Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DOSEN PENGAMPU : NURFITRIANA, SE.,M.Ak

DISUSUN OLEH :

Angelina Panjaitan

Artia Natasya Ilma

Puteri Amilia Wulandari

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
RIAU FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS PRODI AKUNTANSI
2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberi rahmat petunjuknya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu yang
berjudul Struktur Sistem Informasi Manajemen .
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Nurfitriana, SE., M. Ak pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan tentang bagaimana Struktus Sistem
Informasi Manajemen.

Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan , namun dengan penuh
kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan dan memberikan yang terbaik untuk hasil
makalah ini. Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih Ibu Nurfitriana,
SE., M. Ak selaku dosen dari Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah banyak
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih.

Pekanbaru, 21 April 2022


Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan Pembahasaan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi SIM.....................................................................................................................3

B. Definisi Struktur SIM........................................................................................................3

C. Jenis-jenis Struktur SIM....................................................................................................6

D. Macam-Macam pendekatan SIM.......................................................................................8

E. Nilai tambah Strukts SIM Bagi Perusahaan.....................................................................12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan
yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis)  maupun pimpinan pada
semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran
dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat
memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam
proses pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi,
khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas
dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan
internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara
elektronis seperti terlihat pada manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat
dengan lebih mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan
pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia. Dalam modul sistem informasi
manajemen ini, topik-topik yang dibahas antara lain berkenaan dengan bagaimana
pemanfaatan teknologi informasi dikaitkan dengan pentingnya atau bantuannya dalam
proses pengambilan keputusan manajemen. Selain itu dibahas pula mengenai
perkembangan dari sistem informasi manajemen, tahap-tahap pengembangan sistem, dan
peran penting dari sistem pendukung untuk pengambilan keputusan. Pada bagian akhir
modul ini juga akan dibahas mengenai bagaimana sistem pengamanan dan pengendalian
dalam pemanfaatan teknologi informasi di dalam sistem informasi manajemen. Sebagai
tambahan, juga dibahas mengenai dampak atau pengaruh etika dan sosial dari sistem
informasi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini,
1. Apa itu Sistem Informasi Manajemen
2. Apa itu Struktus Sistem Informasi Manajemen
3. Jenis Struktur Sistem Informasi Manajemen
4. Pendekatan Sistem Informasi Manajemen
5. Nilai Tambah Struktur Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat mengenal sistem informasi manajemen
2. Dapat mengenal struktur sistem informasi manajemen
3. Dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis struktur sistem informasi manajemen
4. Dapat mengetahui pendekatan atau pandangan sistem informasi manajemen
5. Dapat mengetahui nilai tambah struktur sistem informasi manajemen bagi perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai
satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi
formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat
dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya.
Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin
akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut. Sistem informasi memuat
berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam
atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi.
Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah
lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang
maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk
memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna
informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para
pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi
Manajemen.

B. Pengertian Struktur Sistem Informasi Manajemen


Struktur sistem informasi manajemen yaitu susunan, urutan atau tahapan
dalam mengelola suatu sistem informasi.  Struktur sistem informasi pada dasarnya
dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak
terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma
organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi.
Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran
tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan (Gordon,1999).

3
C. Jenis-Jenis Struktur Sistem Informasi Manajemen
1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol
operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan strategi. Pengendalian operasional adalah proses
penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam
jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri
atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis
pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan
yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil
(Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan
sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian
yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan
analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa
dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah
memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang
tinggi.
2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang
dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi
utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi.
Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung
pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural
yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara
pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam
empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem
informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi

4
sistem informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu
pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan.
Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak
selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan
pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang
paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan
mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi
pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi
yang lengkap tanpa pemakain modul umum.

D. Pendekatan-Pendekatan Struktur Sistem Informasi Manajemen

1.      Unsur pengoperasian
Untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan diperlihatkan komponen
fisiknya. Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat dijawab dalam istilah fungsi pengolahan atau
mungkin dalam istilah output sistem untuk pemakai. Unsur ini penting dalam pemahaman suatu
sistem pengolahan, karenanya akan diselidiki sebelum kerangka atau strukturnya diuraikan.
Komponen fisik
Jika pembelian suatu sistem informasi manajemen dilakukan seperti mobil atau peralatan,
maka komponen yang diserahkan untuk melengkapi suatu sistem pengoperasian yang  terdiri atas
perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, operasi kepegawaian dan database. Unsur ini dapat
dilihat dalam tabel berikut:

Hardware Hardware menunjukkan peralatan computer fisik dan alat-alat


yang berhubungan. Hardware harus menyediakan 4 fungsi umum,
yaitu:
1.      Input
2.      Output
3.      Secondary storage untuk data dan program
4.      Central processor (perhitungan, pengendalian, dan primary
storage)
5.      Komunikasi
Software Software merupakan istilah yang diberikan untuk instruksi secara
langsung dari operasi hardware.
Database Database berisi semua data yang digunakan untuk aplikasi
software. Sekumpulan penyimpanan data sering dihubungkan
sebagai suatu file. Bentuk fisik dari penyimpana data ditunjukkan
oleh media penyimpanan fisik (pita komputer, disk, diskette dan
lain-lain yang berguna untuk secondary storage.
Prosedur Prosedur operasi secara formal merupakan komponen fisik sebab
5
mereka ada dalam bentuk fisik seperti manual atau buku kecil
(brosur) dan instruksi. 3 tipe utama dari prosedur yang
dibutuhkan adalah:
1.      Instruksi pemakai (untuk pemakai dari aplikasi data record,
terminal pegawai untuk memasukkan dan mendapatkan kembali
data atau menggunakan hasil).
2.      Instruksi untuk pengolahan input oleh pegawai pengolahan data.
3.      Instruksi pengoperasian untuk operasi komputer
Operasi Operator komputer, sistem analis, programmer, pegawai
kepegawaian pengolahan data,manajemen sistem informasi, administrasi data,
dll.

2.      Fungsi pengolahan
Suatu cara lain untuk menguraikan suatu sistem informasi adalah dengan menceritakan apa
yang dikerjakan menurut fungsi pengolahannya. Fungsi pengolahannya diuraikan dalam skema.
Pengolahan transaksi Suatu transaksi adalah suatu kegiatan seperti mengadakan
pembelian atau penjualan ataupun produksi suatu produk.
Pelaksanaan suatu transaksi oleh sebuah organisasi biasanya
memerlukan suatu dokumen untuk :
1.      Mengarahkan terjadinya transaksi
2.      Pencatatan pelajsanaan
3.      Melaporkan, memastikan atau menjelaskan pelaksanaannya.
Memelihara file historis Banyak kegiatan pengolahan membutuhkan penciptaan dan
pemeliharaan file induk.
Misalnya: pengolahan daftar gaji untuk menyiapkan
pembayaran seorang pegawai yang memerlukan informasi
mengenai tingkat pembayaran,potongan,dan sebagainya. Jenis
informasi yang tetap ini direkam dalam file induk personalia
yang juga dipakai untuk merekam data akumulatif. File induk
harus diremajakan untuk bisa mencerminkan informasi yang
paling berlaku.
Menghasilkan laporan dan Keluaran merupakan hasil yang dapat dipakai dari sistem
keluaran lain informasi. Keluaran utamanya adalah laporan yang
dijadwalkan ,tetapi suatu sistem informasi harus bisa
menanggapi secara serentak permintaan akan laporan insidentil.
Siklus pengolahan seringkali memerlukan keluaran khusus.
Misalnya suatu kesalahan yang ditemukan menghasilkan suatu
berita/pesan yang meminta perbaikan/koreksi.
Interaksi dengan pemakai Trendnya adalah aplikasi yang didesain sebagai sistem manusia-
mesin. Komputer menyelenggarakan pengolahan dengan
memakai suatu model perencanaan, model keputusan dan
sebagainya. Pemakai memberi tanggapan dan mengulanginya
sampai adanya suatu pemecahan yang memuaskan.

3.      Keluaran untuk para pemakai


6
Menurut pandangan seorang pemakai, sistem informasi berdasar komputer masih
merupakan kotak ajaib. Pemakai menyediakan masukan dan menerima keluaran. Penilaian pemakai
mengenai sistem informasi tergantung pada keluaran sebagaimana pemakai melihatnya. Keluarlah
suatu sistem informasi yang dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis utama, yakni:
 Dokumentasi transaksi
 Laporan yang direncanakan sebelumnya
 Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya
 Laporan dan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara
 Dialog manusia/mesin
Dokumen transaksi (dokumen kegiatan) merupakan “items” seperti faktur penjualan, bukti
pembayaran gaji, rekening langganan, dan pesanan pembelian. Umunya dokumen itu terdiri atas
dua jenis:
Jenis dokumen transaksi Penjelasan dan contoh
Informasional Menguraikan atau menetapkan bahwa
tindakan akan diambil atau telah dilakukan.
Contohnya: suatu tanda penerimaan pesanan
penjualan yang berasal dari seorang
langganan dan suatu laporan yang
menguraikan penerimaan barang yang pernah
dipesan. Dokumen transaksi yang bersifat
informasional dan menetapkan tindakan
merupakan umpan balik bagi mereka yang
terlibat dalam tindakan itu.
Tindakan Permintaan tindakan atau instruksi untuk itu.
Suatu pesanan pembelian mengawali suatu
pembelian , suatu cek memerintahkan bank
untuk membayar, dan pesanan produksi
memerintahkan tindakan produksi.

7
E. Nilai Tambah Struktur Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan

Era bisnis sekarang yaitu era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital
dibandingkan arus barang. Sehebat dan sebesar apapun seorang pembisnis memonopoli arus
barang, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika dia tidak memiliki informasi yang akurat,
terkini, mudah diakses dan terkendali dalam menguasai distribusinya. Oleh sebab itu maka
salah satu aset perusahaan bisnis modern yang sangat berharga adalah sistem informasi yang
memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para penggunanya dari segala aspek.
Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan
produktivitas, mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak
memiliki manfaat (nilai tambah), meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan,
mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan
manajemen. Sedangkan secara umum manfaat-manfaat tersebut dapat dikategorikan sebagai
manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit).

1. Manfaat Berwujud (tangible benefit)


Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan
manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang
diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang
berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang
sudah ada serta perluasan kepasar yang baru. Sistem informasi yang baik dapat digunakan
tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung
proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi
yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah
diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan. Dengan adanya laporan yang tersaji dengan
cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun
dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada. Sedangkan dari sisi
pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya
manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan
maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya
pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan
transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima
orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup
dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap
proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus
melalui proses pengisian ulang data. Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka
laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-
entry. 

2. Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)


Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis
sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan
atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:
1.         Peningkatan kepuasan konsumen
8
2.         Peningkatan kepuasan karyawan
3.         Peningkatan mutu dan jumlah informasi
4.         Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
5.         Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
6.         Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
7.         Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
8.         Peningkatan mutu perencanaan
9.         Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam
lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada
peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.

9
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Didalam penjelasan diketahui bagaimana suatu informasi dapat terbentuk dan menjadikan informasi
sebagai sumber pengambil keputusan melalui alur dan struktur informasi diharapakan sistem
informasi manajemen mampu mengedepankan kualitas informasi yang dapat menilai apakah
bernilai baik atau kurangnya informasi yang diperoleh sehingga mampu memperbaiki dan
meningkatkan sistem dan struktur manajemen informasi.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://nissaajah91.wordpress.com/2010/03/23/makalah-struktur-sistem-informasi-manajemen/
http://rizaxxi.blogspot.com/2017/03/struktur-sistem-informasi-manajemen.html

11

Anda mungkin juga menyukai