Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : 1. Dr. Hary Priatna Sanusi, S.Pd.I.,M.Ag
2. Mustaqim, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 12

1. Aniq Inggil Adilah (1222010021)

2. Azkiya Fadhilatul Wardah (1222010035)


3. Dhea Aulia Shofitri (1222010042)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSTAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan kepada kami karunia Allah SWT
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen” dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dalam tempo yang telah di tentukan. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga-nya dan semoga kepada kita selaku umat-nya.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan kami sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca. Dan tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan doa
kepada kami. Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat.

Bandung, 20 Maret 2024

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................... 2

BAB I ........................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 4

C. Tujuan Masalah .............................................................................................................. 4

BAB II ......................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5

A. Konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen ............................................... 5

B. Metodologi dan Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi ................................. 9

C. Model Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen .................... 11

D. Implementasi Pengembangan Sistem Informasi ........................................................ 13

BAB III...................................................................................................................................... 14

PENUTUP................................................................................................................................. 14

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 14

B. Saran .............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu bidang kajian yang saat ini sedang
berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan kemajuan teknologi
informasi sebagai pendukung dari aktivitas bisnis. Semakin kompleksnya sistem dan perannya di
berbagai bidang kehidupan membutuhkan kajian Sistem Informasi Manajemen melalui
pendekatan sosioteknik. Selama ini, pembahasan dan diskusi mengenai sistem informasi masih
banyak asumsi umum yang menggiring pemahaman bahwa sistem informasi hanya berkaitan
dengan pendekatan teknis saja. Multiperspektif atas sistem informasi menunjukkan bahwa sistem
informasi merupakan suatu studi pada bidang multidisiplin. Hal tersebut memperkuat posisi
Sistem Informasi Manajemen yang didukung oleh teknologi informasi dalam membentuk sistem
enterprise, memerankan fungsinya dalam mendongkrak rantai nilai suatu perusahaan
Beragamnya fungsi-fungsi utama pada organisasi bisnis berakibat pada beragamnya sistem
informasi yang ada pada organisasi bisnis tersebut. Hal ini terjadi karena sistem informasi
merupakan sarana penting dalam mendukung pekerjaan pada organisasi. Setiap level mempunyai
sistem informasi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik yang ada pada sistem
informasi disesuaikan dengan dukungan dan layanan yang harus disediakan oleh sistem informasi
tersebut. Pada bab ini dipaparkan tentang operational level system, management level system,
dan strategic level system, enam tipe utama sistem informasi, integrasikan fungsi dan proses
bisnis, dan sistem enterprise. Ilmu Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat
pesat dewasa ini sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai
dari skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk melakukan
pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisiens, efektif
dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat adanya faktor human error. Perkembangan dunia
sistem informasi merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mengalami kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi
yang saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud
diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan komponen pengendali.
hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu sehubungan dengan teknologi sistem
informasi tersebut, terutama perkembangan Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan
menggunakan teknologi ini, Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah
3
menggunakan teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat mengurangi
biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang tentunya dapat lebih
menguntungkan perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
pokok yang menjadi pembahasan penulis adalah bagaimana Pengertian, konsep,komponen,
klasifikasi, metodologi dan implementasi dalam sistem informasi manajemen. Sejalan dengan
rumusan masalah pokok tersebut, maka pembahasan ini dibatasi dalam beberapa sub masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep Sistem Informasi Manajemen
2. Bagaimana Metodologi dan Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi
3. Bagaimana Model Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen
4. Bagaimana Implementasi Pengembangan Sistem Informasi
C. Tujuan Masalah

Pembahasan yang terdapat dalam latar belakang ini dibagi menjadi beberapa tujuan
diantaranya:
1. Mengetahui Konsep sistem informasi manajemen
2. Mengetahui metodologi dan pendekatan pengembangan sistem informasi
3. Mengetahui model pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen
4. Mengetahuiimplementasi pengembangan sistem informasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pengembangan Sistem Informasi Manajemen


a) Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar yang menjelaskan definisi sistem memiliki dua pendekatan, yaitu
1. Sistem yang menekankan pada prosedur
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suau kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
2. Sistem yang menekankan pada komponen atau elemen
Suatu sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Syarat-syarat Sistem:

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.


2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen-elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan elemen
Komponen sistem :
1. Batasan Sistem (boundary)
2. Lingkungan Luar Sistem (environment)
3. Penghubung Sistem (interface)
4. Masukan Sistem (input)
5. Keluaran Sistem (output)
6. Pengolah Sistem
7. Sasaran Sistem (objective)

5
Klasifikasi Sistem:
a. Sistem yang diklasifikasikan berdasarkan keterwujudannya:
1) Sistem Fisik Sistem yang nyata, dapat dilihat dan disentuh secara fisik. Contoh : sistem
komputer, system transportasi.
2) Sistem Abstrak / Konseptual Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide, serta hanya dapat
menggambarkan data atau informasi. Contoh: sistem teknologi.
b. Sistem yang diklasifikasikan berdasarkan kealamiahannya:
1) Sistem Alamiah
Sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contoh: Sistem perputaran
bumi.
2) Sistem Buatan
Sistem yang dirancang oleh manusia / buatan manusia. Sistem Buatan melibatkan dua unsure
sumber daya, yaitu manusia dan mesin, sehingga disebut humanmachine system, Contoh:
Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS = Computer Based Information System)
c. Sistem yang diklasifikasikan bisa atau tidak mengendalikan operasi
1) Sistem Tertentu
Sistem yang beroperasi sesuai dengan prediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya sudah
dideteksi dengan pasti sehingga hasilnya sudah dapat diramalkan. Contoh: sistem komputer
2) Sistem Tak Tentu
Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur
probabilitas atau serba memungkinkan.
d. Sistem yang diklasifikasikan berdasarkan lingkungannya:
1) Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Kenyataan di
dunia bisnis yang ada adalah Sistem Relatif Tertutup (relatively closed system), tidak benar-
benar tertutup atau hanya terbuka bagi pengaruh baik saja.
2) Sistem Terbuka (Open System)
Sistem yang menerima masukan dari lingkungan luar dan menghasilkan keluaran bagi
lingkungan luar maupun bagian-bagian system.

Karakteristik Sistem:
a. Organisasi Mencakup struktur dan fungsi organisasi. Contoh: fungsi direktur utama, fungsi
departemen marketing, fungsi departemen keuangan dan administrasi.
b. Interaksi Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya. Contoh: Analis

6
Sistem dengan Programmer, Programmer dengan Data entry.
c. Interpedensi Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya.
Contoh: Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi, dan bagian keuangan
dan administrasi dalam hal penagihan pada customer.
d. Integritas Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan. Contoh:
Bagian marketing mendapat pesanan 100 komputer tapi hanya mampu menyediakan 50 unit,
maka untuk menangani masalah tersebut diadakan kerja sama dengan perusahaan lain yang
bergerak dalam bidang yang sama. 16 Sistem Informasi Manajemen
e. Main Objection Pemusatan tujuan yang ama dari masing-masing subsistem

Metode Sistem:
a. BlackBox Approach Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi
prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi, Contoh: proses pencernaan.
b. Analytic Sistem Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam
bentuk ketidak efektifan dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah yang perlu dilakukan:
1. Menentukan identitas dari sistem.
2. Menentukan tujuan dari sistem.
3. Menentukan bagian-bagian dalam sistem beserta tujuan dan cara apa yang digunakan oleh
masing-masing bagian.
4. Menentukan bagaimana bagian-bagian dalam system saling berhubungan menjadi satu
kesatuan
b) Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Adapun Siklus informasi meliputi:
1. Kualitas Informasi (Quality of Information) tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu
a. Akurat, Informasi harus benar-benar bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.
b. Tepat Waktu, Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat.
c. Relevan, Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.
d. Lengkap, Informasi yang akan digunakan harus selengkap mungkin, jangan setengah-
setengah.
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effetiveness atau cost

7
benefit.
1. Informasi berdasarkan dimensi waktu:
a. Informasi Masa Lalu, Informasi mengenai masa lampau yang meskipun jarang digunakan,
namun dalam data storage perlu disusun secara rapi dan teratur. Hal tersebut dilakukan, agar
dapat disajikan secara cepat dan lengkap. Di negara-negara maju pada umumnya disimpan
dalam bentuk mikro film.
b. Informasi Masa Kini, Informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current
events). Pada era teknologi maju dan canggih saat ini, pengelolaan informasi sudah dalam
bentuk komputer, sehingga dapat disajikan relatif tepat. Meskipun demikian untuk kondisi-
kondisi tertentu, masih disajikan dalam bentuk lisan atau tidak formal namun mengandung
nilai yang sangat penting, terutama untuk mengambil suatu keputusan
2. Informasi Berdasarkan Sasaran:
a. Informasi Individual, Informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi
sebagai pembuat kebijakan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker), atau
kepada seseorang yang diharapkan tanggapannya atas informasi yang diberikan. Informasi
tersebut dapat disajikan secara tatap muka (face to face), melalui telepon, surat, atau pun
perantara, tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan.
b. Informasi Komunitas, Informasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu di luar organisasi.
Contoh. Informasi yang disebarkan oleh PLN mengenai kenaikan tariff listrik ditujukan hanya
kepada pelanggannya.

c) Konsep dasar sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan
pengolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, juga banyak
memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Secara historis, gagasan sebuah sistem informasi tidak dikenal sebelum munculnya
komputer. Akan tetapi, komputer telah banyak memberikan dampak dengan terwujudnya gagasan
tersebut menjadi realitas. Organisasi dalam segala motif selalu membutuhkan sistem-sistem
untuk mengklasifikasi, mengolah, menyimpan, melihat kembali/ menemukan kembali, dan
mendistribusikan informasi. Komputer telah memberikan sumbangan yang tinggi berupa
teknologi canggih dan terandalkan pada sistem informasi. Dampaknya, sebuah sistem informasi
berdasarkan komputer akan mengalami perbedaan dengan sistem-sistem yang
diolah secara manual.
Dalam operasinya, sistem informasi manajemen menggunakan perangkat keras (hardware),

8
perangkat lunak (software), prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal
data. Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam
suatu organisasi bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu
menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian kegiatan-ke giatan organisasi.
Tujuan utama sistem informasi manajemen ialah membantu proses manajemen pada suatu
organisasi. Manajemen meliputi seluruh hierarki kepengurusan dalam suatu organisasi, dimulai
dari hierarki manajemen puncak yang bertanggungjawab atas Kebernasian atau kegagaian
organisasi secara keseuruhan hingga pada hierarki manajemen bawah yang hanya bertanygung-
jawab atas operasi sehari-hari dari departemen tertentu saja. Jadi, tujuan dari suatu SIM adalah
memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur,
dan mengendalikan operasi sub-sistem dari perusahaan/ organisasi dan juga untuk memberikan
perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya.
Pengolahan informasi adalah kegiatan masyarakat yang utama. Bagian yang penting dari
pekerjaan dan pribadi seseorang adalah mencatat, menyari, dan menyerap informasi. Sebanyak
lebih kurang 80 persen waktu pencatatan seorang eksekutif bisa dihabiskan saat pemprosesan dan
penyampaian informasi kepada orang lain. Komputer telah menjadi sebuah bagian yang penting
dari susunan pengolahan informasi karena kuatnya pengaruh teknologi dan isi dari data yang akan
diproses dan disampaikan.
Publik/masyarakat umum telah mengakui bahwa fungsi utama manajemen adalah
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan, seperti: merumuskan
tujuan, menentukan kebijakan, pemilihan manajer tingkat bawah, penentuan pengeluaran modal
dan penentuan alternatif tindakan mengenai produk dan informasinya, sedangkan pengendalian
menyangkut: implementasi/penerapan kebijakan, penilaian, pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
pengambilan tindakan untuk perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berada
dibawah standar yang telah ditetapkan atau apabila adanya deviasi. Dalam pengoperasian fungsi
utama tersebut, manajemen informasi memegang peranan yang sangat dominan dalam penentuan
efektivitas pelaksanaannya.

B. Metodologi dan Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi

Metodologi pengembangan sistem informasi adalah suatu proses yang formal dan presisi
yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices, dan tools yang terautomatisasi
bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka mengembangkan dan merawat sebagai
keseluruhan sistem informasi atau software. Salah satu metodologi yang digunakan untuk

9
merancang rencana strategis sistem informasi adalah Enterprise Architecture Planning (EAP).
Berikut adalah beberapa metodologi pengembangan sistem informasi yang umum digunakan:

1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan,
disebut dengan metode tradisional atau metode klasik. Metode ini digunakan untuk
mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. SDLC terdiri dari
beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi
hingga pemeliharaan sistem. Konsep System Development Life Cycle (SDLC) ini menjadi
dasar dari berbagai pengembangan sistem informasi dalam membentuk kerangka kerja untuk
perencanaan dan pengendalian sistem informasi. Model dari SDLC yang sering digunakan
antara lain Waterfall dan Prototype. Dalam pengembangan sistem informasi tentunya
membutuhkan metode untuk membentuk kerangka kerja agar sesuai dengan keinginan atau
rencana.

2. Model Waterfall

Sering juga disebut model Sequential Linier. Model pengembangan sistem yang paling
tua dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi
yang tidak berubah-ubah. Model Waterfall merupakan salah satu model SDLC yang sering
digunakan dalam pengembangan sistem informasi atau perangkat lunak. Model ini
menggunakan pendekatan sistematis dan berurutan.

Tahapan dalam model ini dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pengelolaan
(maintenance) dan dilakukan secara bertahap. Pengembang perlu mengetahui lebih lanjut
tentang bagaimana proses pengembangan sistem jika menggunakan model waterfall dan juga
karakteristik dari model waterfall tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dikhususkan untuk
membahas terkait dengan model waterfall sebagai metodologi pengembangan sistem
informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih detail terkait model
waterfall jika digunakan pengembang dalam membangun dan mengembangkan sistem
informasi atau perangkat lunak.

3. Agile

Metode pengembangan yang berbasis iterasi yang menggunakan prinsip-prinsip seperti


10
kecil, terintegrasi, dan prioritas pengguna. Agile menggunakan konsep Scrum, yang mengatur
proses pengembangan dalam tahap-tahap yang disebut sprint.

4. DevOps

Metode pengembangan yang mengintegrasikan proses pengembangan dan pengoperasian


sistem informasi. DevOps menggunakan konsep CI/CD (Continuous Integration/Continuous
Deployment), yang mengatur proses pengembangan dalam tahap-tahap yang disebut pipeline.

5. Design Thinking

Metode pengembangan yang mengintegrasikan proses pengembangan dengan pendekatan


pengguna. Design Thinking menggunakan konsep empati, prototyping, dan literasi untuk
mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

C. Model Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen


Model pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen adalah suatu proses yang
melibatkan tahapan-tahapan yang berurutan, mulai dari perencanaan, pengembangan, pengujian,
peluncuran, dan evaluasi sistem informasi. Tahap-tahap ini diperlukan untuk memastikan sistem
informasi manajemen yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
Pada tahap pengembangan, model yang digunakan adalah V-Model dengan pendekatan
terstruktur, yang meliputi aktivitas spesifikasi kebutuhan, pengembangan, pengujian, dan
peluncuran. V-Model adalah sebuah model yang digunakan untuk mengatur dan mengatur proses
pengembangan sistem informasi. Dengan menggunakan V-Model, dapat dijamin bahwa sistem
informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
Metode penelitian yang dilakukan berdasarkan metode pengembangan sistem yaitu metode
V-Model yang meliputi :
1. Requirement modeling, merupakan kegiatan identifikasi permasalahan dan analisis
kebutuhan terkait aktivitas yang dilakukan dalam sistem;
2. Identifikasi pengguna;
3. Architectural design, yaitu menggambarkan desain arsitektur yang
digambarkan dalam diagram use casedengan menggunakan hasil dari analisis
kebutuhan;
4. Component design, yaitu menerjemahkan desain arsitektur ke dalam bentuk
DFDuntuk mengetahui bagaimana alur dari sebuah taskdari sistem yang akan
dibangun;
5. Code generation, merupakan proses implementasi yang dilakukan menggunakan
11
bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai DBMS,
6. Testing, yang dilakukan melalui 2 cara yaitu unit testing dan system testing

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Balaji &Murugaiyan, V-Model merupakan
salah satu model SDLC yang merupakan hasil variasi dari model Waterfall dan dijabarkan dalam
bentuk V. Relasi aksi-aksi jaminan kualitas pada aksi-aksi yang berkaitan dengan
komunikasi, pemodelan, serta aktivitas-aktivitas konstruksi pada tahap awal dapat digambarakan
pada V-Model. Pada sisi kiri V-Model menjelaskan fase yangbergerak ke bawah untuk
melakukan spesifikasi kebutuhan, menemukan dasar permasalahan sekaligus solusinya secara
progresif, semakin rinci dan teknis. Saat kode program telah terbentuk maka fase selanjutnya
akan bergerak keatas melaluisisi kanan V-Model untuk dilakukannyabeberapa pengujian yang
bebeda yang digunakan untuk validasi pada masing-masing fasemodel pada sisi kiri V-
Model yang telah selesai (Pressman, 2010). V-Model merupakan framework yang dapat
memiliki kelebihan untuk memudahkan monitoring kualitas tinggi dan kemudahan melakukan
estimasi biaya (Ratcliffe, 2011)
Unit testing merupakan tahapan untuk mencari kesalahan yang dapat terjadikarena kode
program yang salahatau dapat dinamakan debugging. Kesalahan yang timbul akan
dilakukan perbaikan pada fase detail desain dan implementasi kode. Basis Path adalah teknik
uji coba white box (Tom Mc Cabe).
Basis path digunakan untuk mendapatkan kompleksitas lojik dari suatu prosedur
dan menggunakan ukuran ini sebagai petunjuk untuk mendefinisikan himpunan jalur yang
akan diuji. Cyclomatic Complexity merupakan ukuran yang menunjukkan kompleksitas lojik
suatu program.
System testing merupakan pengujian yang dilakukan terhadap keseluruhan sistem apakah
tahap integrasi antar modul pada sistem telah berjalan dengan baik. Pengujian ini
dilakukan ketika ditemukan adanyakesalahan yang diakibatkan dariinteraksi yang tidak
sesuai pada subsistem.
Tujuan dari diterapkannya Validation testing adalah untuk mengetahui system yang telah
dibuat apakah telah berjalan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah ditentukan
pada fase requirement modeling. Pengujian validasi berfokus pada tindakan yang terlihat
oleh pengguna dan keluaran yang dapat dikenali oleh pengguna dari sistem. Pengujian validasi
dikatakan berhasil ketika perangkat lunak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan oleh
pengguna.
Implementasi sistem informasi manajemen merupakan langkah penting dalam mengelola dan

12
memproses data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi. Proses implementasi harus
dilakukan dengan baik, dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh, seperti
komunikasi yang efektif, manajemen proyek yang baik, dan peran top-management.

D. Implementasi Pengembangan Sistem Informasi

Implementasi pengembangan sistem informasi adalah salah satu tahap penting dalam siklus
hidup pengembangan sistem informasi. Tahap ini melibatkan perencanaan, pengembangan,
pengujian, dan peluncuran sistem informasi yang baru atau yang telah ditingkatkan. Langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam implementasi sistem informasi antara lain perencanaan,
pengembangan, pengujian, peluncuran, dan evaluasi sistem informasi.

Perencanaan sistem informasi melibatkan perancangan, analisis kebutuhan, dan perancangan


sistem informasi. Pengembangan sistem informasi melibatkan analisis kebutuhan, perancangan,
pengujian, dan pengembangan sistem informasi. Pengujian sistem informasi melibatkan uji
fungsional, uji integrasi, dan uji sistem. Peluncuran sistem informasi melibatkan pemasangan
sistem, migrasi data, pelatihan pengguna, dan pengoperasian sistem. Evaluasi sistem informasi
harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem informasi masih berjalan dengan
baik.

Implementasi sistem informasi merupakan langkah penting dalam meningkatkan efektivitas


pelayanan publik. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola dan
memproses data yang berhubungan dengan kegiatan. Proses implementasi sistem informasi tidak
terlepas dari kendala dan tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya dana dan sumber daya
manusia yang memadai, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil yang dapat disimpulkan dari pembasahasan diatas ialah Pengolahan informasi adalah kegiatan
masyarakat yang utama. Bagian yang penting dari pekerjaan dan pribadi seseorang adalah mencatat,
menyari, dan menyerap informasi. Sebanyak lebih kurang 80 persen waktu pencatatan seorang
eksekutif bisa dihabiskan saat pemprosesan dan penyampaian informasi kepada orang lain.
Komputer telah menjadi sebuah bagian yang penting dari susunan pengolahan informasi karena
kuatnya pengaruh teknologi dan isi dari data yang akan diproses dan disampaikan.

Adapun beberapa metodologi pengembangan sistem informasi yang umum digunakan :


1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)
2. Model Waterfall
3. Agile
4. DevOps
5. Design Thinking

Implementasi sistem informasi merupakan langkah penting dalam meningkatkan efektivitas


pelayanan publik. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola dan
memproses data yang berhubungan dengan kegiatan. Proses implementasi sistem informasi tidak
terlepas dari kendala dan tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya dana dan sumber daya
manusia yang memadai, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat.

14
B. Saran

Kami menyadari bahwa kami masih mempunyai banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun materi presentasi. Oleh karena itu, kami menerima saran untuk
dapat menulis makalah yang lebih baik lagi dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan menjadi wawasan pemahaman bagi banyak orang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Admaja Dwi Herlambang, Aditya Rachmadi, Azri Putri Rahmatika, Dinar Indah Dwi
Utami, Safira Widya Hapsari (2020). MODEL UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN RUANG RAPAT, Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer (JTIIK) 7(2)
Paxsindra Bimantara.Pengembangan Model Sistem Informasi Manajemen Persuratan
Berbasis Website di SMP Negeri 2 Menganti. Program Studi Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Pendidikan
Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba.
Darimi, I. (2017). Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai MediaPembelajaran
Pendidikan Agama Islam Efektif. Cyberspace: Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi, Volume 1, Nomor 2, Hal 112.

16

Anda mungkin juga menyukai