Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERBANKKAN SYARI’AH


“Bussines Environment and Introduction To Transaction
Processing (Bagian 2)”

Dosen pengampu : Rendi Dwipa, SE., M.Ak

Disusun oleh Kelompok 3:

Al Muttakin (2020.161.204)
M. Fajry Perdana Hafhiz (2116.10.280)
Rosa Afriani Nasution (2020.161.225)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Bussines Environment and Introduction To
Transaction Processing (Bagian 2)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Bussines Environment and Introduction To Transaction
Processing (Bagian 2)”. Dalam penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
membantu dalam penulisan makalah mata kilah ini. Makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai hal-hal yang menyangkut Bussines
Environment and Introduction To Transaction Processing (Bagian 2) bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Dengan kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran
untuk bisa dijadikan pegangan dalam membuat makalah yang lebih baik
lagi. Semoga makalah ini memberikan manfaat khususnya kepada kami
selaku penyusun makalah dan umumnya kepada para pembaca sekalian.

Ma. Bulian, 22 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

Latar belakang masalah...........................................................................1

Rumusan masalah....................................................................................2

Tujuan pembahasan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

Teknik Dokumentasi Yang Digunakan Untuk Menjelaskan Sistem


Manual Dan Sistem Berbasis Komputer..................................................3

Pengertian Dokumentasi..........................................................................3

Teknik sistem dalam akutansi :................................................................4

Teknik sistem dalam pengendalian sistem :............................................5

Sistem Pengendalian Internal..................................................................5

Pengertian Sistem Pengendalian Internal...............................................5

Jenis-jenis Pengendalian Internal............................................................7

Komponen Pengendalian Internal...........................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................11

Kesimpulan.............................................................................................11

Saran......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pengolahan data dan informasi bank, selain keakuratan dan
kecepatan, harus mempertimbangkan aspek keamanan. Aspek tersebut
sangat penting mengingat sebagian data bank adalah data keuangan
yang dimiliki pihak exsternal yang jumlah dan lalu lintas datanya sangat
fluktuatif dan cepat. Keberhasilan pengamanan data tersebut akan
meningkatkan kredibilitas bank sebagai kepercayaan masyarakat (agent
of trust), meningkatkan peranan bank sebagai instrument moneter dalam
lalu lntas pembayaran yang dapat mencegah kerugian yang akan
memperngaruhi kondisi kepercayaan nasabah.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting
dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Menurut Mc leod : “Sistem Informasi merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua
sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi “
Salah satu bagian sistem informasi yaitu sistem pemrosesan
transaksi/transaction processing system (TPS). Sistem pemrosesan
transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting
dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber–
sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan
mentransformasikannya kedalam database.

1
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi
yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik dokumentasi,teknik sistem
dalam akuntansi,teknik sistem dalam pengendalian sistem?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian internal, jenis-
jenis pengendalian internal, komponen-komponen pengendalian
internal?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan teknik
dokumentasi,teknik sistem dalam akuntansi,teknik sistem dalam
pengendalian sistem
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan sistem
pengendalian internal, jenis-jenis pengendalian internal, komponen-
komponen pengendalian internal

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Dokumentasi Yang Digunakan Untuk Menjelaskan Sistem


Manual Dan Sistem Berbasis Komputer
1. Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah bentuk naratif, flowchart, diagram,
dan masih banyak yang lain yang bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana sebuah sistem dapat bekerja. Banyak alat yang digunakan
dalam dokumentasi, namun demikian ada beberapa alat yang sangat
populer diantaranya adalah diagram,flowchart, dan dalam bentuk grafis.
Menurut Sugiyono (2018:476) dokumentasi adalah suatu cara
yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk
buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan
serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Teknik sistem infoermasi sendiri yaitu merupakan alat yang dapat
digunakan dalam menganalisa, merancang, dan mendokumentasikan
sebuah sistem dan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Sebuah teknik
sistem sangat penting dalam auditor intern dan ekstern. Selain itu juga
sangat penting bagi para personel sistem. Ada beberapa mengapa sistem
perlu didokumentasikan.
a. Dalam merancang atau membuat sistem. Dokumentasi sebuah sistem
sangat berguna untuk media diskusi dan komunikasi antar perancang,
analis, maupun programmer.
b. Dokumentasi dapat berguna dalam mengevaluasi kelemahan dan
keunggulan sebuah sistem dalam pengendalian sebuah sistem.pihak-
pihak yang berkepentingan dalam evaluasi sistem sebagai berikut:
 Sistem analis
 Auditor

3
c. Dokumentasi sistem dapat berguna bagi orang orang yang sedang
mempelajari prosedur perusahaan. Dalam hal ini yang paling banyak
macamnya adalah teknik dokumentasi proses.
Berikut sebagaian teknik untuk mendokumentasikan proses :
a. Flowchart program.
Flowchart program digunakan atau dibuat oleh programmer dalam
menggambarkan alur sebuah program.
b. Flowchart sistem.
Teknik ini digunakan oleh seorang akutansi dalam menggambarkan
sebuah sistem operasi dan sebuah prosedur dalam sebuah
perusahaan. Flowchart sistem ini sangat berguna dalam mengevaluasi
efektivitas pengendalian perusahaan.
c. Data diagram.
Data diagram digunakan dalam menganalisa sebuah proses bisnis
sebuah perusahaan atau organisasi.
d. Use case.
2. Teknik Sistem Dalam Akutansi
a. Evaluasi pengendalian intern
Prosedur yang sering dibuat sebagai jaminan utama bahwa tujuan
sebuah perusahaan dapat tercapai. Auditor biasanya akan
memperhatikan arus proses dan distribusi dokumen dalam
menjalankan sistem. Bagan pengendalian intern terdapat 3 elemen
yaitu :
 Pengawasan lingkungan
 Sistem akutansi
 Pengawasan prosedur.
b. Pengujian ketaatan
Agar dapat menjalankan uji ketaatan maka sebuah auditor diharuskan
memahami sebuah teknologi yang digunkan oleh sisteminformasi.
Pengujian dapat dilakukan agar dapat memastikan eksistensi, dan

4
menilai efektivitas pengendalian intern yang diandalkan oleh
perusahaan atau organisasi.
c. Kertas kerja
Kertas kerja merupakan sebuah catatan yang dikendalikan auditor
yang mengenai prosedur dan pengujian dalam melakukan penugasan
audit.
3. Teknik Sistem Dalam Pengendalian Sistem
a. Analisis sistem
Analisis sistem akan melibatkan pengumpulan fakta.
b. Desain sistem
Desain sistem akan melibatkan penyusunan yang lengkap dan utuh.
Teknik sistem sendiri digunakan dalam mendokumentasikan dan
analis sebuah isi dari kertas kerja.
c. Implementasi sistem
Implementasi sistem yaitu hasil akhir dari desian sistem yang sudah
selesai dibuat.

B. Sistem Pengendalian Internal


1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal merupakan tanggung jawab
manajemen sebuah organisasi.Tanggung jawab manajemen meliputi
pembuatan dan pemeliharaannya. Sistem pengendalian internal harus
dibuat secara memadai, artinya harus sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang menggunakannya.
Organisasi yang tidak dilengkapi dengan pengendalian internal
yang memadai menyebabkan berkurangnya kepercayaan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan organisasi tersebut.Manajemen memiliki
tanggung jawab menyediakan informasi yang handal bagi para pemegang
saham, investor, kreditor, dan semua pihak yang berkepentingan dengan
organisasi yang dipimpinnya.Sistem pengendalian internal dinilai penting

5
karena banyak manajemen yang tidak selalu memenuhi
tanggungjawabnya secara benar.
Menurut Mulyadi (2001, 183) Sistem pengendalian internal
meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya
kebijakan manajemen.
Menurut Bambang Hartadi, (1993,3) Sistem Pengendalian
Internal adalah: Sistem Sosial yang mempunyai wawasan dalam
organisasi perusahaan, terdiri dari kebijakan, teknik, prosedur, alat-alat
fisik, dan dokumentasi orang-orang yang berinteraksi satu sama lain.
Menurut Warren, Reeve, & Fees (1999, p183) Pengendalian
internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi akurat dan memastikan
bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana
mestinya.
Menurut Michael P. Cangemi dan Tommie Singleton (2003, p.66),
pengendalian internal adalah aturan, praktek, prosedur, dan peralatan
yang dirancang untuk :
1. Keamanan asset yang berhubungan dengan badan hukum
2. Meyakinkan akurasi dan kepercayaan perolehan data dan informasi
produk
3. Mendapatkan efisiensi
4. Mengukur pemenuhan dengan aturan yang berhubungan dengan
badan hukum
5. Mengukur pemenuhan dengan regulasi-regulasi
6. Mengatur kejadian-kejadian negatif dan pengaruh dari penyuapan,
kejahatan dan aktivitas pengrusakan.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sistem pengendalian internal meliputi metode dan kebijakan yang
terkoordinasi di dalam perusahaan untuk mengamankan kekayaan

6
perusahaan, menguji ketepatan, ketelitian dan keandalan catatan / data
akuntansi serta untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.
Jadi pengendalian internal adalah proses yang dapat dipengaruhi
manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu
kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam
penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya,
diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional
perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar
ditaati oleh semua pihak.
2. Jenis-jenis Pengendalian Internal
Jenis-jenis Pengendalian Internal Berdasarkan lingkupnya,
pengendalian internal dibedakan menjadi:
1. Pengendalian akuntansi yang berfungsi untuk mengamankan sumber
daya organisasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan data
akuntansi.
2. Pengendalian administratif yang berfungsi mendorong efisiensi operasi
dan mengupayakan agar kebijakan ataupun tujuan manajemen dapat
tercapai.
Apabila ditinjau dari terjadinya permasalahan yang harus
dikendalikan, pengendalian internal dapat dibedakan menjadi 1:
1. Pengendalian preventif atau pengendalian umpan maju, yaitu
pengendalian dengan jalan menangkal sebelum permasalahan terjadi
dan untuk mencegah terjadinya ketidakefisienan.
2. Pengendalian detektif atau umpan balik, yaitu pengendalian yang
berfungsi mengungkap permasalahan dalam suatu aktivitas, segera
setelah aktivitas itu terjadi.
3. Pengendalian korektif adalah pengendalian yang berfungsi mengoreksi
kesalahan yang ditemukan oleh pengendalian detektif.

1
Nugroho Wijayanto, Sistem Informasi Akuntansi,(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001)
h. 235

7
Pengendalian internal juga diklsifikasikan menjadi pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum adalah
pengendalian yang dirancang agar lingkungan pengendalian organisasi
menjadi stabil dan terkelola dengan baik sehingga dapat mendukung
efektifitas pengendalian aplikasi.Sedangkan pengendalian aplikasi adalah
pengendalian yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan
memperbaiki kesalahan serta penyimpangan dalam transaksi pada saat
diproses.
pengendalian internal juga dapat diklsifikasikan ke dalam
pengendalian input, pengendalian proses, dan pengendalian output.
Pengendalian input yaitu pengendalian yang dirancang untuk menjaga
agar data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah data yang akurat,
valid, dan telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Pengendalian
proses adalah pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar semua
transaksi diproses secara akurat dan lengkap, sehingga semua arsip dan
catatan dapat dimutkhirkan dengan baik. Pengendalian output merupakan
bentuk pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar output sistem
dapat dikendalikan dengan baik.
Apapun bentuk klasifikasi dari sistem pengendalian internal,
semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga aktiva organisasi,
memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi,
mendorong efisiensi dalam operasional organisasi, dan mengukur
kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak
manajemen.
Ada asumsi dasar tentang pengendalian internal yang dapat
membimbing para perancang sistem pengendalian iternal agar menjadi
lebih baik antara lain2:

2
James A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi, terj. Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary (Jakarta: Salemba Empat, 2007) h. 181.

8
1. Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah
tanggungjawab pihak manajemen (management resposibilty). FCPA
mendukung dalil ini.
2. Sistem pengendalian internal harus menyediakan jaminan yang wajar
(reasonable assurance) bahwa keempat tujuan umum pengendalian
internal terpenuhi secara efektif dari segi biaya. Ini berarti tidak ada
sistem pengendalian internal yang sempurna dan bahwa biaya untuk
mencapai pengendalian yang lebih baik tidak boleh melebihi
manfaatnya.
3. Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam
efektivitasnya. Hal ini meliputi : kemungkinan kesalahan (tidak ada
sistem yang sempurna), pelanggaran (personil dapat melanggar
sistem melalui kolusi atau cara lain), pelanggaran manajemen (pihak
manajemen berada dalam posisi melanggar prosedur pengendalian
dengan secara pribadi menyimpangkan transaksi atau mengarahkan
bawahan untuk melakukan hal tersebut), dan berubahnya kondisi
(kondisi dapat berubah dengan berjalannya waktu hingga
pengendalian yang ada tidak berjalan).
3. Komponen Pengendalian Internal
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) mengeluarkan
hasil penelitian berkaitan dengan pengendalian internal. Penelitian COSO
mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang
diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka
yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang
wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal
berikut3:
1. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Kesesuaian dengan hokum dan peraturan yang berlaku

3
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart, Accounting…h.230

9
Berdasarkan COSO, pengendalian internal adalah proses karena
hal tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan merupakan
bagian integral dari kegitan manajemen dasar. Pengendalian internal
memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut/mutlak, karena
kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan penolakan manajemen atas
pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna.
COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi
pengendalian internal yang dahulu terbatas pada pengendalian akuntansi,
menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang luas dari para dewan
komisaris dan pihak manajemen yang terdiri dari 5 (lima) komponen
sebagai berikut4:
1. Lingkungan pengendalian : Inti dari bisnis apapun adalah orang-
orangnya. Ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan
kompetensi serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin
yang mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak.
2. Aktivitas pengendalian : Kebijakan dan prosedur pengendalian harus
dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan
yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko
pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.
3. Penilaian risiko : Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan
risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang
terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan
kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis.
Organisasi juga juga harus membuat mekanisme untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.
4. Informasi dan Komunikasi : Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat
sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang
dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan
operasinya.

4
9 Ibid, h. 231.

10
5. Pengawasan : Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat beraksi secara
dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dokumentasi adalah sebuah bentuk naratif, flowchart, diagram,
dan masih banyak yang lain yang bertujuan untuk menjelaskan
bagaimana sebuah sistem dapat bekerja. Banyak alat yang digunakan
dalam dokumentasi, namun demikian ada beberapa alat yang sangat
populer diantaranya adalah diagram,flowchart, dan dalam bentuk grafis.
Sistem pengendalian internal merupakan tanggung jawab
manajemen sebuah organisasi.Tanggung jawab manajemen meliputi
pembuatan dan pemeliharaannya. Sistem pengendalian internal harus
dibuat secara memadai, artinya harus sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang menggunakannya.

Saran
Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang
bersifat membangun, selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.


Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.
Bambang Hartadi. 1999. Sistem Pengendalian Intern dalam Hubungannya
dengan Manajemen dan Audit. Yogyakarta: BPFE.
Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess.
1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19. Jakarta: Erlangga.
Cangemi, Michael,P, and Tommie Singleton. (2003). Managing The Audit
Function: A Corporate Audit Department Procedures Guide. John
Willey and Sons, Inc
Nugroho Widjajanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Erlangga.
A Hall James. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Terjemahan Dewi
Fitriasari. Salemba Empat. Jakarta
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2014 Sistem Informasi
Akuntansi: Accounting Information Systems (Edisi 13), Prentice
Hall
https://www.researchgate.net/publication/
340174322_Artikel_Tentang_Teknik_dan_Dokumentasi_Sistem_I
nformasi_Akuntansi
file:///C:/Users/ACER/Favorites/Downloads/314765-pengendalian-internal-
dalam-sistem-infor-8acbd84c%20(2).pdf
https://www.researchgate.net/publication/
340174322_Artikel_Tentang_Teknik_dan_Dokumentasi_Sistem_I
nformasi_Akuntansi

13

Anda mungkin juga menyukai