Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Data modeling dan Database design

Di susun oleh :
KELOMPOK 5
PUTRI SUCI WULANDARI C 301 18 473
NADIA APRILIANI C 301 18 460
RAHMAT ARAFAH C 301 18 502
NUR RIZKI H.NAWING C 301 17 349

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
UNIVERSITAS TADULAKO PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan struktur dalam perusahaan
seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik serta komponen lain yang
ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk
memuaskan para pengguna informasi.Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa
didefinisikan sebagai suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan
kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan
informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information System) yang
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. SIA bertanggung
jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen lingkungan kecuali untuk
pesaing.
Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis adalah pada
teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung dengan alat utama yaitu
komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang tersebut yang sangat cepat
sekarang dalam sistem modern, jurnal dan buku besar sudah berbentuk file
komputer.Program komputer memindah bukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi.
Akuntan mengontrol proses ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana
program itu bekerja.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Database (Basis Data)


Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut:
1. Wikipedia
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja
basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut.
2. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi
secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
3. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal
primary key untuk pengulangan data.

Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data (database) adalah
kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data
tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data
atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna atau user.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Proses Desain Database


Dalam mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh,
ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :

B.

Peran Akuntan Dalam Desain Database


1. Tahap Perencanaan
Akuntan menyediakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek
yang diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan mengenai hal tersebut.
2. Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai,
mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan pengendalian.
3. Tahap pengkodean
Akuntan dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4. Tahap implementasi
Akuntan membantu menguji keakuratan database yang baru dan program aplikasi yang
akan digunakan.
5. Tahap operasional dan pemeliharaan
Akuntan menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan membantu
mengelolanya.
C. Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship Diagram)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun
1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-
obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut
relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan
dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER (
Entity Relationship).
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika.
Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana
entity-entity, atribut-atribut dan relationship-relationshipdisajikan. Sebelum membuat
Diagram E-R, tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang
lingkupnya. Di dalam pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep
apakah merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)
merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu
metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional,
dan ketentuannya bersifat top-down.

D. Model Data REA


Pembuatan model data dalam proses Desain database :
Model data REA memberikan struktur dalam dua cara:
1 Dengan mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan dalam database SIA
2 Dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database
SIA tersebut
Jenis-jenis Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh
organisasi.
Model data REA mengklasifikasi entitas ke dalam tiga kategori yang berbeda, yaitu :
1. Sumber daya yang didapat dan dipergunakan oleh organisasi Sumber daya adalah
hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi.
Contoh sumber daya organisasi adalah:
a. Kas
b. Persediaan
c. Peralatan
2. Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi Kegiatan adalah berbagai
aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan
perencanaan dan pengendalian. Contoh kegiatan organisasi adalah :
a. Kegiatan penjualan
b. Kegiatan penerimaan kas
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut Pelaku adalah orang-orang dan
organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk
tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. Contoh pelaku organisasi adalah
a. Pegawai
b. Pelanggan

Contoh diagram REA

Contoh Pola Dasar REA


Membangun Diagram REA untuk satu Siklus Transaksi.
Gambar DD-6 memperlihatkan diagram REA yang dibuat untuk siklus pendapatan (revenue
cycle). Pembahasan ini menjelaskan bagaimana membangun diagram semacam itu. Ingatlah
selalu bahwa Gambar DD-6 hanya merupakan model dari salah satu rangkaian dari seluruh
aktivitas bisnis perusahaan.

Perancang Database hanya perlu meningkatkan model dasar ini untuk mendesain SIA
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, perancang database juga harus membangun model
yang hampir sama untuk siklus transaksi lainnya, dan kemudian mengintegrasikan diagram-
diagram terpisah tersebut ke dalam sebuah model pada tingkat perusahaan.

Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah berikut:
1. Langkah-1: Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan
dualitas dasar memberi-untuk-menerima, dalam siklus tersebut.
2. Langkah-2: Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran
ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Langkah-3: Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan
komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Apabila perlu, ganti kegiatan pertukaran
ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen dan pertukaran ekonomi yang
dihasilkan dari pemecahan kegiatan tadi.
4. Langkah-4: Tetapkan kardinalitas (cardinalities) setiap hubungan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemajuan teknologi komputer dan informasi berpengaruh pada SIA, sehingga mengubah
SIA manual ke SIA terkomputersasi yang melibatkan database. Untuk merancangkan
kembali SIA, akuntan ikut berperan dalam perancangan database, karena akuntan yang
mengusai pengendalian internal yang juga harus diterapkan pada SIA terkomputerisasi.
Pada akhirnya akuntan yang akan menggunakan informasi yang disajikan oleh SIA
terkomputerisasi.

Untuk merancang database diperlukan alat bantu, salah satunya adalah model ER.
Namun kurang jelas aturan penggambaran diagramnya, sehingga menyulitkan. Ada
pendekatan lain dari model E-R yang disebut dengan model REA yang memiliki aturan
yang lebih jelas dan cara pendekatannya cocok untuk seorang akuntan. Model REA
merupakan logical view data dari pemakai yang berhubungan dengan conceptual-level
dan external-level schema.
Model REA merupakan salah satu data dictionary, yang digunakan untuk
menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada suatu perusahaan. Aktivitas
tersebut mempengaruhi resource apa saja, dengan memperhatikan prinsip ekonomi give-
to-get. Siapa saja yang terlibat dalam aktivitas tersebut dan kepada siapa aktivitas
tersebut ditujukan. Selain itu dalam diagram REA juga dapat dilihat kebijaksaan
perusahaan, ditunjukkan dengan cardinality.

Dengan adanya database, data dapat terintegrasi, perangkapan data dapat dikurangi,
format tidak tergantung pada aplikasi program, dan pemakai data dapat dengan mudah
menyajikan informasi dengan bantuan bahasa query. Dengan prinsip mengurangi
perangkapan data, database menunjukkan adanya kemungkinan untuk meninggalkan
double-entry pada pencatatan akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Whitten, Jeffrey L. et al. (1994), Systems Analysis and Design Methods, Third Edition, United States of
America: Irwin.

Whitten, Jeffrey L. et al. (2000), Systems Analysis and Design Methods, Fifth Edition, New York:
Irwin/McGraw-Hill.

Yuliana, Oviliani Yenty (Mei 2001), “Implementasi Referential Integrity Constraint pada Microsoft Access
dalam Upaya Memelihara Konsistensi Data”, Jurnal Informatika, halaman 33-43.

Anda mungkin juga menyukai