(SIM PASIEN)
“Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SIK”
Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada kahadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Kelompok 17
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi
B. Pengertian Pasien
C. Pengertian Rumah Sakit
D. Metode Pengembangan Sistem Informasi
E. Tahap Perencanaan
F. Tahap Analisis
1. Kelayakan teknis . .
2. Persiapan perangkat keras
3. Operasional
4. Jadwal
G. Tahap Perancangan
1. Perancangan sistem secara umum
2. Perancangan Sistem Secara Terinci
a. Perancangan input
b. Perancangan databes
c. Perancangan output
H. Tahap Uji Coba
1. Tahap penerapan
2. Tahap penggunaan
I. Informasi telah menjadi organisasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era informasi merupakan periode yang melibatkan banyak
informasi dalam pengambilan keputusan, baik oleh individu, perusahaan,
maupun instansi pemerintah. Informasi sudah semakin mudah diperoleh,
sudah semakin bervariasi bentuknya, dan semakin banyak pula
kegunaannya.
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai
salah satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan
hasil yang lebih untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem di
dalamnya telah berjalan dengan baik. Rumah sakit adalah suatu organisasi
yang dilakukan oleh tenaga medis profesional yang terorganisir baik dari
sarana prasarana kedokteran yang permanen, pelayanan kedokteran,
asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Era globalisasi tidak bisa dihindari
sehingga diperlukan sikap yang arif dan bijaksana. Walaupun dalam
strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia baru
akan membuka dokter asing diper bolehkan praktek di Indonesia, namun
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sepakat tahun 2008
akan membuka untuk tenaga kesehatan, untuk itu semua yang bekerja
dalam bidang kesehatan harus bekerja secara proposional dan selalu
bertolak untuk kepentingan pasien sedangkan Berdasarkan undang-undang
No.44 Tahun 2019 tentang rumah sakit, yang di maksudkan dengan rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap,rawat jalan, dan gawat darurat.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak
sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di
rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan
kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan
rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu
komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di
rumah sakit. Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak
kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar.
Teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data
dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi
dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,
pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Data yang
akurat bila diproses akan menghasilkan informasi yang akurat. Informasi
akurat sangat berguna untuk membuat keputusan, baik bagi manajemen
maupun yang lain (Wahyu, 2004) Pelayanan rumah sakit mengandalkan
informasi secara intensif. Informasi memainkan peranan vital dalam
pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana
strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan.Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah sakit
dapat berupa pelanggan internal dan eksternal.
Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan dan seluruh karyawan
rumah sakit, sedangkan pelanggan eksternal adalah pasien, keluarga
pasien, rekanan pemasok, dan juga masyarakat luas (Aditama, 2006).
Menurut surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
159b/MENKES/PER/II/1988 tentang rumah sakit, pelayanan kesehatan di
rumah sakit berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan
pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan pelayanan
penunjang medik. Menurut Roomer (1981) yang di kutip oleh Azwar
(1996), pelayanan rawat jalan tampak berkembang lebih pesat
dibandingkan dengan pelayanan rawat inap. Peningkatan angka utilisasi
pelayanan rawat jalan di rumah sakit dua sampai tiga kali lebih tinggi dari
peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Sesuai dengan
perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk
pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, maka perlulah dibuat suatu sistem
informasi pendaftaran pasien rawat jalan di rumah sakit dengan
menggunakan program komputer agar dengan data yang ada dapat
menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membuat sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di rumah
sakit dengan menggunakan program komputer.
2. Tujuan Khusus
a. Membuat form identitas pasien.
b. Membuat laporan identitas pasien.
c. Membuat kartu berobat pasien.
d. Membuat form kunjungan pasien.
e. Membuat laporan kunjungan pasien.
f. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari.
g. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari berdasarkan
jenis pasien.
h. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari berdasarkan
poli tujuan.
i. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan
jenis pasien.
j. Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan berdasarkan
poli tujuan.
k. Membuat form identitas user.
l. Membuat laporan identitas user.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENGERTIAN PASIEN
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya
menyerahkan pengawasan dan perawatannya,menerima dan mengikuti
pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan oleh
prabowo (dalam Wilhamda,2011). Sedangkan menurut surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI no. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam
medis, pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
baik secara langsung mapupun tidak langsung kepada dokter atau dokter
gigi.
E. TAHAP PERENCANAAN
Sistem informasi berbasis komputer saat ini sudah menjadi suatu
kebutuhan yang penting, terlebih bagi jasa pelayanan pasien.Dengan
bantuan komputerisasi, pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk
mendapatkan pelayanan administrasi pada pendaftaran pasien rawat jalan,
selain itu kerja petugas pendaftaran juga lebih mudah dan lebih cepat.
Untuk mendukung hal tersebut maka dibutuhkanlah seperangkat komputer
dengan menggunakan program komputer yaitu program Microsoft Visual
Basic 6.0, dalam upanya membantu pendaftaran pasien rawat jalan yang
sebelumnya dilakukan secara manual.(Evendi dan makhfudli, 2009.)
F. TAHAP ANALISIS
Sistem informasi yang akan dibuat diperlukan analisis
permasalahan secara mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan,
antara lain:
1. Kelayakan teknis
yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras
dan perangkat lunak untuk melaksanakan proses yang
diperlukan.
2. Persiapan Perangkat Keras
Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan
program sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di
Rumah sakit adalah satu set komputer dengan perangkat
kerasnya terdiri dari:
a. CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru)
b. Layar Monitor VGA
c. Piranti Input (mouse dan keyboard)
d. Printer 3.3.1.2 Persiapan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan
program sistem informasi pendaftaran pasien rawat
(Wildan dan Alimul, 2005.)
3. Operasional
Untuk mengoperasikan program sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan dengan menggunakan Microsoft
Visual Basic 6.0 di rumah sakit khususnya di bagian Rekam
Medis, ada 6 orang pegawai pada shift pagi dan masing-masing
pegawai diruangan tersebut bisa menangani sistem informasi
pendaftaran pasien rawat jalan. (Wildan dan Alimul, 2005.)
4. Jadwal
Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat diperlukan
untuk mengukur sejauhmana efektifitas pelaksanaan dalam
setiap tahapan-tahapan yang dikerjakan.(Wildan dan Alimul,
2005.)
G. TAHAP PERENCANAAN
1. Perancangan Sistem Secara Umum
Desain program secara umum pada sistem informasi pendaftaran
pasien rawat jalan di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
Identitas pasien
Laporan per hari
b. Perancangan Database
Database merupakan kumpulan dari data-data yang saling
terkait satu dengan yang lainnya.atau sebuah kumpulan data
yang berhubungan secara logis dan merupakan penjelasan dari
data tersebut yang dirancang dengan tujuan untuk
menewmukan data yang dibutuhan oleh suatu organisasi
( indrajani,2011).
Program ini digunakan untuk melakukan pengolahan data
rekam medis (rawat jalan) pada sebuah klinik atau rumah sakit.
Proses yang terjadi dalam program ini adalah sebagai berikut :
1. Pasien datang melakukan pendaftaran, baik pasien baru
maupun pasien lama dengan biaya sesuai kode poli.
2. Pasien mendapatkan nomor antrian, kemudian dipanggil
oleh dokter untuk diagnosa, setelah itu dokter memberikan
resep kepada pasien.
3. Resep diberikan kepada apoteker oleh pasien dan apoteker
meracik obat sesuai isi resep.
4. pasien membayar biaya resep (obat).
5. Pembuatan laporan.
Database pada sistem informasi pendaftaran pasien rawat
jalan terdiri dari beberapa tabel yang perlu dibuat yaitu:
1) Tabel pendaftaran
2) Tabel identitas pasien
Untuk menyimpan data pasien rawat jalan yang telah di input datanya oleh admin
dan kemudian data tersebut akan tersimpan pada database. Dari daftar pasien yang
sudah tertera di tabel seperti id pasien, nama pasien dan jenis kelamin pasien serta
nomer telepon pasien agar memepermudah mencari identitas pasien,
mempermudah kinerja perawat serta bisa mengetahui jumlah pasien di rumah
sakit tersebut tanpa harus membuka rekam medik di setiap ruangan. Dari tabel
identitas pasien tersebut juga mempermudah perawat untuk mencari nama-nama
pasien ketika dari pihak saudara pasien ada yang berkunjung.
3) Tabel kunjungan pasien
c. Perancangan Output
Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan
dari data yang ada yang berguna bagi pemakainya.Output dapat
berupa bentuk-bentuk informasi yang di inginkan. Desain
output pada sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan
adalah dalam bentuk tabel yang berupa laporan per hari dan
laporan per bulan serta berupa kartu berobat pasien.
Laporan per
hari
Kartu berobat
Keterangan :
1) Laporan Per hari
Laporan per hari merupakan laporan dari kunjungan
pasien rawat jalan per harinya. Laporan per hari
berguna untuk melihat jumlah pasien rawat jalan per
harinya.(Evendi dan makhfudli, 2009. ) Laporan ini
terdiri dari beberapa laporan yaitu:
Laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari.
Laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari
berdasarkan jenis pasien.
Laporan kunjungan pasien rawat jalan per hari
berdasarkan poli tujuan..
2) Laporan Per bulan
Laporan per bulan merupakan laporan dari
kunjungan pasien rawat jalan per bulannya.Laporan per
bulan berguna untuk melihat rekapitulasi jumlah pasien
rawat jalan per bulan.(Evendi dan makhfudli, 2009. )
Laporan ini terdiri dari:
Laporan kunjungan pasien rawat jalan per bulan
berdasarkan jenis pasien.
Laporan kunjungan pasien rawat jalan per
bulan berdasarkan poli tujuan.
3) Kartu Berobat Pasien
Kartu berobat pasien dicetak untuk mempermudah
penulisan kartu berobat pasien. Kartu tersebut dicetak
yang nantinya diberikan kepada pasien bila pasien
tersebut merupakan pasien baru.(Evendi dan makhfudli,
2009.)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendaftaran pasien rawat jalan dapat dilakukan secara mudah dan cepat.
Terhindar dari nomor rekam medis yang ganda karena sistem ini dapat
mendeteksinya apabila ada nomor rekam medis yang sama.
Mempermudah petugas dalam mencetak kartu berobat, identitas pasien
dan kunjungan pasien. Mendapatkan informasi laporan harian dan
bulanan secara cepat serta jenis laporannya dapat bervariasi sesuai dengan
yang diperlukan. Menghemat waktu dan tenaga dari petugas pendaftaran
pasien.