Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KEKUASAAN DAN POLITIK

Dosen Pengampu: Risnawati, SE, MM,

Disusun Oleh Kelompok 3:

Hasrina_C240 22 042

Hanawia Sadiki_C204 22 066

Sanders Agustian Mbae_C204 22 068

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PSDKU UNTAD MOROWALI

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas awal dari matakuliah
perilaku organisasi dengan judul “Kekuasaan dan Politik”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Pengampu dan teman-teman.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan baik

Bungku, 13 November 2023

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

Bab 1 .......................................................................................................................... 1

Pendahuluan....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Tujuan & Manfaat.................................................................................. 2

BAB 2 ......................................................................................................................... 3

Pembahasan.......................................................................................................... 3

2.1 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN ............................................................... 3

2.1.1 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN ................................................. 3

2.1.2 ALIRAN SUMBER DAYA FISIK ................................................................. 3

2.1.3 ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL .......................................................... 4

2.1.4 MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN .................................... 4

2.1.5 LINGKUNGAN UMPAN BALIK ................................................................. 4

2.1.6 PERUSAHAAN DIDALAM LINGKUNGANNYA ...................................... 4

2.1.7 ALIRAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN ................................................ 5

2.1.8 SISTEM ELEKTRONIK .............................................................................. 6

2.1.9 MANAJEMEN PEMASOKAN DAN SISTEM

PERENCANAAN SUMBER DAYA USAHA .............................................. 6

2.2 KEUNGGULAN KOMPETITF ............................................................................. 6

iii
2.2.1 RANTAI NILAI PORTER ............................................................................ 7

2.2.2 MEMPERLUAS RUANG LINGKUP RANTAI NILAI ................................ 7

2.2.3 DIMENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF .................................................. 8

2.2.4 PERUSAHAAN MENDAPATKAN KEUNGGULAN TAKTIS ................... 8

2.2.5 TANTANGAN DAN PESAING-PESAING GLOBAL ................................. 9

2.2.6 TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI GLOBAL ................................................................ 10

2.2.7 MANAJEMEN PENGETAHUAN................................................................. 12


2.2.8 DIMENSI INFORMASI ............................................................................... 12

2.2.9 SIFAT MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG

BERUBAH-UBAH ........................................................................................ 13

2.2.10 PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA

INFORMASI .............................................................................................. 14

2.2.11 CIO & CTO .................................................................................................. 14

2.2.12 PERENCANAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN ............................ 14

2.2.13 RENCANA STRATEGIS UNTUK AREA-AREA BISNIS ......................... 15

BAB 3 ......................................................................................................................... 16

PENUTUP ................................................................................................................... 16

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 16

3.2 SARAN ............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 17

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi fokus
dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber
daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang
besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan
konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai
rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat
sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem
umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep
yang menerima banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain
management). Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti
lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi.
Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan waktu,
dan kelengkapan. Manajemen pengetahuan menyadari bahwa informasi akan
mencerminkan sumber daya pengetahuan perusahaan. Manajemen pengetahuan
dibutuhkan untuk mengorganisasikan, mengakses dan mengungkit data dan informasi
perusahaan untuk pengambilan keputusan. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya
informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem
informasi Perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Penggunaan sistem dan teknologi informasi di perusahaan pada saat ini memberikan
kesempatan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan membantu perusahaan
mencapai tujuan strategisnya. Teknologi informasi juga memberikan nilai tambah bagi
bisnis sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Untuk
itu diperlukan perencanaan strategis agar penerapan teknologi informasi selaras dengan
tujuan bisnis. Keberhasilan perusahaan dalam penerapan sistem dan teknologi informasi
dapat dilihat dari penilaian maturity level untuk mengetahui posisi sistem informasi
perusahaan yang berjalan hingga saat ini apakah berada pada tingkat non-existent (belum
terdapat teknologi sama sekali), initial (teknologi pada tahap awal, belum teroganisir dan
masih bersifat ad-hoc), repeatable (proses sudah berjalan dengan pola tertentu), defined
(proses telah ditetapkan dan terdapat regulasi yang jelas), managed and measurable
(proses telah dikelola, dipantau, dan diukur) atau optimized (praktik terbaik telah diikuti
dandiotomatisasi). Evaluasi berupa penilaian terhadap teknologi informasi ini bertujuan
untuk meningkatkan reliabilitas informasi yang disimpan dan diolah. Informasi yang
reliable dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan mencapai
tujuan bisnis yang diharapkan. Penilaian ini menggunakan kerangka kerja CobiT yang

1
diterbitkan ISACA pada 13 proses dalam domain Delivery and Support. Penelitian ini
diaplikasikan pada Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar
minyak yaitu Pertamina Upms V Surabaya. Dari hasil penilaian ini diketahui current
state pengelolaan teknologi informasi dalam perusahaan dan mengetahui hal yang
diperlukan untuk meningkatkannya. Dalam penelitian ini juga dipaparkan temuan yang
selanjutnya diberi rekomendasi untuk pengelolaan sistem dan teknologi informasi yang
lebih baik lagi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah system umum dalam perusahaan ?


2. Bagaimanakah kedudukan perusahaan dalam lingkungannya ?
3. Bagaimana aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flow)
4. Bagaimanakah mengelola aliran sumber daya fisik-manajemen rantai pemasok
5. Bagaimana cara perusahaan mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen


2. Untuk mengetahui model sistem umum perusahaan.
3. Untuk memahami kedudukan perusahaan dalam lingkungannya.
4. Memahami delapan model unsure lingkungan sebagai suatu kerangka untuk
memahami lingkungan dari suatu organisasi bisnis.
5. Untuk memahami bahwa manajemen rantai pasokan akan melibatkan perencanaan
dan koordinasi sumber-sumber daya fisik yang mengalir dari pemasok perusahaan,
melalui perusahaan, dan kepada para pelanggan perusahaan.
6. Untuk mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN

Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna
sebuah sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang diubah kembali ke lingkungan.

2.1.1 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

Gambar tersebut menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan melalui perusahaan
dan kembali kelingkungan. Aliran sumber daya fisik berada dibagian bawah ; aliran
sumber daya virtual berada dibagian atas. Bagian ini menggambarkan model sistem
umum perusahaan, yang menampilkan arsitektur bagian seluruh jenis organisasi dalam
bentuk sebuah sistem.

2.1.2 ALIRAN SUMBER DAYA FISIK

Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan
baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi,
yang kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan, dan
pada akhirnya dijual dalam bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin yang lebih baru.
Uang memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang
saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada
pemerintah, dan pengambilan kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam

3
perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

2.1.3 ALIRAN SUMBER DAYA VIRTUAL


Pada gambar 1 menunjukkan aliran dari sumber daya virtual: Data, informasi, dan
informasi dalam sebuah keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya ditunjukkan sebelah kanan.

2.1.4 MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN


Unsur – unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri
Meliputi:
▪ Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai sebuah
tujuan secara keseluruhan.
▪ Manajemen perusahaan
▪ Suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi.

2.1.5 LINGKARAN UMPAN BALIK


Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan kedalam pemroses
informasi yang mengubahnya menjadi informasi yang kemudian diberi kepada para
manajer, untuk melakukan pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perubahan-
perubahan yang dibutuhkan pada sistim fisik.

2.1.6 PERUSAHAAN DI DALAM LINGKUNGANNYA


Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan
dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya. Unsur- unsur
lingkungan adalah organisasi dan individu yang berbeda di luar perusahaan dan memiliki
pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur ini
terdapat didalam suatu sistem yang lebih besar yang disebut masyarakat (society), pada
gambar 2 menggambarkan model delapan unsur lingkungan.

4
Model 8 unsur lingkungan :
1) Pemasok ( supplier ) lebih disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,
orang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan
jasanya.
2) Pelanggan ( customer )
3) Serikat kerja ( Labor union )adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4) Komunitas keuangan ( financial community ) terdiri atas industri-industri seperti
bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya
keuangan yang tersedia bagi perusahaan.
5) Pemegang saham dan pemilik ( stockbolders and owners )orang-orang yang
menginvestasikan uang kedalam perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan
yang sebenarnya.
6) Pesaing ( competitor ) adalah mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan didalam pasar.
7) Pemerintah ( goverment ) baik itu ditingkat nasional, provinsi maupun local, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan dan juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana.
8) Komunitas global ( global community ) adalah wilayah geografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya kepada
masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk dan
jasa dan memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan operasinya
secara etis.

2.1.7 ALIRAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN

Perusahaan terhubung dengan unsur – unsur lingkungannya memalui aliran sumber


daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih
sering dari pada sumber daya yang lain. Aliran – aliran yang umum terjadi meliputi :
1. Aliran informasi dari pelanggan

2. Aliran bahan baku kepelanggan

3. Aliran uang kepada pemegang saham

4. Aliran bahan baku dari pemasok

Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti

uang penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang


dagangan),dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “diajak” perusahaan
lain),Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan

5
seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan
informasi dengan pesaing sebagai sesuatu aliran satu arah. Mengelola Aliran Sumber
Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management). Jalur yang
memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepadaperusahaan dan selanjutnya
kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber daya
melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi
dengan cara yang tepat waktu dan efisien yang disebut sebagai manajemen rantai
pasokan (supply chain management) yang terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :

1) Meramalkan permintaan pelanggan.


2) Membuat jadwal produksi.
3) Menyiapkan jaringan transportasi.
4) Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
5) Menerima persediaan dari pemasok.
6) Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
7) Melakukan produksi.
8) Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
9) Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada

10) pelanggan. Sistem informasi perusahaan dapat digolongkan dalam melaksanakan

tiaptiap aktivitaas diatas.

2.1.8 SISTEM ELEKTRONIK

Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan
dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area
penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di dalam
area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh transportir, dan di
lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard,
pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Dengan terkumpulnya data, sistem
informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari sumber
daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring
dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan.

2.1.9 MANAJEMEN PEMASOKAN DAN SISTEM PERENCANAAN


SUMBER DAYA USAHA

Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang
sangat penting dalam operasi yang didalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke
anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih keuntungan,

6
tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima keuntungan
terbesar.

2.2 KEUNGGULAN KOMPETITIF

Seiring dengan 6erusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
maka 6erusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.

Satu hal yang tidak terlalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah 7erusahaan
juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya
virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive
advantage), mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan
(leverage), di dalam pasar.

2.2.1 RANTAI NILAI PORTER

Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih


keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin
adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari
rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh
Porter sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis utama
dan jenis pendukung.
▪ Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan
barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang
menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini
mengelol aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
▪ Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh
aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara
terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga
unsur penting, yaitu :
1. input yang di beli, 2.
sumber daya manusia, dan
3. teknologi.

7
2.2.2 MEMPERLUAS RUANG LINGKUP RANTAI NILAI
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu
sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaanperusahaan yang
berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners).Mereka bekerja bersama
sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang
tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah perusahaan dapat
mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan.Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok
untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum
digunakan di dalam proses produksi. Ketika para pembeli produk perusahaan adalah
organisasi, rantai nilai mereka juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan
para anggota distribusinya. Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat
menggunakan komputer mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk
mendapatkan informasi dan melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai
mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah
perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan kompetitif.

2.2.3 DIMENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali
manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana
rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan
taktis.Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan
teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang
akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
eunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan keunggulan strategis. Tingkat strategis akan menentukan arah dan
tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat
mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan. Keunggulan Taktis.
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para
pesaingnya. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan
akan menghasilkan pengulangan pembelian.

8
2.2.4 PERUSAHAAN MENDAPATKAN KEUNGGULAN TAKTIS
DALAM BEBERAPA HAL, YAITU
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga
dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.Keputusan strategis adalah
menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk
meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem
informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,namun
juga akan meningkatkan profitabilitas. Keunggulan Operasional, (Operational
advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-
hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan
proses.Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional.
Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di
dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan informasi lain yang berhubungan
dengan transaksi pengguna yang merupakan kemudahan bagi pelanggan, bahwa para
pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan
menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data,
tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh
pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan
secara lisan kepada orang lain,maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam
komunikasi. Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama.
Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki
kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara
substansial

2.2.5 TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL


Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah Perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya yang terdiri atas Perusahaan induk
dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat
tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan
prosedurnya sendiri. Pemikiran akan pesaing-pesaing global bukan hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain
yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga
dapat dianggap sebagai pesaing. Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi.
Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya
sangat penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara
untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee

9
asing. Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional.
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhankebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk
meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya.Ketidak pastian
adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”. Kebutuhan Khusus
untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional. Koordinasi adalah kunci untuk mencapai
keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu
mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan mengelolanya
dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam
perekonomian internasional. Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan
koordinasi semakin besar bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi
aktivitasnya hanya di negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa
sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya
informasi yang tersebarperanti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk
dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar
baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi,dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan
dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
Keuntungan Koordinasi Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena
memiliki kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada
kemampuannya dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
▪ Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
▪ Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara
lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
▪ Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia. ▪ Kemampuan
untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara ▪ Mengurangi biaya operasi
secara keseluruhan.
▪ Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
▪ Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan
▪ Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi
Perusahaan

10
2.2.6 TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM
INFORMASI GLOBAL

Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus
mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global
information system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas
beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang
harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu:

❖ Kendala-kendala Politis

Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat


menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan
yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena
infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya
perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.

❖ Rintangan Budaya dan Komunikasi


Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang
berbedabeda.Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan
icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah
yang diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat
diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang
sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk
mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai


suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya
dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.

▪ Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras. Pemerintah nasional mencoba


untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal
dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara
itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi
pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan lunak yang berbeda.
▪ Pembatasan Pemrosesan Data.Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus
diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat
lain
▪ Pembatasan Komunikasi Data.Pembatasan komunikasi data yang paling banyak
dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara.

11
Aliran data antarnegara (transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data yang
dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.

❖ Masalah-masalah teknologi

MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat
teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara,
sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan
seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat
mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk.
Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan
hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak berjalan, beberapa
vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.

❖ Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa
merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus
mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat
sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat
imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi
korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen
kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari
“Big Brother”.Para manajer tingkat menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai
informasi baru yang menghimpun data operasional kepada Perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas
adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan
dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam
rencana strategis sumber daya informasi.

2.2.7 MANAJEMEN PENGETAHUAN

Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:

▪ Peranti keras komputer


▪ Peranti lunak komputer
▪ Spesialis informasi
▪ Pengguna
▪ Fasilitas
▪ Database
▪ Informasi

12
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil
yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan
manajemen.Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah
dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer
kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi
dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan.
Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas
inimengakuisisi data,memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi
pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).

2.2.8 DIMENSI INFORMASI

Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan


output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai
dari informasi tersebut, yaitu :

❖ Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan


masalah yang sedang dihadapi. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan
yang akan diambil saja yang akan disebut dengan “informasi”.

❖ Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Dan tingkat keakuratannya


harus maksimal.
❖ Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan
sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada.
❖ Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang
menyajikan suatu gambaran lengkap atau suatu masalah teretentu atau solusinya.
Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi
informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat
membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara
yang logis.

2.2.9 SIFAT MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG BERUBAH-UBAH

Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi


yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan,menghitung
jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap
memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang
diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa

13
sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi,
dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

❖ Sistem Informasi Warisan

Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya
sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan
(legacy systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama
memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi- teknologi baru.
Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam
basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama
diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah
bahwa data seperti ini bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data
warisan dapat hanya tersedia dalam bentuk cetakan kertas.

❖ Manajemen Gambar

Foto-foto digital dari cetakan dapat disimpan sebagai file-file komputer yang dapat
dijadikan referensi oleh sistem informasi perusahaan saat ini. Terdapat peranti lunak
komputer khusus yang akan menerjemahkan gambar data teks dan numerik menjadi
sebuah file pengolah kata. Tingkat akurasi terjemahan sistem peranti lunak ini
tergantung pada beberapa faktor, namun biasanya berada dikisaran antara 80% hingga
95%. Perusahaan harus memutuskan apakah beban untuk mencapai tingkat akurasi 100%
akan melebihi manfaatnya. Mencapai tingkat akurasi 100% akan melibatkan penggunaan
pegawai untuk membaca dan memverivikasi hasil terjemahan yang dibuat oleh
perangkat lunak.

2.2.10 PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA


INFORMASI

Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan


tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang
terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi
(information services-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status
wakil presiden. Praktik yang diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu
area bisnis utama dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif
senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan pengambilan keputusan
penting bagi perusahaan.

14
2.2.11 CHIEF INFORMATION OFFICER DAN CHIEF TECHNOLOGY
OFFICER

Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah manajer
dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian
manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan
dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi Perusahaan lainnya.

CIO atau CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital
dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :

❖ Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan
hanya teknologinya saja.
❖ Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.
❖ Fokus pada perbaikan proses bisnis.
❖ Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
❖ Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
❖ Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

2.2.12 PERENCANAAN STRATEGIS BAGI PERUSAHAAN

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu


komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan
strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum, komite
eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang bisnis
perusahaan.Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.setelah
rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan
jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Komite juga dapat mengambil
inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh
sasaran perusahaan akan tercapai.

2.2.13 RENCANA STRATEGIS UNTUK AREA-AREA BISNIS

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada


perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis
untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini akan
merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai
sasaran strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan
tetapi,pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja

15
sama dengan baik. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya
Informasi (Strategic Planning for Information Resources-SPIR). Adalah pengembangan
rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana
perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi.
Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.

BAB 3

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna sebuah
sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber
daya yang diubah kembali ke lingkungan.
Model Sistem Umum Perusahaan tersebut menunjukkan aliran sumber daya dari
lingkungan melalui perusahaan dan Kembali kelingkungan. Di dalam bidang sistem
informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage), mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage), di dalam pasar. Profesor Harvard
Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.

16
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan
pendukung Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan
keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Ketika manajer memutuskan untuk
menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola
sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber
daya lainnya, memerlukan manajemen. Empat dimensi dasar informasi yang diinginkan
akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu : Relevansi, Akurasi, Ketepatan
waktu, Kelengkapan.

3.2 saran

Perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.


Produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu maka Perusahaan akan
mencapai keunggulan. Perusahaan melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area
bisnis tersebut harus bekerja sama dalam mengembangkan rencana strategisnya.
Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung
setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai sasaran strateginya.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem


Informasi Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana

Anonim. http://moo-selamanya.blogspot.com/2012/12/sistem-
informasiuntuk-keunggulan.html , ( 16 September 2019, 09.00)

McLeod,Jr,Raymond., Schell, George P. 2008. Sistem Informasi


Manajemen.Jakarta. Salemba Empat

Anonim.
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sisteminformasi-
untuk-keunggulan.html?m =1 ( 17 September 2019, 10.00)

Bayu. https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul

17
materikuliah/sistem-informasi-manajemen/ ( 17 September 2019, 12.00 )

Anggriawan, Dede.
http://dedeanggriawan.blogspot.com/2012/01/sisteminformasi-untuk-
keunggulan.html?m =1 ( 17 Septwmber 2019, 13.00).

18

Anda mungkin juga menyukai