Anda di halaman 1dari 18

DATABASE DAN RELASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Sistem Informasi Akuntansi”

Dosen Pengampu:

Isyrohil Muyassaroh, SE., MSA

Disusun oleh:

Anggraini Fitria Rohman 21404049


Ana Nur Oktavia Mutamimah 21404057
Dodi Setiawan 21404076

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas petunjuk, taufik, cahaya ilmu dan rahmat-
Nya makalah dengan judul “Database dan Relasional”, dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan
guna untuk memenuhi Tugas Besar mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi pada Program Studi
Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kediri. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, beserta
keluarga, sahabat dan kepada seluruh umat Islam.

Selesainya makalah ini tidak lain dari usaha penulis dan juga do’a dari orang tua, serta
bimbingan dari IbuIsyrohil Muyassaroh, SE., MSA, selaku dosen pengampu mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Penulis berharap makalah ini dapat membantu menambah wawasan para
pembaca tentang Sistem Informasi Akuntansi Database dan Relasional.

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis meminta maaf dan juga mengucapkan terima kasih apabila ada dari pembaca
yang memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 5 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Database ........................................................................................... 2

B. Database Relasional ..................................................................................... 4

C. Sistem Database dan Masa Depan Akuntansi ............................................. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang pesat, sistem
informasi akuntansi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mendukung efisiensi
dan efektivitas proses bisnis perusahaan. Perkembangan ini menuntut perusahaan untuk
mengadopsi sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dan dapat memberikan
informasi secara cepat dan akurat untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Salah satu aspek yang sangat krusial dalam sistem informasi akuntansi adalah
manajemen data, terutama pengelolaan database dan hubungan antar data dalam
lingkungan organisasi. Penggunaan database relasional telah menjadi fondasi yang sangat
penting dalam menyediakan penyimpanan data yang terstruktur dan dapat diakses dengan
mudah oleh pengguna yang berwenang.
Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis dan teknologi, perusahaan
seringkali menghadapi tantangan dalam mengelola informasi keuangan dan operasional
dengan baik. Beberapa permasalahan yang umumnya dihadapi meliputi ketidakmampuan
untuk mengakses data secara cepat, kesulitan dalam melakukan analisis data, dan
kekurangan informasi akurat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Sistem Database?
b. Bagaimana Database Relasional?
c. Bagaimana Sistem Database dan Masa Depan Akuntansi

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk Mengetahui Sistem Database
b. Untuk Mengetahui Database Relasional
c. Untuk Mengetahui Sistem Database dan Masa Depan Akuntansi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Database
Menurut Romney dan Steinbart, database adalah seperangkat koordinasi beberapa
file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin
kelebihan data1. Krismiaji mendefiniskan sistem database sebagai sistem yang
bermanfaat untuk mengelola data.2
A. Sistem File versus Sistem Database
Menurut Romney dan Steinbart, perbedaan antara sistem file dan sistem database
adalah sebagai berikut:
Sistem File Sistem Database
Dalam sistem file data disimpan dalam Dalam sistem database, data-data disimpan
file-file tersendiri, terpisah satu dengan dalam file, kemudian file tersebut
lainnya. Setiap file hanya bisa diakses ditempatkan dalam satu tempat yang
dengan sistem aplikasi tertentu, sebagai disebut dengan database. Data dalam
akibat pemutakhiran data (updating) tidak setiap file dapat dihubungkan dengan data
dapat dilaksanakan secara serentak dalam file lain. Pemutakhiran data hanya
dilakukan terhadap file yang tersedia
dalam database

B. Tampilan Logis dan Fisik atas Data


Tampilan Logis dan Fisik atas Data Dalam sistem yang berorientasi file,
pemograman harus mengetahui lokasi fisik dan layout catatan. Dapat diilustrasikan
bahwa seorang pemograman menginginkan agar laporan menunjukkan nomor pelanggan,
batasan kredit dan saldo pada saat ini. Untuk membuat sebuah program, ia harus
memahami lokasi dan panjang field yang dibutuhkan (yakni mencatat 1 sampai 10 untuk
nomor pelanggan) dan juga format setiap field. Jika data yang berasal dari beberapa file
yang digunakan maka proses tersebut akan menjadi semakin kompleks

1
Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2015. Accounting Information System. Edisi 13. Salemba
Empat. Jakarta.
2
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIE YKPN

2
Layout catatan (record layout) adalah dokumen yang mencantumkan item-item
yang terdapat di dalam sebuah file, termasuk tipe dan nilai data field serta tipe data lainnya
yang terdapat di dalam file piutang. Gambar 4-3 menunjukkan tata letak tabel dari file
piutang.
Sistem database menangani masalah seperti ini dengan memberlakukan
pemeriksaan integritas data pada input pengguna. Pendekatan database memberikan dua
tampilan data terpisah: tampilan fisik dan tampilan logis. Tampilan logis (logical view)
adalah bagaimana seseorang secara konseptual mengelola dan memahami hubungan antar-
item data. Sebagai contoh, manajer penjualan melihat semua informasi pelanggan yang
tercantum dalam tabel. Tampilan fisik (physical view) mengacu pada bagaimana data
secara fisik diatur dan disimpan dalam sistem computer.3
Seperti yang ditunjukkan dalam Figur 4-4, perangkat lunak DBMS
menghubungkan cara data secara fisik disimpan dengan tampilan logis data setiap
pengguna. DBMS memungkinkan pengguna untuk mengakses, membuat query atau
memperbarui database tanpa perlu referensi untuk menentukan bagaimana dan di mana
data secara fisik disimpan. Memisahkan tampilan logis dan fisik data juga berarti bahwa
pengguna dapat mengubah tampilan logis data mereka untuk meningkatkan kinerja sistem
tanpa memengaruhi pengguna atau program aplikasi.

3
Wahana Komputer, SQL Server (ANDI, 2008).

3
C. Skema
Skema adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database,hubungan diantara
mereka,dan model logika yang digunakan untuk mengelolaa dan menjelaskan
data.Terdapat 3 level dari skema:konseptual,ekstternal,dan internal.Skema level
konseptual tampilan organisasi yang luas akan menampilkan keseluruhan
database,mendaftar semua elemen data dan hubungan diantara mereka.Skema level
eksternal adalah tampilan pengguna individu terhadap bagian bagian dalam
database,masing masing mengacu pada sebuah subskema.Skema level internal,tampilan
level rendah database,menjelaskan bagaimana data disimpan dan diakses,termasuk layout
catatan,definisi,alamat dan indeks.
D. Kamus Data
Berisi informasi mengenai struktur databse.Seperti yang ditunjukkam dalam tabel
dibawah ini,untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database,terdapat catatan
dalam kamus yang menjelaskannya.DBMS menyimpan kamus data yang input-nya
termasuk elemen data baru atau yang terhapus serta mengubah nama elemen
data,penjelasan atau penggunanya.Output termasuk laporan untuk para
pemrogam,desainer dan pengguna,seperti(1)program atau laporan yang menggunakan
item data,(2) sinonim untuk elemen data dalam file dan (3) elemen data yang digunakan
oleh pengguna.Laporan laporan ini digunakan dalam pendokumentasian sistem,desain
dan implementasi database,serta sebagai bagian dari jejak audit.

B. Database Relasional
Basis data relasional diperkenalkan pertama kali oleh Edgar Frank Codd. Menurut
Fathansyah (2012:22) Basis data relasional merupakan mekanisme yang digunakan untuk
mengorganisasi data secara fisik dalam disk (media penyimpanan) yang akan berdampak
pula pada bagaimana kita mengelompokan dan membentuk keseluruhan data yang terkait
dalam sistem yang sedang kita tinjau. 4
Basis data relasional dapat dikatakan sebagai basis data yang memperhatikan
aturan relasi atau hubungan setiap tabel yang ada dalam basis data sehingga dapat
memperlihatkan sistem secara utuh yang saling berhubungan. Basis data relasional atau
model relasional akan memilah data ke dalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel
selalu terdiri atas lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom atribut (column/field)
dan lajur horizontal yang biasa disebut dengan baris data (row/record). Pada setiap
pertemuan kolom atribut dan baris data ditempatkan item-item data (satuan data terkecil).
Untuk menerapkan basis data relasional kita tetap menggunakan perangkat lunak sistem
pengelola basis data (DBMS), tetapi dengan memperhatikan hubungan dari setiap tabel
yang ada di dalam basis data.

4
Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika

4
a. Tipe tipe atribut:
1. Kunci utama (primary key) adalah atribut database, atau kombinasi atribut, yang
secara khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel. Kunci utama
dalam Tabel 4-2 adalah Nomor Komponen yang secara khusus mengidentifikasi
setiap komponen barang yang dijual S&S. Biasanya, kunci utama adalah atribut
tunggal. Dalam beberapa tabel, dua atau lebih atribut dibutuhkan untuk
mengidentifikasi secara khusus baris tertentu dalam tabel. 5

2. Kunci asing (foreign key) adalah atribut dalam tabel yang juga merupakan kunci
utama dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel. Pelanggan
dalam Tabel 4-5 adalah kunci utama pada tabel Pelanggan dan kunci asing pada tabel
Penjualan. Dalam tabel Penjualan, link Pelanggan menghubungkan penjualan ke data
mengenai pelanggan yang membeli, seperti yang ada dalam tabel pelanggan (lihat
panah yang menghubungkan tabel).

Atribut nonkunci lainnya dalam tabei menyimpan informasi penting mengenai


entitas. Tabel persediaan dalan Tabel 4-2 berisi informasi mengenai deskripsi, warna,
nomor vendor, kuantitas di tangan dan harga setiap komponen S&S. 6

5
Samaji Sarosa, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Grasindo, n.d.).
6
Ismail Muhammad, Masnur Masnur, and Al Ghazali Syam, “Aplikasi Qr Code Sebagai Sarana
Penyampaian Informasi Pohon Dikebun Raya Jompie,” Jurnal Sintaks Logika 1, no. 1 (2021): 33– 41,
https://doi.org/10.31850/jsilog.v1i1.694.

5
b. Membuat Desain Database Relasional untuk S&S, INC
Dalam sistem akuntansi manual,S&S akan mengambil informasi penjualan pada
faktur penjualan pracetak yang memberikan tampilan logis dan fisik data yang
dikumpulkan.Penyimpanan fisik data faktur penjualan adalah sederhana;salinan faktur
disimpan dalam lemari file.
Menyimpan data yang sama dalam komputer lebih kompleks.Anggaplah S&S
ingin menyimpan faktur penjualan secara elektronik.Pada beberapa faktur,pelanggan
membeli lebih dari satu komponen.Dampak beberapa cara untuk menyimpan informasi
ini:
1) Menyimpan Semua Data dalam Satu Tabel yang Seragam.
Beberapa masalah akan terjadi ketika data faktur yang disimpan dalam tipe-tipe
tabel ini.Masalah pertama disebut anomali pembaruan(update anomaly) karena nilai
data tidak diperbarui dengan benar.Mengubah alamat pelanggan melibatkan pencarian
keseluruhan tabel dan mengubah setiap kejadian dalam alamat pelanggan.Bahkan
melupakan satu baris akan menimbulkan inkonsistensi,karena berbagai alamat akan
tersedia untuk satu pelaggan.Tindakan tersebut dapat menghasilkan penduplikasian
surat yang tidak dibutuhkan dan kesalahan-kesalahan lain.
Anomali sisipan(insert anomaly) yang terjadi dalam contoh kita dikarenakan
tidak adanya cara untuk menyimpan informasi mengenai pelanggan prosoektif hingga
mereka membuat pembayaran.Jika data pelanggan prospektif dimasukkan sebelum
pembelian dibuat, kolom faktur penjualan akan menjadi kosong. Padahal Faktur
penjualan adalah kunci utama untuk Tabel 4-3 dan tidak boleh kosong,karena secara
khusus akan mengidentifikasi catatan.
Anomali penghapusan(delete anomaly) terjadi ketika menghapus baris yang
tidak memiliki konsekuensi yang tidak di inginkan.Contohnya jika alamat pelanggan
disimpan dalam tabel penjualan,kemudian menghapus baris ketika hanya ada
penjualan ke pelanggan yang disimpan akan menyebabkan hilangnya semua
informasi untuk pelanggan tersebut.7

7
Marshall B. Rommey.

6
2) Memvariasikan Jumlah Kolom
Alternatif untuk Tabel 4-3 adalah dengan mencatat faktur penjualan dan data
pelanggan sekali dan menambahkan kolom tambahan untuk mencatat setiap item
yang terjual. Tabel 4-4 mengilustrasikan pendekatan ini. Meskipun dapat mengurangi
kelebihan data dan mengeliminasi beberapa anomali yang terkait dengan Tabel 4-3,
alternatif ini memiliki beberapa kelemahan. S&5 akan memutuskan seberapa banyak
jumlah item yang meninggalkan ruang untuk setiap baris (contohnya seberapa banyak
kolom yang diletakkan dalam tabel; catatlah pada Tabel 4-4 bahwa untuk menyimpan
setiap item tambahan membutuhkan lima kolom tambahan-Item, Kuantitas, Deskripsi,
Unit Harga, dan Jumlah Total).

3) Solusi: Seperangkat Tabel. Permasalahan penyimpanan dalam Tabel 4-3 dan 4-4
diselesaikan menggunakan database relasional ((relational database). Seperangkat
tabel dalam Tabel 4-5 merepresentasikan database relasional yang terstruktur dengan
baik.
d. Persyaratan Dasar Database Relasional
Model data rasional menekankan beberapa persyaratan untuk struktur tabel-
tabelnya. Persyaratan yang mewakili database dengan struktur yang baik yaitu:
 Setiap kolom dalam sebuah baris harus berlainan nilainya.
 Kunci utama tidak boleh bernilai nol. Kunci utama adalah atribut atau kombinasi
dari beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasi baris dalam suatu tabel.
 Kunci asing, jika tidak bernilai nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai
kunci utama di hubungan yang lain.

7
 Seluruh atribut yang bukan merupakan kunci dalam sebuah tabel harus
mendeskripsikan objek yang diidentifikasi oleh kunci utama. 8

Keempat syarat ini akan menghasilkan database yang terstruktur dengan baik yang
memungkinkan konsistensi data, dan meminimalkan serta mengendalikan pengulangan
data. Bagian berikutnya menggambarkan manfaat-manfaat tersebut, dengan
memperlihatkan contoh berbagai jenis masalah yang dapat muncul apabila keempat syarat
tersebut dilanggar.9

d. Dua Pendekatan Untuk Desain Database


Satu cara untuk mendesain database relasional, disebut normalisasi (normalization),
dimulai dengan mengasumsikan bahwasegala sesuatu awalnya disimpan dalam satu tabel
besar. Aturan yang kemudian diikuti untuk memisahkan tabel awal ke dalam seperangkat
tabel yang disebut bentuk normal ketiga (third normal form-3NF), karena mereka bebas dari
anomali pembaruan, sisipan dan penghapusan.
Pada pendekatan desain alternatif, yang disebut pemodelan data semantik (semantic
data modeling), pendesain menggunakan pengetahuan atas proses bisnis dan kebutuhan
informasi untuk membuat diagram yang menunjukkan apa yang dimasukkan dalam
database. Diagram ini digunakan untuk membuat seperangkat tabel relasional yang sudah
ada dalam 3NF. Pemodelan data semantik memiliki keuntungan signifikan. Pertama,
menggunakan pengetahuan pendesain akan proses bisnis memudahkan desain yang efisien
atas database pemrosesan transaksi. Kedua, model grafis secara eksplisit menunjukkan
proses bisnis dan kebutuhan informasi serta kebijakan organisasi, dan mempermudah
komunikasi dengan para pengguna sistem, akan membantu memastikan bahwa sistem yang
baru memenuhi kebutuhan aktual pengguna.

e. Membuat Query Database Relasional


Untuk mengambil data yang disimpan, pengguna akan menanyai database. Bagian
dari bab ini menunjukkan bagaimana untuk menanyai database menggunakan Microsoft
Access. Jika anda ingin mengikuti berdasarkan membuat pertanyaan yang diilustrasikan
dalam bagian ini, unduh S&S In Chapter Database dari situs teks. Ketika anda membuka
database dan memilih pita “Create”, pita dalam bagian atas Tabel 4-6 akan terlihat. Ada dua
cara untuk menanyai database: membuat pertanyaan (query) dalam tampilan Desain
(tombol “Query Design”) atau menggunakan wizard (tombol “Query Wizard”). Opsi-opsi
tersebut di-outline dengan warna hitam pada bagian atas Tabel 4-6. Tampilan Desain
digunakan dalam semua contoh yang ditunjukkan. Mengeklik tombol “Query Design”
memunculkan jendela Show Table yang ditunjukkan pada Tabel 4-6. Pengguna dapat
memilih tabel yang diperlukan untuk menghasilkan informasi yang diinginkan, jika lebih

8
Marshall B. Rommey.
9
Lia Nur Farida, “Tugas Sistem Informasi Akuntansi Konsep Basis Data Relasional,” Journal of Physics A:
Mathematical and Theoretical 44, no. 8 (2020): 1–21. 14 Marshall B. Rommey, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.

8
banyak tabel dibandingkan yang seharusnya dipilih, query mungkin tidak akan berjalan
dengan semestinya.10

Query 1

10
Marshall B. Rommey.

9
QUERY 1

10
Query 2

11
Query 3

C. Sistem Database dan Masa Depan Akuntansi


Sistem database memiliki kemampuan untuk melawan ancaman eksternal.
Pekerjaan dan bisnis baru yang dapat dikembangkan di sini diinvestasikan untuk
menentukan bagaimana perusahaan dapat melindungi dan memberikan akses ke
informasi rahasia kepada pengguna eksternal. Di masa lalu, perusahaan mungkin
membuat salinan database keuangan perusahaan yang tersedia untuk pengguna laporan
keuangan tradisional eksternal. Pemanfaatan akan bermanfaat untuk menganalisis fakta-
fakta mengenai seberapa sering data tersebut digunakan.

12
Keunggulan signifikan dari sistem database adalah kemampuannya
untuk membuat query ad hoc yang menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan. Sistem manajemen basis data relasional juga
dapat meningkatkan fenomena paralel lainnya. Sebagai contoh, sebuah tabel
yang menyajikan informasi tentang aset dapat mencakup biaya historis seperti
nilai pasar dan biaya penggantian. Untuk alasan ini, manajer tidak perlu
diingatkan untuk meninjau data dengan cara yang ditentukan oleh karyawan.

Terakhir, sistem manajemen basis data relasional dapat mengintegrasikan


data operasional dan keuangan. Sebagai contoh, data input pengguna dapat
disimpan dalam database, yang akan memberikanmanajer untuk entri data yang
lebih akurat selama input pengguna.
DBMS memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai pengguna dan akses
informasi. Staf perlu memahami sistem informasi sehingga mereka dapat membantu
dalam merancang dan menggunakan SIA di masa depan. Bagian ini sangat penting untuk
memastikan bahwa pengendalian yang tepat juga dimasukkan ke dalam sistem yang
bersangkutan untuk mengelola data dan memastikan keakuratan informasi yang
dihasilkan

13
BAB III

PENUTUP

Model data relasional adalah model data berdasarkan teori relasional yang
menggunakan tabel dua dimensi (sering disebut relasi) untuk menggambarkan sebuah
berkas data. Setiap tabel terdiri atas beberapa lajur yang mendatar (baris) dan beberapa
lajur vertical (kolom).

Model data relasional memiliki bentuk yang sederhana sehingga dapat


memudahkan user untuk mengoperasikan data seperti merubah struktur basis data dan
membuat query untuk retrieve data. Akan tetapi, model data relasional memerlukan
pemahaman user terhadap hubungan tabel-tabel yang digunakan dan bahasa SQL. Selain
itu, untuk memanggil kembali (retrieve) data kita harus menghubungkan tabel yang
berbeda.

Istilah-istilah yang digunakan dalam model data relasional yaitu : entitas, relasi
atau tabel, atribut atau kolom, tuple atau baris, domain, degree, dan cardinality yang
semuanya merupakan elemen suatu tabel. Data yang digunakan pada model data
relasional adalah bahasa query yang menekankan pada aspek pencarian data dari dalam
tabel. Bahasa query terbagi menjadi dua, yaitu bahasa query formal yang diterjemahkan
menggunakan simbol-simbol matematis dan bahasa query komersial yang sengaja
dirancang programmer menjadi suatu program aplikasi untuk memudahkan para
penggunanya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika

Ismail Muhammad, Masnur Masnur, and Al Ghazali Syam, “Aplikasi Qr Code Sebagai Sarana
Penyampaian Informasi Pohon Dikebun Raya Jompie,” Jurnal Sintaks Logika 1, no. 1
(2021): 33– 41, https://doi.org/10.31850/jsilog.v1i1.694.

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIE YKPN

Lia Nur Farida, “Tugas Sistem Informasi Akuntansi Konsep Basis Data Relasional,” Journal of
Physics A: Mathematical and Theoretical 44, no. 8 (2020): 1–21. 14 Marshall B.
Rommey, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.

Romney, Marshall B dan Steinbart, Paul John. 2015. Accounting Information System. Edisi 13.
Salemba Empat. Jakarta.

Samaji Sarosa, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Grasindo, n.d.).

Wahana Komputer, SQL Server (ANDI, 2008).

15

Anda mungkin juga menyukai