Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS FAST
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen A)

Dosen Pengampu :
Ricko Pratama Ridzkiyanto, S.KM., M.Kes.

Oleh :
Kelompok 1
Masrifatul Husna (182110101021)
Ani Fithriyah (182110101063)
Nuzul Annisa Rahmawati (182110101107)
Nabila Khairani (182110101144)
Adinda Safira Permana (182110101110)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkah dan limpahan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis UKM
Esensial” ini dengan lancar. Ucapan terima kasih pertama-tama kami sampaikan
kepada Bapak Ricko Pratama Ridzkyanto, S.KM., M.Kes., selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Rumah Sakit dan Puskesmas kelas A yang
telah membimbing dan memberikan tugas tahapan pengembangan SIM dengan
Pendekatan FAST, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Terimakasih kami ucapkan juga kepada seluruh
anggota kelompok yang telah bekerjasama dengan baik dalam penyusunan
makalah ini secara langsung maupun tidak langsung.

Tak lupa, kami juga mengharapkan masukan, baik berupa kritik dan saran
yang membangun dari Bapak Ricko Pratama Ridzkyanto, S.KM., M.Kes serta
para pembaca guna penyempurnaan makalah ini dikemudian hari. Demikian
penyusunan makalah ini kami buat, semoga dapat memberikan manfaat di
kemudian hari.

Jember, 23 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Definisi Metode FAST.......................................................................................3
2.2 Komponen Metode FAST................................................................................3
2.3 Tujuan Metode FAST......................................................................................5
2.4 Analisis Pengembangan SIMRS Paru Surabaya Menggunakan Pendekatan
FAST :...........................................................................................................................5
Analisis Film...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit Paru Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada
di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berlokasi di wilayah Surabaya
Utara tepatnya di Jalan Karang Tembok nomer 39 Surabaya. Rumah Sakit ini
melaksanakan pemberantasan penyakit paru melalui pengobatan dan perawatan
penderita paru, menetapkan diagnosis, penyuluhan kesehatan serta melaksanakan
sistem rujukan dalam usaha pencegahan, pemberantasan penyakit paru. Setiap
harinya Rumah Sakit Paru Surabaya memeriksa dan mengobati kurang lebih 250
pasien untuk pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan paru.
Banyaknya data yang akan dikelola serta perlunya penyampaian informasi yang
cepat dalam kegiatan pelayanan rumah sakit, menjadikan teknologi informasi
sebagai media yang dianggap mampu membantu pengelolaan data dan penyajian
informasi yang mudah, cepat, akurat serta terintegrasi. Dalam hal ini tertuang
pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2013 Pasal 4 ayat 2 yang
menyatakan suatu pengembangan sistem informasi Rumah Sakit harus mampu
dalam meningkatkan serta mendukung proses pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit (Kemenkes, 2013).

Rumah Sakit Paru Surabaya selama ini dalam mengelola data pasien rawat
inap masih dilakukan secara komputerisasi yang sederhana dengan memanfaatkan
aplikasi office standar yaitu microsoft word dan microsoft excel (Ali and
Drastyana, 2018). Hal ini dapat memperlambat dan mempersulit dalam mengelola
data dan informasi pasien rawat inap di rumah sakit paru. Kemungkinan akan
kesalahan dalam pengolahan data pasien rawat inap akan menghambat pelayanan
terhadap pasien sehingga menjadi kurang efisien, serta mengakibatkan kesulitan
dalam pencarian data dan menyita waktu yang relatif lama dalam pembuatan
laporan kepada manajemen/pimpinan tentang data pasien rawat inap di rumah
sakit paru Surabaya. Untuk membantu dalam pemecahan masalah tersebut perlu
adanya aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) khususnya

1
dalam hal pengelolaan data pasien rawat inap agar setiap pekerjaan yang
menyangkut pengolahannya dapat dikurangi tingkat kesalahannya serta dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik khususnya dalam hal membuat laporan
kegiatan pelayanan pasien rawat inap. Oleh karena itu diperlukan pendekatan IT
yang menggunakan aplikasi SIMRS di rumah sakit paru surabaya, agar proses
pengolahan data pasien rawat inap dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Metode yang digunakan untukk mengidentifikasi masalah dan kesalahan


yang terjadi disebut dengan metode pendekatan fast, metode fast merupakan
salah satu metode pengembangan sistem informasi dengan urutan langkahnya
adalah investigasi awal (Preliminary investigation), problem analysis, requirement
analysis, decision analysis, design, contruction dan implementation (Astuti dkk,
2017). Melalui metode fast ini diharapkan dapat memberikan penilaian secara
menyeluruh tentang penerapan sistem yang digunakan, dan hasil yang didapatkan
dari analisi ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk terus mengembangkan
sistem untuk kemajuan yang lebih baik lagi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan metode fast?


2. Apa saja yang termasuk dalam komponen metode fast?
3. Apa tujuan dari metode fast?
4. Bagaimana analisis pengembangan SIMRS paru surabaya menggunakan
pendekatan fast?

1.3 Tujuan
1 Mengetahui definisi dari metode fast
2 Mengetahui komponen metode fast
3 Mengetahui tujuan metode fast
4 Mengnalisis pengembangan SIMRS paru surabaya menggunakan
pendekatan fast

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metode FAST


Metode FAST merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengembangkan dan memelihara sistem informasi, metode ini mencoba untuk
memberikan kualitas sistem informasi terbaik dalam waktu yang wajar
(Muchsam, 2016).

2.2 Komponen Metode FAST


Dalam (Muchsam, 2016), komponen FAST adalah sebagai berikut :
1. Scope Definition (Definisi Lingkup)
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti
tingkat fesibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan
kerangka PIECES (Performance, Information, Economics, Control,
Efficiency, Service). Tujuannya adalah untuk menemukan inti dari
masalah-masalah yang ada (problems), kesempatan untuk meningkatkan
kinerja organisasi (opportunity), dan kebutuhan-kebutuhan baru yang
dibebankan oleh pihak manajemen atau pemerintah (directives).
2. Problem Analysis (Analisis Permasalahan)
Dalam tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem
yang ada sebelumnya. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan performa
sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan.
Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan
tentang problems, causes, effects, dan solution benefits.
3. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan)
Dalam tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-
kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah
mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna
dari sistem yang baru.
4. Logical Design (Desain Logis)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan
bisnis dari fase
requirements analysis kepada sistem model yang akan dibangun nantinya.
Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan
seputar penggunaan teknologi (data, process, interface) yang menjamin
usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang akan
dibangun di dalam sistem.
5. Decision Analysis (Analisis Keputusan)
Dalam tahap ini akan akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari
perangkat lunak dan
keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem
sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah didefinisikan
pada tahapan-tahapan sebelumnya.
6. Physical Design (Desain Logis)
Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang
direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang
nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan
dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai
solusi teknis, maka physical design
merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik.
7. Construction and Testing
Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk
mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data,
program aplikasi, dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini.
Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruhan sistem, maka sistem siap
untuk diimplementasikan.

4
2.3 Tujuan Metode FAST
Adapun tujuan dilakukannya analisis Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) dengan menggunakan bantuan metode FAST yaitu :

1. Untuk membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi


persyaratan dan spesifikasi rumah sakit
2. Untuk membandingkan antara sistem baru dengan sistem yang telah ada
2.4 Analisis Pengembangan SIMRS Paru Surabaya Menggunakan
Pendekatan FAST :
1. Scope Definition
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian ruang lingkup sistem, masalah-
masalah, serta kesempatan- kesempatan dan perintah-perintah yang akan
diterima sistem dalam pengelolaan data pasien rawat inap. Ruang lingkup
sistem informasi manajemen rawat inap ini adalah proses pendaftaran
pasien, pelayanan inap, pembayaran rawat inap, statistik pasien rawat inap,
status kamar, laporan pendaftaran dan laporan pelayanan inap. 4 masalah
diatas pada identifikasi permasalahan dalam pengelolaan pasien rawat inap
dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi informasi. Jadi petugas
tidak perlu repot lagi mencatat pada pengelolaan data rawat inap pada
buku register dan buku kunjungan pasien rawat inap. Pada tahap awal ini
dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economics,
Control, Efficiency, Service) untuk mengumpulkan informasi yang akan
diteliti tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek sebagai berikut :
 Performance : dapat dengan cepat digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan. Dalam hal ini mempercepat proses pencatatan pasien rawat
inap dan dapat digunakan untuk pembuatan laporannya.
 Information : dengan adanya sistem yang terintegrasi ini, pengelolaan
data pasien rawat inap lebih cepat dan mudah. Akurasi dan konsistensi
data pasien rawat inap tetap terjaga
 Economic : sistem diharapkan dapat mendukung kegiatan paperless.
Penggunaan kertas dan tinta yang berlebihan dapat ditekan

5
penggunaannya. Karena proses pencatatan yang dilakukan di
komputer
 Control : dengan adanya sistem, diharapakan dapat digunakan untuk
menonitoring data pasien rawat inap. Sehingga data pasien rawat inap
dapat digunakan untuk keluar masuknya pasien rawat inap ke rumah
sakit dapat dicontrol. Petugas tidak perlu khawatir akan informasi
pasien rawat inap, apakah statusnya masih dalam rumah sakit (MRS)
dan apakah statusnya sudah keluar rumah sakit (KRS). Sistem
diharapkan dapat menampilkan data pasien rawat inap di layar
komputer
 Efficiency : dengan adanya sistem ini, maka dapat meringankan
pekerjaan petugas karena setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat baik dalam proses transaksi maupun dalam
pembuatan laporan.
 Service : sistem memiliki menu-menu yang mudah untuk digunakan
atau istilahnya user friendly agar mudah untuk dioperasikan dan
mudah untuk dipelajari oleh petugas. Sistem diharapkan dapat
memberikan data yang akurat dan lengkap sehingga dapat membantu
top level manajer dalam hal ini kepala instalasi rawat inap dalam
mengambil keputusan.
2. Problem Analysis
Pada tahap ini, dilakukan analisa lebih mendalam mengenai sistem yang
sudah ada berdasarkan SOP (Standard Operational Prosedur) yang telah
ada. Berikut SOP untuk pasien rawat inap baru yaitu :
a. Pasien yang disarankan untuk di rawat inap, diinformasikan kepada
pasien maupun keluarga atau yang mengantar
b. Keluarga/ pengantar pasien mendapatkan informasi tentang kelas dan
kamar yang tersedia di bagian TPPRI.
c. Jika pasien/ keluarga menyetujui untuk di rawat inap di RS Paru
Surabaya maka petugas TPPRI menginformasikan kepada petugas
rawat inap.

6
d. Petugas TPPRI menyiapkan BRM Rawat Inap, serta memberikan
penjelasan kepada keluarga pasien tentang aturan pelayanan pasien
rawat inap di RS Paru Surabaya dan mengisi General Consent serta
mengisi RM 4a,
e. Petugas TPPRI mengisi buku register kunjungan pasien Rawat Inap.
f. Setelah ruang Rawat Inap siap, maka pasien diantar ke ruangan oleh
perawat IGD.
Dan berikut ini SOP untuk pasien rawat inap lama yaitu :
A. Melalui poliklinik
1. Pasien lama yang berobat ulang di poli diharuskan menjalani
perawatan rawat inap oleh dokter poli.
2. Perawat poli menghubungi dokter DPJP nya, menyiapkan formulir
DPJP yang harus di tandatangi oleh pasien / keluarga pasien serta
dokter DPJP.
3. Perawat menyiapkan formulir Surat pernyataan masuk rumah sakit
dan surat pernyataan persetujuan pemeriksaan /pengobatan yang
harus di tandatangni oleh pasien/keluarga pasien dan petugas RS
Paru Surabaya ( perawat/bidan)
4. Perawat menghubungi bagian TPPRI untuk informasi ruangan
rawat inap.
5. Pasien / keluarga pasien melakukan registrasi di TPPRI.
6. Setelah registrasi selesai perawat poli / bidan mengantar pasien ke
ruangan rawat inap dengan membawa BRM rawat jalan dan BRM
baru rawat inap.
B. Melalui IGD
1. Pasien lama yang berobat ke IGD ada indiaksi untuk di rawat inap.
2. Dokter jaga IGD menghubungi dokter DPJP.
3. Perawat IGD menyiapkan Formulir :
 Formulir DPJP
 Formulir Surat pernyataan masuk rumah sakit

7
 Formulir pernyataan persetujuan pemeriksaan/pengobatan.
(semua formulir tersebut harus ditandatangani oleh pasien/keluarga
pasien dan petugas IGD/perawat IGD)
4. Pasien/keluarga melakukan registrasi di TPPRI. Setelah registrasi
selesai perawat IGD mengantarkan pasien ke ruangan rawat inap
dengan membawa BRM
Selain SOP yang ada diatas, terdapat juga SOP untuk melakukan pengisian
buku register pelayanan rawat inap. Dimana yang diisi oleh petugas
sebagai berikut :
1. Setiap pasien yang baru masuk di ruang rawat inap, harus di catat di
buku register pelayanan rawat inap, meliputi : Identitas pasien (nama,
alamat dan no rm sesuai yang tertulis di brm nya), tanggal mrs, dokter
dpjp, diagnosa mrs., jenis kunjungan (umum, jaminan yang di
gunakan).
2. Setelah pasien dinyatakan keluar Rumah Sakit, serta resume medis
sudah di isi, maka catatan pasien yang di buku register pelayanan
segera di lengkapi, meliputi : tanggal keluar rumah sakit, diagnosa
akhir, keterangan krs ( baik, dirujuk, pulang paksa, meninggal, lama di
rawat (berapa hari)
Dan juga mengisi buku kunjungan rawat inap dimana pencatatan ke dalam
buku register kunjungan yang dilakukan oleh petugas TPPRI terhadap
setiap pasien yang akan di rawat inap di Rumah Sakit paru Surabaya.
Dimana prosedurnya sebagai berikut :
1. Pencatan dalam buku register pendaftaran pasien rawat inap dilakukan
setelah pemberian informasi oleh petugas TPPRI kepada pasien atau
keluarga, selanjutnya menyiapkan dan mengisi serta menandatangani
kesepakatan pada Berkas Rekam Medis Rawat Inapnya.
2. Petugas TPPRI mengisi buku register kunjungan Rawat Inap yang
terdiri : tanggal mendaftar, nomor rm, identitas pasien (nama, alamat,
umur, jenis kelamin), cara penerimaan pasien (igd, rawat jalan), asal

8
pasien (datang sendiri, rujukan), nama ruang rawat, kelas perawatan,
dan cara pembayaran.
Disamping SOP diatas, terdapat juga laporan yang dibutuhkan oleh rumah
sakit yaitu :
1. Rekapitulasi asal pasien rawat inap.
2. Laporan data pasien berdasarkan cara bayar. Laporan ini akan
menyesuaikan dengan format dari juknis SIRS 2011
3. Requirement Analysis
Analisa kebutuhan bertujuan untuk menentukan kebutuhan fungsional dan
nonfungsional dari sistem yang akan dikembangkan, mengidentifikasi dan
menyatakan persyaratan sistem, prioritas persyaratan sistem, memperbarui
atau memperhalus rencana proyek, mengkomunikasikan pernyataan
persyaratan.
 Kebutuhan fungsional pada sistem ini adalah harus mampu menangani
proses pengelolaan data pasien rawat inap, menangani pencatatan
kegiatan pasien rawat inap, menangani pengelolaan data-data rawat
inap pasien, dan menangani pembuatan laporan.
 Kebutuhan non fungsional pada sistem ini dapat dikategorikan
berdasarkan PIECES (Performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, dan Service) framework yang telah dianalisis pada tahap
awal tadi.
4. Logical Design
Pada tahapan ini, penelitian difokuskan dalam melakukan perancangan
logika untuk menerjemahkan persyaratanpersyaratan bisnis ke model-
model sistem. Perancangan logika berupa pemodelan data yang akan
digambarkan menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity
Relational Diagram).
5. Decision Analysis
Dari hasil observasi di lapangan seperti yang telah disampaikan pada tahap
identifikasi permasalahan diatas, maka peneliti merekap dan menulis
dalam bentuk tabel serta menawarkan solusinya yaitu sebagai berikut :

9
No Pernyataan singkat dari Solusi yang ditawarkan
masalah
1 Registrasi pasien rawat inap Dalam implementasi sistem
masih di catat pada buku nantinya hal ini difasilitasi pada
pendaftaran pasien rawat inap modul pendaftaran dan modul
rawat inap
2 Pencatatan kunjungan pasien Menu laporan pada modul rawat
rawat inap yang akan dirawat inap akan memfasilitasi untuk
inap juga masih dicatat pada penyajian datanya
buku register pelayanan pasien
rawat inap
3 Pasien rawat inap yang berasal Pada modul rawat inap, pasien
dari poliklinik dan IGD yang rawat inap yang berasal dari
berobat ulang di instalasi poliklinik dan IGD dapat
rawat inap masih dicatat pada diproses datanya, sehingga
buku register pelayanan pasien untuk pelaporan pencatatannya
rawat inap dapat dilihat pada menu laporan
4 Pencatatan pasien rawat inap Kedepannya cukup dengan
tidak hanya di catat di buku aplikasi yang dibuat, maka
pendaftaran pasien rawat inap keseluruhan pengelolaan data
dan buku register pelayanan pasien rawat inap telah diatur
pasien rawat inap saja, tetapi dalam aplikasi yang telah dibuat
sudah menggunakan dalam rangka memenuhi
pencatatan komputer secara kebutuhan unit rawat inap.
sederhana dengan Penggunaan aplikasi microsoft
menggunakan bantuan excel akan dipakai apabila
microsoft excel diperlukan saja

10
6. Physical Design and Integration
Dari perancangan logika berupa pemodelan data melalui ERD (Entity
Relational Diagram), dapat dijelaskan bahwa akan terbentuk entitas yang
nantinya akan membentuk tabel dalam database. Berdasarkan ERD
penerimaan pasien rawat inap baru melalui IGD, maka akan terbentuk 7
entitas yaitu pasien, petugas TPPRI, kamar, kelas, poli, cara bayar,
pendaftaran, admini. sedangkan berdasarkan ERD penerimaan pasien
rawat inap lama melalui poliklinik maka akan terbentuk 8 entitas yaitu
pasien, dokter, perawat poli, poli, kamar, carabayar, dokter DPJP, admisi.
dan berdasarkan ERD penerimaan pasien rawat inap lama melalui IGD
akan terbentuk 8 entitas yaitu pasien, perawat IGD, dokter, poli, kamar,
carabayar, dokter DPJP dan admisi. dari hasil entitas ini maka akan
terbentuk 11 tabel dalam databasenya yaitu tabel pasien, tabel pendaftaran,
tabel petugas TPPRI, tabel perawat poli, tabel perawat IGD, tabel dokter,
tabel dokter DPJP, tabel admisi, tabel kamar, tabel poli, tabel cara bayar.

7. Construction dan Testing


Pada tahap ini akan dilakukan pengkodean sistem yang telah didesain pada
tahap sebelumnya, dan kemudian menguji sistem tersebut. Produk jadi
pada tahap ini adalah sistem fungsional yang siap untuk
diimplementasikan. Terdapat 4 form yang didapatkan dari hasil penelitian
ini yaitu form login, form pendaftaran, form admission, form rawat inap
dan form rekam medik. Masing-masing menu dan fitur yang ada terlah
dilakukan testing dengan menggunakan black box testing. Dan hasilnya
semua menu dan fitur dapat berjalan dengan baik.

11
Analisis Film

 Judul : Hospital Playlist (2020)


 Hospital playlist merupakan drama korea bergenre kedokteran yang
menceritakan tentang 5 orang dokter dengan keahliannya masing-masing
yang bekerja dalam satu rumah sakit. Rumah sakit tersebut memiliki
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang baik, terlihat
dari gambar yang dilampirkan dibawah ini yaitu seorang dokter sedang
melayani pasiennya sambil membaca rekam medis pasien di komputer.
SIMRS yang digunakan memuat data pasien secara lengkap mulai dari
identitas, riwayat penyakit, riwayat medis pasien, dll.

( Link Trailer : https://www.youtube.com/watch?v=xqIM2cenBAs )

12
DAFTAR PUSTAKA
Drastyana, A. A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT PARU SURABAYA STUDI KASUS PEMENUHAN
KEBUTUHAN LAPORAN RAWAT INAP. Jurnal Insand Comtech, 3(2).

Astuti, N., Kadafi, M., & Muhammadinah, M. (2017). Implementasi Metode Fast
Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Keuangan Pada Perguruan Tinggi
Widya Dharma Palembang. JUSIFO (Jurnal Sistem Informasi), 3(1), 41-
58.https://doi.org/https://doi.org/10.19109/jusifo.v3i1.3859

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit. 2013.

Drastyana, A. A. (2018). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN RUMAH SAKIT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH
SAKIT PARU SURABAYA STUDI KASUS PEMENUHAN
KEBUTUHAN LAPORAN RAWAT INAP. Jurnal Insand Comtech, 3(2).

Muchsam, Y. (2016). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


KERAWANAN PANGAN BERBASIS SMS GATEWAYDENGAN
MENGGUNAKAN METODE FAST(Framework for the Applications of
System Thinking) (Studi Kasus di Dinas Pangan Kabupaten Karawang ).
Jurnal E-KOMTEK, 1(1), 99–111. Retrieved from
file:///Users/andreataquez/Downloads/guia-plan-de-mejora-institucional.pdf
%0Ahttp://salud.tabasco.gob.mx/content/revista%0Ahttp://
www.revistaalad.com/pdfs/Guias_ALAD_11_Nov_2013.pdf%0Ahttp://
dx.doi.org/10.15446/revfacmed.v66n3.60060.%0Ahttp://
www.cenetec.salud.go
14

Anda mungkin juga menyukai