Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Disusun Oleh :

1. Eva Hariyanti (N1A119241)


2. Leila Ramadhani (N1A119065)
3. Hopiyatun Aulia (N1A119172)
4. Siti Manna Nasution (N1A119173)
5. Arifah Junie (N1A119042)
6. Zeti Sintia Antasya (N1A119153)
7. Siti Munawaroh (N1A119146)
8. Sundari (N1A119148)

KELAS : 3F

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul: “Sistem Informasi Rumah Sakit” tepat pada
waktunya.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan


dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh


dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

            Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


seluruh pembaca.

Jambi, 23 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Tujuan..........................................................................................................1

1.3 Manfaat........................................................................................................2

1.4 Pertanyaan Kajian.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Unsur Sistem Informasi Rumah Sakit.........................................................3

2.2 Arus Data Informasi Rumah Sakit...............................................................5

2.2 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit...........................................................9

2.4 Peran Sistem Informasi Rumah Sakit........................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................15

3.2 Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, Informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai hal. Baik untuk
menambah pengetahuan, menggambarkan kondisi saat ini ataupun untuk mengambil
keputusan. Sebuah informasi yang tepat dan akurat dibutuhkan bagi pemerintahan,
perusaahaan, dunia kerja, maupun dibidang kesehatan. Dibidang kesehatan salah satu
yang membutuhkan informasi yang tepat dan akurat yaitu rumah sakit.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit sering mengalami kesulitan dalam
pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal, sehingga perlu
diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat,
murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem
pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem
Sistem Informasi berbasis komputer.

Sistem Informasi Rumah Sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan
informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi
dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan
efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan
kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa saja unsur sistem informasi rumah sakit.

1
2. Untuk mengetahui bagaimana arus data informasi rumah sakit.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis sistem informasi rumah sakit.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran sistem informasi rumah sakit.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah:

1. Bagi para pembaca untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi


Rumah Sakit.
2. Bagi penulis untuk menyelesaikan tugas.

1.4 Pertanyaan Kajian

Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:

1. Apa saja unsur sistem informasi rumah sakit?


2. Bagaimana arus data informasi rumah sakit?
3. Apa saja jenis sistem informasi rumah sakit?
4. Bagaimana peran sistem informasi rumah sakit?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Sistem Informasi Rumah Sakit


Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, penyajian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Unsur sistem informasi rumah sakit yaitu :
A. Tugas: menyiapkan informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit,
Tugas Tim Sistem Informsi Rumah Sakit meliputi:
1) Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan
yang didinginkan. Selain itu Proses pemasukn data yang diinginkan .
2) Memberikan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi
3) Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan
mengisi form yang diberikan.
4) Solusi SIM-RS

B. Tujuan: sistem informasi rumah sakit, dan subsistemnya antara lain: subsistem
pengembangan dan operasional subsistem. Sistem Informasi RS ini ditujukan
untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi dari penampilan kerja RS,
antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit yang bersangkutan,
pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja RS tersebut, kajian dalam
penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan kesehatan RS oleh
masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS, penyempurnaan laporan
RS serta untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

C. komponen: ada input, proses, output dan balikan kontrol


1) input
Salah satu contoh “Pemasukan/ pengimputan data pasien radiologi
dirumah sakit A kurang lengkap karena (tidak mencantumkan NO. RM
pasien dan nama radiografer yang memeriksa), dan masih manual
(dengan menuliskan dibuk register/buku besar).

3
2) Proses
a. Pencarian data pasien mengalami kesulitan karena harus membuka
buku register/buku besar untuk melihat data-datanya ( misal, jenis
pemeriksaan pasien, dokter yang merujuk, diagnosanya dan lain-lain).
Hal ini menunjukan kesulitan dalam mengakses data-data yang ada.
b. Kegiatan pengolahan data untuk laporan bulanan juga masih
dilakukan secara manual dengan cara menghitung dari buku register/
buku besar mnggunakan kalkulator dan belum menggunakan Sistem
Manajemen Basis Data (SMBD) sehingga menyebabkan kemungkinan
kesalahan dalam penghitungan pendapatan, jumlah pasien dan
jumlah film yang di pakai, hal ini menunjukan ketidakakuratan
pengelolahan data.
c.  Letak tempat/ lokasi rumah sakit juga yang menjadi faktor
penyebabnya, dimana untuk mengakses lokasi rumah sakit tersebut
sangat sulit.

3) Output
Laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan tiap bulannya
hanya berupa laporan pendapatan yang berdasarkan jenis dan rujukan dari
luar, sedangkan laporan mengenai rata-rata kunjungan pasien, rasio
kunjungan pasien baru dengan total kunjungan, presetase pelayanan
spesialistik belum dapat tersajikan secara lengkap.

Padahal informasi tersebut adalah beberapa kriteria dalam menunjukan


pelayanan di instalasi radiologi. Begitu juga dengan laporan statistik pasien
dan penggunaan film yang hanya direkap tanpa filampirkan pada laporan
bulanan. Laporan yang diberikan kepada pihak manajerial rumah sakit selam
ini juga sama satu dengan yang lainya. Hal ini menunjukan ketidaklengkapan
dan ketidaksesuaian informasi  bagi manager-manager dirumah sakit.

Penanganan informasi pada bagian radiologi umumnya diselesaikan


dengan komputerisasi bagian meelalui pengembangan suatu sistem informasi

4
radiologi Radiology Information System (RIS). Sistem ini sangat memudahkan
penjadwalan, pelacakan pasien, perawatan dan penulusuran film, pemberian
kode, pelaporan hasil dan pembuatan rekenign/ tagihan. Sehingga teknologi
komputer sangat mutlak diperlukan dubagian radiologi.

2.2 Arus Data Informasi Rumah Sakit

Berikut Alur Informasi Rumah Sakit :

A. Analisis Sistem
1. InputSub komponen yang diperlukan:
 Data: Data yang dimaksud dalam sub komponen ini adalahseluruh data
yang dikumpulkan oleh bagian Rekam Medis untuk dikelola sehingga
menghasilkan laporan statistik Rumah Sakit.
a. Data laporan:
 periode pelaporan triwulan: data kegiatan rumah sakit
 periode pelaporan bulanan: data morbiditas rawat inap, datamorbiditas
rawat jalan, data keadaan penyakit khusus rawat inap data keadaan
penyakit khusus rawat jalan, data imunisasi, datainfeksi nosokomial
 periode pelaporan semesteran: data ketenagaan

5
 periode pelaporan tahunan: data inventarisasi pelayanan, data peralatan
medik
b. Petugas Pencatat:
 Ekstern: Morbiditas penyakit menular dan tidak menular,Surveillance
rawat jalan dan rawat inap, GAKIN, Askes
 Intern: Indikator RS, Morbiditas Rawat Inap dan Rawat Jalan,Kesehatan
Jiwa, UGD, Rehab Mental dan Medik, Pasien Baru danlama, Data
penunjang, Kunjungan GAKIN, ASKES, Jamsostek,SKTM, Kunjungan
Karyawan, dan Kunjungan beberapa panti.
 setiap unit yang berhubungan langsung/tidak langsung dengan
pelayanan: Poliklinik, Sensus rawat inap dan rawat jalan, IGD,Rehab
Medik dan mental
 SDM: SDM merupakan pelaksana/pengguna sehingga
SDMmempengaruhi berjalan/tidaknya sebuah sistem.
 Petunjuk Teknis
 Fasilitas/Peralatan

2. Proses
Memproses data sesuai dengan teori yang ada dan yang diharapkan
danmembandingkannya dengan kondisi di lapangan.

3. Output
Output yang diharapkan dari SIM Rekam Medis Rumah sakit adalah
datastatistiik rumah sakit yang valid.

4. Outcome
Hasil dari komponen outcome adalah terciptanya efisiensi dan
efektifitasSIM RM dalam mendukung pencataan dan pelaporan.

5. Feedback
Komponen feedback yang diharapkan adalah pemanfaaatan laporan
untuk perencanaan/evaluasi oleh pembuat kebijakan di Rumah Sakit.

6
B. Manajemen dan aliran data Rumah Sakit:

1. Dukungan otomatis transfer data pasien antara departemen dan lembaga-


lembaga

2. Mengaktifkan grafis atau digitized diagnostik gambar dari rumah sakit


database berdasarkan sistem pengambilan terpadu

3. Tanda tangan digital, untuk menciptakan perintah internal secara elektronik

4. Menjaga komunikasi dengan sistem informasi laboratorium

5. Pendaftaran sumber daya manusia dan properti lainnya

C. Data Subsistem Rekam Medis

Informasi rekam medik dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok data


yaitu : data master pasien, data akuntansi pasien serta data akuntansi Rumah
Sakit. Dari kelompok data tersebut dapat di perinci lagi menjadi kelompok-kelompok
kecil data yaitu:

1. Data mengenai identitas pasien, berisi informasi mengenai biografi pasien,


demografi, penanggung jawab medis dan keuangan pasien.
2. Data mengenai status pelayanan, berisi informasi mengenai tanggal kunjungan,
dokter yang menangani, status diagnosa terakhir.
3. Data mengenai catatan kesehatan (rekam medik), berisi informasi mengenai
riwayat penyakit dan kesehatan pasien, hasil pemeriksaan (konsultasi, fisik,
penunjang medis dll), diagnosa, tindakan-tindakan dan instruksi yang diberikan oleh
dokter, perjalanan penyakit dan perawatan serta obat-obatan yang diberikan.
4. Data mengenai biaya layanan, berisi informasi mengenai tabel-tabel biaya
pendaftaran, konsultasi, tindakan dokter dan keperawatan, pemeriksaan penunjang
medis, pemakaian obat dan pemakaian peralatan

7
D. Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien
maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga
mengakibatkan :

1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan


duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan
pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing
yang cukup luas.

2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan


data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi
yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.

3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual


menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak
singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya
perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka
perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi
data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya
makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu
prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.

4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus


direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang
dapat dipercaya kebenarannya.

Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan


sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan
memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan
penyajian laporang yang akurat bagi para pengambil keputusan, bakan rumah sakit
vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan
layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya. Guna
mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai

8
salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memenangkan persaingan bisnis.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan


teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan
prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya
akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem
yang tertata dengan rapih dan baik. Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat
membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang
terlaksanana penerapan system informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:

1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)


2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5.Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumber daya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system
dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)

E. Data Informasi Manajemen rumah sakit

1. Tahap 1 : pemrosesan data elektronik menggantikan aktivitas klerikal yang manual

2. Tahap 2 : Kemampuan mesin menyimpan & menampilkan informasi dengan cepat

3. Tahap 3 : Sistem elektrik membantu perawatan pasien & manajemen pelayanan


rumah sakit

2.3 Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit

Secara global sistem informasi rumah sakit terbagi atas :

1. Sistem Informasi Klinik

9
2. Sistem Informasi Administrasi

3. Sistem Informasi Manajemen

Masing-masing sistem bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau secara bersamaan


sebagai suatu kesatuan yang integral. Dibawah ini merupakan uraian lebih lanjut
mengenai sistem informasi rumah sakit.

1. Sistem Informasi Klinik Merupakan sistem informasi yang secara langsung untuk
membantu pasien dalam hal pelayanan medis. Contoh :

a) Sistem Informasi di ICU

b) Sistem Informasi pada alat seperti CT Scan, USG tertentu.

2. Sistem Informasi Administratif Merupakan sistem informasi yang membantu


pelaksanaan administratif di rumah sakit. Contoh :

a) Sistem Informasi Administratif

b) Sistem Informasi Biling System

c) Sistem Informasi Farmasi

d) Sistem Informasi Penggajian.

3. Sistem Informasi Manajemen Merupakan sistem Informasi yang membantu


manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan. Contoh :

a) Sistem Informasi manajemen pelayanan

b) Sistem Informasi Keuangan

c) Sistem Informasi Pemasaran.

Ketiga jenis sistem informasi diatas merupakan pembagian jenis sistem informasi
rumah sakit berdasarkan pemakaiannya dan apabila dikelompokan akan membentuk
beberapa kelompok lagi, yaitu :

10
1. Individual artinya Sistem hanya berjalan sendiri tanpa terkait dengan sistem yang
lain. Contoh :

a) Sistem Informasi Billing System

b) Sistem Penggajian

2. Modular artinya Beberapa sistem dikaitkan dalam satu kelompok, sehingga tidak
berjalan secara individu. Contoh :

a) Sistem Informasi Keuangan

b) Sistem Informasi Administrasi terkait dengan Billing System.

3. Terpadu artinya Semua sistem terkait dan berjalan secara bersamaan serta
menjadi satu kesatuan.

2.4 Peran Sistem Informasi Rumah Sakit


Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi
memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat
digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan internal
dan juga eksternal. Pelanggan internal adalah pemilik, pemimpin dan seluruh karyawan
rumah sakit itu sendiri. Pelanggan eksternal dapat mulai pasien, keluarganya, rekanan
pemasok dan juga masyarakat luas.
Hario Kusnanto dalam makalahnya yang disampaikan pada Kongres PERSI VII
1996 menyatakan bahwa sistem informasi rumah sakit amat berperan dalam
memadukan berbagai kepentingan dari berbagai pelanggan rumah sakit. SIM (Sistem
Informasi Manajemen) rumah sakit dapat berfungsi memadukan kepentingan
pelanggan dalam derap bersama mencapai visi dan misi rumah sakit. Informasi
merupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internal dan eksternal
suatu rumah sakit.
Rowland dan Rowland (1984 ) menyebutkan bahwa peran SIM dirumah sakit dapat
pada funsi medikal maupun pada fungsi bisnis. Untuk setiap fungsi, SIM dapat berperan
baik dalam sistem transaksi, perencanaan operaional, sistem pengawasan serta

11
perencanaan strstegis. Dengan bahasa yang agak berbeda, J.R. Griffith juga
mengemukakan bahwa perkembangan SIM di rumah sakit dapat mencakup care
related system dan management related system.
Bambang Hartono menyampaikan bahwa belum banyak dijumpai informasi tentang
mutu pelayanan rumah sakit di negara kita. Hal ini terjadi karena di rumah sakit ternyata
masih kurang diperhatikan konsep mutu itu sendiri, masih kurang seriusnya
pengelolaan sistem informasi manajemen serta belum banyaknya dibuat standar mutu
pelayanan di rumah sakit. Ada tiga pendekatan untuk mendapatkan indikator mutu
pelayanan rumah sakit, yaitu pendekatan struktural, prosedural dan pendekatan
dampak.
Rekam medis sebagai salah satu bentuk SIM RS berperan penting dalam
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dalam beberapa aspek, sebagai berikut :

a) Aspek administratif,
b) Aspek hukum,
c) Aspek keuangan,
d) Aspek riset dan edukasi,
e) Aspek dokumentasi.

Hari Kusnanto menyampaikan beberapa alasan mengapa SIM RS belum


berkembang pesat, antara lain :

a) konsep ekonomi informasi kesehatan belum dirumuskan secara jelas,


b) manajer belum betul – betul memahami perlunya SIM RS,
c) keasingan terhadap teknologi informasi,
d) kesulitan dalam menghadapi perubahan budaya dan perilaku dengan
diterapkannya SIM RS,
e) kurangnya saling pengertian antara klinisi, manajer dan pengelola SIM RS.

12
J.R. Griffith menyatakan bahwa SIM RS amat berperan dalam akuntansi
manajemen dan juga audit medik. Akuntansi manajemen meliputi :

a) penagihan pembayaran pasien,


b) pembayaran gaji dan insentif sesuai baban kerja,
c) pemesanan logistik rumah sakit,
d) pengurusan dengan pihak ketiga dalam asuransi,
e) perencanaan keuangan.

Dalam audik medik, SIM RS amat diperlukan mengingat terjadinya tiga hal penting
di rumah sakit :

1. Teknologi kedokteran kini makin berkembang, makin kompleks, makin kuat,


makin punya resiko bahaya dan makin mahal, karena itu memerlukan
pengawasan yang ketat.
2. Teknologi sistem informasi pun kian canggih sehingga memungkinkan
melakukan pengawasan ketat dengan biaya yang wajar.
3. Situasi lingkungan yang mengharuskan pelayanan kesehatan di rumah sakit
dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.

Pelayanan sistem informasi dirumah sakit tentu juga harus dinilai secara berkala.
Beberapa hal yang patut dapat perhatian adalah ada tidaknya keterlambatan dalam
pelayanan, bagaimana kepuasan pengguna jasa SIM RS di dalam rumah sakit itu
sendiri, bagaimana pendapat konsultan luar terdapat jalannya SIM RS, beberapa besar
biaya yang dihabiskan dibandingkan dengan penghematan yang didapat serta evaluasi
umumnya terdapat rencana pengembangan yang ada..

Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan suatu bagian atau departemen


tersendiri dalam rumah sakit yang salah satu tugasnya yaitu membuat program aplikasi
yang biasa orang sebut dengan nama SIMRS.

13
Aplikasi ini yang akan menerjemahkan suatu sistem yang ada di rumah sakit
menjadi suatu program aplikasi sehingga dengan program aplikasi ini maka diharapkan
kerja diberbagai unit yang ada di rumah sakit menjadi lebih efisien baik dari segi waktu
maupun biaya.

Setelah semua sistem dari tiap unit sudah diterjemahkan menjadi suatu aplikasi
SIMRS maka program SIMRS ini akan menjadi program aplikasi yang terintegrasi.
Maksudnya terintegrasi yaitu semua unit kerja itu cara kerjanya saling terkait dengan
unit kerja lainnya dan bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing, atau bisa
dikatakan bahwa program SIMRS itu merupakan penghubung antar unit baik itu bagian
pelayanan, penunjang, administrasi, keuangan dan akuntansi.

Dari sinilah peranan penting SIMRS itu sudah bisa di tebak. Kalau dari semua lini
atau unit sudah menjalankan SIMRS yang terintegrasi maka secara tidak diketahui oleh
operator yang memasukkan data dalam SIMRS ini, data tersebut sudah bisa dijadikan
suatu report yang dibutuhkan oleh manajemen atau yang bisa oleh orang-orang ahli IT
dikalangan rumah sakit di sebut dengan Eksekutif Report (ER) dan Decision Support
System (DSS).

a. Peranan Eksekutif Report ini akan di analisa oleh managemen dan kemudian
dengan data yang ada ini maka managemen bisa menjadikan dasar untuk
membuat suatu kebijakan ataupun keputusan.
b. Peranan Decision Support System (DSS) adalah suatu data tanpa melalui
analisa dulu tapi bisa langsung digunakan untuk mengambil suatu kebijakan
ataupun keputusan.

Beberapa contoh dari ER dan DSS antara lain Laporan jumlah pasien dari suatu
kelurahan atau kecamatan. Laporan pendapatan netto rumah sakit dan lain-lain.
Untuk mendukung Eksekutif Report (ER) dan Decision Support System (DSS) ini maka
syaratnya SIMRS itu harus lengkap yang meliputi:

14
1.Aplikasi Front Office System (Pelayanan medis, Penunjang medis)
2. Aplikasi Back Office System ( Keuangan dan Akuntansi, Pelaporan Statistik, HRD )

Di samping ini masih banyak manfaatnya lagi SIMRS yang terintegrasi itu semisal
mengurangi kebocoran keuangan, sarana komunikasi antar unit dan lain-lain. Tapi
puncak nya adalah Eksekutif Report (ER) dan Decision Support System (DSS).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat kini diterapkan oleh berbagai


bidang dalam pembangunan, termasuk bidang kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Rumah sakit
sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai karakteristik dan organisasi
yang sangat kompleks, seperti pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan
gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis, dan
sebagainya membutuhkan Sistem Informasi Rumah Sakit untuk mengoptimalkan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem Informasi Rumah Sakit
adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk rumah sakit dimana dalam
sistem informasi ini memungkinkan aliran data dari sebuah rumah sakit bisa dilakukan
secara elektronis, sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan dengan lebih
cepat, akurat dan transparan yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan kepada
pasien.

Alur informasi kesehatan yaitu poll/unit ke unit rekam medis terus PPL
selanjutnya kepala bagian Tu dan yang terakhir ke direktur. Secara global sistem
informasi rumah sakit terbagi atas : Sistem Informasi Klinik Sistem Informasi
Administrasi, Sistem Informasi Manajemen. Pelayanan rumah sakit mengandalkan
informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan
keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk

15
memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan
rumah sakit dapat berupa pelanggan internal dan juga eksternal. Rekam medis sebagai
salah satu bentuk SIM RS berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit dalam beberapa aspek, sebagai berikut : Aspek administratif, Aspek hukum,
Aspek keuangan, Aspek riset dan edukasi, Aspek dokumentasi

3.2 Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
sumber yang kami peroleh. sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh
karena itu kami harapkan agar pembaca bisa menarik sumber yang lain guna
membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi
kelasahan dalam pembuatan makalah sistem informasi rumah sakit ini.

16
DAFTAR RUJUKAN

Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013


Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Di akses tanggal 23
Oktober 2020 di https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-
content/uploads/2017/03/bn87-2014.pdf .
Lib UI. Sistem Informasi Rumah Sakit. Di akses tanggal 23 Oktober 2020 di
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125271-S-5602-Analisis%20kelengkapan-
Literatur.pdf .
Rahma, P. N., Madjid, M., Rusman, A. D. P., Noer, N. B., & Rifai, F. (2018).
PENERAPAN METODE FAST TERHADAP PENGEMBANGAN SIM-RS UNTUK
PENINGKATAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT. Jurnal Ilmiah Manusia Dan
Kesehatan, 1(2), 87-97
Syafali, I. (n.d.). Academia.edu. Diakses 22 Oktober, 2020, dari
https://www.academia.edu/31941478/MAKALAH_SISTEM_INFORMASI_MANAJ
EMEN_RUMAH_SAKIT
Dinus.ac.id. (n.d.). Diakses 22 Oktober 2020, dari
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_RU
MAH_SAKIT_(SIMRS)-3.pptx
Rahayu, S. (n.d.). Undip.ac.id. Diakses 22 oktober 2020, dari
http://eprints.undip.ac.id/18318/1/Sri_Rahayu.pdf
Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit.
https://www.academia.edu/7036653/Sistem_Informasi_Rumah_Sakit. Di akses
tanggal 23 Oktober 2020.
Aditama, Candra Yoga. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta. UI-
Press.

17

Anda mungkin juga menyukai