Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


“STRATEGI PENGEMBANGAN SIA”
Dosen Pengampu: Sitti Nurnaluri, SE., M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 6
NURFADILLA B1C121167
NUUR RIZKY AMALIA B1C121168
PUPUT AMELIA B1C121170
PUTRI IKA RACHMAH SAFITRI B1C121171
PUTRI INTAN TRIANINGRUM B1C121172
PUTRI SEPTIANI B1C121173
PUTRI WULANDARI B1C121174
WA ODE ASYRA AULIA MAHARANI P. H B1C121200
ANDI ASTRID ANANDA PUTRI B1C121217

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan ide, dan juga kepada dosen pengajar yang telah
memberkan bimbingan dan arahan.

Selain itu kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
maupun penyusun. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun.

Kendari, Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………...6

2.1. Cara untuk mendapatkan informasi yang baru ................................................................... 6

2.2. Cara untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan................................. 8

2.3. Pengembangan sistem oleh departemen sistem informasi ................................................ 12

2.4. Melakukan Outsource Untuk Sistem ................................................................................ 17

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...20

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………………21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangkapengkordinasian
sumber daya (Data, meterials, equipment, suppliers,personal, andfunds) untuk
mengkonversi input berupa data ekonomi menjadi keluaran berupa informasi keuangan
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas da nmenyediakan
informasi akuntansi bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Transaksi memungkinkan
perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to
date, dan mencerminkan aktivitas organisasi. Sebagai pengolah transaksi, sistem
informasi akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi
perusahaan.Untuk mengembangkan suatu system informasi dalam perusahaan, para
akuntan pada umumnya menerapkan pendekatan system.

Banyak perusahaan yang menerapkan pendekatan system ini dalam suatu proses
daur formal yang disebut daur pengembangan system. Akuntan harus memahami dan
menguasai daur pengembangan system karena dua hal. Pertama mereka pasti terlibat
dalam tim pengembangan system. Kedua, apabila akuntan berperan sebagai auditor
dalam suatu perusahaan, maka ia harus melakukan pengkajian atas system perusahaan
yang diauditnya. Dimana hal itu sangat membutuhkan pengetahuan yang memadai
dari akuntan mengenai system yang bersangkutan.

Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan


berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
dibutuhkannya proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi. Selain
itu, saat ini banyak perusahaan yang mengalami kendala dalam pelaksanaan sistem informasi
akuntansi yaitu terletak saat proses menghasilkan informasi tersebut.

Menurut pendapat Szajna dan Scammel (1998), kesuksesan pengembangan sistem


informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara system analyst, pemakai (user),
sponsor dan customer. Didukung analisis Bodnar dan Hopwood (2000), perubahan dari
sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi
juga perubahan perilaku dan organisasional. Oleh karena itu, suatu perkembangan sistem
informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang matang.

4
Kepemilikan bisnis individu biasanya hanya dikelola secara manual dan tidak
melakukan perencanaan yang sistematis. Seringkali pelaku bisnis ingin mengembangkan
usahanya untuk menjadi lebih besar daripada bisnisnya yang semula. Pada kenyataannya,
untuk mengembangkan bisnis diperlukan perencanaan pengembangan sistem informasi yang
terkoordinasi dengan baik upaya pencegahan terhadap risiko yang mungkin akan terjadi.

1.2.Rumusan Masalah

2. Bagaimana cara untuk mendapatkan sistem informasi yang baru?


3. Bagaimana cara untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan?
4. Apakah pengembangan sistem oleh departemen sistem informasi?
5. Bagaimana melakukan outsource untuk sistem?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Cara untuk mendapatkan informasi yang baru

Tahapan dari sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang mengubah data
transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Setelah data
tersebut diproses oleh komputer data disimpan kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
dan kemudian dikonversi kedalam bentukyang dapat dibaca oleh manusia.

Terdapat 4 kegiatan dalam siklus pemrosesan data yaitu sebagai berikut :

a. Data Input (Pemasukan Data) yaitu data transaksi direkam dan dikonversi menjadi
bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Untuk memudahkan pemrosesan
selanjutnya, input data perlu disiapkan sebagai berikut :
 Klasifikasi dengan memberikan kode ( nomor rekening, kode departemen,dll ).
Data berdasarkan sistem yang ada, misalnya : bagan rekening.
 Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan, untuk
mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebuh efisien dan lebih murah
dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.
 Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Salah satu cara
untuk merekam data adalah dengan menggunakan dokumen sumber,
Contohnya: surat pesanan penjualan, faktur penjualan, dll. Dokumen sumber
ini sering disebut dengan bukti transaksi atau dokumen transaksi. Dokumen –
dokumen sumber seperti order pelanggan, slip – slip penjualan, faktur, order
pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti fisik masukan ke dalam
sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah :
a. Menangkap data.
b. Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi
lainnya dalam proses.
c. Menstandartkan operasi dengan menunjukkan data apa yang
membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil.
d. Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen -
dokumen dipelihara.

6
Dokumen – dokumen sumber umumnya berupa formulir yang dirancang secara hati - hati
untuk memudahkankan penggunaan data yang dicatat secara akurat.

b. Data Storage (Penyimpanan Data) yaitu data yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan harus diorganisasi agar data tersebut dapat diakses secara mudah dan
efisien. Konsep penyimpanan data terdiri dari 4 konsep dasar penyimpanan data
yaitu :
 Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi.contohnya
adalah karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan.setiap entity memiliki
atribut.
 Atribute, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh
atribut adalah alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain – lain.
 Characters, adalah huruf atau angka.
 Data value ,adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki
makna. Contoh : kotak pos 2001 (data value) adalah alamat (atribut)
perusahaan ABC (entity).
c. Data Processing (Pengolahan Data) yaitu aktivitas pengolahan data yang paling
sering dilakukan adalah pemeliharaan data, yaitu pemrosesan transaksi periodik
untuk memperbarui data yang tersimpan. Jenis – jenis pemeliharaan data yang
biasanya dilakukan adalah sebagai berikut :
 Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file.
 Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file.
 Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data umumnya
dilakukan dengan menambah atau mengurangi angka dari sebuah data
transaksi.
 Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan secara
berkala, seperti alamat, riwayat kredit, dan lain – lain.

Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas – aktivitas lainnya, yaitu :

 Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi) matematik.


 Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data, seperti jumlah
barang yang tersedia dan tingkat pemesanan kembali persediaan, untuk menentukan
apakah keduanya sama, lebih besar, atau lebih kecil.
 Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah.

7
 Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya.
 Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan atau
pembuatan laporan.

Pemrosesan atau pengolahan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk


menyediakan catatan masukkan yang permanen dan kronologis. Ayat ini dibuat baik dengan
tangan dalam sistem manual sederhana (penjurnalan) atau melalui pemasukan data oleh
operator dengan menggunakan terminal dalam sistem yang terkomputerisasi.

d. Output Informasi (Hasil Informasi) yaitu langkah terakhir dari siklus pengolahan
data adalah menghasilkan informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk
dokumen yang berisi transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi
berbagai hal yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan
dokumen sumber melainkan dokumen operasional.

Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang
berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan ini digunakan
oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer untuk membuat
keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis komputer laporan dapat
disajikan dengan cara – cara yang telah diuraikan sebelumnya, namun sebelum
laporan disajikan komputer memprosesnya dengan bahasa pemrograman dan basis
data (database) dengan menggunakan kode – kode program.

2.2. Cara untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan


Ada beberapa alasan para akuntan yang mengalami berbagai kesulitan dalammengembangkan SIA, antara
lain :
a. Permintaan atas sumber daya pengembangan begitu banyak hingga proyek SIA dapatterlambat
hingga beberapa tahun.
b. SIA yang baru didesain tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya.
c. Proses pengembangan dapat memakan waktu begitu lama hingga system tersebut tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan
d. Para Pemakai tidak dapat menspesifikasikan kebuthan mereka dengan tepat.
e. Perubahan SIA seringkali sulit untuk dibuat setelah persyaratan telah ditetapkan menjadispesifikasi.

8
Untuk mendapatkan sistem informasi yang baru, terdapat dua cara yaitu dengan:
1. Membeli Software
Software missal (canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan
dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang
hampir sama. Kelebihan membeli software kemudahan ketersediaan software dan biaya yang
lebih murah. Dan diperkirakan 80% perusahaan saat ini yang memasang komputer,
menggunakan atau mempertimbangkan untuk menggunakan software missal. Sistem terima
jadi (turnkey system). perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta menjual
keduanya sebagai satu paket Contohnya pada restoran, supermarket, dan perbaikan
mobil/bengkel.
Penyedia jasa aplikasi (application serice providers-ASPS) menyediakan Web-based
software pada komputer mereka dan mengirim software ke klien melalui internet. Dalam hal,
ini perusahaan tidak harus membeli, memasang, dan mempertahankan software masal.
Melainkan perusahaan "menyewa" software yang mereka butuhkan dari ASPs. Keuntungan
dari cara ini adalah pengurangan biaya software dan overhead administrasi, pembaruan
software secara otomatis, penyesuaian skal dengan pertumbuhan bisnis, akses global ke
informasi, akses ke personel ahli TI, dan kemungkinan untuk memfokuskan pada kompetensi
keuangan inti, bukan pada persyaratan TI. Masalah utama dengan software masal adalah
sering kali software tersebut tidak memenuhi semua kebutuhan informasi atau pemrosesan
data diperusahaan.

Pembelian Sofware dan SDLC


Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti
proses SDLC sebagai berikut:
a. Analisis system. Perusahaan harus melakukan penyelidikan awal, survey system, dan
survey kelayakan. Perusahaan juga harus menetapkan persyaratan SIA .
b. Desain Konseptual Sistem. Bagian yang penting dari desaian konseptual adalah
menetapkan apakah software yang memenuhi persyaratan SIA telah tersedia.
c. Desain Fisik. Beberapa tahap desain fisik, seperti pendesaian dan pengkodean
program dapat dihilangkan, sedangkan mendesain output, input, file, dan prosedur
pengendalian tetap dilakukan.
d. Implementasi dan perubahan. Perusahaan harus merencanakan implementasi dan
perubahan aktivitas, memilih dan melatih personel, memasang dan menguji hardware
dan software, mendokumentasikan prosedur, dan mengubah dari system yang lama

9
ke SIA yang baru. Tidak menguji modul software atau dokumen program computer
itu sendiri.
e. Operasi dan Pemeliharaan. SIA dioperasikan seperti software lainnya. Dan
vebdornya biasanya melakukan pemeliharaan atas software tersebut.

Memilih Vendor
Memutuskan untuk membuat atau membeli software dapat dilakukan secara terpisah
dari keputusan untuk mendapatkan hardware, perbaikan, pemeliharaan, dan sumber daya SIA
lainnya.
Vendor dapat ditemukan dengan mencari dari buku telepon, mendapatkan referensi, mencari
dalam majalah computer atau perdagangan, menghadiri konferensi, atau menggunakan
organisasi pencari, dan yang penting selektif dalam memilih vendor.

Mendapatkan Hardware dan Sotfware

Perusahaan yang membeli system yang besar dan rumit akan mengirimkan
permintaan proposal (Request For Proposal - RFP), yang mengundang para vendor untuk
mengusulkan sebuah system pada tanggal yang telah ditentukan. Pendekatan formal untuk
mendapatkan system, seperti RFP, keunggulannya sebagai berikut:

a. Menghemat Waktu. Informasi yang sama diberikan ke semua vendor, meniadakan


pengulangan tinjauan dan pertanyaan.
b. Menyederhanakan proses pengambilan keputusan Semua respons diberikan dalam
format yang sama dan informasi yang terkait telah dicantumkan dalam bentuk
tertulis.
c. Mengurangi Kesalahan. Peluang mengabaikan factor-faktor yang penting atau
berkurang.
d. Menghindarkan dari potensi ketidaksesulan. Kedua pihak memiliki perkiraan yang
sama dan informasi yang terkait telah dicantumkan dalam bentuk tertulis.
e. Makin banyak informasi yang diberikan perusahaan kepada vendor, makin baik
peluang perusahaan untuk menerima system yang dapat memenuhi persyaratan
perusahaan (aplikasi input/output, file serta database yang dibutuhkan, frekwensi dan
metode untuk pembaruan file dan permintaan, serta karakteristik atau persyaratan
unik lainnya)

10
Mengevaluasi Proposal dan Memilih Sistem

Proposal yang kehilangan informasi yang penting, akan gagal untuk memenuhi
persyaratan minimum atau tidak jelas sehingga harus dieliminasi. Proposal yang dapat
melalui pemeriksaan awal ini harus dengan hati-hati dibandingkan dengan persyaratan SIA
yang diusulkan untuk menetapkan apakah:

a. Proposal tersebut memenuhi semua persyaratan wajib


b. Berapa banyak persyaratan yang diinginkan dapat dipenuhi.

2. Pengembangan Sistem Oleh Departemen Sistem Informasi


Banyak organisasi yang mengembangkan software mereka sendiri karena
kebutuhan perusahaan unik atau karena ukuran perusahaan dan keunikannya
membuthkan software khusus. Software khusus biasanya dikembangkan dan ditulis
sendiri atau melibatkan perusahaan luar. Ketika mengontrak organisasi luar,
perusahaan harus mempertahankan pengendalian atas proses pengembangan, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Memilih pengembang dengan hati-hati. Pengembang luar harus memiliki
pengalaman dalam industri perusahaan, pemahaman yang baik atas bisnis secara
umum dan pemahaman mendalam tentang bagaimana perusahaan melakukan
bisnisnya.
b. Menandatangani Kontrak. Kontrak harus menempatkan tanggung jawab untuk
memenuhi persyratan dari perusahaan ke pengembang dan memungkinkan
menghentikan proyek jika kondisi-kondisi utama tertentu tidak dipenuhi.
c. Rencanakan dan awasi setiap langkah. Semua aspek dari proyek harus
didesain secara terinci, dan harus ada pemeriksaan untuk mengawasi proyek.
d. Menjaga Komunikasi Yan Efektif. Hubungan antara pengembang dan
perusahaan harus disebutkan secara menyelutuh dan jelas.
e. Kendalikan Semua Biaya. Biaya harus dikendalikan dengan ketat dan arus kas
harus diminimalkan hingga proyek tersebut telah selesai dan diterima.

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan system


sesuai kebutuhan dari perusahaan pengembang system yang telah memberi izin.

Pengembang Software oleh Pemakai Akhir EUC (End-User-Computing) adalah


pengembangan, penggunaan, dan pengendalian aktif atas sistem informasi berbasis komputer

11
oleh para pemakai (orang yang menggunakan TI untuk memenuhi kebutuhan informasinya
sendiri daripada tergantung pada ahli-ahli sistem). Pengembangan pemakai akhir (end user
development- EUD) terjadi ketika para pemakai informasi, seperti para manajer, akuntan, dan
auditor internal mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan menggunakan spesialis
komputer sebagai penasihat. Berikut ini adalah contoh-contoh yang perkembangan oleh
pemakai akhir yang tepat :

a. Menarik informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan sederhana


atau untuk menjawab permintaan yang tidak rutin.
b. Melakukan sensivitas "what if" atau analisis statistic.
c. Mengembangkan aplikasi dengan menggunakan software yang telah jadi, seperti
spreadsheets, atau system database.

3. Melakukan Outsourcing Untuk Sistem

Outsource adalah mengontrak perusahaan luar untuk menangani semua bagian dari
data aktivitas pemrosesan organisasi. Outsource mainframe, penyedia layanan membeli
semua komponen klien dan mempekerjakan semua atau sebagian besar pegawai klien.
Penyedia layanan tersebut kemudian mengoperasikan dan mengelola keseluruhan sistem
dilokasi klien atau memindahkan sistem tersebut ke computer penyedia layanan.

2.3. Pengembangan sistem oleh departemen sistem informasi

Ada banyak cara dalam mengembengkan sistem informasi, seperti insourcing,prototyping,


pemakai paket perangkat lunak.
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang
ada dalam perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT dalam
perusahaan, dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya,
seperti departemen EDP (Electronic Data Processing). Pada umumnya, alasan utama
dari penerapan in-sourcing adalah faktor biaya.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan in-sourcing
a) Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
b) Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih
c) Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transport dan lain-lain.

12
d) Kedekatan departemen IT dan end user akan mempermudah komunikasi dalam
pengembangan sistem.
e) Pengembangan sistem dilakukan oleh orang IT, sehingga penerapan
software/hardware relatif lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
f) Biaya yang lebih murah karena tidak ada kontrak.
g) Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena yang menangani
masih dalam perusahaan yang sama .
h) Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada karyawannya
sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing :
a) Perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem
informasi, jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu lama yang akan
memangkas biaya lebih lagi.
b) Mengurangi fleksibilitas strategi.
c) Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.
d) Kinerja karyawan cenderung menurun ketika sudah menjadi pegawai tetap, karena
faktor kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
e) Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target.
f) Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada
reward dan punishment yang jelas.
g) End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil
implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user
Ada banyak cara dalam mengembengkan sistem informasi, seperti insourcing,
prototyping, pemakai paket perangkat lunak.
2. Prototyping

Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan


fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan
prototipe.

Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan Prototyping

a) End user dapat berpartisipasi aktif


b) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
c) Mempersingkat waktu pengembangan SI

13
d) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
e) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
f) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
g) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
h) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.

Kelemahan penggunaan prototyping

a) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat


b) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
c) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
d) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

3. Pemakai paket perangkat lunak

Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan
semua kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang ditawarkan sebuah
paket perangkat lunak jauh melebihi dari kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan pula
tindakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara kemampuan yang ditawarkan paket
perangkat lunak dengan kebutuhan perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-
modul yang sekiranya belum diperlukan dapat tidak dibeli.

Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat lunak

a) Menurangi kerja untuk perancangan, pemprograman, installasi dan pemeliharaan


b) Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang dikembangkan adalah aplikasi bisnis
yang umum
c) Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang sistem informasi

Kelemahan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat lunak

a) Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang bersifat unik


b) Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis dengan baik
c) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan.

14
4. Selfsourcing

Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi


informasi yang dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam
organisasi dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama
sekali. Model ini juga dikenal dengan end-user computing atau end-user development.

Keuntungan

a) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem


b) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
c) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki

Kelemahan

a) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat dikendalikan


b) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu

5. Outsourcing

Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap mahir
dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus meningkatkan
performa “core competency” perusahaan. Misalnya perusahaan konsultan keuangan
dengan 100 karyawan, yang menyerahkan urusan terkait IT, termasuk penyewaan,
pemeliharaan komputer, pembuatan program dan sebagai, kepada suatu perusahaan outsource
IT, sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain.

Keuntungan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource dalam


mengembangkan sistem informasinya adalah :

a) Perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya.


b) Dapat melakukan alih skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau
organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
c) Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan di masa datang
d) Sistem yang dibangun perusahaan outsource biasanya merupakan teknologi
yang terbaru,sehingga dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan
pengguna.
e) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan

15
f) Bahasa pemrograman dan database disesuaikan dengan software yang sudah ada,
sehingga menjadi seragam
g) Dapat diintegrasikan dengan software yang telah ada, karena staff IT mengetahui
source codenya. Dengan tambahan keuntungan yaitu ditangani oleh tim yang lebih
profesional di bidangnya, sehingga software yang dikembangkan lebih bagus
kualitasnya.
h) Secara keseluruhan pendekatan outsourcing termasuk pendekatan dengan biaya
yang rendah dibandingkan dengan insourcing, karena risiko kegagalan dapat
diminimalisir

Kelemahan perusahaan yang menggunakan pendekatan outsource antara lain :

a) Biayanya lebih mahal dibandingkan mengembangkan sendiri


b) Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa
dikembangkan di masa yang akan datang
c) Menurunkan kontrol perusahaan terhadap SI yang dikembangkan.
d) Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan
oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu
diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu
dengan pihak pengembang yang nakal.
e) Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem
informasi akan terbentuk.

Prinsip Pengembangan Sistem

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.


2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
4. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
5. Jangan takut membatalkan proyek sistem.
6. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

Alasan Pengembangan Sistem

1. Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama berupa adanya
ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi pada sistem.

16
2. Untuk meraih kesempatan (opportunities) berupa perkembangan teknologi yang terus
berkembang.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives) berupa instruksi langsung dari pimpinan atau
pemerintah.

2.4. Melakukan Outsource Untuk Sistem


Outsourcing adalah pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti
perusahaan dimana pekerjaan tersebut dialihkan ke pihak atau perusahaan lain. Sehingga,
karyawan outsourcing bukan merupakan dari perusahaan pengguna. Selain itu, pekerjaan
outsourcing tidak memiliki jenjang karir.

Para karyawan outsourcing tidak mendapat tunjangan dari pekerjaan yang


dilakukannya seperti karyawan pada umumnya, dan waktu kerja tidak pasti karena
kesepakatan kontrak. Karyawan outsourcing juga berstatus sebagai pekerja dari perusahaan
penyalur tenaga kerja. Dengan kata lain, perusahaan tempat bekerja atau perusahaan
pengguna jasa outsourcing tidak memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan pada karyawan
yangbersangkutan.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang outsourcing yang sudah dilansir dari berbagai
sumber:

1. Aturan kerja outsourcing

Pekerjaan outsourcing dibatasi hanya untuk pekerjaan di luar kegiatan utama atau
yang tidak berhubungan dengan proses produksi kecuali kegiatan penunjang. Meski
demikian, tidak diterangkan apa saja yang dilarang dalam pekerja outsourcing.

Pasal tersebut hanya menyebut pekerjaan berdasarkan pada perjanjian waktu tertentu
dan tidak tertentu. Adapun bunyi pasal 66 UU tersebut seperti:
“Hubungan antara perusahaan alih daya dengan pekerja atau buruh yang dipekerjakannya
berdasarkan perjanjian waktu tertentu atau perjanjian tidak tertentu”.

Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing

Outsourcing menjadi pilihan karena mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut :

a. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika perusahaan tidak
berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak ketiga dalam bentuk
outsourcing yang lebih murah, dikarenakan outsourcer menerima jasa dari

17
perusahaan lainnya, sehingga biaya tetap outsourcer dapat dibagi ke beberapa
perusahaan.
b. Mengurangi waktu proses, karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja
bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
c. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan
sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi dan ahli di bidang
tersebut.
d. Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang system teknologi ini dan pihak
outsourcer mempunyainya.
e. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi dan
transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.
f. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
g. Mengurangi risiko kegagalan investasi yang mahal.
h. Penggunaan sumber daya system informasi belum optimal.
i. Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.

Disamping kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh outsourcing, beberapa kelemahan juga


perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan itu adalah sebagai berikut :

a. Jika aplikasi yang di-outsourcer adalah aplikasi yang stratejik, maka dapat ditiru oleh
pesaingnya yang juga dapat menjadi klien dari outsourcer yang sama.
b. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di-outsourcer kan.
c. Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak kendali
dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.
d. Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan mengoperasikan
aplikasi tersebut.
2. Sistem kerja outsourcing

Menurut pasal 64 UU ketenagakerjaan menyebutkan bahwa “Perusahaan dapat


menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian
pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja atau buruh yang dibuat secara tertulis”
Perekrutan karyawan outsourcing dilakukan oleh perusahaan outsource. Nantinya, karyawan
outsourcing bekerja untuk perusahaan melalui sistem kontrak yang dibagi menjadi dua, yaitu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak tertentu
(PKWTT).

18
3. Contoh outsourcing

Menurut Nearshore technology, beberapa contoh yang bisa dilakukan oleh karyawan
outsourcing adalah: Petugas call center. Kurir atau pengemudi. Pekerja manufaktur. Penjaga
kebersihan. Keamanan. Petugas manajemen fasilitas. Jenis Pekerjaan outsourcing
Manufacturing outsourcing

4. Jenis Pekerjaan outsourcing Manufacturing outsourcing

Manufacturing outsourcing adalah menyewa jasa perusahaan yang dapat


memproduksi produk milik kamu dengan penawaran harga atau biaya yang sangat ekonomis.
oleh karena itu, jangan heran jika kamu melihat brand Amerika tetapi pada produksinya
tertulis “diproduksi di China” produk seperti ini memang sangat menguntungkan untuk
perusahaan. IT outsourcing Perusahaan besar seperti Skype tentunya pernah menyerahkan
pengembangan IT perusahaan kepada tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja outsource yang
sebelumnya mengerjakan pengembangan IT secara remote berkontribusi besar sekali bagi
kemajuan perusahaan.

19
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Saat ini banyak perusahaan yang mengalami kendala dalam pelaksanaan sistem
informasi akuntansi yaitu terletak saat proses menghasilkan informasi.

Terdapat 4 kegiatan dalam siklus pemrosesan data yaitu:

1. Data input (pemasukan data)

2. Data storage (penyimpanan data)

3. Data processing (pengolahan data)

4. Output informasi (hasil informasi)

Ada banyak cara dalam mengembengkan sistem informasi, seperti insourcing, prototyping,
dan pemakai paket perangkat lunak.

Outsourcing adalah pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti
perusahaan dimana pekerjaan tersebut dialihkan ke pihak atau perusahaan lain. Sehingga,
karyawan outsourcing bukan merupakan dari perusahaan pengguna. Selain itu, pekerjaan
outsourcing tidak memiliki jenjang karir

20
DAFTAR PUSTAKA

https://teknik-informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengembangan-Sistem-
Informasi/fd5a3f22eac3aebbfd8274d475c3a1e5713ad8aa

https://ekonomi.bisnis.com/read/20221110/12/1596872/apa-itu-outsourcing-ini-aturan-jenis-
sistem-dan-contohnya

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/BAB_2_Pengembangan_Sistem_Informasi-1_-
GUNADARMA.pdf

https://www.researchgate.net/publication/336679373_Pengembangan_Sistem_Informasi

https://id.scribd.com/document/424074443/Strategi-Pengembangan-Sia

21

Anda mungkin juga menyukai