Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI

PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNA ASUHAN
KEPERAWATAN

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan


kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan
manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari
hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh
konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan
yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan


menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat
berhadapan dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan
klinik menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan
keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien,
pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi
informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut  perawat untuk juga mengembangkan diri
untuk meningkatkan profesionalis.

Adapun dampak negatif teknologi dalam kinerja keperawatan :


1.      Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut,
karena   informasi yang didapat mudah untuk diakses.
2.      Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan yang
lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan secara
online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka.
3.      Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
4.      Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
5.      Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan computer.
Dampak Positif Teknologi Informasi:
1.      Peningkatan mutu pelayanan
Dengan adanya internet, akan mempermudah dalam mencari informasi sehingga
memungkinkan bagi perawat untuk senantiasa mengupdate keilmuan melalui internet
dengan mengakses berbagai perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan
dengan bidang pelayanan keperawatan.
Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang meliputi pelayanan
terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif, ceratif sampai rehabilitative.
Dengan adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja, maka perawat bisa
menggunakan media internet sebagai promosi kesehata yang bisa efektif dan bisa diakses
oleh siapapun.
2.      Perkembangan ilmu pengetahuan
Menjalankan praktik keperawatan di ruang perawatan berdasarkan evidence based
menjadi sebuah tuntutan karena hal ini merupakan upaya signifikan dalam memperbaiki
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost-benefit
effectiveness). Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian
keperawatan yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa
pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran yang
lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi standar.
Praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence based practice)
bertujuan untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara
hati-hati dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan
kesehatan.
3.      Pengembangan pelayanan keperawatan
Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari masyarakat menuntut perawat
untuk mengupdate pengetahuannya dan menjalankan asuhan keperawatan
berdasarkanevidence based. Perawat yang bekerja di ruangan mempunyai keterbatasan
waktu untuk bisa mengakses evidence based tersebut.  Beberapa artikel tentang akses
internet ditempat kerja menunjukkan bahwa adanya akses internet akan membantu perawat
dalam mengakses evidence based walau adanya keterbatasan waktu karena mereka dapat
melakukannya dengan cepat. Hal ini akan membantu perawat meningkatkan kepercayaan
diri, ketrampilan dalam memberi asuhan dan memperoleh informasi dari beberapa rekan
dari belahan dunia lainnya.
4.      Sarana perpustakaan
Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online,
yang berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Situs ini
kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline
(setelah kita download terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut mulai dari
kesehatan, ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari
dokumentasi berbasis komputer yaitu:
         1.      Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.
        2.      Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
dalam        memberikan asuhan keperawatan.
   3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam
satu lokasi. Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi
keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer
dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas
dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh
kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka
perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi,
dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat (Docker, et all.,2003).

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan


yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut
tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi
yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan
berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses
keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam
dokumentasi. Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga
memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan
penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et
all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat
dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).
Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi
keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut
maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui
pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik (Mueller, et all.2006).
Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu
aplikasi telenursingdapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.
Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan
khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga
untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan
memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan
menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan
dengan individu pasien dan keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Kelebihan Dan Kekurangan Komputerisasi Dalam Praktek Keperawatan.
(dalam         http://anaaqeelah.blogspot.com/2012/01/kelebihan-dan-kekurangan-
komputerisasi.html). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:30)
Anomim.2011. Makalah Sistem Teknologi Informasi Kesehatan dan Keperawatan.
(dalam http://haqee44.wordpress.com/2011/10/21/makalah-sistem-teknologi-informasi-
kesehatan-dan-keperawatan/). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:56)
Anonim.2012.TeknologiInformasiDanKomunikasi  (dalam http://muhyusuf90.wordpress.com/
2012/10/24/teknologi-informasi-dan-komunikasi/). Diakses tanggal 13 September 2013
( 10:05)
Sulisnadewi. Dampak Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Patient Safety Dan Kualitas
Pelayanan Keperawatan.(dalam http://www.fik.ui.ac.id). Diakses tanggal 13 September
2013 (11:15)

Anda mungkin juga menyukai