Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

DATABASE RELASIONAL
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Sistem Informasi Akuntansi I
Dosen Pengampu : Yusmalina, SE., MM

DI SUSUN OLEH :

Nama : Putria Rahmadani


Nim : 21100817

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS KARIMUN
T.A 2023-2024 GANJIL

1|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Basis data merupakan kumpulan berbagai informasi yang disimpan di


komputer dan disusun secara sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan
suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari data base tersebut.
Sistem informasi memerlukan basis data sebagai media penyimpanan data.
Dalam sebuah institusi atau perusahaan, kehadiran basis data memberi kemudahan
dalam setiap kinerjanya. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah basis
data disebut sistem manajemen basis data. Manfaat lain yang diberikan basis data
bagi sebuah insttusi atau perusahaan adalah proses pengambilan informasi yang
cepat dan mudah, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan atau pemakai.

Basis Data itu bisa digambarkan dalam kehidupan sehari-hari seperti saat kita
memiliki buku agenda yang isinya daftar kegiatan yang akan kita lakukan dan kita
tuliskan di agenda. Jadi kumpulan kegiatan-kegiatan dalam agenda tersebut itu
sepeti Basis Data dan masing-masing kegiatan itu seperti Data. Dengan
menggunakan basis data pemerolehan informasi, layanan, lebih cepat dan lebih
efesien. Salah satu Basis Data yang digunakan adalah Model Data Relasional ini
paling dominan di gunakan karena dinilai lebih efesien dengan model yang
sederhana sehingga dapat mudah di pahami dan digunakan oleh pengguna Model
basis data yang menggunakan tabel dua dimensi terdiri dari basis dan kolom dan
data dalam model nama yang unik. Dengan menggunakan nama yang unik maka
antara data relasional yang diberikan nama yang unik sehingga akan ada
keterhubungan dengan nilai yang satu dan lain didalamnya.

2|Page
2 Database relasional
mendasari sebagian
besar Sistem Informasi
3 Akuntansi
4 modern terintegrasi
dalam kaitannya
mengenai cara untuk
5 berpartisipasi
6 dalam
7 mendesai dan
mengimplementasikan
database.
8 Ada dua alat yang
9 digunakan
10 untuk mendesai
database yakni
3|Page
11 diagram hubungan
entitas dan pemodelan
12 data
13 REA serta
14 menunjukkan
bagaimana cara
menggunakannya untu
15 membangun
16 model
17 data.
18 Untuk meningkatkan
kekuatan database,
penting untuk memahami
19 bagaimana

4|Page
20 data disimpan dalam
sistem computer.
Seperangkat koordinasi
21 beberapa file
22 data
23 terpusat yang saling
berhubungan yang
disimpan
24 dengan sedikit
25 mungkin
26 kelebihan data
merupakan sebuah
database.
27 Database
menggabungkan
28 catatan
5|Page
29 yang sebelumnya
disimpan dalam
30 beberapa file
terpisah ke dalam
31 kelompok
32 umum yang
melayani
33 berbagai pengguna
dan aplikasi pengolahan
34 data.
35 Sistem database
memiliki potensi untuk
mengganti pelaporan
36 secara
37 eksternal.

6|Page
38 Waktu dan usaha
yang dapat
dipertimbangkan baru-
39 baru ini
diinvestasikan
40 dalam
41 mendefinisikan
bagaimana perusahaan
42 dapat meringkas
dan
43 melaporkan
44 informasi akuntansi
ke pengguna
45 eksternal. Di masa
depan, perusahaan
46 dapat
7|Page
47 membuat salinan
database
48 keuangan perusahaan
yang tersedia untuk
49 pengguna
50 eksternal laporan
51 keuangan tradisional
52 Database relasional
mendasari sebagian
besar Sistem Informasi
53 Akuntansi
54 modern terintegrasi
dalam kaitannya
mengenai cara untuk
55 berpartisipasi
56 dalam
8|Page
57 mendesai dan
mengimplementasikan
database.
58 Ada dua alat
yang
59 digunakan
60 untuk mendesai
database yakni
61 diagram hubungan
entitas dan pemodelan
62 data
63 REA serta
64 menunjukkan
bagaimana cara
menggunakannya untu
65 membangun
9|Page
66 model
67 data.
68 Untuk meningkatkan
kekuatan database,
penting untuk memahami
69 bagaimana
70 data disimpan dalam
sistem computer.
Seperangkat koordinasi
71 beberapa file
72 data
73 terpusat yang saling
berhubungan yang
disimpan
74 dengan sedikit
75 mungkin
10 | P a g e
76 kelebihan data
merupakan sebuah
database.
77 Database
menggabungkan
78 catatan
79 yang sebelumnya
disimpan dalam
80 beberapa file
terpisah ke dalam
81 kelompok
82 umum yang
melayani
83 berbagai pengguna
dan aplikasi pengolahan
84 data.
11 | P a g e
85 Sistem database
memiliki potensi untuk
mengganti pelaporan
86 secara
87 eksternal.
88 Waktu dan usaha
yang dapat
dipertimbangkan baru-
89 baru ini
diinvestasikan
90 dalam
91 mendefinisikan
bagaimana perusahaan
92 dapat meringkas
dan
93 melaporkan
12 | P a g e
94 informasi akuntansi
ke pengguna
95 eksternal. Di masa
depan, perusahaan
96 dapat
97 membuat salinan
database
98 keuangan perusahaan
yang tersedia untuk
99 pengguna
100 eksternal laporan
101 keuangan tradisional
102 Database relasional
mendasari sebagian
besar Sistem Informasi
103 Akuntansi
13 | P a g e
104 modern terintegrasi
dalam kaitannya
mengenai cara untuk
105 berpartisipasi
106 dalam
107 mendesai dan
mengimplementasikan
database.
108 Ada dua alat
yang
109 digunakan
110 untuk mendesai
database yakni
111 diagram hubungan
entitas dan pemodelan
112 data
14 | P a g e
113 REA serta
114 menunjukkan
bagaimana cara
menggunakannya untu
115 membangun
116 model
117 data.
118 Untuk meningkatkan
kekuatan database,
penting untuk memahami
119 bagaimana
120 data disimpan dalam
sistem computer.
Seperangkat koordinasi
121 beberapa file
122 data
15 | P a g e
123 terpusat yang saling
berhubungan yang
disimpan
124 dengan sedikit
125 mungkin
126 kelebihan data
merupakan sebuah
database.
127 Database
menggabungkan
128 catatan
129 yang sebelumnya
disimpan dalam
130 beberapa file
terpisah ke dalam
131 kelompok
16 | P a g e
132 umum yang
melayani
133 berbagai pengguna
dan aplikasi pengolahan
134 data.
135 Sistem database
memiliki potensi untuk
mengganti pelaporan
136 secara
137 eksternal.
138 Waktu dan usaha
yang dapat
dipertimbangkan baru-
139 baru ini
diinvestasikan
140 dalam
17 | P a g e
141 mendefinisikan
bagaimana perusahaan
142 dapat meringkas
dan
143 melaporkan
144 informasi akuntansi
ke pengguna
145 eksternal. Di masa
depan, perusahaan
146 dapat
147 membuat salinan
database
148 keuangan perusahaan
yang tersedia untuk
149 pengguna
150 eksternal laporan
18 | P a g e
151 keuangan tradisional
152 Database relasional
mendasari sebagian
besar Sistem Informasi
153 Akuntansi
154 modern terintegrasi
dalam kaitannya
mengenai cara untuk
155 berpartisipasi
156 dalam
157 mendesai dan
mengimplementasikan
database.
158 Ada dua alat
yang
159 digunakan
19 | P a g e
160 untuk mendesai
database yakni
161 diagram hubungan
entitas dan pemodelan
162 data
163 REA serta
164 menunjukkan
bagaimana cara
menggunakannya untu
165 membangun
166 model
167 data.
168 Untuk meningkatkan
kekuatan database,
penting untuk memahami
169 bagaimana
20 | P a g e
170 data disimpan dalam
sistem computer.
Seperangkat koordinasi
171 beberapa file
172 data
173 terpusat yang saling
berhubungan yang
disimpan
174 dengan sedikit
175 mungkin
176 kelebihan data
merupakan sebuah
database.
177 Database
menggabungkan
178 catatan
21 | P a g e
179 yang sebelumnya
disimpan dalam
180 beberapa file
terpisah ke dalam
181 kelompok
182 umum yang
melayani
183 berbagai pengguna
dan aplikasi pengolahan
184 data.
185 Sistem database
memiliki potensi untuk
mengganti pelaporan
186 secara
187 eksternal.

22 | P a g e
188 Waktu dan usaha
yang dapat
dipertimbangkan baru-
189 baru ini
diinvestasikan
190 dalam
191 mendefinisikan
bagaimana perusahaan
192 dapat meringkas
dan
193 melaporkan
194 informasi akuntansi
ke pengguna
195 eksternal. Di masa
depan, perusahaan
196 dapat
23 | P a g e
197 membuat salinan
database
198 keuangan perusahaan
yang tersedia untuk
199 pengguna
200 eksternal laporan
201 keuann tradisional
1.2 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana siklus pemrosesan data.
2. Mengetahui apa yang dimaksud sistem database.
3. Mengetahui apa yang sistem pengolahan database.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan relational DBMS.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan querying relational database.
6. Mengetahui apa yang dimaksud object oriented database?

24 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Siklus Pemrosesan Data


Siklus pemrosesan data yaitu tahapan dari sistem informasi akuntansi
berbasis komputer yang mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Setelah data tersebut diproses oleh
komputer data disimpan kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dan
kemudian dikonversi kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia. Siklus
pemrosesan data melibatkan 4 kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Data Input (Pemasukan Data)
Data transaksi direkam dan dikonversi menjadi bentuk yang dapat
diproses oleh komputer. Untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya,
input data perlu disiapkan sebagai berikut :
 Klasifikasi dengan memberikan kode (nomor rekening, kode
departemen, dan lain sebaginya). Data berdasarkan sistem yang
ada, misal : bagan rekening.

25 | P a g e
 Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan,
untuk mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebih efisien
dan lebih murah dibandingkan dengan mendeteksi dan
membetulkan kesalahan yang terjadi.
 Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Salah satu cara untuk merekam data adalah dengan menggunakan
dokumen sumber, contohnya : surat pesanan penjualan, faktur
penjualan, dll. Dokumen sumber ini sering disebut dengan bukti
transaksi atau dokumen transaksi.

Dokumen-dokumen sumber seperti order pelanggan, slip-slip penjualan,


faktur, order pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti fisik
masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah :
 Menangkap data
 Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian
operasi lainnya dalam proses.
 Menstandarkan operasi dengan menunjukkan data apa yang
membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil.
 Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika
dokumen-dokumen dipelihara.
 Dokumen-dokumen sumber umumnya berupa formulir yang
dirancang secara hati-hati untuk memudahkankan penggunaan data
yang dicatat secara akurat.

2. Data Storage (Penyimpanan Data)


Data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diorganisasi agar data
tersebut dapat diakses secara mudah dan efisien. Akan dibahas telebih
dahulu 4 konsep dasar penyimpanan data yaitu sebagai berikut :
 Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan
informasi.contohnya adalah karyawan, persediaan, dan rekening
pelanggan. Setiap entiti memiliki atribut.

26 | P a g e
 Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entiti.
Contoh atribut adalah alamat pelanggan, nama pelanggan, batas
kredit dan lain-lain.
 Characters, adalah huruf atau angka.
 Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang
memiliki makna. contoh, kotak pos 2001 (data value) adalah
alamat (atribut) perusahaan ABC (entity).

3. Data Processing (Pengolahan Data)


Aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah
pemeliharaan data, yaitu pemrosesan transaksi periodik untuk
memperbarui data yang tersimpan. Jenis-jenis pemeliharaan data yang
biasanya dilakukan adalah :
 Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file.
 Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file.
 Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data
umumnya dilakukan dengan menambah atau mengurangi angka
dari sebuah data transaksi.
 Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan
pembaruan secara berkala, seperti alamat, riwayat kredit, dan
lain-lain.

Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas-aktivitas lainnya, yaitu :


 Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi
(operasi) matematik.
 Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data,
seperti jumlah barang yang tersedia dan tingkat pemesanan
kembali persediaan, untuk menentukan apakah keduanya sama,
lebih besar, atau lebih kecil.
 Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka
jumlah.
 Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya.

27 | P a g e
 Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk
pemrosesan atau pembuatan laporan.
 Pemrosesan atau pengolahan meliputi penggunaan jurnal dan
register untuk menyediakan catatan masukkan yang permanen
dan kronologis. Ayat ini dibuat baik dengan tangan dalam sistem
manual sederhana (penjurnalan) atau melalui pemasukan data
oleh operator dengan menggunakan terminal dalam sistem yang
terkomkomputerisasi.

4. Output Informasi (hasil informasi)


Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan
informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk dokumen yang
berisi transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai
hal yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan
dokumen sumber melainkan dokumen operasional. Informasi juga
disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang berguna bagi
pihak internal dan eksternal perusahaan.Biasanya laporan ini digunakan
oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer untuk
membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis
komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan
sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya
dengan bahasa pemrograman dan basis data (database) dengan
menggunakan kode-kode program aktivitas dalam siklus pengolahan data
adalah menghasilkan informasi bagi para pemakai baik baga pemakai
intern (manajemen) maupun pemakai ekstern.Informasi disajikan dalam
tiga alternatif yaitu : dokumen, yang berisi transaksi atau data perusahaan
lain. Misalnya, cek dan faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan
lain. Jenis yang lain yaitu laporan penerimaan barang, dan permintaan
pembelian digunakan secara internal. Dokumen yang dihasilkan pada
setiap akhir transaksi disebut dokumen operasional (operational
document), untuk membedakannya dengan dokumen sumber yang
digunakan pada awal proses. Laporan, yang dibuat untuk keperluan intern

28 | P a g e
dan ekstern. Laporan ini biasanya digunakan oleh karyawan perusahaan
untuk mengawasi kegiatan operasional dan digunakan oleh manajer untuk
membuat keputusan serta merancang setrategi untuk perusahaan. Laporan
keuangan dan analisis penjualan dihasilkan secara reguler. Sedangkan
jenis laporan lainnya dihasilkan pada saat informasi pada laporan tersebut
dibutuhkan.

2.1.1 File Versus Database


Seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang saling
berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan
sebuah database. Database menggabungkan catatan yang sebelunya disimpan
dalam beberapa file ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna
dan aplikasi pengolah data.

Figur tersebut menunjukkan sebuah hirarki data. Informasi mengenai


atribut-atribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat yang disimpan dalam
beberapa field. Semua field data berisi data mengenai satu entitas (contohnya satu
pelanggan) yang membentuk sebuah catatan. Semua catatan terkait, seperti semua
catatan pelanggan, membentuk sebuah file (contohnya file pelanggan). Database
dikembangkan untuk menempatkan perkembangan file induk. Beberapa file induk
dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar yang mudah dibagi.
Bank of Amerika pernah memiliki 36 juta akun pelanggan dalam 23 sistem yang

29 | P a g e
terpisah sehingga banyak menimbulkan permasalahan. Seperti menyimpan data
yang sama dalam dua atau lebih file induk. Hal tersebut memunculkan kesulitan
untuk mengintegrasikan dan memperbarui data serta mendapatkan tampilan luas
organisasi data. Kejadian ini juga menimbulkan permasalahan karena data dalam
beberapa file yang berbeda berubah. Contohnya, alamat pelanggan telah
memperbarui data dengan benar dalam file induk pengiriman, tetapi bukan file
induk penagihan.

Fitur tersebut mengilustrasikan perbedaan antara sistem berorientasi file


(file-based oriented system) dan sistem database.pada pendekatan database, data
adalah sember daya organisasi yang digunakan oleh dan dikelola untuk
keseluruhan organisasi, bukan hanya mengelola departemen.

2.2 Sistem Database


Sistem database merupakan kombinasi dari database, sistem manajemen
database, dan program aplikasi yang mengakses database melalui sistem
manajemen database. Keunggulan sistem database :
a. Integrasi Data
Beberapa file induk digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data
besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. Contohnya

30 | P a g e
adalah database karyawan yang menggabungkan file induk penggajian,
personel dan keterampilan kerja.
b. Pembagian data
Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan pengguna sah.
Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau
memperoleh informasi mendetail yang mendasari laporan.
c. Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data. Oleh karena item-item
data biasanya hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi
data dapat diminimalkan
d. Independensi data
Oleh karena data dan program-program yang menggunakannya
independen satu sama lain, masing-masing dapat diubah tanpa
mengubah lainnya. Independensi data memudahkan dalam pemograman
dan penyederhanaan manajemen data.
e. Analisis lintas fungsional
Pada sistem database hubungan seperti hubungan antara biaya
penjualan dan kampanye promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan
dan digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen.

Dalam database data dapat dilihat dalam dua pandangan :


 Tampilan Logis (Logical view)
Berhubungan dengan bagaimana seseorang secara konseptual
mengorganisasi melihat dan memahami hubungan antar data.
 Tampilan Fisik (Physical view)
Berkaitan dengan bagaimana dan dimana data secara fisik akan
diatur dan disimpan dalam sistem komputer.

2.3 Sistem Pengelolahan Database

31 | P a g e
1. Skema : Adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database hubungan
diantara mereka dan model logika yang digunakan untuk mengelola dan
menjelaskan data. Terdapat 3 macam skema yaitu sebagai berikut :
 Skema Level Konseptual : tampilan organisasi yang luar dan
keseluruhan database yang mendaftar semua elemen data dan
hubungan diantara mereka.
 Skema Level Eksternal : tampilan pengguna individu terhadap
bagian-bagian dalam database.
 Skema Level Internal : tampilan level rendah atas keseluruhan
database yang menjelaskan bagaimana data sebenarnya disimpan
dan siakses.
2. Kamus Data : Informasi mengenai struktur databse termasuk deskripsi
setiap elemen data.
3. Bahasa DBMS Merupakan sekelompok perintah yang digunakan untuk
menjalankan fungsi menciptakan, mengubah dan mempertanyakan
database. Terdapat 3 bahasa :
 Bahasa Definisi Data (DDL) : bahasa yang membangun kamus
data, membuat database, menjelaskan tampilan logis dan
memperinci catatan atau field hambatan keamanan.
 Bahasa Manipulasi Data (DML) : bahasa DBMS yang mengubah
isi database, termasuk membuat memperbarui, menyisipkan dan
menghapus elemen data.

32 | P a g e
 Bahasa Query Data (DQL) : bahasa DBMS level tinggi seperti
bahasa inggris yang berisi perintah kuat dan mudah digunakan
untuk mengambil, menyortir, memesan dan menampilkan data.
4. Administrator database Seseorang yang bertanggung jawab untuk
mengordinasikan, mengendalikan dan mengelola database.

2.4 Relational DBMS


DBMS (Database Management System) program yang mengelola dan
mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-program aplikasi
yang menggunakan data yang disimpan dalam database. DBMS digolongkan
berdasarkan :
 Model Data : Representasi abstrak konten database
 Model Data Relasional : Mempresentasikan skema level konseptual dan
eksternal sebagai data yang disimpan dalam tabel dua dimensi. Setiap
baris dalam tabel disebut tuple yang berisi data mengenai komponen
khusus dalam tabel database.

Tipe-tipe atribut adalah sebagai berikut :


1. Kunci Utama : atribut database atau kombinasi atribut yang secara
khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.
2. Kunci Asing : atribut dalam tabel yang juga merupakan kunci utama
dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.
3. Atributt non kunci lainnya : yang bukan merupakan kunci utama
maupun kunci asing didalam tabel yang menyimpan informasi penting
mengenai entitas.

Dampak dari beberapa penyimpanan database yang salah adalah terjadinya


banyak pengulangan. Tiga masalah lain yang timbul apabila seluruh data disimpan
dalam satu tabel adalah :

33 | P a g e
1. Anamoli Pembaruan : mengelola database secara tidak benar dimkana item
kunci non utama disimpan beberapa kali. Hal tersebut mempengaruhi
komponen dalam satu lokasi sedangkan lokasi lain tidak diperbarui akan
menyebabkan inkonsistensi data.
2. Anamali Sisipan : Mengelola database secara tidak benar yang
menyebabkan ketidakmampuan untuk menambahkan catatan pada
database.
3. Anomali Penghapusan : mengelola database secara tidak benar yang
menyebabkan hilangnya seluruh data pada suatu entitas ketika sebuah
baris dihapus. Solusinya yaitu dengan menggunakan database relasional.
Persyaratan dasar database relasional Pedoman yang digunakan untuk
mengembangkan database relasional agar terstruktur dengan tepat yaitu :
 Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database
relasional hanya ada satu nilai per sel.
 Kunci utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus
mengidentifikasi baris dalam tabel yang jika nilainya nol
 Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai
dengan nilai kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing berfungsi
menghubungkan satu tabel dengan baris pada tabel yang lain.
 Semua atribut nonkunci dalam tabel harus menjelaskan
karakteristik objek yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama.
Keempat pedoman tersebut akan menghasilakan database yang
terstruktur dengan baik (dinormalisasi), yaitu datanya konsisten
dan kelebihan data dapat diminimalkan dan dikendalikan.

Dua pendekatan untuk desain database yaitu :


1. Pendekatan Normalisasi : dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala
sesuatu awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Selanjutnya diikuti oleh
sejumlah aturan-aturan pembuatan database untuk mendesain database
relasional yang bebas dari anomali penghapusan, sisipan dan pembaruan.

34 | P a g e
2. Pemodelan Data sematik : Mendesain menggunakan pengetahuan atas
proses bisnis dan kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang
menunjukkan apa yang dimasukkan dalam database.

2.5 Querying Relational Database Query


Merupakan informasi yang diberikan oleh system karena sistem merespon
permintaan data secara spesifik, bentuk, isi, maupaun waktu dihasilkannya
informasi tersebut. Dengan jenis laporan ini, maka berbagai macam persoalan dan
pertanyaan yang memerlukan tindakan cepat dan jawaban yang konstan dapat
segera diperoleh solusinya. Query berfungsi untuk membuat relasi atau
penggabungan dari beberapa tabel, dari query tersebut akan menghasilkan report
yang berfungsi untuk menampilkan bentuk laporan dari bentuk output yang sesuai
dengan data yang di proses.

2.6 Object Oriented Database Object Oriented


Database pada dasarnya merupakan konsep dari pemrograman berorientasi
objek secara umum ditambah dengan database relasional sebagai media
penyimpan datanya yang berbentuk kelas-kelas. Object Oriented Database yaitu
salah satu jenis database dimana data dipresentasikan dalam bentuk object. Object
yang dimaksud tersebut digunakan dalam Object Oriented Programing (OOP).
Ketika kemampuan basis data bergabung dengan kemampuan OOP hasilnya
berupa object Database Manajement system (ODBMS). ODBMS ini mendukung
data yang compleks seperti video, suara, gambar. Berbeda dengan database
relasional manajemen system (DBMS) yang tidak mendukung data comleks
karena harus membagi menjadi dua bagian yaitu basis data dan basis aplikasi.

35 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siklus pemrosesan merupakan


tahapan dari sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang mengubah data
transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Pemrosesan tersebut
terdiri dari input data, penyimpanan data, pemrosesan dan output informasi.
Perbedaan sistem berbasis file yang dapat menimbulkan permasalahan
penyimpanan data yang sama secara berulang-ulang. Sehingga dibutuhkan
pendekatan melalui sistem berbasis database. Mengenal Database Manajement
System (DBMS) yaitu program yang mengelola dan mengendalikan data serta
menghubungkan data dan program-program aplikasi yang menggunakan data
yang disimpan dalam database. Memahami informasi yang dibuat oleh system
dalam membuat relasi atau penggabungan dari beberapa tabel yang disebut query.

36 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshal R. & Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13
(Jakarta : Salemba Empat, 2016), hlm 906.

Dhasaratha V. Rama, Frederick L. Jones, Sistem Informasi Akuntansi, edisi 2


(Jakarta : Salemba Empat, 2008).

Lintang Yuniar Banowosari, Object Oriented Database,


http://lintang.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9344/oodb.pdf

37 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai