Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu: Ishaq Matondang, S.Psi, M.Si

OLEH:

KELOMPOK 6

1. Gatri Letar Hutabarat (210502055)


2. Juandro Prananta Ginting (210502069)
3. M. Zhikri Satria (210502083)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya, karena kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengendalian Sistem Informasi ” dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Ishaq Matondang, S.Psi, M.Siselaku dosen pengampu Mata Kuliah Etika Bisnis. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang green management bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ishaq Matondang, S.Psi, M.Siselaku
dosen pengampu Mata Kuliah Etika Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dan
membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 19 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
Tujuan.......................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
Pengertian Pengendalian Sistem Informasi ................................................................................. 5
Pengendalian Sistem Informasi ................................................................................................... 5
Pengendalian Proses Pengembangan Sistem............................................................................... 6
Pengendalian Sistem Organisasi Pada Lingkungan Pengolahan Data Elektronik ...................... 8
Pengendalian Keamanan Fisik dan Data ................................................................................... 10
Pengendalian Sistem Manajemen (Management Control System (MCS) ) ...............................11
BAB III ......................................................................................................................................... 18
PENUTUP..................................................................................................................................... 18
Kesimpulan................................................................................................................................ 18
Saran .......................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era sekarang ini service menjadi hal utama dalam suatu perusahaan. Diperlukan sebuah
pengelolaan yang profesional. Pengelolaan atau yang sering kita sebut dengan manajemen ini,
tentunya tidak akan berjalan dengan mulus tanpa adanya sebuah pengendalian. Pengendalian akan
menajemen menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam rangka menyokong kinerja perusahaan
yang berorientasi utama pada service atau pelayanan. Sistem pengendalian manajemen adalah
suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan
efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi., dengan kata lain pengendalian manajemen
dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi
dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh. Pengendalian yang dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan mencakup beberapa aspek seperti keamanan, penyampaian
informasi kepada anggota suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang mempraktikkan
desentralisasi. Salah satu pandangan berargumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus
kemudian sesuai dengan strategi perusahaan. Ini menyiratkan bahwa strategi pertama kali
dikembangkan melalui proses formal dan rasional, dan strategi ini kemudian menentukan desain
sistem manajemen perusahaan

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini mencakup :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ?
2. Bagaiman proses pengendalian pengembanagn sistem informasi ?
3. Bagaimana penerepan pengendalian sistem informasi pada lingkungan pengolahan data
elektronik ?
4. Apa saja bentuk pengendalian dalam menjaga keamanan suatu perusahaan ?
5. Bagaiaman penerepan sistem pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan ?

C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini terdiri dari :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengendalian sistem informasi.
2. Mengetahui bagaiamna prosesn pengembangan sistem informasi.
3. Mengetahui penerapan pengendalian sistem informasi pada lingkungan pengolahan data
elektronik.
4. Mengetahui apa saja jenis keamaan dalam pengendalian sistem informasi
5. Mengetahui bagaimaana penerepan sistem pengendalian manajemen dalam mencapai tujuan
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Sistem Informasi


Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati,
membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme yang telah ditetapkan didalam suatu
perusahaan. Pengendalian sistem informasi merupakan bagian dari implementasi sistem
informasi yang memiliki tugas sangat penting karena mengendalikan proses pengelolaan
informasi. Tujuan pengendalian sistem informasi adalah untuk menjamin kelancaran,
kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu proses implementasi sistem informasi.

Selain itu pengendalian sistem informasi memiliki peran untuk mengawasi keseluruhan
proses yang ada dalam sistem dalam bentuk pengamatan, pembinaan dan mekanisme
pelaksanaan apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Agar
pengendalian sistem informasi dapat tercapai dengan optimal maka perlu adanya pemisahan
tugas dan tanggungjawab dalam perusahaan yang tepat disesuaikan dengan fungsi masing-
masing unit atau subunit yang berada di dalam struktur organisasi perusahaan pada Divisi
Teknologi dan Informasi.

B. Pengendalian Sistem Informasi


Dalam proses pengendalian sistem informasi memerlukan beberapa keterampilan yang
dapat menunjang penerapan pengendalian sistem informasi diantaranya :

1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi


Memastikan dihasilkannya rencana/rancangan sistem mutu dan sistem informasi yang
aplikatif (dapat diterapkan), terintegrasi, sesuai dengan persyaratan standar dan mampu
memberikan gambaran kemampuan perusahaan mencapai sasaran yang ditetapkan.

2. Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi


Memastikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berjalan dengan efisien dan
efektif serta membawa perubahan pada seluruh aspek yang terlibat dalam menjalankan
perencaan yang telah ditetapkan.
3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
Memastikan pelaksanaan penerapan sistem informasi yang telah diolah dengan teknologi
informasi berjalan dengan efektif sesuai dengan perencaan dan tujuan yang akan dicapai
oleh perusahaan.

4. Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi


Mengawasi dan memonitoring segala kegiatan yang dilakukan oleh karyawan, apakah
sudah sesuai atau tidak nya pelaksaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut berdasarkan
informasi yang telah didapatkan pada perencaan perusahaan agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Dengan kemampuan-kemampuan yang tersebut pengelolahan sistem informasi akan berjalan


dengan lancar dan baik sesuai dengan fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi,
organisasi, dan koordinasi yang terdapat didalam suatu perusahaan.

C. Pengendalian Proses Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal seperti
terdapat kesalahan pada sistem lama, sistem lama tidak beroperasi secara efisien, terdapat cela
dalam sistem lama yang dapat disalahgunakan, dll. Maka dari itu diperlukan enam tahap untuk
mengembambangkan sebuah sistem :

a. Analisis system
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi
dan proses organisasi.
b. Mendefinisikan kebutuhan sistem baru (perancangan sistem)
Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak
yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

c. Mendesain sistem baru


Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing
secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan
perangkat lunak.
d. Mengembangkan sistem baru dan uji coba oleh pengguna
Melaksanakan uji coba penggunaan sistem yang baru untuk mengetahui apakah sistem tersebut
memiliki kelemahan ataupun celah yang membuat sistem ini tidak layak untuk dipergunakan.

e. Implementasi sistem baru


Jika dinyatakan sudah lulus tahap uji coba maka diadakan perralihan dari sistem lama ke sistem
baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

f. Evaluasi sistem baru dan pemeliharaan sistem


Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari
pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan
kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

Faktor Kegagalan Dalam Pengembangan Sistem


Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pengembangan sistem diantaranya adalah :
a. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
b. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
c. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
d. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
e. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan
teknologi tidak sesuai
f. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
g. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.

Kegagalan dalam pengembangan sistem dapat diatasi dengan metode prototipe dan SDLC yang
ditunjukan oleh gambar berikut
D. Pengendalian Sistem Organisasi Pada Lingkungan Pengolahan Data Elektronik

Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi


kesalahan dan mengoreksinya. Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari
manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko. Tahapan-tahapan pengendalian
sistem organisasi pada pengolahan data elektronik diantaranya :

1. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)


Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber yang terdapat didalam sistem
informasi berbasis pengolahan data secara fisik maupun elektronik

a. Permulaan, perancangana, pemerolehan dan keamaanan Dokumentasi Sumber


Membuat dan menentukan dokumen yang akan menjadi acuan ataupun sumber dalam
menentukan dan mengeloha data yang didapat menjadi informasi. Contoh : Penerapan struck
digital pada pembelian barang.

b. Kewenangan
Menentukan dookumen apa yang akan dibuat dan siapa pembuat dokumen tersebut untuk
dijadikan sebagai sumber informasi.

c. Pembuatan Input Komputer


Mengidentifikasi record input yang masuk kebenaranya apakah terdapat kesalahan dalam
memasukan data yang bersumber dari sumber data dan memastikan semua data input diproses.

d. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yang telah dikoreksi
ke record entry.
e. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat
dikeluarkan oeleh sistem.
2. Entri Transaksi
Entri Transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh
komputer.
a. Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat
dilakukan dengan proses offline/online.
b. Verifikasi Data
- Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
- Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
c. Penanganan Kesalahan
Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian data.
d. Penyeimbangan Batch
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat
selama permulaan transaksi.

3. Komunikasi Data
Tanggung jawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem
dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik. Seorang
manajer juga harus memasitikan pengiriman data, sarana penyampaian data (komunikasi) dan
penerimaan data yang menjadi informasi kepada penerima serta menjaga keamanan data yang
telah diterima tersebut.

4. Pemrosesan Komputer
Mengaitkan data Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan
database dengan tahapan penanganan data dan kesahalan data serta diolah menjadi software
maupun database
E. Pengendalian Keamanan Fisik dan Data
1. Pengendalian Keamanan Fisik
Suatu pengendalian atau pengawasan yang dilakukan dengan cara nyata dan tampak secara
fisik untuk membuat suatu keadaan yang aman didalam suatu organisasi maupun perusahaan. .
Pengendalian fisik dilakukan dengan cara :
a. Pengawasan secara fisik
Kegiatan ini berupa menempatkan satpam, pengisian agenda kunjungan, penggunaan tanda
pengenal, pemakain kartu identitas, penggunaan CCTV, dll.
b. Pengaturan lokasi fisik
Menetapkan lokasi yang tidak terganggu dengan lingkungan dan terdapat fasilitas
cadangan.
c. Penerapan alat-alat pengamanan
Penerapan alat-alat pengamanan seperti tersedianya saluran air yang baik, alat pemadam
dan pendeteksi kebakaran, penyediaan alat pengatur temperature suhu, dll.

2. Pengendalian Keamanan Data


Suatu pengendalian ataupun pengawasan yang dilakukan menggunakan sistem computer
untuk mejaga agar data yang dimiliki tidak diambil ataupu dicuri oleh pihak lain. Pengendalian
data ini berupa :
a. Penggunaan data log
Suatu file yang berisi nama-nama pemakai ataupun pengakses computer, tanggal, jam, tipe
pengelolahan dan lokasi tentang penggunaan sistem informasi yang perlu diketahui.
b. Proteksi file
Label eksternal merupakan label yang ditampilkan di luar bungkus simpanan luar untuk
menunjukkan isi darinya supaya tidak salah ditumpangi isinya. Selain label eksternal, label
internal menunjukkan informasi yang direkam di simpanan luar berupa informasi tentang
nama dan nomor simpanan luarnya.

Read-only storage
Read-only storage adalah alat simpanan luar ketika data yang tersimpan di dalamnya hanya
dapat dibaca. Data yang telah tersimpan di dalamnya tidak dapat diubah oleh instruksi-
instruksi program yang dibuat oleh pemakai.

c. Pembatasan Pengaksesan (Access Restriction)


Tujuan sekuritas yang penting adalah mencegah personel yang tidak berwenang untuk
dapat mengakses data. Pengaksesan data oleh yang tidak berhak biasanya mempunyai
maksud penyelewengan harta kekayaan milik perusahaan.Misalnya,penjaga gudang yang
dapat mengakses data record persediaan barang dan mengubahnya akan sangat mudah
mengambil barang yang datanya diubah tersebut. Pengaksesan harus dibatasi untuk mereka
yang tidak berhak, yaitu dapat dengan cara isolasi fisik, otorisasi dan identifikasi, serta
pembatasan pemakaian.

d. Data Backup dan Recovery


Pengendalian backup dan recovery diperlukan untuk berjaga-jaga apabila file atau database
mengalami kerusakan atau kehilangan data atau kesalahan data. Backup adalah salinan dari
file atau database di tempat yang terpisah dan recovery adalah file atau database yang telah
dibetulkan dari kesalahan atau kerusakan atau kehilangan datanya

F. Pengendalian Sistem Manajemen (Management Control System (MCS) )


Menurut Anthony dan Reece (1984:824) mendefinisikan sistem pengendalian manajemen
sebagai sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam pengendalian setiap aktivitas yang terjadi
di dalam sebuah perusahaan dalam upaya menentukan strategi yang sesuai untuk diterapkan
dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.

Fungsi-fungsi pengendalian manajemen :


• Melakukan kendali akan segala hal yang terjadi di sebuah perusahaan
• Menilai kinerja sumber daya yang ada di dalam perusahaan
• Meningkatkan sistem akuntabilitas sebuah perusahaan
• Merangsang serta membangkitkan rasa patuh terhadap aturan operasional yang berlaku
• Melakukan perlindungan terhadap segala aset yang ada di sebuah perusahaan
Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen mencakup beberapa hal seperti :

1. Detektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama adalah detektor yang merupakan alat
sebuah perusahaan dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu proses
pengendalian manajemen yang ada di sebuah perusahaan atau organisasi.
2. Selektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang kedua adalah selektor yang merupakan alat yang
digunakan sebuah perusahaan untuk menilai signifikansi tentang apa yang terjadi atau peristiwa
yang sedang terjadi di dalam proses pengendalian manajemen.
3. Efektor
Unsur dari sistem pengendalian manajemen yang ketiga adalah efektor yang merupakan alat yang
digunakan sebuah perusahaan untuk mendorong perilaku maupun tindakan tertentu ketika aktivitas
yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman atau patokan yang ada.
4. Komunikator
Komunikator yang merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara
bagian detector menuju assessor ataupun sebaliknya.

Karakteristik sistem pengendalian manajamen diantaranya


• Selaras erat dengan strategi dan tujuan organisasi.
• Harus dirancang sesuai struktur organisasi dan tanggung jawab pengambilan keputusan
manajer individual.
• Harus memotivasi manajer dan karyawan untuk mengerahkan upaya ke arah pencapaian
tujuan organisasi melalui berbagai penghargaan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.
Tahapan-tahapan pembentukan sistem pengendalian manajemen diantaranya :
1. Perencanaan strategis
Proses pengambilan keputusan manajemen puncak untuk setiap aktivitas kunci yang dilakukan
oleh setiap karyawan perusahaan.

2. Menyiapkan dana anggaran


Setelah keputusan dibuat, aktivitas dianalisis dan anggaran diperlukan untuk membuat keputusan
menjadi kenyataan. Hal ini penting, karena jika pengelolaan keuangan tidak tepat, keputusan
yang benar pun bisa diambil.

3. Implementasi
Setelah anggaran disiapkan dan menghasilkan keputusan maka keputusan tersebut dilaksanakan
dari atas ke bawah.

4. Evaluasi
Terakhir, evaluasi apakah keputusan yang dibuat efektif dan mengarah pada hasil positif bagi
operasi perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian manajemen.

Sistem penngendalian manajemen juga harus memiliki beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi berjalanya pengendalian manajemen tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem pengendalian manajemen diantaranya :

(i) Ukuran dan distribusi perusahaan

Ukuran dan distribusi perusahaan besar tentunya berbeda dengan perusahaan kecil. Hal ini
tentu saja menentukan isi dan sifat dari sistem pengendalian organisasi manapun.

(ii) Struktur organisasi, delegasi dan desentralisasi

Aturan dan perjanjian dasar mengatur struktur organisasi dan sejauh mana desentralisasi dan
delegasi di semua perusahaan. Misalnya, filosofi manajemen Bank Negara India tentu saja berbeda
dengan Perusahaan Komersial Negara. Tingkat desentralisasi dan pendelegasian dalam organisasi
juga berubah dari waktu ke waktu untuk menanggapi perubahan tantangan lingkungan dan peluang
yang muncul darinya. Semua ini mempengaruhi sistem pengendalian manajemen yang diterapkan
dalam organisasi.

(iii) Sifat dan pembagian kegiatan


Sifat operasi dan keterpisahannya memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Misalnya,
dalam industri perminyakan, sub-unit tidak dapat dibentuk berdasarkan produk. Namun, di banyak
perusahaan komersial besar, departemen dapat dibuat berdasarkan produk. Juga dalam industri
kertas, tahapan produksi pulp yang berbeda tidak dapat dibagi menurut pengendalian manajemen,
walaupun produksi pulp secara keseluruhan dapat dianggap sebagai satu departemen.

(iv) Jenis Pusat Tanggung Jawab:

Sistem kontrol yang berbeda diperlukan untuk pusat tanggung jawab atau subsistem organisasi
yang berbeda. Itu tergantung pada sifat Pusat Tanggung Jawab apakah kinerja Pusat Tanggung
Jawab harus diukur dengan biaya atau profitabilitas atau laba atas modal yang diinvestasikan.
Misalnya, bank dapat menggunakan indikator kinerja utama yang berbeda untuk mengukur kinerja
cabangnya yang berbeda.

Ada perbedaan transaksi antar cabang; Beberapa memerlukan deposit atau uang muka,
beberapa dengan atau tanpa brankas atau kantor tukar. Oleh karena itu, laba tidak dapat menjadi
satu-satunya kriteria untuk menilai kinerja semua industri. Oleh karena itu, sistem kontrol dengan
kriteria kinerja yang berbeda harus digunakan di subarea yang berbeda.

(v) Orang dan persepsi mereka:

Persepsi karyawan dalam organisasi tentang kemungkinan dampak dari sistem kontrol pada
kehidupan kerja mereka, kepuasan kerja, keamanan kerja, kemajuan dan kesejahteraan umum
dapat bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Pertimbangan ini berdampak signifikan
terhadap sifat dan isi sistem pengendalian manajemen yang diperlukan dalam organisasi dan harus
dipertimbangkan saat merancang sistem pengendalian manajemen.
Komponen-komponen sistem pengendalian manajemen.

Dalam konsep ini, AICPA memperkenalkan 3 (tiga) komponen pengendalian manajemen, yaitu :

1)Lingkungan Pengendalian,

2)Sistem Akuntansi, dan

3)Prosedur Pengendalian.

1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran, dan
tindakan para anggota dewan pengawas, manajemen, dan pemilik organisasi, sehubungan dengan
pentingnya pengendalian dan penekannya pada organisasi. Secara umum, lingkungan
pengendalian ini menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan
pencatatan dalam organisasi.

2) Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang efektif disusun dari metode-metode dan catatan- catatan untuk :
a). Mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang sudah diotorisasi.
b). Menjelaskan transaksi tersebut pada saat yang tepat, menjadi rincian yang cukup c). untuk
mengklasifikasikannya secara tepat untuk tujuan pelaporan keuangan.
d). Mengukur nilai transaksi sehingga nilai keuangannya dapat dicatat dalam laporan keuangan.
e). Menyajikan transaksi- transaski tersebut dalam laporan keuangan lengkap dengan
pengungkapan yang diperlukan.

3) Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian memuat unsur-unsur Organisasi yang tepat atas transaksi dan kegiatan.
Pemisahan fungsi, sehingga peluang seseorang untuk berbuat salah dan menyembunyikan
kesalahan atau kecurangan dalam organisasi normal menjadi minimum, misalnya pemisahan
fungsi yang membedakan tanggung jawab untuk mengotorisasi, mencatat, dan menyimpan pada
orang-orang yang berbeda.
Dokumen dan catatan dirancang dan digunakan secukupnya untuk menjamin pencatatan
kejadian dan transaksi secara tepat, misalnya pemantauan Nomor Urut Formulir dan pengamanan
yang cukup terhadap Asset serta catatan itu sendiri.

Review yang bebas, termasuk pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dan atas penilaian
terhadap jumlah-jumlah yang tercatat, seperti misalnya pengecekan ketelitian penulisan,
rekonsiliasi dan pencocokan fisik dengan catatan

Sistem Pengendalian Manajemen dalam arti Dinamis


Konsep ini dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) yaitu suatu komisi yang bertujuan merumuskan Pengendalian Intern secara
lebih mendalam dan beranggotakan wakil-wakil dari Financial Executives Institute, AICPA,
American Accounting Associations, The Institute of Internal Auditors, dan Institute of
Management Accountants. COSO merumuskan 5 (lima) komponen pengendalian intern, yaitu :
a) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Faktor lingkungan pengendalian termasuk integritas, etika, kompetensi, pandangan, dan filosopi
manajemen dan cara manajemen membagi tugas dan wewenang/tanggung jawab serta arahan dan
perhatian yang diberikan pimpinan puncak.

b) Penaksiran Risiko (Risk Assessment)

Setiap entitas dalam melaksanakan aktivitas menghadapi berbagai risiko, baik internal maupun
eksternal yang harus diperhitungkan terkait dalam mencapai tujuan sehingga membentuk suatu
basis penetapan bagaimana risiko tersebut seharusnya dikelola. Penaksiran risiko mensyaratkan
adanya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Meliputi kebijakan dan prosedur yang menunjang arahan dari manajemen untuk diikuti. Kebijakan
dan prosedur tersebut memungkinkan diambilnya tindakan dengan mempertimbangkan risiko
yang terdapat pada seluruh jenjang dan fungsi dalam organisasi. Di dalamnya termasuk berbagai
jenis otorisasi dan verifikasi, rekonsiliasi, evaluasi kinerja, dan pengamanan harta serta pemisahan
tugas.
d) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi yang relevan perlu diidentifikasi, dicatat, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu
yang tepat sehingga memungkinkan pelaksanaan tanggung jawab yang baik oleh anggota
organisasi. Sistem Informasi menghasilkan laporan tentang kegiatan operasional dan keuangan
serta ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam rangka melaksanakan dan mengendalikan
pelaksanaan tugas.

e) Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah suatu proses yang mengevaluasi kualitas kinerja Sistem Pengendalian
Manajemen pada saat kegiatan berlangsung. Proses ini diselenggarakan melalui aktivitas
pemantauan yang berkesinambungan dan melalui review intern atau melalui kedua-duanya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum, sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dan penting untuk
mendukung kinerja perusahaan. Pengendalian manajemen adalah proses mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan yang disengaja. Penegakan dan pelanggaran seperti pencurian atau
penyalahgunaan sumber daya menyalakan Pengendalian manajemen mengacu pada pengendalian
kegiatan manajemen sesuai dengan instruksi umum yang ditentukan dalam proses perencanaan
strategis. Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap manajemen dan karyawan
terhadap pentingnya pengendalian yang digunakan organisasi Kontrol administratif adalah proses
manajer mempengaruhi anggotanya untuk menerapkan strategi dan bertanggung jawab atas
perencanaan, arahan dan pengambilan keputusan operasi perusahaan

B. Saran
Sebaiknya setiap perusahaan harus lebih aktif dalam melakukan tindakan pengendalian pada
sistem pengendalian informasi yang dimiliki agar dapat menghasilakan suatu manajaemen yang
baik yang dihasilakan dari perolehan data yang baiak ayang berasala dari pengiolahan data menjadi
informasi yang dilakukan oleh perusahaan baik secara fisik maupun data agar menciptakan
manajemen yang efisien dan egektif didalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Belyh. 2019. Management Control System – Definition, Characteristics,


http://www.cleverism.com/management-control- system-guide.

Awali, Syifa; Nikous Southern Sihombing;dkk. 2022. Sistem Informasi Manajemen. Pena
Persada. Kab. Banyumas.

Japina, Hanky. 2017. Pengendalian Manajemen Atas Sistem Informasi. Jurnal Ilham. Vol 5 (1). 25-
32.

Purnama, Chadman. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Insan Global. Mojokerto.

Rdiwan, Mohamad; Yuni Widiastiwi; dkk. 2021. Sistem Informasi Manajemen. Widina Bhakti
Persada. Banduung.

Rohit Agrawal, 2021. Management Control System: Definition, Characteristics and Factors
(yourarticlelibrary.com)

Anda mungkin juga menyukai