Oleh:
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat mengerjakan makalah, Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dan menambah wawasan mengenai mata kuliah Sistem
Informasi Akuntasi, dengan judul “Perancangan Database Menggunakan Model Data REA”.
Dengan makalah ini kami harapkan agar mahasiswa lain mampu untuk memahami
makna dari Sistem Informasi Akuntansi. Dengan demikian, kami sadar materi ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Kami berharap
semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama
mahasiswa, agar bisa memahami dan mempraktekan apa itu pengertian Perancangan
Database Menggunakan Model Data REA.
i
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah.....................................................................................................2
Tujuan penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan struktur dalam perusahaan
seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik serta komponen lain
yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang
bertujuan untuk memuaskan para pengguna informasi. Selain itu sistem Informasi
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai suatu sistem yang bertugas mengumpulkan
data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi
informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar
perusahaan. SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information System)
yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. SIA
bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen lingkungan
kecuali untuk pesaing. Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia
bisnis adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung
dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam
bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern, jurnal dan buku
besar sudah berbentuk file komputer. Program komputer memindah bukukan entri
dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses ini dengan
memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja. Didalam
penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan database untuk menjaga,
mengelompokkan dan meyimpan banyak data akuntansi perusahaan, selain itu juga
diperlukan modelling serta aplikasi yang bisa membantu pekerjaan akuntan dalam
membuat atau menyusun informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Berikut ini
beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi yang didukung
teknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:
1. Proses pengolahan data yang cepat
2. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
3. Efesiensi sumberdaya manusia
4. Kemudahan akses informasi
1
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah proses desain database ?
2) Apa itu diagram hubungan entitas (Entity Relationship) ?
3) Apa itu model data REA ?
4) Bagaimanakah pengimplementasian diagram REA dalam database-relasional ?
5) Bagaimanakah membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi ?
6) Bagaimanakah penggunaan diagram REA ?
3. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database, bagaimana diagram
hubungan entitas ( Entity Relationshi), untuk mengetahui pula model data REA,
membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi, pengimplementasian diagram
REA dalam database relasional,memadukan serta menggunakan diagram REA.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Database
Dalam sebuah sistem informasi akuntansi kita harus menyediakan database yang
handal karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah panduan yang penting
untuk mencari informasi. Guna database yang relevan itu untuk analisis biaya dan
perencanaan pajak yang dilakukan pada sebuah organisasi. Berikut adalah langkah-
langkah untuk mendesain database seperti gambar di bawah ini :
3
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tahap-tahap proses desain database
dimulai dari tahap analisis sistem, dimana pada tahap ini kita mulai dari perencanaan
awal yang gunanya untuk untuk kebutuhan para pengguna (user) untuk merancang
sistem yang baru. Tahap analisis sitem mempertimbangkan tentang kebutuhan
pengguna, menjelaskan segala aspek mengenai sistem baru yang akan diajukan.
Kemudian dalam analisis sistem diperlukan informasimengenai jumlah pengguna dan
volume transaksi yang diharapkan yang dapat digukanan untuk pengambilan
keputusan awal yang dapat digunakan untuk kebutuhan perangkat, baik perangkat
keras atapun perangkat lunak.
Tahap kedua yaitu desain konseptual, mengembangkan uraian penalaran dari sistem
yang diusulkan untuk menentukan berbagai alternative pemenuhan kebutuhan
pengguna sistem, mengembangkan skema logis untuk sistem yang baru pada tingkat
konseptual. Agar tujuan sistem dapat tercapai batas-batas sistem baru harus
komprehensif. Jika batas- batas terlalu luas proyek pengembangan sistem akan
menjadi sangat luas dan akibantya adalah pengimplementasian sistem baru sangat
sulit diterapkkan. Adanya tim kerja yang mendesain batas-batas sistem dapat
mengupayakan agar prosedur-prosedur sistem lamatidak terlalu banyak yang dirubah.
4
Tahap ketiga yaitu, desain fisik. Pada tahap ini kita harus membuat secara jelas
mengenai desain sistem secara tertulis. Selain itu desain fisik itu dapat diartikan
sebagai penentuan fisik dari komponen-komponen sebuah sistem informasi akuntansi.
Desain fisik biasanya dapat berupa desain input→desain file database→desain
input→desain program→desain Prosedur.
Tahap keempat yaitu tahap implementasi dan konversi segala aktifitas yang terkait
dengan pentransferan data dari sistem yang sudah ada sebelumya ke sistem informasi
akuntansi database yang baru, dari menguji sistem baru sampai pada melatih
karyawan agar para pegawai mengerti menggunakannya. Kegiatan konversi itu dapat
diartikan sebagai perubahan dari sistem yang lama ke sistem yang baru, biasanya
konversi tersebut mencakup perangkat lunak, perangkat keras, file data,prosedur-
prosedur.
Tahap kelima yaitu operasi dan pemeliharaan, salah satu cara pengembangan sistem
adalah mengoperasikan dan memelihara sistem baru. Untuk memastikan agar sistem
baru telah berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, tim kerja harus melakukan
evaluasi. Selain itu melakukanpengawasan terhadap kinerja sistem dan kepuasan
pengguna untuk menentukan kebutuhan untuk membuat peningkatan modifikasi
sistem. Para akuntan diharapkan agar dapat berpartisipasi dalam setiap proses desain
database dimana para akuntan tersebut dapat membatu dalam hal pengevaluasian
proyek dan mengidentifikasi kebutuhan informasi para penguna. Selain itu para
akuntan dibutuhkan untuk menguji ketepatan database yang baru. Sehubungan dengan
itu para akuntan banyak yang menjadi pengguna regular dari database bahkan mereka
memiliki tanggung jawab atas manajemennya yang di karenakan sering
berpartisipasi.
C. Pemodelan Data
Pemodelan data menurut Romney dan Steinbart adalah : Proses menjelaskan sebuah
database, sehingga ia dengan jujur merepresentasikan seluruh aspek organisasi,
termasuk interaksinya dengan lingkungan eksternal.
5
Brady dan Loonam (2010), diagram hubungan entitasadalah : Teknik yang digunakan
untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh sistem analisis
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem. Whitten and Bentley
(2007 : 271), diagram hubungan entitas adalah : sebuah diagram yang
menggambarkan data dalam bentuk entitas-entitas beserta hubungan yang terbentuk
antar data tersebut.
E. Pengertian Entitas
Entitas menurut Romney dan Steinbart adalah :apa pun mengenai apa yang organisasi
ingin kumpulkan dan simpan mengenai informasi. Sedangkan entitas menurut kami
adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data yang memiliki hubungan
antar segmen data mengenai peristiwa bisnis. Sebagai contoh :penjualan ke pelanggan
dan pengiriman dari pemasok. Biasanya dalam sebuah database relasional tabel- tabel
terpisah akan dibuat untuk menyimpan informasi mengenai setiap entitas yang
berbeda dalam diagram E-R biasanya entitas digambarkankan sebagai segi empat.
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa simbol segi empat dapat dikatakan sebagai
entitas, dan simbol berlian dapat menunjukan hubungan. Simbol garis yang disertai
dengan angka 1 menunjukan hubungan satu dan hurum M menunjukan hubungan
banyak. Pada gambar diatas jelas bahwa setiap pemasok dapat memasok berbagai
jenis barang (hubungan 1 dan M), dan berbagai jenis barang dapat di simpan berbagai
lokasi (hubungan M dengan M).
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa simbol segi empat dapat dikatakan sebagai
entitas, dan simbol berlian dapat menunjukan hubungan. Simbol garis yang disertai
dengan angka 1 menunjukan hubungan satu dan hurum M menunjukan hubungan
6
banyak. Pada gambar diatas jelas bahwa setiap pemasok dapat memasok berbagai
jenis barang (hubungan 1 dan M), dan berbagai jenis barang dapat di simpan berbagai
lokasi (hubungan M dengan M).
Sumber Daya (resources) menurut James A Hall adalah semua hal yang
memiliki nilai ekonomi terhadap perusahaan.
3. Agen (agents) menurut Romney dan Steinbart adalah orang dan organisasi
yang berpartisipasi dalam peristiwa dan mengenai bagi siapa informasi
diperlukan bagi perencanaan, pengendalian dan tujuan evaluasi.
7
Economic Resource
Yang dimaksud dengan peristiwa ekonomi adalah semua hal yang memiliki nilai
ekonomi terhadap perusahaan. Secara definisi adalah semua objek baik yang langka
maupun yang masih berada dalam kendali perusahaan.sumber daya biasanya
digunakan dalam pertukaran ekonomi dengan para rekan bisnis entah mengalami
kenaikan atau penurunan akibat pertukaran tersebut.
Economic Events
8
pencocokan tiga dokumen/three-way-match) sebelum melakukan pembayaran ke
vendor, dan (3) melaukan pengecekan kartu kredit sebelum memproses penjualan.
Agents
Agen ekonomi adalah orang-orang atau department yang terlibat dalam economic
events dan support events. Mereka adalah pihak-pihak baik di dalam maupun di luar
organisasi yang memegang kebijaksanaan untuk memutuskan akan menggunakan
atau menolak dalam transaksi economic resources. Masing-masing economic event
terkait dengan setidaknya satu agent internal atau satu agent eksternal yang terlibat
dalam pertukaran/transaksi tersebut. Peran masing-masing agent internal dan
eksternal dengab pihak luar biasanya terlihat jelas. Contohnya, dalam transaksi
penjualan, agent internal adalah para karyawan perusahaan dan eksternal agent
adalah pelanggan. Namun, untuk transaksi yang terjadi internal dalam perusahaan,
peran agent internal dan eksternal tidak begitu terlihat jelas. Kesepakatan atau
konvensi dalam pemodelan REA adalah menganggap transaksi semacam itu adalah
seperti transaksi penjualan. Contohnya, dalam proses pemindahan produk dari work-
in-process ke inventory barang jadi, maka karyawan bagian work-in-process
dianggap sebagai agent yang menjual produk ke karyawan bagian inventory barang
jadi. Jadi karyawan yang menyerahkan kendali dan mengurangi resources (dalam hal
ini karyawan bagian work-in-process) adalah internal agent sedangkan karyawan
yang baru memegang kendali dan menambah resource (dalam hal ini adalah
karyawan bagian inventory barang jadi) adalah eksternal agent.
Agent internal dan eksternal juga terlibat dalam support events, namun jenis
pertukaran/transaksi yang terjadi adalah transaksi/pertukaran informasi dan bukan
economic resources. Contohnya, pelanggan (agent eksternal ) yang mengecek harga
produk menerima informasi dari karyawan penjualan (internal agent), yang
menyerahkan informasi. Dengan mengaitkan agents internal dengan cara ini akan
meningkatkan pengendalian dan memungkinkan organisasi menilai berbagai
tindakan yang diambil oleh para karyawannya.
9
sebagai gantinya. Dalam realitanya, pertukaran tersebut adalah sepasang economic
events, yang disajikan melalui asosiasi dualitas.
Pola dasar entitas ditentukan oleh sumber daya, peristiwa dan agen. Fitur-fitur
esensial dasar dari pola tersebut adalah sebagai berikut :
Pada gambar yang berbentuk wajik diatas menunjukkan penjelasan jenis hubungan,
yang mana agen ikut serta dalam kejadian ini. Merefleksikan fakta dimana organisasi
harus menyerahkan satu sumber daya seperti kas, dan untuk mendapatkan sumber
daya lainnya seperti persediaan adalah hubungan dualisme ekonomi diantara peristiwa
“mendapatkan” dan peristiwa “memberikan”. Merepresentasikan baik arus masuk
10
dan arus keluar sumber daya merupakan hubungan alir stok antara sebuah peristiwa
dan sebuah sumber daya.
11
dualisme dapat dijelaskan dengan siklus akuntansi dan biasanya beberapa peristiwa
dikaitkan dengan peristiwa yang lainnya.
Aturan 3: setiap entitas peristiwa harus ditautkan ke setidaknya dua agen yang
berpartisipasi Untuk melacak tindakan para pegawai sebuah organisasi harus bersifat
akuntabilitas agar dapat mengetahui perilaku pegawai. Jika pertukaran dualisme
ekonomi dijalankan oleh pihak luar maka organisasi itu perlu mengawasi status
komitmen pegawainya. Seperti tampak pada gambar rancangan REA standard yang
mana sering ditautkannya entitas yang berpartisipasi. Pegawai yang bertanggung
jawab atas sumber daya adalah agen internal sedangkan pegawai yang menerima
penyimpanan atau dengan asumsi tanggung jawab adalah agen eksternal.
12
siklus produksi memproses transaksi akuntansi yang mencatatperistiwa ekonomi
diantaranya permintaan barang dan jasa oleh pelanggan, pengiriman barang atau
jasanya, permintaan pembayaran, dan tanda terima pembayaran. Dan akhir dari
proses produksi tersebut adalah mendapatkan persediaan yangdigunakan dalam suatu
proses produksi.
13
Langkah 1 : mengidentifikasi peristiwa yang relevan
Mengidentifikasi peristiwa yang menarik bagi manajemen merupakan siklus tunggal
yang digunakan unutk menggembangkan model REA. Dalam model REA
merepresentasikan pertukaran ekonomi dasar memberi-untuk-mendapatkan.
Mengidentifikasi peristiwa mana yang mengandung hubungan dualisme ekonomi
dasar memberi-untuk-mendapatkan merupakan sebuah pemahaman yang solid atas
aktivitas-aktivitas yang dijalankan dalam setiap siklus bisnis. Sebagai contoh siklus
pendapatan, ada 4 aktivitas-aktivitas yang saling berurutan seperti mengambil pesanan
pelanggan, maksudnya adalah dia tidak melibatkan akuisisi sumber daya dari atau
provisi sumber daya ke seorang pihak eksternal. mengisi pesananan pesanan
pelanggan, pihak eksternal biasanya menerima stok sumber daya organisasi yang
memiliki nilai ekonomis yang bertujuan untuk pengurangan sumber daya. menagih
pelanggan, biasanya pada tahap ini sering dilakukannya pertukaran informasi yang
dapat mengakan peningkatan atau penurunan kuantitas sumber daya ekonomi, dan
mengumpulkan pembayaran dari pelanggan. Tidak ada peristiwa entri data, karena
dalam model REA digunakan untuk mendesign database pemrosesan transakasi. Apa
yang dimodelkan dalam REA adalah peristiwa bisnis (missal transaksi dan penjualan)
dan fakta bahwa manajemen ingin mengumpulkan informasi mengenai peristiwa itu,
bukan entri dari data tersebut.
Langkah 2 : mengidentifikasi sumber daya dan agen
Sumber daya yang dipengaruhi peristiwa perlu diidentifikasikan, untuk dapat
menjawab pertanyaan:
a) Sumber daya ekonomi apa yang dikurangi dari peristiwa
b) Sumber daya apa yang didapatan dari peristiwa
c) Sumber daya apa yang dipengaruhi sebuah peristiwa komitmen
14
.
Kardinalitas menurut Romney dan Steinbart adalah menjelaskan sifat dari sebuah
hubungan database yang mengindikasikan jumlah jumlah keterjadian satu entitas yang
mungkin diasosiasikan dengan sebuah peristiwa tunggal dari entitas lain. Terdapat
empat kombinasi yang mungkin dari kardinalitas.
Kardinalitas minimum dapat bernilai 1 atau 0 tergantung apakah pada hubungan
kedua entitas adalah keharusan atau opsional.
Kardinalitas maksimum dapat bernilai satu atau banyak tergantung pada apakah tiap
contoh entitas A dapat ditautkan ke setidaknya satu contoh atau secara potensial dapat
ke banyak contoh entitas B. Diagram REA sering merepresentasikan sebuah set pada
tiap- tiap entitas. Seperti bagian atau set penjualan merepresntasikan transaksi
penjualan contoh yang lebih spesifik adalah tiap-tiap baris dalam tabel pelanggan
akan menyimpan informasi mengenai seorang pelanggan tersebut yang biasanya ada
pada sebuah database relasional.
Dibawah ini merupakan simbol dari kardnalitas :
erdapat 3 (tiga) hubungan utama antara satu entitas dengan entitas lainnya. yaitu:
Menurut Romney dan Steinbart :
Hubungan satu-ke-satu (1:1)
Sebuah hubungan antara dua entitas saat kardanalitas maksimum untuk tiap
entitas adalah 1.
Hubungan satu ke banyak (1:N)
15
Sebuah hubungan antara dua entitas ketika kardanalitas maksimum bagi satu
entitas adalah satu, tetapi entitas lain memiliki kardanalitas maksimum yang
banyak.
Hubungan banyak-ke- banyak (M:N)
Sebuah hubungan antara dua entitas saat maksimum kardanalitas kedua entitas
adalah banyak.
Menurut Romney dan Steinbart
Sebuah diagram REA bagi satu siklus bisnis spesifik memiliki 3 langkah seperti yang
disebutkan diatas,tetapi menurut James Hall pada pemodelan sebuah diagram REA
individual memiliki 4 (empat) langkah yaitu:
Identifikasi entitas-entitas event
Identifikasi entitas-entitas resource
Identifikasi entitas-entitas agent
Menentukan asosiasi dan kardinalitas antar entitas
Prosedur tersebut dilakukan pada setiap fungsi organisasi yang sedang dimodelkan.
Hasilnya adalah kumpulan dari diagram REA individu. Proses pemodelan kemudian
selesai setelah fase integrasi pandangan dimana semua model individu disatukan ke
dalam satu model global tunggal.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa tidaklah semaunya pilihan atas kardinalitas
tersebut, namun menunjukkan bukti nyata tentang praktik bisnis dan organisasi yang
dimodelkan. Penjelasan ini diambil selama tahap analisis sistem dan desain
konseptual database dari proses desain database.
16
Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa melihat apa yang diungkapkan mengenai
siklus pendapatan pada sebuah perusahaan. Pertama, mengingat apabila seluruh agen
peristiwa adalah 1:N, yaitu ciri dari sebagian besar organisasi. Seorang agen lah yang
sering berpartisipasi dalam sebuah peristiwa. Misalnya, sebuah perusahaan yang
mengharapkan semakin lama seorang pegawai untuk mengulangi dalam menjalankan
sebuah tugas tertentu. Perusahaaan juga mengharapkan para pelanggannya agar
membuat pesanan dan pembelian berulang, sama seperti waktu mereka biasanya
menempatkan pesanan dengan pemasok yang sama. Namun, untuk tujuan
akuntabilitas, biasanya peristiwa dikaitkan kepada seorang agen internal tertentu dan
seorang agen eksternal tertentu. Dengan begitu, kardianlitas maksimum pada sisi
agen atas hubungan agen peristiwa dalam gambar diatas selalu 1. Tetapi sebuah
peristiwa maksimum pada sisi agen hubungan tersebut akan banyak.
Pada gambar tersebut juga merefleksikan proses bisnis tipikal yang diikuti oleh
sebagian besar perusahaan dalam kardinalitas minimum yang diasosiasikan dengan
hubungan agen peristiwa. Hal ini juga menunjukkan bahwa dari setiap peristiwa
harus ditautkan ke seorang agen atau dalam penjualan harus berhubungan dengan
seorang pelanggan, dan pembayaran berasal dari seorang pelanggan. Maka
kardinalitas minimum 1 pada sisi agen hubungan tersebut. Sebaliknya, gambar
tersebut menunjukkan bahwa kardinalitas minimum pada sisi peristiwa atas hubungan
17
agen peristiwa yaitu 0. Beberapa alasan kenapa salah seorang agen dalam segala
peristiwa tidak perlu berpartisipasi. Perusahaan tersebut mungkin mengharapkan
dalam menyimpan informasi tentang pelanggan potensial dan mengganti pemasok
yang ia belum menjalankan urusan apapun. Didalam database terdapat informasi
mengenai para pegawai yang baru dipekerjakan sebelum hari pertama mereka
bekerja. Lalu, terdapat perbedaan fundamental pada sifat entitas agen dan entitas
peristiwa. Perusahaan mengharuskan untuk mengurus informasi tentang agen tanpa
batasan, tapi menyimpan informasi hanya tentang peristiwa yang telah terjadi selama
tahun fiscal terkini. Jadi, entitas agen selaras dengan berkas induk, sementara entitas
peristiwa selaras dengan berkas transaksi. Isi dari entitas peristiwa biasanya
diarsipkan pada akhir tahun fiscal, dan ditahun berikutnya dimulai tanpa contoh atas
peristiwa tersebut. Dalam diagram REA untuk siklus pendapatan juga
menggambarkan hubungan M:N antara sumber daya persediaan dengan berbagai
peristiwa yang memengaruhinya. Hal ini merupakan situasi tipikal bagi organisasi.
Sebagian besar organisasi dapat mencari persediaan tersebut dengan sebuah
pengidentifikasi seperti nomor suku cadang, nomor barang, atau nomor stock-keeping
unit (SKU) dan tidak berusaha untuk mencari setiap contoh fisik atas produk
tersebut. Ketika terjadi sebuah penjualan, sistem tersebut dapat mencatat nomor
produk yang terjual. Jika akhir pekan, para pelanggan yang berbeda dapat memesan
satu lokomotif, maka sistem tersebut dapat menghubungkan nomor produk kepada
masing-masing peristiwa penjualan yang berbeda. Maka, kardinalitas maksimum
pada sisi peristiwa atas hubungan tersebut banyak. Tetapi, bagaimana jika perusahaan
menjual barang unik atau antic dan hanya satu-satunya? Dalam hal seperti itu
persediaan barang yang langka dapat dijual satu waktu. Yang menyebabkan
kardinalitas maksimum pada sisi persediaan-penjualan tersebut akan 1. Kardinalitas
maksimum pada sisi persediaan atas hubungan tersebut akan tetap banyak, tetapi
karena sebagian besar perusahaan akan senang bila menjual sebanyak mugnkin satu
barang satu-satunya yang berbeda yang diinginkan pelanggan untuk membelinya.
Kini, mempertimbangkan hubungan antara peristiwa menerima kas dan sumber day
kas. Gambar diatas menggambarkan sebagai hubungan 1:N, yang merefleksikan
prakti terbaik yang diikuti oleh sebagain besar organisasi dengan pengendalian
internal terbaik. Setiap tanda penerimaan kas dari pelanggan disetorkan dalam satu
rekenign kas, biasanya akun pengecekan umum organisasi tersebut. Lalu bendahara
mentransfer uang dari rekening itu ke rekening kas lainnya seperti penggajian,
18
pengecekan, dan investasi. Setiap pembayaran pelanggan harus disetorkan kedalam
rekening, karena kardinalitas minimum adalah 1 pada sisi sumber daya atas hubungan
tersebut begitu juga sebaliknya.
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar adalah sebuah sistem
database. Siklus hidup aplikasi database memiliki hubungan yang erat dengan siklus
hidup sistem informasi. Dalam perancangan desain database, seorang akuntan
memiliki peranan yang berbeda-beda pada setiap tahapan. Peranan akuntan ini akan
memberikan dampak yang positif terhadap proses bisnis di perusahaan tersebut.
Pembuatan model data adalah proses menyusun database, agardatabase benar-benar
mewakili seluruh aspek organisasi. Akuntan dapat menyumbangkan nilai yang besar
bagi perusahaannya dengan cara bertanggungjawab atas pembuatan model data. Dua
alat penting yang digunakan oleh akuntan untuk memungkinkan keterlibatan dalam
pembuatan model data adalah Diagram Entity Relationship dan Model Data REA
( Resource, Event , and Agent). Model data REA memberikan petunjuk dalam desain
database dengan cara mengidentifikasi entitas apa saja yang seharusnya dimasukkan
dalam database Sistem Informasi Akuntansi dan dengan menentukan bagaimana
membuat struktur antar entitas dalam database tersebut, sehingga informasi yang akan
dihasilkan akan lebih relevan dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=25111
http://journal.unpar.ac.id/index.php/BinaEkonomi/article/download/782/766
20