Anda di halaman 1dari 33

CRITICAL JOURNAL REVIEW

SISTEM BASIS DATA


MODEL BASIS DATA & NORMALISASI

DOSEN PENGAMPU :
Fanny Ramadhani, S.Kom., M.Kom

DISUSUN OLEH
SOVANTRI PUTRA PASKAH HALAWA
4232250001

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal
Review yang berjudul “Model Basis Data & Normalisasi” dengan baik.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Fanny Ramadhani, S.Kom., M.Kom sebagai dosen
pengampu mata kuliah Sistem Basis Data yang telah membantu saya baik secara formal
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan Critical Journal Review ini dengan baik
dan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa Critical Journal Review yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi Penyusunan, Bahasa, maupun Penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Critical Journal Review ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan CJR .......................................................................................................... 2
1.3 Manfaat CJR ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3


2.1 Format Review Jurnal 1 ....................................................................................................... 3
2.2 Format Review Jurnal 2 ..................................................................................................... 10
2.3 Format Review Jurnal 3 ..................................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 27
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 27
3.2 Saran .................................................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Basis data merupakan salah satu komponen pembentuk sistem informasi. Antara
sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya pun bisa memiliki arsitektur basis
data yang berbeda-beda. Tidak menutup kemungkinan ada sistem informasi yang
membutuhkan lebih dari satu basis data dan menerapkan konsep basis data terdistribusi di
dalamnya. Dalam studi kasus terkait sistem pengelolaan aktivitas program studi yang diteliti
oleh penulis, dilibatkan dua buah basis data untuk pengoperasian sebuah sistem informasi
independen yang dimiliki oleh sebuah program studi. Salah satu basis data bertindak sebagai
pusat penyedia data bagi berbagai sistem informasi. Walaupun bertindak sebagai pusat
penyedia data bagi berbagai sistem informasi, basis data ini tidak terhubung langsung dengan
sistem informasi independen yang ada di program studi tersebut. Basis data lainnya dimiliki
oleh program studi dan terhubung langsung ke sistem informasi yang dimiliki oleh program
studi tersebut. Program studi bisa saja memasukkan data baru atau memperbaharui data yang
sudah ada di dalam basis data miliknya secara manual dan independen. Akan tetapi, dengan
cara ini akan ada berbagai masalah yang mungkin muncul. Konsekuensinya adalah pengelolaan
data dalam basis data tersebut harus dilakukan dengan selalu melihat kesesuaian datanya
dengan data yang ada di 2 basis data pusat. Jika data-data itu dimasukkan secara manual,
masalah yang bisa muncul adalah ketidaksesuaian antara data yang ada di program studi
dengan yang ada di basis data pusat karena adanya faktor human error saat proses entri data.
Ketika terjadi ketidaksesuaian data antara dua atau lebih sistem, akan muncul kebingungan
dalam menentukan data mana yang sudah benar dan mana yang perlu diperbaharui. Masalah
ini identik dengan masalah yang terjadi dalam studi kasus Perpustakaan Universitas Bina
Darma (Nasir, 2012).
Berdasarkan permasalahan di atas, solusi yang mungkin diterapkan adalah
diimplementasikan sebuah sistem yang menjadi jembatan antara basis data milik program studi
dengan basis data pusat. Jembatan ini bertugas untuk melakukan sinkronisasi data dengan suatu
aturan tertentu.

Ada berbagai macam cara untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah dengan
membangun suatu web service dan memanfaatkan XML untuk sinkronisasinya. Karena proses

1
sinkronisasi ini melibatkan lebih dari satu basis data, maka diterapkan konsep basis data
terdistribusi. Yang menjadi fokus dalam basis data terdistribusi di sini adalah replikasi, bukan
pemecahan tabel-tabel dalam basis data dengan fragmentasi vertikal maupun horizontal.
Replikasi di sini memungkinkan pengguna sistem untuk mengakses salinan data yang ada di
basis data lokal. Data-data di basis data pusat direplikasi ke dalam basis data milik program
studi sehingga data di program studi dapat disesuaikan dengan data yang ada di basis data pusat
sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


Critical Journal Review (CJR) ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas dari mata kuliah Sistem Basis Data, Prodi Ilmu Komputer Universitas Negeri Medan,
sehingga dengan tugas CJR ini mahasiswa akan dapat menambah pengetahuan untuk melihat
atau membandingkan tiga jurnal atau lebih yang baik dan benar. Adapun tujuan lain dari
penulisan CJR ini adalah untuk meningkatkan daya pemikiran yang lebih kritis serta
menguatkan pemahaman terhadap materi Lingkaran dan garis lurus yang dibandingkan dari
beberapa jurnal.

1.3 Manfaat CJR


1. Untuk meningkatkan analisis terhadap suatu jurnal.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
3. Untuk mengetahui jurnal mana yang baik untuk digunakan.
4. Untuk menambah pengetahuan dan menguatkan materi yang dibahas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Format Review Jurnal 1


1. Judul Jurnal PERANCANGAN PEMODELAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI
SECARA KONSEPTUAL DAN LOGICAL
2. Nama Jurnal JITET (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan)
3. Download https://doi.org/10.23960/jitet.v10i2.2541
4. Volume dan Vol. 10, No. 2 Halaman 127-132
Halaman
5. Tahun 2022
6. Penulis Rio Ariestina Pradipta1, Puput Budi Wintoro1, Deny Budiyanto1
7. Reviewer Sovantri Putra Paskah Halawa
8. Tanggal 23 Maret 2024
9. Abstrak
Penelitian
- Abstrak Pengembangan sebuah sistem informasi tidak lepas dengan adanya
pengembangan basis data yang dapat menunjang pengelolaan dan
penggunaan data pada sebuah sistem yang berjalan. Basis data yang
baik dikembangkan dengan menerapkan metode Database System
Development Lifecycle (DBSDLC) yang mencakup fase
pengembangan Database Design. Dalam fase ini dibuat model
database meliputi pengembangan sisi konseptual dan logikal. Pada
penelitian ini kami membuat model basis data konseptual dan logikal
yang akan diterapkan pada sebuah sistem informasi berbasis website.
Tujuan dari fase database design untuk merancang struktur basis data
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan mendapatkan basis data
yang handal untuk diterapkan pada sistem berbasis website yang
dibangun. Dari penelitian ini dihasilkan rancangan model basis data
yang selanjutnya dapat diterapkan pada fase implementasi sistem
berbasis website.
- Kata Kunci Database Design; DBLC; Conceptual; Logical.

3
10. Pendahuluan
- Latar Dalam pengembangan sebuah sistem informasi tidak akan lepas
Belakang dan dengan adanya penerapan basis data yang dapat menunjang
Teori pengelolaan dan penggunaan data yang handal pada sebuah sistem
yang berjalan. Pada aplikasi berbasis web dinamis yang banyak
digunakan harus menerapkan sistem basis data yang dapat membantu
pengelolaan data yang digunakan oleh aplikasi. Penerapan basis data
baik itu yang berupa entity relational database (ERD) yang sudah
dikenal sejak lama, maupun dengan bentuk object relational database,
ataupun lainnya yang banyak dikembangkan saat ini seperti NoSQL,
maupun NewSql memerlukan perencanaan dan desain yang akurat
dalam pengembangannya. Sehingga Ketika basis data diterapkan
dalam sistem informasi yang berjalan, maka basis data akan menjadi
pendukung sistem tersebut [1][2]. Walaupun penerapan ERD saat ini
terbilang sudah cukup banyak dilakukan dalam beberapa penelitian
dan juga pengembangan sistem informasi tetap membutuhkan
penerapan metode yang tepat dalam pengembangannya. Agar
pengembangan sebuah sistem basis data menjadi lebih terstruktur,
maka perlu menerapkan metode Database System Development
Lifecycle (DBSDLC) yang didalamnya mencakup beberapa fase.
Salah satunya bagiannya adalah fase pengembangan Database Design
[3]. Dalam fase ini dibuat model basis data yang meliputi pembuatan
bagian konseptual, logikal serta fisikal. Pada penelitian ini kami
membuat model basis data focus pada dua bagian yaitu konseptual dan
logikal. Yang kemudian model ini akan diterapkan pada sebuah sistem
informasi berbasis website. Tujuan dari fase database design adalah
untuk merancang struktur basis data yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna, kemudian memastikan agar alur data yang pada sistem
informasi dapat menangani kebutuhan pengguna dengan baik. Dari
penelitian ini akan dihasilkan rancangan model basis data yang
selanjutnya dapat diterapkan pada fase implementasi sistem berbasis
website. Dengan menggunakan metodologi yang tepat pada
perancangan basis data maka akan memberikan best practice dalam

4
menentukan penggunaan DBMS yang tepat pada sistem informasi.
Diawali dengan melakukan perancangan model secara konseptual dan
logikal pada data ERD maka pendekatannya adalah pencarian ER
attribute dan key (primary dan foreign) yang tepat [4] [5].
Pengembangan basis data dengan metodologi seperti ini juga dapat
memudahkan para pengembang perangkat lunak untuk mengetahui
kebutuhan dari pengguna sistem. Beberapa requirement gathering
yang dapat dilakukan seperti interview kepada pengguna akhir atau
melakukan observasi secara langsung pada sistem yang berjalan.
Kemudian setelah fase requirement gathering, selanjutnya dapat
dilakukan fase database design, yang akan menjadi focus penelitian
kali ini. Setelah desain basis data selesai dilakukan bisa dilakukan
desain aplikasi yang biasanya dilakukan dengan penerapan Unified
Modelling Language[2], lalu kemudian implementasi dan testing.
Alur DBSDLC ini dapat dilihat pada gambar 1.1 yang mengikuti
referensi Connolly dan Begg [3].
11. Metode Dengan berdasarkan pada database system development lifecycle dan
Penelitian fokus pada fase desain basis data, penelitian ini akan menggunakan
alur pengembangan basis data dari perencanaan awal, kemudian
melakukan studi literatur yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan. Selanjutnya adalah melakuan analisa pada proses bisnis
yang berjalan dan melakukan wawancara pada para pengguna dan
melakukan observasi secara langsung untuk mengumpulkan
kebutuhan sistem.[7][8] Setelah kebutuan diketahui dengan detail,
fase selanjutnya yang akan dilakukan adalah membuat desain basis
data dengan tahap membuat konseptual yang dilanjutkan kepada
desain logikal. Perencanaan adalah Merencanakan bagaimana
seluruh tahap pada alur pengembangan basis data bisa diterapkan
secara efisien dan efektif. Menentukan lingkup dan batasan dari basis
data, termasuk di dalamnya user view, penggunannya serta area
aplikasi. Studi Literatur adalah Pada tahap ini dilakukan penelusuran
beberapa sumber yang akan dipakai sebagai dasar dari teori yang
terkait. Sumber yang digunakan adalah penggunaan buku dan jurnal

5
penelitian dengan topik pengembangan dan pemodelan basis data serta
sistem informasi. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan adalah
Penelusuran pada proses bisnis yang berjalan kemudian melakukan
Analisa awal agar dapat mengumpulkan kebutuhan yang tepat para
pengguna. Pengumpulan kebutuhan ini dilakukan dengan dua cara,
yaitu melakukan interview langsung pada para pengguna sistem dan
kemudian melakukan observasi pada keseluruhan proses bisnis yang
dilakukan di dalam institusi. Menjadi salah satu bagian penting yang
mendukung pengembangan basis data dan aplikasi. [2]
- Hasil dan Sebelum memulai perancangan model, kebutuhan sistem harus
Pembahasan diperhatikan. Kebutuhan ini di ketahui melalui fase sebelumnya yaitu
pengumpulan kebutuhan. Pemodelan Konseptual Melakukan
identifikasi tipe entity yang akan dibutuhkan para pengguna.
Kemudian melakukan dokumentasi dalam sebuah table yang berisi
nama entity dan occurrence yang terjadi pada tiap entity. Kemudian
dilakukan identifikasi pada hubungan yang terjadi antara entitas yang
telah teridentifkasi pada alur langkah yang sudah dilewati. Pada
pemodelan konseptual yang menjadi perhatian utama adalah dalam
menentukan relasi-relasi penting yang terjadi pada setia jenis entity
yang telah teridentifkasi dengan jelas. Pemodelan Logikal Pada bagian
ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti 1) menghapus
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan model relasional seperti
relasi yang berbentuk manyto-many, tipe yang kompleks hingga
atribut yang memiliki nilai ganda; 2) menurunkan hubungan untuk
model data logikal local; 3) melakukan normalisasi untuk menvalidasi
relasi; 4) melakukan validasi relasi terhadap transaksi pengguna; 5)
melakukan pemeriksaan integrity constraints. Setelah normalisasi dan
validasi pada model konseptual yang ditawarkan, maka akan
menghasilkan diagram relasi global Pada bagian ini selesai dilakukan
pemodelan logikal pada fase desain basis data yang kemudian bisa
dilanjutkan pada perancangan basis data fisikal, atau menentukan
DBMS yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan sistem dan
pengguna. Sehingga dengan berdasarkan model konseptual dan

6
logikal ini cukup menjadi dasar pengembangan aplikasi sistem
informasi yang berbasis web yang dibutuhkan.
- Kesimpulan a. Dalam merancang sebuah basis data yang menentukan bahwa
sistem basis data itu handal adalah perencanaan di awal beserta fase
pengumpulan kebutuhan. Semakin detail dan lengkap kebutuhan user
dan sistem, maka fase pemodelan dapat dibuat lebih akurat. b.
Perancangan sebuah basis data tidak berhenti pada fase database
design. Namun fase ini menentukan sebagai dasar perancangan
selanjutnya baik untuk pemilihan DBMS ataupun implementasi dalam
pengembangan aplikasi sistem informasi. c. Penelitian ini terbatas
pada desain basis data dengan bentuk ER, sehingga membuka
kesempatan yang besar agar selanjutnya dapat dilakukan penelitian
pemodelan basis data dengan metode lainnya.
- Daftar [1] N. Roy-Hubara and A. Sturm, “Design methods for the new
Pustaka database era: a systematic literature review,” Softw. Syst. Model.,
vol. 19, no. 2, pp. 297–312, 2020, doi: 10.1007/s10270-019-00739-8.
[2] E. Marcos, B. Vela, and J. M. Cavero, “A methodological
approach for objectrelational database design using UML,” Inform. -
Forsch. und Entwicklung, vol. 18, no. 3–4, pp. 152–164, 2004, doi:
10.1007/s00450-004-0158-4.
[3] T. Connolly and C. Begg, Database Systems: A Practical
Approach to Design, Implementation and Management, Sixth Glob.
Pearson, 2015.
[4] A. Ribeiro, A. Silva, and A. R. da Silva, “Data Modeling and
Data Analytics: A Survey from a Big Data Perspective,” J. Softw.
Eng. Appl., vol. 08, no. 12, pp. 617– 634, 2015, doi:
10.4236/jsea.2015.812058.
[5] V. Holt, M. Ramage, K. Kear, and N. Heap, “The usage of best
practices and procedures in the database community,” Inf. Syst., vol.
49, pp. 163–181, 2015, doi: 10.1016/j.is.2014.12.004.
[6] E. C. Foster and S. Godbole, Database systems: A pragmatic
approach. 2016.

7
[7] Y. Indarta, D. Irfan, M. Muksir, W. Simatupang, and F.
Ranuharja, “Analisis dan Perancangan Database Menggunakan
Model Konseptual Data Warehouse Sistem Manajemen Transaksi
Toko Online Haransaf,” Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 3, no. 6, pp.
4448–4455, 2021, doi: 10.31004/edukatif.v3i6.1477.
[8] M. Melany, R. Nur, and D. Aryani, “Pemodelan Basis Data Pada
Sistem Informasi Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) Berbasis
Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS 4.0),” Semin. Nas. Tek.
Elektro …, p. 6, 2020,
[Online].Available:http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/sntei/ar
ticle/view/2272.
12. Analisis
Jurnal
- Kelebihan 1. Perancangan secara konseptual dan logis membantu dalam
Jurnal menetapkan struktur yang jelas untuk sistem informasi, sehingga
memudahkan para pembaca memahami isi jurnal tersebut.
2. Pemodelan yang memberikan pandangan yang lebih abstrak tentang
hubungan antara entitas dan atributnya, yang membantu pembaca
memahami isi jurnal tersebut.
3. Adanya lampiran kuesioner yang ditampilkan dalam jurnal.
4. Metode dan desain penelitian yang lengkap serta dijelaskan secara
detail
- Kelemahan 1. Penulis jurnal tidak memiliki pemahaman yang cukup dalam
Jurnal tentang konsep dasar pemodelan basis data secara konseptual dan
logis, ini dapat mengarah pada kesalahan dalam merancang struktur
basis data.
2. Salah satu kelemahan utama adalah kesalahan dalam pemahaman
dan penerapan konsep-konsep penting seperti normalisasim relasi
antar entitas, dan aturan integritas data. Kesalahan semacam ini dapat
menyebabkan kesalahan dalam struktur basis data dan konsistensi
data.
3. Kurang adanya memvalidasi desain basis data dengan pengguna
atau ahli domain yang relevan. Kurangnya validasi dapat

8
menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan pengguna dan
implementasi basis data.
13. Kesimpulan Berdasarkan kelebihan dan kekurangan jurnal yang di review, dapat
disimpulkan bahwa jurnal ini memiliki potensi untuk memberikan
kontribusi yang berharga dalam pemahaman dan implementasi
perancangan basis data. Kelebihannya mencakup kontribusi pada
pengetahuan, metodologi yang terinci, studi kasus yang relevan,
validitas dan reliabilitas, serta dukungan visual yang baik. Namun, ada
kekurangaan yang perlu diperhatikan oleh penulis, seperti
keterbatasan dalam cakupam, implementasi dalam basis data, validitas
eksternal, teknologi, dan pemahaman. Dengan memperhatikan
kelebihan dan kekurangannya, pembaca dapat mengevaluasi relevansi
jurnal ini dalam konteks spesifik mereka dan memanfaatkannya sebaik
mungkin untuk kebutuhan mereka.
14. Saran Saran yang dapat saya berikan sebagai Reviewer Jurnal adalah agar
penulis jurnal lebih memperluas cakupan dengan lebih banyak studi
kasus, menyertakan informasi tentang teknologi terbaru, memberikan
penjelasan yang lebih dalam dan penggunaan bahasa yang mudah
dimengerti agar pembaca lebih mudah memahami isi jurnal tersebut,
serta memyertakan rujukan yang lebih luas agar memperkaya isi jurnal
dan membantu pembaca dalam menjelajahi topik yang lebih dalam.

9
2.3 Format Review Jurnal 2
1. Nama Jurnal PERANCANGAN DESAIN BASIS DATA SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS TANAH PENDUDUK DENGAN MENERAPKAN
MODEL DATA RELASIONAL (STUDI KASUS : DESA
TUMBANG MANTUHE KABUPATEN GUNUNG MAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH)
2. Nama Jurnal Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika
3. Download https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTI/article/view/1867
4. Volume dan Vol. 15, No 1 Halaman 72-81
Halaman
5. Tahun 2021
6. Penulis Tri Amri Wijaya a,1, Constantin Menteng a,2, Adi Surya a,3, Afis
Julianto a,4, Ema Utami a,5
7. Reviewer Sovantri Putra Paskah Halawa
8. Tanggal 23 Maret 2024
9. Abstrak
Penelitian
- Abstrak Database design is a data design process that is used to support the
operational activities and goals of organizations and agencies. The use
of databases on the geographic information system of residen’ lands
makes it possible to store, change, and display all data quickly and
easily. One of the factors that become a problem in database design is
the point of view of seeing data that varies between designers,
programmers, and end-users. Therefore we need a methodology in
good databe design by applying procedures, techniques, tools, and
Development (R&D) method, while the database design method used
the database design for the geographic information system of resident
land with a relational data model. Research aspects include conceptual
design, logical design, and physical design. The final result of this
research is to produce 10 types of conceptual entities, produce a
relationship diagram of the ten logical entities, and produce a physical
design consisting of user_admin, user_pengguna, data_penduduk,
data_buku_c, data_mutasi, and data_sppt tables.

10
- Kata Kunci Database Design Database Management System Relational Data
Data Base Life Cycle Geographical Information System
10. Pendahuluan
- Latar Teknologi informasi sangat berperan aktif dalam proses kelancaran
Belakang dan aktifitas manusia sehari-hari. Teknologi informasi membuat sebagian
Teori orang meninggalkan informasi secara manual yang membutuhkan
proses yang lebih lama. Penggunaan teknologi informasi yang tepat
dapat membantu dalam mencari informasi dengan lebih cepat. Basis
data atau database merupakan salah satu bagian penting dari
penerapan teknologi informasi. Basis data merupakan kumpulan
beberapa data yang saling berelasi antara satu dengan yang lain
sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, ditampilkan dan dicari
dengan cepat. Data merupakan fakta mengenai objek, orang dan
lainnya yang dinyataka dengan nilai angka, karakter maupun simbol
[1]. Selain berisi sebuah data, basis data juga berisi metadata [2].
Model basis data relasional merupakan suatu cara untuk
merepresentasikan model data dalam perancangan basis data dimana
model dari basis data relasional didasarkan pada record [3]. Proses
perancangan basis data terdiri tiga tahapan yaitu perancangan
konseptual, perancangan logikal dan perancangan fisikal.
Perancangan konseptual adalah proses membangun model data yang
digunakan dalam suatu perusahaan. Perancangan logikal adalah
proses merancang model data yang digunakan dalam suatu perusahaan
berdasarkan pada model data yang spesifik Perancangan fisikal adalah
proses menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada
penyimpanan sekunder, menggambarkan hubungan dasar dan
organisasi file yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien
pada data [4]. Penelitian sebelumnya penah dilakukan oleh
Abdulghani dan Ubaedilah (2018) menggunakan model waterfall,
dimulai dari communication, planing, modeling, construction dan
deployment untuk melakukan perancangan pada sistem informasi
geografis sebaran tanah penduduk di Desa Tanjungsari Kabupaten
Cianjur. Pada penelitian tersebut menggunakan Entity Relation

11
Diagram (ERD) untuk memudahkan dalam logika perancangan basis
data [5]. Penelitian lain yang dilakukan Sudarsono dan Muslim (2018)
juga menggunakan metode perancangan System Development Life
Cycle (SDLC) dengan menggunakan model waterfall pada sistem
informasi geografis pemetaan blok tanah bersertifikat dan
kepemilikan surat pemberitahuan pajak terutang di Desa Gunungsari
Tasikmalaya. Perancangan basis data pada penelitian tersebut
menggunkan model ERD untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data [6]. Perancangan basis data dengan menggunakan
DBLC pernah dilakukan oleh Nofiyani (2019) untuk mendukung
sistem admnistrasi pelayanan dan perbaikan motor [7]. Menurut [8]
DBLC sangat membantu dalam memberikan gambaran dari suatu
sistem yang akan dibangun. Dengan menggunakan metode rancangan
basis data ini juga memberikan manfaat dalam pengembang aplikasi
dengan lebih baik dan benar [9]. Perancangan basis data pada sistem
informasi akan memberikan sebuah visualisasi basis data yang
dirancang menggunakan metode perancangan DBLC. Fokus
pembahasan pada penelitian ini mengarah pada perancangan basis
data relasional yang meliputi perancangan konseptual, perancangan
logikal dan perancangan fisikal. Keberhasilan dalam membangun
sebuah sistem informasi tidak terlepas dari sebuah konsep basis data
yang baik. Hal inilah yang menjadi landasan utama perlunya sebuah
rancangan basis sata dengan menggunakan model relasional.
11. Metode Pada penelitian ini menggunakan metode R&D untuk membangun
Penelitian basis data. Menurut Sugiyono (2009) R&D adalah metode yang
digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji
efektifitas dari produk tersebut [10]. Sebuah produk tidak selalu
berbentuk benda maupun perangkat keras (Hardware), seperti alat
tulis, buku dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, bisa dalam
bentuk perangkat lunak (Software). Perancangan basis data
menggunakan metode DBLC dengan variabel penelitian adalah
perancangan basis data sistem informasi geografis tanah penduduk
dengan model data relasional. Aspek penelitian meliputi perancangan

12
basis data konseptual, perancangan basis data logikal dan perancangan
basis data fisikal
- Hasil dan Perancangan basis data merupakan bagian yang sangat penting dalam
Pembahasan membangun sistem informasi. Pada saat perancangan basis data sering
dihadapkan pada suatu masalah bagaimana sebuah basis data yang
dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa mendatang.
Oleh sebab itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisikal
maupun secara konseptual. Pada perancangan konseptual akan
menunjukkan sebuah entity dan relasi berdasarkan proses yang
diinginkan oleh pengguna. Penentuan entity dan relasi dilakukan
dengan mengambil data untuk dijadikan sebagai bahan analisis
kebutuhan sistem informasi yang dibangun. Pada penelitian ini
terdapat 3 tahapan yang digunakan untuk perancangan basis data,
yaitu perancangan basis data konseptual, merancang basis data logikal
dan merancang basis data fisikal. Perancangan Basis Data Konseptual
Proses membangun model data yang bersifat independent. Tahap ini
dimulai dengan membuat model data konseptual dengan segala
pertimbangan berdasarkan pada buku c di desa tersebut. Identifikasi
Tipe Entitas Langkah awal menentukan identitas tipe-tipe entitas yang
dibutuhkan terkait sistem basis data. Identifikasi Hubungan Antar
Entitas Langkah selanjutnya melakukan identifikasi hubungan-
hubungan antar entitas dengan diagram hubungan antar entitas.
Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) dengan Primary Key
Perancangan Basis Data Logikal 1. Tipe Hubungan Binary One-to-
Many (1..*) Pada tipe ini entitas parent ke realisasi tabel yang
mempresentasikan entitas child sebagai foreign key. Tipe Hubungan
Binary One-to-One (1..1) Pada realisasi ini mempresentasikan sebuah
hubungan 1...1, dengan mandatory satu entitas parent dan child. Entity
Relationship Diagram (ERD) Perancangan Basis Data Fisikal Pada
tahap ini untuk mengimplementasikan hasil desain basis data secara
fisik pada media penyimpanan eksternal sesuai dengan ketentuan
Database Management System (DBMS) yang digunakan. Salah satu
DBMS yang digunakan dalam penelitian ini adalah My Structured

13
Query Language (MySQL), berikut Tabel 2 sampai Tabel 11, hasil
pembuatan 10 entitas sistem informasi geografis tanah penduduk.
Tahap selanjutnya adalah menentukan relasi dasar yang sudah
diidentifikasi, dipresentasikan kedalam Database Design language
(DDL) untuk menentukan data variablenya. DDL merupakan
kumpulan perintah SQL yang berfungsi untuk create (membuat), alter
(merubah) dan drop (menghapus) struktur beserta tipe data pada objek
basis data. Berikut ini perintah DDL yang diimplementasikan pada
sistem informasi geografis tanah penduduk. Hasil dari perancangan
basis data ini, didapat 10 tabel yang dibuat menggunakan MySQL
Server. Perancangan basis data menggunakan model data relasional
khususnya basis data sistem informasi geografis tanah penduduk
dimaksudkan agar setiap tabel pada basis data saling mempunyai
keterkaitan demi menjamin integritas data. Diharapkan dengan
penerapan model data relasional akan memberikan visualisasi yang
jelas dan memberikan kemudahan bagi programer ketika ingin
membangun aplikasi sistem informasi geografis tanah penduduk.
- Kesimpulan Pada perancangan basis data dengan menggunakan metode DBLC ini
dapat disimpulkan bahwa basis data ini memiliki entitas cukup
sederhana dan membentuk basis data yang relasional dengan rincian
sebagai berikut : 1. Mengunakan desain konseptual akan
mempermudah dalam pembuatan entitas yang diperlukan. 2. Dengan
model basis data logikal didapat 9 (sembilan) entitas yang memiliki
hubungan relasional baik itu hubungan binary One-to-Many ataupun
hubungan binary One-to-One. 3. Untuk membuat sebuah aplikasi
yang baik tidak terlepas dari sebuah model basis data yang digunakan,
maka perlu dibangun dengan model data relasional.
- Daftar [1] Kusrini, “Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data”,
Pustaka Yogyakarta : Andi, 2007.
[2] B. Raharjo, “Belajar Otodidak membuat Database Mengunakan
MySQL”, Bandung : Informatika, 2011.

14
[3] M. P. Putri, E. Apriadi and D. M. Asmoro, “Perancangan Basis
Data Sistem Informasi Akademik SMK Swakarya Palembang,”
Teknomatika, vol. 09, no. 02, pp. 183–196, 2019.
[4] T. Connolly and C. Begg, “Database Systems: A practical
Approach to Design, Implementation, And Management (Fifth
Edition)”, Boston : Pearson Education, 2010.
[5] T. Abdulghani and E. Ubaedilah, “Analisis Dan Perancangan
Sistem Informasi Geografis Sebaran Tanah Penduduk (Studi Kasus
Desa Tanjungasari, Kab. Cianjur),” J. Produktif, vol. 2, pp. 1–12,
2018.
[6] N. Sudarsono and A. A. Muslim, “Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Blok Tanah Bersertifikat Dan Kepemilikan Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang Di Desa Gunungsari Kecamatan
Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya,” Semin. Nas. Multi Disiplin Ilmu,
vol. 1, no. 1, pp. 887–893, 2017.
[7] Nofiyani, “Model Basis Data Untuk Mendukung Sistem
Administrasi Pelayanan dan Perbaikan Motor,” Simp. Nas. Ilm., no.
November, pp. 367–375, 2019.
[8] Gat, “Perancangan Basis Data Perputakaan Sekolah dengan
Menerapkan Model Data Relasional,” Citec J., vol. 2, No. 4, no. 4, pp.
304–315, 2015.
12. Analisis
Jurnal
- Kelebihan 1. Jurnal ini memiliki kelebihan dalam relevansi dengan studi kasus
Jurnal yang spesifik, yaitu perancangan basis data untuk informasi geografis
tanah penduduk di Desa Tumbang Mantuhe, Kabupaten Gunung Mas,
Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini akan memberikan wawasan
kepada para pembaca yang mendalam tentang bagaimana
memodelkan data untuk situasi geografis tertentu.
2. Dengan menerapkan model basis data relasional, jurnal ini dapat
memiliki keunggulan dalam memberikan pemahaman yang kuat
tentang bagaimana hubungan antar data dapat direpresentasikan dan
dimanfaatkan dalam sistem informasi geografis. Model data relasional

15
sering kali digunakan secara luas dalam basis data untuk memastikan
integritas data dan konsistensi.
3. Jurnal ini menyajikan solusi yang konkret untuk tantangan yang
dihadapi dalam mengelola informasi geografis di tingkat lokal, seperti
masalah tanah penduduk di daerah pedesaan. Ini dapat memberikan
wawasan yang berharga bagi pembaca yang tertarik dalam masalah
geografis dan pembanguan wilayah.
4. Jurnal ini menawarkan implikasi praktis bagi pembaca, seperti
panduan atau rekomendasi bagi pihak terkait dalam penglelolaan basis
data untuk sistem informasi geografis. Ini bisa menjadi sumber
informasi yang berharga bagi praktis dan peneliti di bidang tersebut.
- Kelemahan 1. Jurnal ini memiliki keterbatasan dalam menjelaskan metode yang
Jurnal digunakan atau dalam menguraikan hasil penelitian secara mendalam.
Ini bisa membuat pembaca kehilangan konteks atau detail penting
dalam memahami kontribusi jurnal tersebut.
2. Karena jurnal ini berfokus pada studi kasus yang spesifik, yaitu
Desa Tumbang Mantuhe, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi
Kalimantan Tengah, pembaca mungkin kesulitan dalam
menggeneralisasikan temuan atau solusi yang diusulkan untuk situasi
yang berbeda atau lebih luas.

13. Kesimpulan Berdasarkan kelebihan dan kekurangan jurnal yang di review, dapat
disimpulkan bahwa jurnal ini memberikan kontribusi yang signifikan
dalam konteks perancangan basis data untuk sistem informasi
geografis, tetapi juga memiliki ruang untuk perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut dalam hal presentasi, generalisai, dan
detail teknis.
14. Saran Saran yang dapat saya berikan sebagai Reviewer Jurnal adalah agar
penulis jurnal lebih memperluas ruang lingkup penelitian dengan
mempertimbangkan lebih banyak studi kasus di lokasi yang berbeda
atau memperdalam analisis terhadap faktor-faktor tertentu,
meningkatkan detail materi tentang implementasi praktis dari model
data relasional dalam konteks sistem informasi geografis,

16
mengkolaborasi dengan pihak terkait, seperti pemerintah daerah atau
organisasi non-pemerintah untuk memastikan relevansi dan
implementasi solusi yang diusulkan, dan melakukan validasi serta
evaluasi lebih lanjut terhadap desain basis data dengan melibatkan
informasi-informasi yang lebih relevan.

17
2.3 Format Review Jurnal 3
1. Nama Jurnal NORMALISASI DALAM DESAIN DATABASE
2. Nama Jurnal Jurnal CoreIT
3. Download https://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/coreit/article/download/4382/3891
4. Volume dan Vol. 4, No 1 Halaman 34-43
Halaman
5. Tahun 2018
6. Penulis Zainul Efendy
7. Reviewer Sovantri Putra Paskah Halawa
8. Tanggal 23 Maret 2024
9. Abstrak
Penelitian
- Abstrak Penelitian ini dilakukan mencari solusi sederhana bagaimana
menerapkan dan menterjemahkan suatu laporan yang kita dapat di
lapangan ,agar lebih sederhana dan mudah menentukan hasil akhirnya
berupa struktur data yang simple dan bisa diterapkan dalam
pemrograman basisdata dan mengunakan teknik normalisasi dalam
perancangan database, dan dengan mengunakan bahasa sql dengan
menggunakan DBMS mysql.
- Kata Kunci normalisasi,database,database design, DBMS mysql.
10. Pendahuluan
- Latar Perkembangan dunia teknologi informasi memang sedang bergairah
Belakang dan pesat, tak terkecuali perkembangan di cabang-cabang ilmu dari
Teori teknologi informasi lainnya, salah satunya adalah teknologi sistem
basis data. Perkem- bangan tentang teknologi database saat ini, tentu
tidak lepas dari teknologi database yang diciptakan oleh MySQL,
karena sampai saat ini MySQL masih merupakan teknologi database
yang sangat populer, digunakan dimana- mana, dan tentu saja dapat
diandalkan, meskipun banyak juga teknologi database lain selain
MySQL, tetapi tetap saja peran MySQL di dalam sistem basis data
masih sangat diperlukan[1].Normalisasi adalah proses yang berkaitan
dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data

18
dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil
dari proses normalisasi adalahhimpunan-himpunan data (table- table)
dalam bentuk normal (normal form).[2]Normalisasi merupakan
parameter digunakan untuk menghindari duplikasi terhadap tabel
dalam basis data dan juga merupakan proses mendekomposisikan
sebuah tabel yang masih memiliki beberapa anomali atau ketidak
wajaran sehingga menghasilkan tabel yang lebih sederhana dan
struktur yang bagus, yaitu sebuah tabel yang tidak memiliki data
redundancy dan memungkinkan user untuk melakukan insert, delete,
dan update pada baris (record) tanpa menyebabkan inkonsistensi
data.[3].Proses perancangan basis data terdiri dari tiga bagian yaitu
perancangan basis data konseptual, logikal dan fisikal. Perancangan
basis data konseptual adalah proses membangun model data yang
digunakan dalam suatu perusahaan, serta terbebas dari semua
pertimbangan fisik. Perancangan basis data logikal adalah proses
merancang model data yang digunakan dalam suatu perusahaan
berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi terbebas dari DBMS
tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Perancangan basis data fisikal
adalah proses menghasilkan deskripsi implementasi basisdata pada
penyimpanan sekunder, menggambarkan hubungan dasar, organisasi
file , dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien
terhadap data, dan setiap kendala integritas terkait dan langkah-
langkah keamanan[4].Relational Database adalah mempresentasikan
semua data dalam database sebagai tabel dua dimensi sederhana yang
disebut relasi. Tabel-tabel itu serupa dengan file biasa, namun
informasi dalam lebih dari satu file bisa dengan mudah di ekstrak dan
di kombinasikan. Kadang kala tabel-tabel ini bisa di anggap sebagai
file.[5].Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
pembuatan basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu
perancangan adalah bagaimana basis data yang akan dibangun ini
dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Untuk
itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisik maupun secara
konseptualnya. Perancangan konseptual akan menunjukkan entity dan

19
relasinya berdasarkan proses yang diinginkanoleh organsisasinya.
Untuk menentukan entity dan relasinya perlu dilakukan analisis data
tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa yang akan
datang. Metodologi perancangan basis data adalah kumpulan teknik
terorganisasi untuk pembuatan rancangan basis data. Teknik
terorganisasi ini merupakan kumpulan tahap-tahapan yang memiliki
aturan-aturan terurut. Teknik yang digunakan pada perancangan basis
data dibagi dalam tiga tahap, yaitu perancangan basis data konseptual
(conseptual database design), perancangan basis data logikal (logical
database design) dan perancangan basis data fisikal (physical database
design).[5].Proses perancangan database merupakan bagian dari
micro lifecycle. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam
proses tersebut diantaranya :pengumpulan data dan analisis,
perancangan database secara konsepsual,pemilihan DBMS,
perancangan database secara logika (data model
mapping),perancangan database secara fisik, dan implementasi sistem
database. Sekarwati(2001) dalam.[6].Algoritma Normalisasi
mengambil input sebagai penunjuk Kepala dari daftar tertaut, yang
menyimpan relasi dalam 1NF, dimemori komputer dalam format
daftar tertaut seperti yang dibahas di atas. Masukan kedua adalah
Flag3NF. Perancang database akan memberikan nilai flag Flag3NF,
jika perancang ingin menormalkan hubungan ini hingga 3NF,
seseorang akan mengatur bendera ini. Untuk normalisasi hubungan ini
di 2NF, perancang akan mengatur ulang bendera ini. Selama proses
normalisasi, pada langkah 2 itu membuat struktur tabel, yang tidak lain
hanyalah rangkaian string dan kemudian struktur tabel ini digunakan
untuk membuat tabel aktual di Oracle. Algoritma ini secara internal
menggunakan algoritma lain yang disebut AttributeInfo, yang
menyediakan PrimeAttributes [], AllAttributes [] dan
PrimeKeyNodeIds [], yang digunakan oleh remaning bagian dari
algoritma yang efisien.[7]Normalisasi melibatkan identifikasi atribut
yang diperlukan dan agregasi mereka berikutnya ke dalam hubungan
normal berdasarkan dependensi fungsional antara atribut[8].SQL atau

20
disebut juga dengan SEQUEL (Structured English Query Language)
merupakan bahasa pemrograman yang memiliki tujuan khusus dan
dirancang untuk mengelola data dalam sistem manajemen database
relasional (RDBMS-Relational Database Management Systems), atau
untuk pengolahan aliran data dalam sistem manajemen basis data
relasional[9].Structured Query Languange (SQL). Bahasa SQL
tersusun atas 3 kelompok pernyataan berdasarkan fungsi dari
pernyataan tersebut yaitu(1).Data Definition Languange (DDL)
Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat (dapat berupa angka atau
huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya. Contoh : create,
drop, alter table,(2). Data Manipulation Languange (DML) Data yang
telah dibuat dan didefinisikan tersebut akan dilakukan beberapa
pengerjaan, seperti menyaring data, melakukan proses query. Contoh
: select, update, insert.(3).Data Control Languange (DCL) Bagian ini
berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang
bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user.
Contoh : grant, Contoh pemakaian aplikasi database seperti transaksi
pembelian di mall/supermarket, transaksi pembelian atas pemakaian
kartu kredit, Tempat penampungan data pesanan bagi agen travel,
pengolahan data asuransi dll [10].Tabel yang dirancang sudah normal,
artinya tidak ada data redudancy, dimana jika terdapat data redundant
maka terjadi pemborosan space hardisk[11].Aljabar relasional sangat
membantu adanya kemungkinan penggunaan sintaks bahasa SQL
yang berlainan dalam masalah yang sama. Penggunaan sintaks bahasa
SQL yang optimal setelah dianalisa menggunakan teknik query tree
mendapatkan dua hal utama dalam pemrosesan basis data yaitu
kecepatan komputasi dan pengoptimalan pemuatan data ke dalam
memori komputer.[9] Penguasaan konsep-konsep perancangan basis
data harus dapat dengan baik ditanamkan sejak dini sehingga
mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan untuk mempelajari
pembuatan dan manupulasi data untuk matakuliah basis data pada
tingkat yang lebih tinggi. Konsep bahasa SQL harus dapat dikuasai
dan dipahami oleh setiap mahasiswa sehingga menjadi landasan dan

21
sebagai pengetahuan dasar untuk mempelajari materi yang berkaitan
dengan relasi tabel yang lebih kompleks.[12]Proses pembentukan
perintah sql dari teknik normalisasi memerlukan pemahaman jenis-
jenis struktur data yang dipakai agar sesuai bahasa sql yang
digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan DBMS mysql.
Sql (structured query language) adalah perintah bahasa query yang
digunakan untuk mendefinisikan struktur data atau DDL(data
definition languages) suatu database danperintah pengolahan data atau
istilah DML(data manipulation languages)/ perintah untuk mengolah
data yang telah direkam data tabel dan perintah untuk pengamanan
databasenya atau istilah DCL (data controlling languages). konsep
perancangan database life cycle dengan menerapkan teknik conseptual
database design, logical database design dan physical database
design[13]. Dalam proses pelaksanaan perkuliahan khususnya dalam
matakuliah perancangan basisdata penulis menemukan mahasiswa
terkendala dalam memecah tabel-tabel dalam bentuk tabel –tabel
relasi terutama pada tahapan normalisasi ke 2 sampai tahapan
normalisasi ke 3 dan bagaimana mewujudkan hasil proses normalisasi
ke 3 tersebut kedalam perintah sql(structured query languages) yang
benar.
11. Metode Metodologi Perancangan Analisa Sistem Dalam Analisa sistemnya
Penelitian mengunakan metode SDLC(sistem development lifecycle) dalam
metode ini mempunyai beberapa tahapan yaitu: (1). Identify
(Mengidentifikasi Masalah, (2). Understand (Memahami kerja dari
suatu sistem yang ada, (3). Analyze (Menganalisa sistem), (4). Report.
(Membuat laporan hasil analisis).[14]Penelitian ini mengunakan
metodelogi library research dan laboratorium bertujuan menemukan
alternative sederhana dalam menerapkan metode atau teknik
normalisasi atau pemodelan basis data yang juga sering digunakan
dalam pengembangan sistem informasi adalah Normalisasi .
Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki
masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud sering disebut

22
dengan istilah anomaly. Macam Anomali terdiri dari Anomali
peremajaan, Anomali Penghapusan, dan Anomali penyisipan Anomali
peremajaan,.Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah
data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah. Anomali adalah
proses pada basis data yang memberikan efek samping yangtidak
diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakonsistenan data atau
membuat suatu data menjadi hilang ketika data dihapus)[10]. Tujuan
dari normalisasi. Untuk menghilangkan kerangkapan data,mengurangi
kompleksitas dan mempermudah pemodifikasian data.
- Hasil dan Hasil implemenentasi proses normalisasi adalah berupa bentuk
Pembahasan Struktur data dan sql yang sesuaiperintah dan fungsi SQL dapat
digunakan untuk mendefenisikan maupun memanipulasi database.
Secara umum perintah-perintah pada SQL dibagi menjadi dua
kelompok yaitu : 1. DDL (Data Definition Language). DDL
merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefenisikan
data dari suatu database. Perintah ini digunakan untuk mendefenisikan
suatu database, yaitu seperti membuat, mengubah, menghapus suatu
database yang temasuk perintah DDL. 2. DML (Data Manipulation
Language). DML merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk
memanipulasi data. Perintah-perintah ini bertugas untuk melakukan
query dan perubahan yang dilakukan dalam suatu tabel. Modul SQL
Yang digunakan
- Kesimpulan Dari hasi penelitian yang penulis lakukan bisa ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini mudah-mudah bisa
memberikan solusi sederhana dalam teknik normalisasi terutama
dalam tahapan ke 2 sampai ke tahapan 3. 2. Penelitian ini memberikan
solusi tepat dalam menetukan struktur data yang tepat mengunakan
DBMS Mysql. 3. Penelitian ini berusaha memberikan solusi
sederhana dalam bentuk perintah SQL yang modul-modul utamanya
adalah DDL dan DML.
- Daftar [1] A. Saputra, “Manajemen Basis Data MySQL pada Situs FTP,” Ber.
Pustaka Dirgant., vol. 13 No. 4, pp. 155–162, 2012.

23
[2] D. Mentari, “IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE,”
Biltek Vol. 3, No. 006 Tahun 2014, vol. 3, no. 70, pp. 1–7, 2014.
[3] G. Triyono, “Pertimbangan Melakukan Denormalisasi Pada Model
Basis Data Relasi,” J. Telemat. MKOM, vol. 3, no. 2, pp. 19–25, 2011.
[4] M. I. Herdiansyah and L. Atika, “Usulan Penelitian Fundamental
Sistem Pakar Pengendali Kemacetan Lalulintas Ksr ... tm,” no. April,
2014.
[5] Gat, “Perancangan Basis Data Perputakaan Sekolah dengan
Menerapkan Model Data Relasional,” Citec, vol. 2, No. 4, pp. 304–
315, 2015.
[6] L. A. Abdillah, “Perancangan basisdata sistem informasi
penggajian,” J. Ilm. MATRIK, vol. Vol.8 No.2, pp. 135–152, 2006.
[7] Y. V Dongare, P. S. Dhabe, and S. V Deshmukh, “RDBNorma: -
A semi-automatedtool for relational database schema normalization
up to third normal form,” Int. J. Database Manag. Syst. ( IJDMS ), vol.
3, no. 1, pp. 133–154, 2011.
[8] T. Connolly and C. Begg, d ata b a s e systems Apractical Approach
To Design, Implementation, and management, Fourth Edi. new York:
Addison-Wesley, 2005.
[9] E. Darmanto, F. Teknik, P. Studi, S. Informasi, and U. M. Kudus,
“Analisa Optimalisasi Bahasa Sql Berdasarkan Relational,” Simetris,
vol. 6, no. 2, pp. 405– 414, 2015.
[10] T. Pauliana, “Seminar Internasional , ISSN 1907-2066 Seminar
Internasional , ISSN 1907-2066,” Pap. Semin. Sist. Inf. Manaj., pp.
1307–1312, 2007.
[11] Y. Y. Joefrie and P. P. Kalatiku, “Desain Basis Data Sistem
Informasi Akademik Di Fakultas Teknik Universitas Tadulako,” J.
IImial Foristek, vol. 2, no. 21, pp. 190–194, 2012.
[12] V. Feladi and F. Marlianto, “Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
Dalam Materi Pembuatan Database Dan Tabel Menggunakan Sql
terlaksana dengan baik dikarenakan masih banyak
problematikaproblematika,” vol. 4, no. 1, 2015.

24
[13] W. S. Prasetya, “Perancangan Model Basis Data Relasional
Dengan Metode Database Life Cycle,” Pros. Semin. Nas. Inform.
2015, pp. 91–98, 2015.
[14] J. I. Maanari, R. Sengkey, F. Wowor, and Y. D. Y. Rindengan,
“Perancangan Basis Data Perusahaan Distribusi dengan
Menggunakan Oracle,” Tek. Elektro dan Komputer., pp. 1– 11, 2013
12. Analisis
Jurnal
- Kelebihan 1. Jurnal ini memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dan
Jurnal prinsip dasar normalisasi dalam desain database, membantu pembaca
untuk memahami pentingnya struktur data yang terorganisir dengan
baik.
2. Jurnal ini menyajikan contoh-contoh studi kasus yang menerapkan
konsep normalisasi dalam desain database, memungkinkan pembaca
untuk melihat bagaimana teori diterapkan dalam konteks praktis.
3. Jurnal tersebut menyediakan panduan langkah demi langkah atau
metodologi yang terinci untuk menerapkan proses normalisasi dalam
desain database, membantu pembaca untuk memahami proses tersebut
dengan lebih baik.
4. Jurnal tersebut menyertakan referensi yang luas dari sumber-
sumber teoritis dan praktis terkait dengan normalisasi, memungkinkan
pembaca untuk melakukan penelusuran lebih banyak.
- Kelemahan 1. Jurnal ini memiliki aspek-aspek tertentu dari normalisasi atau hanya
Jurnal mencakup sudut pandang tertentu, sehingga tidak mencakup seluruh
masalah yang terkait.
2. Beberapa pembaca mengalami kesulitan dalam memahami konsep-
konsep yang kompleks terkait dengan normalisasi yang materi nya
terlalu banyak untuk dipahami.

13. Kesimpulan Berdasarkan kelebihan dan kekurangan jurnal yang di review, dapat
disimpulkan bahwa jurnal ini memberikan pemahaman mendalam
tentang konsep dan aplikasi normalisasi dalam desain database,
dengan potensi untuk memberikan kontribusi yang berharga dalam

25
bidang tersebut. Kelebihannya meliputi konseptual, penerapan praktis,
metodologi yang terinci, relevansi industri, dan ketersediaan referensi.
Namun, terdapat kekurangan seperti keterbatasan cakupan,
ketidakjelasan konsep, kurangnya studi kasus relevan, keterbatasan
pembandingan, dan keterbatasan pembaruan informasi. Dalam
mengevaluasi jurnal ini, pembaca harus mempertimbangan kelebihan
dan kekurangan serta relevansinya dengan kebutuhan dan konteks
penelitian atau implementasi mereka.
14. Saran Saran yang dapat saya berikan sebagai Reviewer Jurnal adalah agar
penulis jurnal agar dapat lebih menggunakan bahasa dan istilah yang
jelas dan mudah dimengerti para pembaca.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan ketiga jurnal, dapat disimpulkan bahwa jurnal
yang paling bagus untuk dijadikan acuan atau rekomendasi untuk dibaca dalam pendalaman
materi Model Basis Data & Normalisasi adalah jurnal 3 dengan judul “NORMALISASI
DALAM DESAIN DATABASE. Karena pada jurnal 2 ini penggunaan tata bahasanya dan
kalimat yang digunakan lebih efektif dan sederhana, sehingga pembaca lebih mudah dalam
memaknai suatu pembahasan materinya. Selain itu, di dalam jurnal ini juga terdapat beberapa
tabel yang mendukung materi, sehingga lebih mudah untuk dipahami. Berbeda halnya dengan
jurnal 1 & 2 yang terlalu memaparkan materi dengan rinci dan di dalam jurnal 1 & 2 juga tidak
disajikan pembahasan yang lebih spesifik yang mendukung materi sehingga pembaca cukup
kesulitan dalam menemukan pokok bahasan materinya.

3.2 Saran

Saran dari saya sebagai reviewers jurnal adalah agar pembaca lebih teliti dalam memilih
serta memilah suatu jurnal yang akan dijadikan acuan / pedoman untuk pendalaman suatu
materi yang akan di pelajari, karena jika pembaca memilih jurnal yang salah maka pembaca
tidak akan mendapatkan ke akuratan informasi – informasi terkait materi yang akan di pelajari.

27
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Roy-Hubara and A. Sturm, “Design methods for the new database era: a systematic
literature review,” Softw. Syst. Model., vol. 19, no. 2, pp. 297–312, 2020, doi:
10.1007/s10270-019-00739-8.

[2] E. Marcos, B. Vela, and J. M. Cavero, “A methodological approach for objectrelational


database design using UML,” Inform. - Forsch. und Entwicklung, vol. 18, no. 3–4, pp. 152–
164, 2004, doi: 10.1007/s00450-004-0158-4.

[3] T. Connolly and C. Begg, Database Systems: A Practical Approach to Design,


Implementation and Management, Sixth Glob. Pearson, 2015.

[4] A. Ribeiro, A. Silva, and A. R. da Silva, “Data Modeling and Data Analytics: A Survey
from a Big Data Perspective,” J. Softw. Eng. Appl., vol. 08, no. 12, pp. 617– 634, 2015, doi:
10.4236/jsea.2015.812058.

[5] V. Holt, M. Ramage, K. Kear, and N. Heap, “The usage of best practices and procedures
in the database community,” Inf. Syst., vol. 49, pp. 163–181, 2015, doi:
10.1016/j.is.2014.12.004.

[6] E. C. Foster and S. Godbole, Database systems: A pragmatic approach. 2016.

[7] Y. Indarta, D. Irfan, M. Muksir, W. Simatupang, and F. Ranuharja, “Analisis dan


Perancangan Database Menggunakan Model Konseptual Data Warehouse Sistem Manajemen
Transaksi Toko Online Haransaf,” Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 3, no. 6, pp. 4448–4455,
2021, doi: 10.31004/edukatif.v3i6.1477.

[8] M. Melany, R. Nur, and D. Aryani, “Pemodelan Basis Data Pada Sistem Informasi
Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) Berbasis Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS
4.0),” Semin. Nas. Tek. Elektro …, p. 6, 2020,
[Online].Available:http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/sntei/ar ticle/view/2272.

[1] Kusrini, “Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data”, Yogyakarta : Andi, 2007.
[2] B. Raharjo, “Belajar Otodidak membuat Database Mengunakan MySQL”, Bandung :
Informatika, 2011.

[3] M. P. Putri, E. Apriadi and D. M. Asmoro, “Perancangan Basis Data Sistem Informasi
Akademik SMK Swakarya Palembang,” Teknomatika, vol. 09, no. 02, pp. 183–196, 2019.

28
[4] T. Connolly and C. Begg, “Database Systems: A practical Approach to Design,
Implementation, And Management (Fifth Edition)”, Boston : Pearson Education, 2010.

[5] T. Abdulghani and E. Ubaedilah, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Geografis
Sebaran Tanah Penduduk (Studi Kasus Desa Tanjungasari, Kab. Cianjur),” J. Produktif, vol.
2, pp. 1–12, 2018.

[6] N. Sudarsono and A. A. Muslim, “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Blok Tanah
Bersertifikat Dan Kepemilikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Di Desa Gunungsari
Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya,” Semin. Nas. Multi Disiplin Ilmu, vol. 1, no.
1, pp. 887–893, 2017.

[7] Nofiyani, “Model Basis Data Untuk Mendukung Sistem Administrasi Pelayanan dan
Perbaikan Motor,” Simp. Nas. Ilm., no. November, pp. 367–375, 2019.

[8] Gat, “Perancangan Basis Data Perputakaan Sekolah dengan Menerapkan Model Data
Relasional,” Citec J., vol. 2, No. 4, no. 4, pp. 304–315, 2015.

[9] W. S. Prasetya, “Perancangan Model Basis Data Relasional Dengan Metode Database
Life Cycle,” Pros. Semin. Nas. Inform. 2015, pp. 91–98, 2015.

[10] Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D”, Jakarta : Alfabeta, 2009.

[1] A. Saputra, “Manajemen Basis Data MySQL pada Situs FTP,” Ber. Dirgant., vol. 13 No.
4, pp. 155–162, 2012.

[2] D. Mentari, “IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE,” Biltek Vol. 3, No. 006


Tahun 2014, vol. 3, no. 70, pp. 1–7, 2014.

[3] G. Triyono, “Pertimbangan Melakukan Denormalisasi Pada Model Basis Data Relasi,” J.
Telemat. MKOM, vol. 3, no. 2, pp. 19–25, 2011.

[4] M. I. Herdiansyah and L. Atika, “Usulan Penelitian Fundamental Sistem Pakar


Pengendali Kemacetan Lalulintas Ksr ... tm,” no. April, 2014.

[5] Gat, “Perancangan Basis Data Perputakaan Sekolah dengan Menerapkan Model Data
Relasional,” Citec, vol. 2, No. 4, pp. 304–315, 2015.

[6] L. A. Abdillah, “Perancangan basisdata sistem informasi penggajian,” J. Ilm. MATRIK,


vol. Vol.8 No.2, pp. 135–152, 2006.

29
[7] Y. V Dongare, P. S. Dhabe, and S. V Deshmukh, “RDBNorma: - A semi-automated tool
for relational database schema normalization up to third normal form,” Int. J. Database
Manag. Syst. ( IJDMS ), vol. 3, no. 1, pp. 133–154, 2011.

[8] T. Connolly and C. Begg, d ata b a s e systems Apractical Approach To Design,


Implementation, and management, Fourth Edi. new York: Addison-Wesley, 2005.

[9] E. Darmanto, F. Teknik, P. Studi, S. Informasi, and U. M. Kudus, “Analisa Optimalisasi


Bahasa Sql Berdasarkan Relational,” Simetris, vol. 6, no. 2, pp. 405– 414, 2015.

[10] T. Pauliana, “Seminar Internasional , ISSN 1907-2066 Seminar Internasional , ISSN


1907-2066,” Pap. Semin. Sist. Inf. Manaj., pp. 1307–1312, 2007.

[11] Y. Y. Joefrie and P. P. Kalatiku, “Desain Basis Data Sistem Informasi Akademik Di
Fakultas Teknik Universitas Tadulako,” J. IImial Foristek, vol. 2, no. 21, pp. 190–194, 2012.

[12] V. Feladi and F. Marlianto, “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Materi Pembuatan Database Dan Tabel
Menggunakan Sql terlaksana dengan baik dikarenakan masih banyak
problematikaproblematika,” vol. 4, no. 1, 2015.

[13] W. S. Prasetya, “Perancangan Model Basis Data Relasional Dengan Metode Database
Life Cycle,” Pros. Semin. Nas. Inform. 2015, pp. 91–98, 2015.

[14] J. I. Maanari, R. Sengkey, F. Wowor, and Y. D. Y. Rindengan, “Perancangan Basis Data


Perusahaan Distribusi dengan Menggunakan Oracle,” Tek. Elektro dan Komputer., pp. 1– 11,
2013.

30

Anda mungkin juga menyukai