Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“implementasi dukungan teknologi dalam sistem pengendalian internal Pada


Perusahaan Blue Bird Group”

DOSEN PENGAMPU
Annafi Indratama. S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH

Ajeng Rahayu Safitri

(41183402170062)

FAKULTAS EKONOMI – MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM 45
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah, rahmat, dan
hidayah yang dilimpahkan-Nya, Saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “implementasi dukungan teknologi dalam sistem pengendalian internal Pada
perusahaan Blue Bird Group”

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.

Dengan segala keterbatasan, Saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan


makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata
bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat saya
harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata Saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Saya
sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bekasi, 6 Juli 2020

Ajeng Rahayu Safitri

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran..............................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4

2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal....................................................................4

2.2 Unsur Sistem Pengendalian Internal...........................................................................5

2.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Sistem Pengendalian Internal...........................7

2.4 Analisis SWOT............................................................................................................9

2.5 Hubungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis..............................................12

BAB III.....................................................................................................................................14

PEMBAHASAN......................................................................................................................14

3.1 Profil Perusahaan Blue Bird Group...........................................................................14

3.2 Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group................................................14

Teknologi Informasi.............................................................................................................14

3.3 Kelebihan Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group..............................16

3.4 Kelemahan Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group............................17

iii
3.5 Alternatif Untuk Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Pada Masa Akan
Datang...................................................................................................................................17

BAB IV....................................................................................................................................18

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................18

4.1 Kesimpulan................................................................................................................18

4.2 Saran..........................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Informasi saat ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh
masyarakat umum dari berbagai kalangan, terutama bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan. Sehingga system informasi memegang peranan penting
dalam hal bagaimana data dan informasi didapatkan, diolah, dan diproses menjadi
output yang dapat digunakan oleh manajemen. Begitu juga dengan Pengendalian
Internal Perusahaan maka Sistem Informasi sangat di butuhkan SI & TI telah menjadi
komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi (Ali, Hapzi.
Modul SI & PI. 2017).
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang
dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),
perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi
(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat
penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan
sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Syarat dari perusahaan yang baik salah satunya adalah memiliki fungsi-fungsi
manajemen yang baik pula.
Fungsi – fungsi manajemen ini diantaranya adalah perencanaan (planning),
organisasi (organizing), pengarahan dan implementasi (directing and
implementation), juga pengawasan dan pengendalian (monitoring and controlling).
Fungsi - fungsi manajemen ini penting bagi perusahaan karena memang syarat dari
perusahaan yang baik salah satunya adalah memiliki fungsi- fungsi manajemen yang
baik pula. Fungsi – fungsi manajemen ini diantaranya adalah perencanaan (planning) ,
organisasi (organizing), pengarahan dan implementasi (directing and implementation)
, juga pengawasan dan pengendalian (monitoring and controlling). Pengawasan

1
merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki
arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya
pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan,
baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Di dalam suatu organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan,
seperti pengawasan Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja
berlangsung(cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back control). Di dalam
proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu
Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan,
Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan
Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang
berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses
pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk
menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial
dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki.
Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses
pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-
ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dalam mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengendalian dapat mempunyai arti sempit atau luas. Dalam artian yang
sempit, pengendalian intern ( internal check ) yaitu suatu sistem dan prosedur yang
secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntasi yang
dihasilkan suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh bagian atau
fungsi lain dalam suatu usaha2. Sedangkan dalam arti yang luas AICPA memberikan
pengertian pengendalian intern sebagai berikut :
Pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta
alat-alat yang di koordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan
untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran

2
data akuntansi, memajukan ofisiensi didalam operasi dan membantu menjaga
dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi
berkualitas di Indonesia khusunya di Jakarta, didirikan pada tahun 1972 berawal
hanya dengan 25 taksi dan hingga kini telah mencapai sekitar 17.000 armada. Blue
Bird melayani lebih dari tiga juta penumpang per bulan di seluruh negeri. Bagian dari
kesuksesan Blue Bird Group adalah kemampuan dalam mempertahankan standar
kualitas yang tinggi dan pelayanan yang memuaskan selama bertahun-tahun. Hingga
akhirnya mendapatkan reputasi sebagai mitra transportasi yang paling dapat
diandalkan. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird Group saat ini tidak luput dari
perbaikan sistem informasi manajemen Blue Bird dengan memanfaatkan teknologi
terbaru guna meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan, hal ini
menjadikan jasa taksi Blue Bird lebih unggul dibandingkan jasa taksi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan uraina yang tersebut di atas adapun perumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1) Bagaimanakah sistem pengendalian internal pada Blue Bird Group?
2) Apakah kelebihan-kelebihan sistem pengendalian internal pada Blue Bird Group?
3) Apakah kelemahan-kelemahan sistem pengendalian internal pada Blue Bird Group?
4) Bagaimanakah alternatif untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem pengendalian
internal pada Blue Bird Group pada masa yang akan datang?

1.3 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui sistem pengendalian internal pada Blue Bird Group?
2) Mengetahui kelebihan-kelebihan sistem pengendalian internal pada Blue Bird Group?
3) Mengetahui kelemahan-kelemahan sistem pengendalian internal pada Blue Bird
Group?
4) Mengetahui alternatif untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem pengendalian
internal pada Blue Bird Group pada masa yang akan datang?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal


Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk
mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut:
keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan
yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.
Sistem pengendalian intern merupakan suatu perencanaan yang meliputi
struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang
digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi,
dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Mulyadi menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
The committe of Sponsoring Organization (COSO) dalam buku Moscove,
Simkin dan Barganoff (2001) mendefinisikan pengendalian internal sebagai berikut:
“A process, effect by entity’s board of directors, management, and other personnel,
designed to provide reasonable assurance regarding to achievement of objectives in
the following categories-effectiveness and efficiency of operations, reliability
offinancial reporting, and compliance with applicable laws and regulations.”
Sedangkan menurut Romney and Steinbart (2003) pengertian pengendalian
intern adalah “Internal Control is the plan of organizations and the method of business
use to safeguard assets, provide accurate and reliable information, promote and
improve operational efficiency, and encourage adherence to prescrib e managerial
policies.”
Berdasarkan pengertian pengendalian intern yang telah dikemukakan di atas,
dapat dipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang dianut oleh bagian

4
akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran, biaya standar,
program pelatihan pegawai dan staf pemeriksa intern.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa sistem pengendalian intern bertujuan untuk
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi operasional
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Pengendalian Intern Akuntansi (internal accounting control) yang meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga
harta kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan data akuntansi.
2. Pengendalian Intern Administrasi (internal administration control) yang meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.2 Unsur Sistem Pengendalian Internal


Untuk melaksanakan sistem pengendalian intern dalam mencapai tujuan
pokok, Sistem Pengendalian Intern (SPI) suatu perusahaan terdiri dari unsur-unsur
berikut :
1. Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
Struktur organisasi merupakan kerangka (frame work) dalam pembagian
tanggung jawab fungsional pada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan utama perusahaan. Pembagian tanggung jawab
fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada 2 prinsip berikut ini :
a. Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari fungsi
akuntansi . Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang dalam
melaksanakan suatu kegiatan contohnya pembelian. Fungsi penyimpanan
adalah fungsi yang mempunyai wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan. fungsi akuntansi memiliki fungsi untuk mencatat semua peristiwa
keuangan.
b. Suatu fungsi tidak boleh diberikan tanggung jawab secara penuh untuk
melaksanakan semua tahap pada suatu transaksi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan upaya perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, uang, pendapatan dan biaya

5
Dalam suatu organisasi, setiap transaksi biaya hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pihak yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur
pembagian wewenang untuk setiap otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Pada pembagian wewenang tanggung jawab fungsional dan pada sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik- praktik yang
sehat dalam pelaksanaannya. Berikut ini cara-cara yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam melaksanakan praktik yang sehat adalah:
 Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus di
pertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
 Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak,
 Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit
organisasi lain,
 Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dengan jadwal yang tidak teratur,
 Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin yang akan
menghindari persekongkolan para pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
 Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya,
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan
catatan akuntansi,
 Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-
unsur SPI yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.


Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat
perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang melaksanakan. Unsur mutu
karyawan merupakan unsur pengendalian yang sangat penting.
Cara organisasi untuk mendapat karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, bisa diatasi ditempuh dengan cara berikut :

6
 Seleksi calon karyawan berdasarkan kriteria persyaratan yang dituntut oleh
jenis pekerjaannya.
 Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan,
sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. 

2.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Sistem Pengendalian Internal


A. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Pengendalian Internal
Teknologi informasi berkembang pesat seiring dengan peradaban manusia.
Perkembangan tersebut meliputi infrastruktur teknologi informasi, seperti hardware,
software, teknologi penyimpanan data, dan teknologi komunikasi. Peranan teknologi
informasi terhadap perkembangan akuntansi yang pertama karena efisien,
penghematan waktu dan biaya. Kedua karena termasuk peningkatan efektifitas,
mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Secara singkat manfaat IT
dalam Akuntansi adalah :
1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2. Bermanfaat (usefull)
3. Menambah produktifitas (Increase productivity)
4. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
5. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi olehsumber daya manusia dan
sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai
suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan
prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi
keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang
berlaku. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi,
dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang
berwujud maupun tidak.
Suatu sistem informasi entitas secara signifikan mempengaruhi risiko salah
saji material dalam laporan keuangan. Secara khusus, sistem akuntansi yang
dirancang dengan baik dan secara efektif beroperasi harus menyediakan data

7
akuntansi yang dapat diandalkan, sementara sistem yang dirancang dengan buruk
akan memberikan hasil sebaliknya.
Ketika suatu bisnis perusahaan berkembang dan kebutuhan akan informasi
meningkat, biasanya perusahaan akan meningkatkan sistem TI-nya. Keunggulan dari
teknologi informasi adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang
kompleks dalam jumah yang besar dengan efisien. Selain itu teknologi informasi
menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi.
Sistem TI dapat mengurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang
biasanya dilakukan secara manual dengan pengendalian-pengendalian yang
terprogram yang menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol untuk setiap
transaksi yang diproses. Pengendalian keamanan online dalam aplikasi, basis data dan
sistem operasi dapat meningkatkan pemisahan tugas, yang akhirnya dapat mengurangi
kesempatan untuk melakukan kecurangan. (Elder, et al :2013).
Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi
akuntansi:
1. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem
informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan
tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
2. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi
harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat
ditekan sehingga relatif tidak mahal.
Adanya sistem akuntansi dengan teknologi informasi yang memadai,
menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap
tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai
laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan
ekonomi. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa pengendalian internal dapat
meningkat jika ditunjang oleh Teknologi Informasi yang baik.
B. Bagaimana Teknologi Informasi Berpartisipasi dalam Pencegahan Kecurangan
Akuntansi
Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk
menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah
ada. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:

8
1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik
mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang
berkaitan dengan transaksi perusahaan.
2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti
transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi
laporanlaporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan
demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah
keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
informasi tersebut.
Karakteristik Pengembangan Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis
sistem secara ringkas yaitu:
1. Untuk meningkatkan kualitas informasi.
2. Untuk meningkatkan pengendalian internal.
3. Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan.
Dengan adanya teknologi informasi dalam hal ini sistem informasi akuntansi
yang baik dalam perusahaan, dapat mengurangi kesempatan untuk melakukan
kecurangan. Karena komputer mengerjakan banyak aktivitas pengendalian internal
yang sebelumnya dikerjakan oleh pegawai, sehingga meningkatkan pemisahan tugas
dan keamanan dalam basis data.

2.4 Analisis SWOT


Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada
tahun 1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang

9
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Komponen Dasar Analisis SWOT Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen
dasar yaitu:
1. Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi ataupun
proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.
2. Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang
lainnya.
3. Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian
hari.
4. Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi
oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan) adalah faktor internal organisasi/proyek itu sendiri, sedangkan
Oppoturnities (Peluang) dan Threats (Ancaman) merupakan faktor eksternal yang
mempengaruhi perkembangan organisasi ataupun proyek. Oleh karena itu, Analisis
SWOT juga sering disebut dengan Analisis Internal-Eksternal (Internal-External
Analisis) dan Matriks SWOT juga sering dikenal dengan Matrix IE (IE Matrix).
Cara Menggunakan Analisis SWOT
Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan
dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
1. Strength (Kekuatan)
• Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
• Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?

10
• Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
• Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
• Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
2. Weakness (Kelemahan)
• Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
• Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
• Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
• Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan
organisasi kita ?
• Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi
kita ?
3. Opportunities (Peluang)
• Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
• Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
4. Threats (Ancaman)
• Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
• Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
• Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
• Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
organisasi ?
Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT
Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT
diantaranya adalah :
1. Faktor Internal (Strength dan Weakness)
• Sumber daya yang dimiliki
• Keuangan atau Finansial
• Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
• Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang
gagal)
2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
• Tren
• Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
• Sumber-sumber permodalan
• Peraturan Pemerintah

11
• Perkembangan Teknologi
• Peristiwa-peristiwa yang terjadi
• Lingkungan 

2.5 Hubungan Terintegrasinya IT Dengan Strategi Bisnis


Saat ini semua perusahaan yang bergerak di bisnis pastinya menggunakan TI
dalam mendukung semua kinerja perusahaannya, oleh karena itu TI perannya menjadi
sangat penting dan sangat dibutuhkan. Dalam merencanakan penerapan TI harus
betul-betul dipahami maksud dan tujuan dari perencanaan penggunaan TI tersebut, hal
ini didasari pada biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan, sehingga harus
betul-betul dipahami dengan baik, agar kontribusi positip dari penerapan TI nantinya
dapat langsung dirasakan terhadap kebutuhan bisnis dan adanya signifikan terhadap
peningkatan keuntungan perusahaan. Hubungan antara strategi bisnis, strategi
SI, dan strategi TI (bisnis dan TIK) dalam suatu pendekatan untuk menyusun strategi
sistem dan teknologi informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan.
Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi
lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan,
peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah
mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan,
maka kita dapat mengevaluasi sistem apa yang sesuai dengan kebutuhan dan
mendukung strategi bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan,
selanjutnya untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi
perusahaan, perlu dilakukan penyeleksian dan pemilihan secara tepat teknologi apa
yang paling sesuai untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
Perubahan lingkungan SI/TI sangat cepat sekali, khususnya dalam hal
pengembangan teknologi, hal ini membuat perusahaan sulit untuk menetapkan proses
perencanaan yang standard dalam konteks perencanaan sistem informasi. Oleh karena
itu perencanaan sistem informasi dalam kaitannya dengan proses perencanaan harus
dirancang dan diselaraskan dengan perencanaan bisnis/organisasi. (Pollack, 2010)
Empat hal yang perlu diperhatikan saat melakukan penyelarasan strategi bisnis
dan IT, yaitu arahan yang jelas (clear direction), komitmen, komunikasi, dan integrasi
antar fungsi. Arahan yang jelas merupakan pengembangan dari strategi yang jelas
untuk seluruh organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pengembangan

12
strategi bisnis dan IT harus dilakukan secara bersama – sama. Banyak organisasi
mengimplementasikan EA dalam pengembangan strategi bisnis dan IT ini.
Komitmen menyangkut dukungan yang diberikan oleh para pimpinan dan
manajer perusahan. Dalam pengembangan strategi perusahaan oleh manajer bisnis,
para pimpinan dibidang IT harus diikut sertakan. Para manajer bisnis dan IT ini harus
bekerja sama dengan pimpinan perusahaan untuk memastikan bahwa semua prioritas
perushaan memiliki elemen IT dan strategi bisnis yang jelas.
Komunikasi antar elemen adalah hal yang sangat penting yang dapat
menentukan keberhasilan dalam penyelarasan strategi bisnis dan IT. Komunikasi yang
jelas dimulai dari harapan dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka penyelarasan.
Mengkomunikasikan strategi, tujuan, harapan kepada manajer bisnis dan pegawai
harus dilakukan secara sistematis.
Untuk dapat melakukan integrasi strategi bisnis dan IT, batasan – batasan yang
ada dalam bagian – bagian perusahaan harus dikurangi. Harus dilakukan integrasi
antar bagian – bagian tersebut. Teknologi digunakan untuk menciptakan nilai tambah
dan untuk mencapai strategi bisnis yang telah ditetapkan. Pada akhirya, harus
diciptakan struktur tata kelola perusahaan agar penyelarasaan ini dapat terjadi.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan Blue Bird Group


Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi
berkualitas di Indonesia khusunya di Jakarta, didirikan pada tahun 1972 berawal
hanya dengan 25 taksi dan hingga kini telah mencapai sekitar 17.000 armada. Blue
Bird melayani lebih dari tiga juta penumpang per bulan di seluruh negeri, Blue Bird
Group baris jasa meliputi berbagai spektrum, dari taksi khusus yang ditargetkan pada
pasar yang lebih tinggi (Silver Bird), mobil sewa (Golden Bird), charter bus (Big
Bird) dan kontainer truk (Iron Bird).
Bagian dari kesuksesan Blue Bird Group adalah kemampuan dalam
mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan pelayanan yang memuaskan selama
bertahun-tahun. Hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai mitra transportasi
yang paling dapat diandalkan. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird Group saat ini
tidak luput dari perbaikan sistem informasi manajemen Blue Bird dengan
memanfaatkan teknologi terbaru guna meningkatkan kualitas dan pelayanannya
terhadap pelanggan, hal ini menjadikan jasa taksi Blue Bird lebih unggul
dibandingkan jasa taksi lainnya.
Blue Bird telah memiliki susunan organisasi yang menyertakan CIO sebagai
salah satu pemegang kebijakan atrategis di perusahaan. Divisi Teknologi Informasi
berada langsung dibawah Vice President Business Development, bersama dengan
Divisi Corporate Image, Total Manajemen Quality, dan Public Relation. Dalam hal ini
Blue Bird telah sadar bahwa penggunaan sistem dan teknologi informasi merupakan
faktor penting dalam pengembangan bisnis perusahaan.

3.2 Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group


Teknologi Informasi

Platform Teknologi Informasi


Dalam rangka mendukung kegiatan usaha, Perseroan menggunakan jaringan
teknologi informasi yang luas melalui penggunaan perangkat lunak yang
dikembangkan oleh pihak ketiga atau yang disediakan oleh para penyelenggara
teknologi ternama, termasuk SAP dan program manajemen armada Perseroan, beserta

14
sistem yang telah dikembangkan secara internal yang telah disesuaikan untuk setiap
kegiatan usaha Perseroan.
Perseroan juga telah menerapkan sistem ERP yang seragam di seluruh
kegiatan usaha. Selain itu, teknologi pengelolaan hubungan klien Perseroan
memberikan Perseroan kendali penuh dan visibilitas atas penjualan, pemasaran dan
pelayanan pelanggan. Adapun fungsi utama platform TI Perseroan sebagai berikut:
Pengolahan transaksi
Mengelola pemesanan, perubahan dan pembatalan, merekam semua informasi
mengenai pemesanan, serta transaksi taksi, kendaraan limusin dan sewa mobil dan
bus. Sistem pengolahan transaksi Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang
dikembangkan/diizinkan oleh SAP beserta aplikasi yang telah dikembangkan secara
internal.
Pengelolaan armada
Mengelola setiap kendaraan Perseroan sejak pembelian, pemberangkatan dan
pengembalian ke pool, hingga pemeliharaan dan penjualan, pemantauan ketersediaan
dan lokasi kendaraan berdasarkan real-time, dan pelacakan indikator operasional
masing-masing kendaraan, termasuk penggunaan kilometer, perlindungan asuransi
dan kebutuhan pemeliharaan. Sistem pengelolaan armada Perseroan terdiri dari
perangkat lunak yang dikembangkan/diizinkan oleh SAP beserta aplikasi yang telah
dikembangkan secara internal (in-house).
Pengelolaan Pelanggan
Analisa informasi dan data mengenai setiap pelanggan, termasuk demografi,
sejarah transaksi dan preferensi, yang memungkinkan Perseroan untuk secara efektif
mengelola pelayanan pelanggan dan menyempurnakan tingkat kepuasan pelanggan.
Sistem pengelolaan data pelanggan Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang
dikembangkan/diizinkan oleh SAP.
Pengelolaan Pengemudi
Analisa informasi dan data mengenai setiap pengemudi, termasuk pendapatan,
komisi, jumlah hari kerja, rute yang dilalui, sejarah keluhan dan sejarah kinerja
umum. Sistem pengelolaan pengemudi Perseroan merupakan penyempurnaan sistem
SAP yang telah dikembangkan secara internal.
Call Center
Mengelola Call Center dan pemesanan berdasarkan ketersediaan dan lokasi
kendaraan. Sistem Call Center Perseroan terdiri dari perangkat lunak yang telah

15
dikembangkan/diizinkan oleh pihak ketiga beserta perangkat lunak yang terkait.
Pemesanan Secara Mobile
Memesan taksi melalui ponsel dan ponsel tablet melalui aplikasi pemesanan
secara mobile milik Perseroan pada sistem operasi BlackBerry, iOS, Android dan
Windows Phone. Sistem pemesanan secara mobile Perseroan terdiri dari perangkat
lunak dan perangkat keras yang dikembangkan dan dibawah lisensi dari pihak ketiga.
Pengelolaan Keuangan
Mengelola pembayaran yang diterima, termasuk komisi dari taksi dan
pembayaran dari kendaraan limusin dan sewa mobil dan bus charter, serta penyusunan
informasi akuntansi dan keuangan. Sistem pengelolaan keuangan Perseroan terdiri
dari perangkat lunak yang dikembangkan/diizinkan oleh SAP beserta aplikasi yang
telah dikembangkan secara internal.
Perseroan melaksanakan kajian tahunan terhadap sistem IT Perseroan,
termasuk pengkajian terhadap kapasitas berdasarkan proyeksi pertumbuhan.
Perseroan senantiasa meningkatkan sistem IT Perseroan berdasarkan pengembangan
yang Perseroan lakukan dan melakukan kajian menyeluruh atas sistem IT Perseroan
kira-kira setiap lima tahun. Peningkatan menyeluruh sistem IT yang terakhir
dilakukan Perseroan adalah di tahun 2010. Perseroan berkeyakinan bahwa sistem IT
Perseroan memiliki kapasitas yang memadai untuk menopang proyeksi pertumbuhan
Perseroan untuk dua tahun ke depan. 

3.3 Kelebihan Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group


Berikut ini adalah Kelebihan-Kelebihan Sistem Pengendalian Internal Pada
Blue Bird Group yang diaplikasikan dengan menggunakan analisis SWOT:
ANALISIS SWOT PADA TAXI BLUE BIRD
STRENGTH : armada yang sangat besar, sudah terkenal kenyamanan dan
keamanannya, pelayanannya baik, Karyawannya ramah dan bersahaja, inovasi
taximobile reservation bagi pengguna (smartphone) android dan blackberry.
WEAKNESS : Kurangnya Promosi dan diskon, juga biaya tarif yang harus
dikeluarkan juga cukup mahal atau sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan
Bluebird.
OPPORTUNITIES : Blue bird merupakan pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan
sistem argo, dengan kebutuhan transportasi yang mobile bisa kemana saja, juga sistem
yang mulai dikembangkan menggunakan GPS. Peluang bluebird sangat lebar di

16
indonesia karena para konsumen sudah percaya dengan pelayanan terbaik yang
diberikan perusahaan, yang dapat dinikmati di banyak kota-kota terbesar di Indonesia
termasuk Jakarta, Bali, Bandung, Banten, Lombok, Semarang, Surabaya dan
Yogyakarta. Mereka juga dapat ditemukan di jantung pusat bisnis dan tujuan wisata di
seluruh negeri.
THREAT : Adapun ancaman dari pihak luar yang sangat meresahkan perusahaan
seperti adanya penipuan yang mengatasnamakan perusahaan dan pemalsuan mobil
yang mengatasnamakan perusahaan bluebird, dan juga ancaman perusahaan berasal
dari perusahaan yang serupa seperti perusahaan taksi yang mengecet warna mobilnya
seperti taksi bluebird contohnya seperti taksi gamya , family taksi, dan lain-lain.

3.4 Kelemahan Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Group

• Kurang promosi dan diskon.


• Kurang inovasi lagi karena sudah banyak pesaingnya. Terutama saat ini sudah
banyak sekali transportasi yang berbasis online untuk mendapatkan pelanggan atau
penumpang.
• Sumber daya pemasaran yang lemah.
• Keluhan reservasi by phone.
• Harga jual yang relative mahal dibandingkan dengan taksi-taksi pesaingnya.

3.5 Alternatif Untuk Sistem Pengendalian Internal Pada Blue Bird Pada Masa Akan
Datang

• Dalam mengawasi armadanya sehari hari , pemilik perusahaan membutuhkan orang yang
handal dalam bidang IT untuk menditeksi keberadaan armada blue bird, sehingga
penggunaan bahan bakar dapat tercatat dan di perhitungkan dengan akurat.
• Dewan komisaris melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan
masukan masukan kepada para direktur
• Pihak blue bird ini mengadakan upgrading kepada para karyawanya agar meningkatkan
layanan yang berkualitas dan nyaan untuk mempertahankan pelanggan. Untuk menjamin hal
tersebut dari pihak blue bird sering menggunakan mystery shopper atau penumpang yang
diminta untuk menguji sopir.

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan di Blue Bird telah disetting
sesuai dengan visi perusahaan yaitu mengedepankan kualitas dan mampu menjadi
perusahaan bertahan. Untuk itu maka diperlukan adanya sistem informasi manajemen
yang baik. Sehingga setiap konsumen melakukan order, tidak terjadi antrean
pemesanan dan tidak pula terjadi rebutan order bagi pengemudi yang dapat
mempengaruhi kualitas dari pelayanan Blue Bird.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui dan bersama orang lain. Agar
pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, perlu ada koordinasi dari
semua orang yang ada di dalamnya. Mengenai fungsi-fungsi fundamental manajemen,
tampaknya hampir seluruh ahli sepakat intinya ada empat pokok penting yaitu Planing
(Perencanaan), Organization (pengorganisasian), Actuating (Leading), dan Controling
(Pengawasan). Disini kita bisa meihat ketika fungsi manajemen di terapkan
dalam suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut bisa berjalan dengan baik. Dan
yang lebih utama menurut kami adalah perusahaan yang menggunakan fungsi
manajemen akan berdiri kuat atau kokoh dalam bidang bisnis dan bisa mempunyai
umur yang lama. Pengwasaan dan pengarahaan tentunya harus dilaksanakan dengan
baik dan benar dan mengacu pada tugas tugas dan wewenang yang sudah ditanggung
jawabkan.

4.2 Saran
Blue Bird sebagai market leader harus selalu berinovasi dalam menjaga
kualitas pelayanannya. Siejauh ini sistem informasi yang digunakan sudah cukup
memberikan peningkatan kualitas layanan Blue Bird. Sistem Pengendalian Internal
dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional,
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan juga membangun sumber-sumber
informasi strategis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu Buana
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/pemahaman-spi-sistem- pengendalian-
intern/
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-pengendalian-intern/
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/tujuan-unsur-dan-pengertian- sistem-
pengendalian-intern/
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/download/6366/5884
http://www.bluebirdgroup.com/wp-
content/uploads/2015/05/AR_bluebird_2014_29apr_2015_lowres-audit- report1.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai