Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE ANALISIS PIECES


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen A)

Dosen Pengampu :
Ricko Pratama Ridzkiyanto, S.KM., M.Kes.

Oleh :
Kelompok 1
Masrifatul Husna (182110101021)
Ani Fithriyah (182110101063)
Nuzul Annisa Rahmawati (182110101107)
Nabila Khairani (182110101144)
Adinda Safira Permana (182110101110)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Metode Analisis PIECES. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Tidak lupa penyusun sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, mulai dari
dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yaitu bapak Ricko Pratama
Ridzkiyanto, S.KM., M.Kes. sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan juga
ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang menempuh mata kuliah ini. Jika makalah
ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan
dari banyak pihak terkait.

Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang
tulus kepada para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti
saran atau kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis sangat
berharap bahwa makalah ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan
menambah pengetahuan bagi kita semua.

1 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 Definisi Analisis PIECES.................................................................................3

2.2 Komponen Analisis PIECES............................................................................3

2.3 Tujuan Analisis PIECES..................................................................................6

2.4 Manfaat Analisis PIECES................................................................................6

2.5 Analisis PIECES...............................................................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

3.1 Kesimpulan......................................................................................................10

3.2 Saran................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

LAMPIRAN...................................................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit Paru Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada
di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berlokasi di wilayah Surabaya
Utara tepatnya di Jalan Karang Tembok nomer 39 Surabaya. Rumah Sakit ini
melaksanakan pemberantasan penyakit paru melalui pengobatan dan perawatan
penderita paru, menetapkan diagnosis, penyuluhan kesehatan serta melaksanakan
sistem rujukan dalam usaha pencegahan, pemberantasan penyakit paru. Setiap
harinya Rumah Sakit Paru Surabaya memeriksa dan mengobati kurang lebih 250
pasien untuk pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan paru.
Banyaknya data yang akan dikelola serta perlunya penyampaian informasi yang
cepat dalam kegiatan pelayanan rumah sakit, menjadikan teknologi informasi
sebagai media yang dianggap mampu membantu pengelolaan data dan penyajian
informasi yang mudah, cepat, akurat serta terintegrasi. Dalam hal ini tertuang pada
Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2013 Pasal 4 ayat 2 yang menyatakan
suatu pengembangan sistem informasi Rumah Sakit harus mampu dalam
meningkatkan serta mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
(Kemenkes, 2013).
Rumah Sakit Paru Surabaya selama ini dalam mengelola data pasien rawat
inap masih dilakukan secara komputerisasi yang sederhana dengan memanfaatkan
aplikasi office standar yaitu microsoft word dan microsoft excel (Ali and
Drastyana, 2018). Hal ini dapat memperlambat dan mempersulit dalam mengelola
data dan informasi pasien rawat inap di rumah sakit paru. Kemungkinan akan
kesalahan dalam pengolahan data pasien rawat inap akan menghambat pelayanan
terhadap pasien sehingga menjadi kurang efisien, serta mengakibatkan kesulitan
dalam pencarian data dan menyita waktu yang relatif lama dalam pembuatan
laporan kepada manajemen/pimpinan tentang data pasien rawat inap di rumah sakit
paru Surabaya. Untuk membantu dalam pemecahan masalah tersebut perlu adanya
aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) khususnya dalam hal
pengelolaan data pasien rawat inap agar setiap pekerjaan yang menyangkut
pengolahannya dapat dikurangi tingkat kesalahannya serta dapat memberikan

1
pelayanan yang lebih baik khususnya dalam hal membuat laporan kegiatan
pelayanan pasien rawat inap. Oleh karena itu diperlukan pendekatan IT yang
menggunakan aplikasi SIMRS di rumah sakit paru surabaya, agar proses
pengolahan data pasien rawat inap dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Metode yang digunakan untukk mengidentifikasi masalah dan kesalahan yang
terjadi disebut dengan analisis pieces, dengan melakukan analisis masalah terhadap
kinerja sistem informasi, ekonomi keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan
pasien di rumah sakit (Suharto, 2018). Melalui pendekatan yang menggunakan
metode analisis pices diharapkan dapat memberikan penilaian secara
menyeluruh tentang penerapan sistem yang digunakan, dan hasil yang didapatkan
dari analisi ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk terus mengembangkan
sistem untuk kemajuan yang lebih baik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan pieces?
b. Apa saja yang termasuk dalam komponen pieces?
c. Apa tujuan dari pieces?
d. Apa saja manfaat dari pieces?
e. Bagaimana analisis pieces dari jurnal rujukan “Perancangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Paru Surabaya Studi Kasus Pemenuhan Kebutuhan Laporan Rawat Inap”
1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari pieces
b. Mengetahui komponen pieces
c. Mengetahui tujuan pieces
d. Mengetahui manfaat pieces
e. Mengnalisis pieces dari jurnal rujukan “Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Surabaya Studi Kasus Pemenuhan Kebutuhan Laporan Rawat Inap”

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis PIECES


Menurut (Hetty Meileni, Oktapriandi, & Apriyanti, 2020), “Analisis PIECES
adalah analisis yang digunakan untuk mendapatkan hal-hal yang spesifik. PIECES
digumakan untuk menganalisis permasalahan yang ada, dengan mengidentifikasi
permasalahan yang ada mengenai, performance, information, economy, control,
efficiency, dan service.”
Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017), “Analisis PIECES adalah metode
analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih
spesifik. Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap
beberapa aspek antara lain kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisisensi, dan
pelayanan pelanggan.”
2.2 Komponen Analisis PIECES
Komponen analisis PIECES terdiri dari P (Pefromance), I (Information), E
(Economic), C (Control), E (Efficiency), dan S (Service). Dalam (Sintawati &
Hartati, 2020), penjelasan masing-masing komponen tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Pefromance (Analisis Kinerja Sistem)


Kinerja adalah kemampuan suatu sistem dalam menyelesaikan tugas
dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan
jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan
perpindahan pekerjaan (response time). Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017),
indikator-indikator yang dapat menunjukkan kinerja suatu sistem informasi
adalah sebagai berikut :
a. throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja yang dilakukan pada
beberapa periode waktu.
b. respon time, yaitu delay rata-rata antara transaksi dan respon dari transaksi
tersebut.
c. audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat
diperiksa.

3
d. kelaziman komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan
bandwith digunakan.
e. kelengkapan, yaitu derajat dimana implementasi penuh dari fungsi yang
diharapkan tercapai.
f. konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam
pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.
g. toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program
mengalami kesalahan.
2. Information (Analisis Informasi)
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila
kemampuan sistem infromasi baik, maka user akan mendapatkan informasi yang
akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut
(Mumpuni & Dewa, 2017), indikator-indikator yang dapat menujukkan
informasi suatu sistem informasi adalah sebagai berikut :

a. accuracy (akurat), dimana informasi yang dihasilkan memiliki ketepatan


yang tinggi.
b. relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan.
c. penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai
dan mudah diintepretasikan.
d. fleksibilitas data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Economy (Analisis Ekonomi)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi.
Peningkatam terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya
dan peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manjemen mulai
menerapkan paperless system (meminimalkan pengguanaan kertas) dalam
rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan bahan kertas yang
berlebihan dan biaya iklan di media cetak untuk publikasi, sistem ini dinilai
kurang ekonomis. Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017), indikator-indikator yang
dapat menunjukkan ekonomi sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut :

4
a. reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program
tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.
b. sumber daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan
sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
4. Control (Analisis Pengendalian)
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa
berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data
yang diproses. Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017), indikator-indikator yang
dapat menunjukkan kontrol suatu sistem informasi adalah sebagai berikut :
a. integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang
tidak berhak dapat dikontrol.
b. keamanan, yaitu mempunyai mekanisme yang mengontrol atau melindungi
program.
5. Efficiency (Analisis Efisiensi)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat
digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau
tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan. Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017), indikator-indikator yang dapat
menunjukkan efisiensi suatu sistem informasi adalah sebagai berikut :
a. usabilitas, usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan,
menyiapkan input, dan mengintepretasikan output suatu program.
b. maintanabilitas, usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan pada sebuah program.
6. Service (Analisis Pelayanan)
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang
dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen
(marketing), user, dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suaru
sistem informasi. Menurut (Mumpuni & Dewa, 2017), indikator-indikator yang
dapat menunjukkan pelayanan suatu sistem informasi adalah sebagai berikut :
a. akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan control.
b. reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi
yang diminta.

5
c. kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa
kesukaran.

2.3 Tujuan Analisis PIECES


Menurut (Hanafri, 2014), PIECES Framework adalah kerangka yang dipakai
untuk mengklasifikasikan suatu problem, opportunities, dan directives yang
terdapat pada bagian scope definition analisa dan perancangan sistem. Adapun
tujuan dari analisis sistem dengan menggunakan metode PIECES ialah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui kinerja sebuah sistem, apakah berjalan dengan baik atau
tidak.
2. Untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan
dihasilkan untuk suatu pencarian.
3. Untuk mengetahui apakah suatu sistem tersebut tepat diterapkan pada suatu
lembaga informasi dilihat dari segi finansial dan biaya yang dikeluarkan.
4. Untuk mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan agar
sistem tersebut berjalan dengan baik.
5. Untuk mengetahui apakah sistem tersebut efisien atau tidak, dengan input
yang sedikit tetapi bisa menghasilkan sebuah output yang memuaskan.
2.4 Manfaat Analisis PIECES
Analisis PIECES sering kali digunakan untuk menganalisis suatu sistem dan
mengidentifikasi pemecahan sebuah masalah. Dari analisis yang dilakukan,
biasanya yang dihasilkan ialah bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari
masalah utama saja. Tetapi ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari analisis
sistem menggunakan metode PIECES, yaitu :
1. Sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih
spesifik.
2. Mempermudah evaluasi sistem sehingga menghasilkan hal-hal baru yang
dapat menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat
pada sistem yang akan dikembangkan lebih lanjut untuk perbaikan dari sistem
sebelumnya.
2.5 Analisis PIECES

6
Dari jurnal yang kami jadikan rujukan yaitu “Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Paru Surabaya
Studi Kasus Pemenuhan Kebutuhan Laporan Rawat Inap” yang diteliti oleh
(Drastyana, 2018) diketahui bahwa Rumah Sakit Paru Surabaya selama ini dalam
mengelola data pasien rawat inap masih dilakukan secara komputerarisasi
sederhana. Hal ini memperlambat dan mempersulit dalam mengelola data dan
informasi pasien rawat inap di rumah sakit paru serta kemungkinan kesalahan dapat
terjadi dalam pengolahan data pasien rawat inap sehingga menjadi kurang efisien.
Untuk membantu dalam pemecahan masalah tersebut Rumah Sakit Paru Surabaya
memiliki sebuah sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang
diharapkan agar setiap pekerjaan yang menyangkut pengolahan data pasien dapat
dikurangi tingkat kesalahannya serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
khususnya dalah hal membuat laporan kegiatan pelayanan pasien rawat inap.
Oleh karena itu, dilakukan analisis PIECES (Performance, Information,
Economy, Control, Eficiency and Service ) yang diharapkan mampu untuk
menganalisis sebuah sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di Rumah
Sakit Paru Surabaya ialah sebagai berikut :

Analisis PIECES Penjelasan

P (Performance) Sistem informasi manajemen rumah sakit


(SIMRS) di Rumah Sakit Paru Surabaya
dapat dengan cepat digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Dalam hal ini
mempercepat proses pencatatan pasien
rawat inap dan dapat digunakan untuk
pembuatan laporannya.

I (Information) Dengan adanya sistem yang terintegrasi


ini, pengelolaan data pasien rawat inap
lebih cepat dan mudah. Akurasi dan
konsistensi data pasien rawat inap tetap
terjaga.

7
E (Economic) Sistem diharapkan dapat mendukung
kegiatan paperless. Penggunaan kertas
dan tinta yang berlebihan dapat ditekan
penggunaannya. Karena proses
pencatatan yang dilakukan di komputer.

C (Control) Dengan adanya sistem, diharapakan dapat


digunakan untuk menonitoring data
pasien rawat inap. Sehingga data pasien
rawat inap dapat digunakan untuk keluar
masuknya pasien rawat inap ke rumah
sakit dapat dicontrol. Petugas tidak perlu
khawatir akan informasi pasien rawat
inap, apakah statusnya masih dalam
rumah sakit (MRS) dan apakah statusnya
sudah keluar rumah sakit (KRS). Sistem
diharapkan dapat menampilkan data
pasien rawat inap di layar komputer.

E (Efficiency) Dengan adanya sistem informasi


manajemen rumah sakit (SIMRS), maka
dapat meringankan pekerjaan petugas
karena setiap pekerjaan dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat baik dalam
proses transaksi maupun dalam
pembuatan laporan.

S (Service) Sistem informasi manajemen rumah sakit


(SIMRS) di Rumah Sakit Paru Surabaya
memiliki menu-menu yang mudah untuk
digunakan atau istilahnya user friendly
agar mudah untuk dioperasikan dan
mudah untuk dipelajari oleh petugas.
Sistem diharapkan dapat memberikan

8
data yang akurat dan lengkap sehingga
dapat membantu top level manajer dalam
hal ini kepala instalasi rawat inap dalam
mengambil keputusan.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Analisis PIECES adalah analisis yang digunakan untuk mendapatkan hal-hal
yang spesifik yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang ada,
dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai, performance,
information, economy, control, efficiency, dan service.
 Komponen analisis PIECES terdiri dari P (Pefromance), I (Information), E
(Economic), C (Control), E (Efficiency), dan S (Service).
 Tujuan analisis PIECES yaitu untuk mengetahui kinerja sebuah sistem;
mengetahui seberapa banyak dan seberapa jelas informasi yang akan dihasilkan;
mengetahui apakah suatu sistem tersebut tepat diterapkan pada suatu lembaga
informasi; mengetahui sejauh mana pengawasan dan kontrol yang dilakukan;
dan mengetahui apakah sistem tersebut efisien atau tidak.
 Manfaat dari analisis PIECES yaitu sebagai dasar untuk memperoleh pokok-
pokok permasalahan yang lebih spesifik dan dapat mempermudah evaluasi
sistem.
 Hasil analisis PIECES jurnal rujukan dengan judul “Perancangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Paru
Surabaya Studi Kasus Pemenuhan Kebutuhan Laporan Rawat Inap” diketahui
bahwa Rumah Sakit Paru Surabaya selama ini dalam mengelola data pasien
rawat inap masih dilakukan secara komputerarisasi sederhana, sehingga dalam
pengolahan data rawat inap pasien menjadi kurang efisien. Untuk membantu
dalam pemecahan masalah tersebut Rumah Sakit Paru Surabaya memiliki
sebuah sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS).
3.2 Saran
Kepada rumah sakit yang masih melakukan pengelolaan data dengan
komputerisasi sederhana atau bahkan hanya menggunakan media kertas diharapkan
dapat meng-upgrade sitemnya agar dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan
dalam pengelolaan data, dan setiap Rumah sakit diharapkan sudah memiliki Sistem
Informasi Manajemen Rumah sakit (SIMRS)

10
DAFTAR PUSTAKA
Drastyana, A. A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU
SURABAYA STUDI KASUS PEMENUHAN KEBUTUHAN LAPORAN
RAWAT INAP. Jurnal Insand Comtech, 3(2).

Hanafri, R. T. (2014). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pada Politeknik LP3I


Jakarta Dengan Metode Pieces. Jurnal Sisfotek Global 4(1).

Hetty Meileni, Oktapriandi, S., & Apriyanti, D. (2020). Analisis PIECES Pada Aplikasi
WebGIS Pemetaan Ekonomi Kreatif (Ekraf). Teknika, 9(2), 138–145.
https://doi.org/10.34148/teknika.v9i2.293

Mumpuni, I. D., & Dewa, W. A. (2017). Analisis Dan Pengembangan Sistem Self
Services Terminal (SST) Dengan Pendekatan PIECES Pada STMIK Pradnya
Paramita Malang. Matics, 9(1), 12. https://doi.org/10.18860/mat.v9i1.4127

Sintawati, ita dewi, & Hartati, T. (2020). Analisa metode pieces untuk sistem penjualan
alat proteksi radiasi pada cv. kashelara jakarta. Journal of Chemical Information
and Modeling, 5(2), 262–271.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit. 2013.

Suharto, A., 2018. Analisa Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Administrasi


Akademik Dengan Metode Pieces Studi Kasus Pada Stmik Eresha 10.

11
LAMPIRAN
Identitas Jurnal

12

Anda mungkin juga menyukai