Anda di halaman 1dari 21

22MAKALAH

SISTEM INFORMASI
“ Sistem Manajemen Basis Data “
Dosen Pengampuh : Semuel Batlajery, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
 Hamzinar S (202061201039)
 Selestina J. Kandam (202261201066)
 Bergita Nicheforia Sina (202261201100)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim. Puji
syukur penulis hatur
kehadirat Allah SWT, atas
limpahan
rahmat-nya sehingga ini dapat
terwujud. Untuk itu penulis
sampaikan rasa terima kasih
kepada
seluruh pihak yang telah
memberi.
Harapan penulis, makalah ini
dapat memberi tuntunan
konseptual yang praktis bagi
mereka, baik
praktisi maupun mahasiswa
dalam memahami basis data.
Penulis menyadari, isi maupun
cara
penyampaian makalah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun
dari para membaca sehingga
penulis bisa mengembangangkan
buku ini menjadi lebih baik
Assalamuallaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim. Puji
syukur penulis hatur
kehadirat Allah SWT, atas
limpahan
rahmat-nya sehingga ini dapat
terwujud. Untuk itu penulis
sampaikan rasa terima kasih
kepada
seluruh pihak yang telah
memberi.
Harapan penulis, makalah ini
dapat memberi tuntunan
konseptual yang praktis bagi
mereka, baik
praktisi maupun mahasiswa
dalam memahami basis data.
Penulis menyadari, isi maupun
cara
penyampaian makalah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun
dari para membaca sehingga
penulis bisa mengembangangkan
buku ini menjadi lebih baik
Assalamuallaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim. Puji
syukur penulis hatur
kehadirat Allah SWT, atas
limpahan
rahmat-nya sehingga ini dapat
terwujud. Untuk itu penulis
sampaikan rasa terima kasih
kepada
seluruh pihak yang telah
memberi.
Harapan penulis, makalah ini
dapat memberi tuntunan
konseptual yang praktis bagi
mereka, baik
praktisi maupun mahasiswa
dalam memahami basis data.
Penulis menyadari, isi maupun
cara
penyampaian makalah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun
dari para membaca sehingga
penulis bisa mengembangangkan
buku ini menjadi lebih baik
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan serta hidayah nya, saya beserta
kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah Sistem Informasi yang berjudul “Sistem Manajemen
Basis Data”.
Saya dan kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses
penyusunan. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran, agar kami dapat memperbaiki
laporan penyusunan tugas makalah Sistem Informasi, yang berjudul Sistem Manajemen Basis Data.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi
terhadap pembaca.

Merauke 20 Oktober 2023

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Manajemen Basis Data...................................................................


B. Komponen Dasar Basis Data........................................................................................
C. Istilah-istilah Basis Data...............................................................................................
D. Struktur Manajemen Basis Data...................................................................................
E. Perkembangan Sistem Manajemen Bisnis Data...........................................................
F. Tujuan dan Manfaat Sistem Manajemen Basis Data....................................................
G. Keunggulan dan kerugian Sistem Manajemen Bisnis Data..........................................
H. Peranan Manajemen Basis Data Didalam Perusahaan..................................................
I. Field-field Kunci...........................................................................................................
J. Database Management Sytem (DBMS)........................................................................
K. Bahasa Query Terstruktur.............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan
perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media
penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis
data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat
dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah
berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data
antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses
regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan,
pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta
akrifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi
pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok
yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan
dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data
buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data.
Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat
aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksdu dengan Sistem Manajemen Basis Data?
2. Bagaimana struktur basis data?
3. Bagaimana perkembangan Sistem Basis Data?
4. Apa tujuan dan manfaat Sistem Manajemen Basis Data?
5. Bagaimana keunggulan Kelemahan Sistem Basis Data?
6. Bagaimana peranan Manajemen Basis Data dalam perusahaan?

C. Tujuan
1. Memahami apaitu Sistem Manajemen Basis Data
2. Mengetahui Struktur Basis Data
3. Mengetahui perkembangan sistem manajemen basis data
4. Mengetahui tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data
5. Mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem manajemen basis data
6. Mengetahui peranan manajemen basis data dalam suatu perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Manajemen Basis Data

Data adalah sumber daya penting organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting dalam
bisnis lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau berhasil tanpa data yang berkualitas
mengenai internal danlingkungan eksternal mereka. Database adalah sekumpulan koleksi data yang
berhubungan secara logikal, dan sebuah deskripsi dari data tersebut, didesain untuk menemukan
keperluan informasi pada sebuah perusahaan (Conolly, p15). Database merupakan temp at penyimp
anan data yang besar yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan berisi
deskripsi dari data itu sendiri selain data operasional milik perusahaan.

Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden, database adalah sekumpulan organisasi data yang berelasi
secara logikal. Database dapat memiliki banyak ukuran dan tingkat kompleksitas.

DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen basis data yakni perangkat lunak
yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, database management system
mempunyai fasilitas mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data. Database
Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem
basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan
kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan
kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.

Jadi Data Base Management System (DBMS) adalah Seluruh peralatan komputer
(Hardware+Software+Firmware). Data Base Management System (DBMS) dilengkapi dengan bahas
yang bertujuan pada data (High level data 4 language) yang kerap dimaksud juga untuk bahasa generasi
ke 4 (fourth generation language).

B. komponen Dasar Basis Data


a. Data
Adalah unit informasi dalam format tertentu. Semua software dibagi ke dalam dua
kategori: data dan program. Program adalah sekumpulan instruksi untuk memanipulasi data.
Data dapat berupa angka, teks pada kertas, bit atau byte yang tersimpan pada memori
elektronik, atau fakta yang ada pada pikiran manusia. Istilah data juga digunakan untuk
membedakan antara informasi biner yang dapat dibaca mesin dan informasi tekstual yang
dapat dibaca manusia. Sebagai contoh, beberapa aplikasi membedakan file data (file yang
mengandung data biner), dan file teks (file yang mengandung data ASCII). Pada sistem
manajemen basisdata (database management systems), file data adalah file yang menyimpan
informasi basisdata disamping file-file lain seperti file indeks dan data dictionary yang
disebut dengan metadata.
b. Basis data
Basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur dalam cara tertentu hingga
sebuah program komputer dapat dengan cepat memilih data yang diinginkan. Basisdata dapat
diibaratkan sebagai sistem pengarsipan elektronis. Basis data tradisional terdiri dari field,
record, dan file. Field adalah item tertentu dari informasi; record adalah sekumpulan field;
dan file adalah kumpulan record. Sebagai contoh, buku telepon dapat dianalogikan sebuah
file yang terdiri dari banyak record dan setiap record terdiri dari tiga field, yaitu nama,
alamat, dan nomor telepon. Konsep alternatif rancangan basisdata disebut hypertext. Dalam
basis data hypertext, setiap obyek, apakah itu merupakan teks, gambar atau film, dapat
dihubungkan dengan obyek lainnya. Basis data hypertext sangat berguna untuk mengatur
informasi yang sangat besar tetapi tidak digunakan dalam analisis numerik. Untuk
mengakses informasi dari basisdata, diperlukan data base management system (DBMS).

c. DBMS
adalah kumpulan program yang memungkinkan pengguna memasukan, mengatur,
atau memilih data dari basisdata. Kompenen Basis Data yaitu:
 Perangkat keras (hardware) dalam sistem komputer. Dalam sistem pengolahan
basis data digital perangkat utama sebagai pengolah data dalah komputer.
 Perangkat Lunak Aplikasi (software) lain yang mendukung dan bersifat
opsional. Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pengelolaan
basis data. Misal: bahasa pemrograman C, basic pascal.
 Sistem Operasi (operating system). Sistem operasi merupakan perangkat lunak
yang digunakan untuk mengelola aplikasi basis data dan penggunaan
sumberdaya komputer.
 Basis data data lain yang mempunyai keterkaitan dan hubungan dengan basis
data itu sendiri. Berisi atau memiliki objek-objek basis data seperti file, table,
indeks . Mempunyai disfinisi struktur baik untuk basis data maupun objek-
objek secara detail.
 Sistem Pengelola Basis Data Database Management System atau database
managemen system (DBMS). Merupakan program aplikasi untuk pengelolaan
basis data, seperti Microsoft acces, oracle dan lian-lain
 Pemakai (user), yaitu pengguna yang terlibat dalam pengelolaan basis dan
penggunaan basis data
C. Istilah-istilah Basis Data
 Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam
basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan,
data mahasiswa, data pasien
 Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh
Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik. Contoh Entitas dalam
lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan
Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
 Atribut (Elemen Data)
Karakteristik dari suatu entitas. Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Nim, Nama, Alamat,
Tanggal lahir
 Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat
berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
 Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh
Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan
Kunci Elemen Data npm.
 Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat,
tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8
Maret 1983".

D. Struktur Basis Data


Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Kita akan
membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur
baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang meyimpan
struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data didalam basis data, dan nama-nama
formulir, jenis-jenis data, angka dibelakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh
uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem
manajemen basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri
(self-describing set of related data).
1. Struktur Basis Data Hierarkis
Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS ( Integrated Data Store ), dikembangkan oleh GE
pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi oleh hasil kerja standardisasi oleh komite bahasa sistem
data (commite on data systems language-CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintah,
industri, dan akademisi sehingga standar yang diciptakan akan terbuka untuk semua pihak.
CODASYL membentuk suatu gugus tugas basis data (Data base task group) dan memberinya
tanggung jawab untuk mengembangkan standar-standar basis data. Sistem manajemen basis data IDS
mengikuti suatu struktur basis data hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok
data, subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi.

Struktur hierarkir untuk basis data pada awalnya populer karena iya bekerja dengan baik pada
sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengendalian persediaan, entri
pesanan, piutang dan utang dagang.
2. Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record
tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis
data. Gugus tugas basis data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifiknya
untuk struktue basis data jaringan pada tahun 1971.
Struktur jaringan memecahkan permasalahannya keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke
“cabang” yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat
menunjuk kesemua record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada
sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan
kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalag praktis. Mengizinkan setiap record
menunjuk ke rcord-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi
skalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan basis data dengan
menggunakan struktur jaringan.

3. Struktur Basis Data Relasional


Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang
dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatsi
masalah-masalah manajerial dalam penggunaan basis data; yakni, mereka membutuhkan cara untuk
dapat fokus pada subkelompok kecil data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa
harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar.

E. Perkembangan Sistem Manajemen Bisnis Data


Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial,
dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer
yang semakin pesat diikuti dengan perkembanganperangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun
1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi
manajemen basis data.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data.
Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan
sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian
data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas
komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .
Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi
yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah
manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data
warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam
meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.

F. Tujuan Dan Manfaat Sistem Manajemen Basis Data


 Tujuan basis data adalah sebagai berikut:
1. Mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam
pengambilan kembali
2. Tidak adanya redundansi dan menjaga konsistensi data.
3. Pengaturan dalam pemilahan data sesuai dengan fungsi dan jenisnya.

 Manfaat basis data:


1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
3. Pemusatan Kontrol Data
4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
5. Keakuratan (Accuracy)
6. Ketersediaan (Availability)
7. Kelengkapan (Completeness)
8. Keamanan (Security)
9. Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru
10. User View

G. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Manajemen Bisnis Data


Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Keunggulan
DBMS antara lain sbb:

1. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy


2. Menjaga konsistensi dan integritas data
3. Meningkatkan keamanan data
4. Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
5. Meningkatkan produktivitas para pengguna data
6. Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
7. Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
8. Meningkatkan pemakaian bersama dari data
9. Meningkatkan layanan backup dan recovery data
10. Mengurangi konflik antara pengguna data

Kelemahan DBMS antara lain sbb:

1. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar
dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
2. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS
dapat bekerja cepat dan efisien.
3. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal

4. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi


5. Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan
perangkat keras dan perangkat lunak, diprlukan pula biasa pelatihan.
6. Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena
banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini

H. Peranan Manajemen Basis Data Didalam Perusahaan

Database memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan antara lain :

1. DSS ( Decision Support System)


Dengan penggunaan database yang dapat mengontrol duplikasi data, menjaga datatetap konsisten,
terstandarisasi, dan memberikan informasi yang lebih cepat, sangat membantu dalam proses
pengambilan keputusan sehingga lebih cepat, tepat dan akurat.
2. Value Added
Memberikan nilai tambah bagi customer dengan kemampuannya untuk memberikan informasi tepat,
akurat, dan uptodate.
3. Efisiensi
Database memudahkan pengelolaan informasi, memanipulasi data (input, update, delete), sehingga
menghemat banyak waktu yang dapat digunakan untuk kegiatan produktif lainnya.
4. Efektifitas
Tingkat produktifitas perusahaan
5. CRM (Customer Relationship Management)
Data pelanggan yang telah terintegrasi dalam sistem berguna dalam menjalin hubungan perusahaan
dan pelanggan lebih baik. Perusahaan dapat menawarkan produk / diskon secara langsung kepada
pelanggan. Perusahaan juga dapat memberikan ucapan selamat ulang tahun yang berguna dalam
membentuk loyalitas pelanggan.
Saat ini penggunaan sistem teknologi informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan di setiap
organisasi / perusahaan baik dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Persaingan bisnis yang
semakin ketat membuat perusahaan tidak memiliki banyak pilihan untuk bisa unggul dalam
persaingan tersebut. Efisiensi dan efektifitas perusahaan menjadi sebuah kewajiban yang harus
dipenuhi bagi perusahaan untuk bisa menang dalam low cost strategy sehingga bisnis dapat berjalan
berkesinambungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam sebuah
perusahaan adalah penggunaan sistem database dalam pengelolaan data.
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi
kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-aplikasi
tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi
yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para
programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan
manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi
tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction
Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info, memperbaharui info.
Database yang mendukung OLTP disebut Database Operasional (Operational Database).

Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal ini
bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan, bagaimana
mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain. Sebagai
penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih dalam pengelolaan informasi yang dimiliki dengan
menggunakan aplikasi DBMS, tidak lagi hanya menggunakan Spreadsheet saja. Kemudahan dalam
pencarian informasi akan membantu perusahaan kecil dalam memantau kegiatan operasional dan
mempermudah dalam pengambilan keputusan.
Database persediaan memungkinkan perusahaan ritel dengan cepat dan mudah melihat
persediaan mereka, menilai berapa banyak produk tetap di tangan, dan menentukan kapan untuk
memesan barang-barang pengganti. Kunci keberhasilannya adalah entri data akurat.

I. Field-field Kunci
Kunci (Key) didalm suatu tabel adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi satu ilai
yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record didalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris
dalam tabelakan terindentifikasi secara unik. Satu field dalam kasus dapat menjadi kunci bagi suatu
tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah sukup; nilai kunci harus uni
untuk keseluruhan tabel.

J. Database Management Sytem (DBMS)


Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik
lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System
atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database,
mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database
tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya
secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational
DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.
Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang
perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access
(MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan
mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
1. Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang
Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru,
menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
2. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi
dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
 Penambahan data
 Penyisipan data
 Penghapusan data
 Pengubahan data
 Pengubahan data

3. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih
mengarah ke segi sekuritas data.
K. Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur atau Structure Quert Languange (SQL) adalah kode yang
digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk untuk mngerjakan pekerjaan-pekerjaan
basis data-nya. Meskipun pengguna dapat melihat sebagai QBE, sistem manajemen basis data
melihatnya bahasa Query Testruktur ssperti dalam figur 6.20. peranti lunak DBMS memiliki GUI dan
program-program “wizard” yang dapat menentukan pengguna menggunakan query dengan cara yang
mudah digunakan.
SQL telah manjadi topik yang penting karena dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih
banyak basis data yang dapat diakses melalui Web, manajer dan para profesional lainnya perlu untuk
mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data
berbasis web. Kedua , para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang
sulit bagi sebagian besar kebutuhan data mereka.

DBMS
DBMS (database management system) adalah sekumpulan program yang digunakan untuk
menyimpan, memodifikasi, dan mengekstrak informasi dari sebuah basisdata. Terdapat
berbagai DBMS, mulai dari yang dapat dijalankan pada PC sampai yang harus dijalankan
pada mainframe. Untuk mendapatkan informasi dari basisdata, digunakan bahasa khusus
dalam bentuk query. Setiap DBMS mendukung bahasa query yang berbeda-beda.
Field
Field adalah item tertentu dari informasi. Data mahasiswa, misalnya, mempunyai beberapa
field yang diantaranya adalah nama, nomor mahasiswa, tanggal lahir, dan alamat. Setiap field
mempunyai nama dan tipe (numerik atau teks). Dalam sistem manajemen basisdata, terdapat
tiga macam field: harus diisi (required), dapat diabaikan (optional), dan merupakan
penghitungan dari field lainnya (calculated). Pengguna tidak dapat memasukan data pada
jenis field yang terakhir (calculated). Kumpulan field disebut record.
Query
Query adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari sebuah basisdata yang
ditulis dalam format tertentu. Terdapat tiga metode utama untuk membuat query:
 Dengan memilih parameter yang telah disediakan pada menu.
Metode ini paling mudah digunakan namun paling tidak fleksibel karena pengguna
hanya dapat menggunakan pilihan parameter yang terbatas.
 Query By Example (QBE)
Metode query yang disediakan sistem dalam bentuk record kosong dan pengguna dapat
menentukan field dan nilai tertentu yang akan digunakan dalam query.
 Bahasa Query (query language)
Bahasa khusus yang digunakan untuk melakukan query pada sebuah basisdata. Metode
ini paling rumit tetapi paling fleksibel.

SQL
SQL structured query language adalah bahasa query yang di standarisasi untuk meminta
informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL Structured English Query
Language yang di rancang oleg IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL pertama kali di
perkenalkan sebagai system basisdata komersial pada tahun 1979 oleh oracle corporation.
awalnya, SQL merupakan bahasa query untuk sistem manajemen bnasisdata yang berjalan
pada minikomputer dan mainframe. namun sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada sistem
manajemen basisdata pada PC karena mendukung basisdata tersebar distributed database hal
ini memungkinkan beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata
yang sama secara simultan.
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer.
Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis
data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang
menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel- tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili
denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan
model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan
programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen basis data yakni perangkat
lunak yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, database management system
mempunyai fasilitas mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data.
Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun
sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan
pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak
menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Jadi, Data
Base Management System (DBMS) adalah Seluruh peralatan computer
(Hardware+Software+Firmware). Data Base Management System (DBMS) dilengkapi dengan
bahas yang bertujuan pada data (High level data language) yang kerap dimaksud juga untuk
bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).
Struktur manajemen basis data terbagi atas 3 model yaitu struktur basis data model hirarki,
struktur basis data jaringan (network), struktur basis data relational Perkembangan dunia usaha
semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi
atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi
manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas
basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan
keuntungan organisasi.
Tujuan basis data adalah Mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali, tidak adanya redundansi dan menjaga konsistensi data,
Pengaturan dalam pemilahan data sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Manfaat basis data:
Kecepatan dan Kemudahan (Speed), Kebersamaan Pemakaian (Sharability), Pemusatan Kontrol
Data, Efisiensi Ruang 13 Penyimpanan (Space), Keakuratan (Accuracy), Ketersediaan
(Availability), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security), Kemudahan dalam
Pembuatan Program Aplikasi Baru, User View
Keunggulan DBMS antara lain sbb Mengurangi duplikasi data atau data redundancy, Menjaga
konsistensi dan integritas data, Meningkatkan keamanan data, Meningkatkan effisiensi dan
effektivitas penggunaan data, Meningkatkan produktivitas para pengguna data, Memudahkan
pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data, Meningkatkan pemeliharaan data
melalui independensi data, Meningkatkan pemakaian bersama dari data, Meningkatkan layanan
backup dan recovery data, Mengurangi konflik antar pengguna data. Kelemahan DBMS antara
lain sbb: Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal, Memerlukan kapasitas
penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat
dan efisien, Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal, Kebutuhan akan sumber daya
(resources) biasanya cukup tinggi, Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat
mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya
pelatihan,
Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini. Database persediaan memungkinkan
perusahaan ritel dengan cepat dan mudah melihat persediaan mereka, menilai berapa banyak
produk tetap di tangan, dan menentukan kapan untuk memesan barang-barang pengganti. Kunci
keberhasilannya adalah entri data akurat
DAFTAR PUSTAKA

Jr.Mcleod Raymond, George P.Schell (2009). Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Jakarta:
Selemba Empat.
https://www.academia.edu/44490275/MAKALAH_SISTEM_MANAJEMEN_BASIS_DATA
https://www.researchgate.net/publication/
344604364_SISTEM_MANAJEMEN_BASIS_DATA

Anda mungkin juga menyukai