BASIS DATA
“Sistem Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota”
Kelas : A (01)
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................................... 4
1.4 Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 5
2.1 Sistem Informasi ......................................................................................................... 5
2.2 Database ...................................................................................................................... 6
2.3 Objek ......................................................................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 13
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ....................................................................... 13
3.1 Sistem yang Sedang Berjalan .................................................................................... 13
3.1.1 Proses Bisnis ...................................................................................................... 14
3.1.2 Flowchart ........................................................................................................... 14
3.1.3 Faktur ................................................................................................................. 14
3.1.4 Data .................................................................................................................... 15
3.2 Sistem yang diusulkan ............................................................................................... 16
3.2.1 Flowchart ........................................................................................................... 16
3.2.2 Fungsional .......................................................................................................... 17
3.2.3 Usecase Diagram ............................................................................................... 17
3.2.4 ERD.................................................................................................................... 19
3.2.5 Tabel Relasi ....................................................................................................... 19
3.3 Rancangan UI ............................................................................................................ 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Agar pembahasan yang ada di laporan ini lebih spesifik dan terarah pada satu
bidang saja serta tidak meyimpang dari rumusan masalah, maka penulis membatasi
permasalahan pada :
1. Lingkup kerja sistem meliputi permintaan obat dari Puskesmas ke Instalasi
Farmasi, pendistribusian obat dari Instalasi Farmasi ke Puskesmas, serta pencatatan
laporan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas besar ini adalah sebagai berikut :
3. Agar mahasiswa mampu membuat sistem informasi untuk mengelola data obat di
Instalasi Farmasi Kabupaten Lima puluh kota.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Komponen :
Menurut O’Brien dan Marakas (2013) komponen-komponen sistem informasi
terdiri dari Input berupa sumber-sumber data, memproses data menjadi informasi,
Output berupa produk-produk informasi yang didukung oleh Control System dan
penyimpanan data. Sistem informasi tersebut didukung oleh 5 pilar, yaitu:
a. Hardware Resources (Perangkat Keras)
b. Software Resources (Perangkat Lunak)
c. People Resource (Pengguna)
d. Data Resource (Sumber Data)
e. Network Resource (Sumber Jaringan)
2.2 Database
1. ERD
Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas
dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut, dapat
digambarkan dengan lebih sistematis menggunakan Diagram Entity-Relationship atau
Entity-Relationship Diagram (ERD). Notasi simbolik di dalam ERD yang wajib
diketahui adalah sebagai berikut:
- Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas. Entity adalah objek yang
digambarkan secara unik dan berbeda
- Elips, menyatakan atribut. Khusus untuk atribut yang berfungsi sebagai primary
key, harus digarisbawahi. Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik
entity. Key berfungsi dalam menggambarkan atribut. Key memiliki beberapa
jenis, yaitu :
Primary Key
Menjadi kunci untuk menggambarkan entity
Composite Key
Kunci yang meliki banyak atrbut
Foreign Key
Kunci yang memiliki relasi dengan key relasi lainnya
- Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.
- Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan
himpunan entitas dengan atributnya.
- Kardinalitas relasi.
6
One to One
Setiap entity hanya memiliki satu relasi dengan entity lainnya
One to Many
Setiap entity dapat memiliki relasi dengan banyak entity lain. Tetapi tidak
sebaliknya.
Many to Many
Setiap entity dapat berelasi dengan banyak entity lain dan begitupun
sebaliknya.
2. Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar
objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel
dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan
berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat
dibentuk dapat mencakup 3 macam hubungan, yaitu :
- One-To-One (1-1)
Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada
tabel ke dua.
- One-To-Many (1-N)
Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih
data pada tabel ke dua.
- Many-To-Many (N-M)
Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih
baris data pada tabel ke dua. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua
yang saling berhubungan satu sama lain.
Dalam tabel relasi terdapat atribut dan field, dimana atribut merupakan ciri-ciri
kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang mencerminkan sifat-sifat dari
obyek tersebut. Lalu, field yang menyatakan data terkecil yang memiliki makna.
Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item.
3. Normalisasi
7
kebutuhan data yang diperlukan. Normalisasi juga merupakan proses yang digunakan
untuk menentukan pengelompokan atribut sehingga dapat direalisasikan dengan baik
dan terstruktur.
Proses normalisasi dikenalkan oleh E.F. Codd pada tahun 1972. Normalisasi
sering dilakukan untuk menguji apakah tabel telah memenuhi syarat tertentu, yang
mana hal ini menjadi pembagi tahapan normalisasi. Mengapa normalisasi diperlukan ?
a. Untuk menentukan atribut yang cocok dan pas untuk table
b. Untuk menghasilkan relasi antar atribut
c. Untuk mengubah data dari bentuk yang terstruktur atau menjadi bentuk yang
terstruktur.
d. Untuk meminimalkan kapasitas penyimpanan untuk menyimpan data
e. Untuk meminimalkan resiko data tidak konsisten pada basis data atau menjamin
seluruh data konsisten
f. Untuk meminimalkan kemungkinanan update dan delete anomasi
g. Untuk memaksimalkan stabilitas dari struktur data
h. Untuk mengurangi kerangkapan data
8
b. Normal Form 1 (NF1)
Syarat NF1 yaitu table awalnya berbentuk unormal form, harusnya hanya
memiliki atribut atau kolom bernilai tunggal. Bentuk 1NF tidak boleh
mengandung grup atribut yang berulang. NF1 ini dilakukan dengan memisahkan
atribut yang sama dan menuliskan ulang satu per satu atau dengan melakukaj
dekomposisi table UNF.
9
- Tabel Obat
- Tabel Stock
- Tabel Puskesmas
10
e. BCNF
Syarat BCNF adalah table awal harus dalam bentuk NF3, dan mengurangi
redudansi dan penggunaan candidate key dengan menggunakan detail. Untuk
normalisasi ke bentuk BCNF, maka tabel 3NF didekomposisi menjadi beberapa
tabel yang masingmasing memenuhi BCNF.
2.3 Objek
Selain itu, data persediaan obat di Instalasi Farmasi dan Puskesmas selalu
berubah tergantung dengan aktifitasnya. Perhitungan persediaannya masih dilakukan
oleh masingmasing pihak, padahal pada aktifitas pendistribusian obat dari Instalasi
Farmasi ke Puskesmas, data yang diproses masingmasing pihak sebetulnya sama,
tetapi dengan metode seperti ini terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan manusia,
sehingga data yang diproses tidak sama.
Lokasi Objek :
11
Struktur Organisasi :
12
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
13
2. Flowchart
3. Faktur
Dari file yang kami dapatkan tidak ada data faktur tersedia karena data
tersebut adalah data hasil transaksi perbulan pada farmasi. Akan tetapi
berdasarkan data yang didapatkan, hipotesis data yang mungkin akan ada di dalam
faktur adalah Nama Instalasi Farmasi, Kode dan Nama Puskesmas, Kode, Satuan
dan Nama Obat pesanan, Alamat Farmasi dan Puskesmas.
14
4. Data
Data yang ada pada file yang kami dapatkan adalah data hasil transaksi
obat di farmasi dalam perbulan, data yang ada didalam file termasuk nama
instalasi farmasi, nama obat, satuan/kms obat, stok tersedia dan stok distribusi
juga nama puskesmas yang melakukan transaksi dengan farmasi lima puluh kota.
15
3.2 Sistem yang diusulkan
1. Flowchart
16
2. Fungsional
3. Usecase Diagram
Berikut adalah use case diagram, dimana ini merupakan hubungan antara
2 aktor yaitu instalasi farmasi dan puskesmas dengan sistem yang akan dibuat :
17
18
4. ERD
Kardinalitas :
• Many to many : puskesmas dengan obat
• One to many : instalasi farmasi dengan obat
5. Tabel Relasi
19
Berikut adalah relasi tiap table pada gambar diatas :
1. Tabel puskesmas-distribusi
Jenis relasi yang terjadi adalah one to one or many, karena setiap satu puskesmas
dapat terlibat dalam satu atau banyak pembelian.
2. Tabel distribusi-detail distribusi
Jenis relasi yang terjadi adalah one to zero or many, karena setiap satu supplier
dapat terlibat dalam nol atau banyak detail distribusi, tergantung pada jumlah obat
yang diminta pada satu kali distribusi
3. Tabel obat-detail distribusi
Jenis relasi yang terjadi adalah one to zero or many, karena setiap satu kali obat yang
ada memiliki nol atau banyak detail distribusi, tergantung pada jumlah obat yang
diminta pada satu kali pendistribusian
4. Tabel obat-stok
Jenis relasi yang terjadi adalah one to one or many, karena setiap satu item obat
dapat diambil dari satu atau banyak stok yang tersedia
3.3 Rancangan UI
20
21
Login Sebagai Admin (Instalasi Farmasi)
22
23
Login Sebagai Puskesmas
24
25