan.
3. Output
Output yang diharapkan dari SIM Rekam Medis Rumah sakit adalah
datastatistiik rumah sakit yang valid.
4. Outcome
Hasil dari komponen outcome adalah terciptanya efisiensi dan
efektifitasSIM RM dalam mendukung pencataan dan pelaporan.
5. Feedback
Komponen feedback yang diharapkan adalah pemanfaaatan laporan
untuk perencanaan/evaluasi oleh pembuat kebijakan di Rumah Sakit.
6
B. Manajemen dan aliran data Rumah Sakit:
7
D. Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien
maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga
mengakibatkan :
8
salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memenangkan persaingan bisnis.
9
2. Sistem Informasi Administrasi
1. Sistem Informasi Klinik Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk
membantu pasien dalam hal pelayanan medis. Contoh :
Ketiga jenis sistem informasi diatas merupakan pembagian jenis sistem informasi
rumah sakit berdasarkan pemakaiannya dan apabila dikelompokan akan membentuk
beberapa kelompok lagi, yaitu :
10
1. Individual artinya Sistem hanya berjalan sendiri tanpa terkait dengan sistem yang
lain. Contoh :
b) Sistem Penggajian
2. Modular artinya Beberapa sistem dikaitkan dalam satu kelompok, sehingga tidak
berjalan secara individu. Contoh :
3. Terpadu artinya Semua sistem terkait dan berjalan secara bersamaan serta
menjadi satu kesatuan.
11
perencanaan strstegis. Dengan bahasa yang agak berbeda, J.R. Griffith juga
mengemukakan bahwa perkembangan SIM di rumah sakit dapat mencakup care
related system dan management related system.
Bambang Hartono menyampaikan bahwa belum banyak dijumpai informasi tentang
mutu pelayanan rumah sakit di negara kita. Hal ini terjadi karena di rumah sakit ternyata
masih kurang diperhatikan konsep mutu itu sendiri, masih kurang seriusnya
pengelolaan sistem informasi manajemen serta belum banyaknya dibuat standar mutu
pelayanan di rumah sakit. Ada tiga pendekatan untuk mendapatkan indikator mutu
pelayanan rumah sakit, yaitu pendekatan struktural, prosedural dan pendekatan
dampak.
Rekam medis sebagai salah satu bentuk SIM RS berperan penting dalam
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dalam beberapa aspek, sebagai berikut :
a) Aspek administratif,
b) Aspek hukum,
c) Aspek keuangan,
d) Aspek riset dan edukasi,
e) Aspek dokumentasi.
12
J.R. Griffith menyatakan bahwa SIM RS amat berperan dalam akuntansi
manajemen dan juga audit medik. Akuntansi manajemen meliputi :
Dalam audik medik, SIM RS amat diperlukan mengingat terjadinya tiga hal penting
di rumah sakit :
Pelayanan sistem informasi dirumah sakit tentu juga harus dinilai secara berkala.
Beberapa hal yang patut dapat perhatian adalah ada tidaknya keterlambatan dalam
pelayanan, bagaimana kepuasan pengguna jasa SIM RS di dalam rumah sakit itu
sendiri, bagaimana pendapat konsultan luar terdapat jalannya SIM RS, beberapa besar
biaya yang dihabiskan dibandingkan dengan penghematan yang didapat serta evaluasi
umumnya terdapat rencana pengembangan yang ada..
13
Aplikasi ini yang akan menerjemahkan suatu sistem yang ada di rumah sakit
menjadi suatu program aplikasi sehingga dengan program aplikasi ini maka diharapkan
kerja diberbagai unit yang ada di rumah sakit menjadi lebih efisien baik dari segi waktu
maupun biaya.
Setelah semua sistem dari tiap unit sudah diterjemahkan menjadi suatu aplikasi
SIMRS maka program SIMRS ini akan menjadi program aplikasi yang terintegrasi.
Maksudnya terintegrasi yaitu semua unit kerja itu cara kerjanya saling terkait dengan
unit kerja lainnya dan bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing, atau bisa
dikatakan bahwa program SIMRS itu merupakan penghubung antar unit baik itu bagian
pelayanan, penunjang, administrasi, keuangan dan akuntansi.
Dari sinilah peranan penting SIMRS itu sudah bisa di tebak. Kalau dari semua lini
atau unit sudah menjalankan SIMRS yang terintegrasi maka secara tidak diketahui oleh
operator yang memasukkan data dalam SIMRS ini, data tersebut sudah bisa dijadikan
suatu report yang dibutuhkan oleh manajemen atau yang bisa oleh orang-orang ahli IT
dikalangan rumah sakit di sebut dengan Eksekutif Report (ER) dan Decision Support
System (DSS).
a. Peranan Eksekutif Report ini akan di analisa oleh managemen dan kemudian
dengan data yang ada ini maka managemen bisa menjadikan dasar untuk
membuat suatu kebijakan ataupun keputusan.
b. Peranan Decision Support System (DSS) adalah suatu data tanpa melalui
analisa dulu tapi bisa langsung digunakan untuk mengambil suatu kebijakan
ataupun keputusan.
Beberapa contoh dari ER dan DSS antara lain Laporan jumlah pasien dari suatu
kelurahan atau kecamatan. Laporan pendapatan netto rumah sakit dan lain-lain.
Untuk mendukung Eksekutif Report (ER) dan Decision Support System (DSS) ini maka
syaratnya SIMRS itu harus lengkap yang meliputi:
14
1.Aplikasi Front Office System (Pelayanan medis, Penunjang medis)
2. Aplikasi Back Office System ( Keuangan dan Akuntansi, Pelaporan Statistik, HRD )
Di samping ini masih banyak manfaatnya lagi SIMRS yang terintegrasi itu semisal
mengurangi kebocoran keuangan, sarana komunikasi antar unit dan lain-lain. Tapi
puncak nya adalah Eksekutif Report (ER) dan Decision Support System (DSS).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alur informasi kesehatan yaitu poll/unit ke unit rekam medis terus PPL
selanjutnya kepala bagian Tu dan yang terakhir ke direktur. Secara global sistem
informasi rumah sakit terbagi atas : Sistem Informasi Klinik Sistem Informasi
Administrasi, Sistem Informasi Manajemen. Pelayanan rumah sakit mengandalkan
informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan
keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk
15
memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan
rumah sakit dapat berupa pelanggan internal dan juga eksternal. Rekam medis sebagai
salah satu bentuk SIM RS berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit dalam beberapa aspek, sebagai berikut : Aspek administratif, Aspek hukum,
Aspek keuangan, Aspek riset dan edukasi, Aspek dokumentasi
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
sumber yang kami peroleh. sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh
karena itu kami harapkan agar pembaca bisa menarik sumber yang lain guna
membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi
kelasahan dalam pembuatan makalah sistem informasi rumah sakit ini.
16
DAFTAR RUJUKAN
17