Disusun Oleh :
PURWAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
karunia dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan seluruh rangkaian
Penyusunan Makalah hingga selesai. Tiada kata yang dapat menggantikan nikmat
yang Dia berikan. Shalawat dan salam semoga senantasa bercurah kepada
Rasulallah SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum muslimin yang
senantiasa berjalan di atas petunjuk-Nya.
Penyusunan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi
Teknologi Wastukancana Purwakarta.
Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik & saran akan saya nantikan demi kesempurnaan Makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Sistem Informasi.........................................................................................3
B. Akutansi.......................................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Sistem Informasi Akuntansi ?
2. Apa saja komponen dari Sistem Informasi Akuntansi ?
3. Bagaimana peran Sistem Informasi Akuntansi dalam perusahaan ?
1
4. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam memecahkan
masalah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Sistem Informasi Akuntansi
2. Untuk mengetahui komponen dari Sistem Informasi Akuntansi
3. Untuk mengetahui peran Sistem Informasi Akuntansi dalam perusahaan
4. Untuk mengetahui penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam
memecahkan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi
Sistem informasi secara general dikenal sebagai perangkat lunak yang dapat
membantu pengaturan atau analisis data. Sistem informasi memiliki tujuan utama
untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna bagi suatu instansi
atau organisasi. Lewat hasil pemrosesan data menjadi informasi inilah nantinya
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara observatif.
Menurut Lani Sidharta dalam (Sumaryadi, 2022) : Sistem informasi adalah
suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaian terpadu komponen –
komponen dan manual bagian – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.
Serupa dengan definisi diatas, menurut John F. Nash (1995: 8) dalam
(Krismiaji, 2015) : Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau
alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur
jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu
manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat.
B. Akutansi
Definisi akuntansi menurut (Lambidju et al., 2021) merupakan kegiatan jasa
yang berfungsi menyediakan suatu informasi kuantitatif yang kemudian digunakan
untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Paul Gradi (2017)
akuntansi yaitu sebagai fungsi organisasi secara sistematis, dapat dipercaya dan
original dalam mencatat, mengklasifikasi, memproses, membuat ikhtisar,
menganalisa, menginterprestasi seluruh transaksi dan kejadian serta karakter
keuangan yang terjadi dalam operasional perusahaan sebagai pertanggungjawaban
atas kinerjanya.
3
Akuntansi menurut (Tompodung et al., 2021) adalah suatu seni untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, mencatat transaksi, serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat menghasilkan
informasi keuangan atau suatu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses mengumpulkan,
mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan. Proses tersebut menghasilkan informasi keuangan
yang berguna bagi para pemakai laporan (users) untuk pengambilan keputusan.
4
Ada beberapa versi pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut para ahli
akuntansi. Dikutip dari berbagai sumber, definisi-definisi Sistem Informasi
Akuntansi itu antara lain sebagai berikut.
Menurut James A Hall (2007, 9) dalam (J.K et al., 2019) “ Sistem Informasi
adalah srangkaian prosedur formal dimana data dikumpukan , diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna”. Ada pula yang mengasumsikan
bahwa sistem informasi akuntasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan juga memproses data menjadi informasi yang berguna
dalam membantu proses pengambilan keputusan.
Setiap hal yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, Tujuan sistem akuntansi
menurut Mulyadi (2008, 19) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi,yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi bagi karyawan.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelangaran catatan akuntansi
5
d. Manajer
e. Kepala petugas keuangan
f. Auditor
Dengan SIA yang dirancang dengan baik, setiap orang dalam suatu
organisasi dapat mengakses sistem yang sama dan mengambil informasi yang
sama. SIA juga menyederhanakan proses pelaporan informasi kepada orang-
orang di luar organisasi, bila diperlukan.
Misalnya, konsultan mungkin menggunakan informasi dalam SIA untuk
menganalisis efektivitas struktur harga perusahaan dengan melihat data biaya,
data penjualan, dan pendapatan. Selain itu, auditor dapat menggunakan data
untuk menilai kontrol internal perusahaan, kondisi keuangan, dan kepatuhan
terhadap peraturan seperti Sarbanes-Oxley Act (SOX).
6
SIA harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang akan
menggunakannya. Sistem juga harus mudah digunakan dan harus
ditingkatkan, tidak menghalangi efisiensi.
3. Data SIA
Sebuah AIS harus memiliki struktur database untuk menyimpan informasi,
seperti bahasa query terstruktur (SQL), yang merupakan bahasa komputer yang
biasa digunakan untuk database. SQL memungkinkan data yang ada di AIS untuk
dimanipulasi dan diambil untuk tujuan pelaporan. SIA juga akan memerlukan
berbagai layar input untuk berbagai jenis pengguna sistem dan entri data, serta
format output yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda
dan berbagai jenis informasi.
Data yang terkandung dalam SIA adalah semua informasi keuangan yang
berkaitan dengan praktik bisnis organisasi. Setiap data bisnis yang berdampak
pada keuangan perusahaan harus dimasukkan ke dalam SIA.
Jenis data yang disertakan dalam SIA bergantung pada sifat bisnis, tetapi dapat
terdiri dari berikut ini:
a. Pesanan penjualan
b. Laporan tagihan pelanggan
c. Laporan analisis penjualan
d. permintaan pembelian
e. Faktur vendor
f. Periksa register
7
g. Jurnal umum
h. Data inventaris
i. Informasi penggajian
j. Ketepatan waktu
k. Informasi pajak
8
Program perangkat lunak SIA dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
unik dari berbagai jenis bisnis. Jika program yang ada tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan, perangkat lunak juga dapat dikembangkan sendiri dengan masukan
substansial dari pengguna akhir atau dapat dikembangkan oleh perusahaan pihak
ketiga khusus untuk organisasi. Sistem ini bahkan dapat dialihdayakan ke
perusahaan khusus.
Untuk perusahaan publik, apa pun program perangkat lunak dan opsi
penyesuaian yang dipilih bisnis, peraturan Sarbanes-Oxley akan menentukan
struktur SIA sampai batas tertentu. Ini karena peraturan SOX menetapkan kontrol
internal dan prosedur audit yang harus dipatuhi oleh perusahaan publik.
5. Infrastruktur TI
Infrastruktur teknologi informasi hanyalah nama mewah untuk perangkat
keras yang digunakan untuk mengoperasikan sistem informasi akuntansi.
Sebagian besar item perangkat keras ini harus dimiliki oleh bisnis dan dapat
mencakup yang berikut:
a. Komputer
b. Perangkat seluler
c. Server
d. Printer
e. Pelindung gelombang
f. Router
g. Media penyimpanan
h. Catu daya cadangan
9
memenuhi persyaratan kompatibilitas perangkat keras dan perangkat lunak adalah
dengan membeli sistem turnkey yang mencakup perangkat keras dan perangkat
lunak yang dibutuhkan bisnis. Membeli sistem turnkey berarti, secara teoritis,
bahwa bisnis akan mendapatkan kombinasi optimal dari perangkat keras dan
perangkat lunak untuk SIA-nya.
6. Kontrol Internal
Kontrol internal SIA adalah tindakan keamanan yang dikandungnya untuk
melindungi data sensitif. Ini bisa sesederhana kata sandi atau serumit identifikasi
biometrik. Protokol keamanan biometrik mungkin termasuk menyimpan
karakteristik manusia yang tidak berubah seiring waktu, seperti sidik jari, suara,
dan pengenalan wajah.
SIA harus memiliki kontrol internal untuk melindungi terhadap akses
komputer yang tidak sah dan untuk membatasi akses ke pengguna yang
berwenang, yang mencakup beberapa pengguna di dalam perusahaan. Itu juga
harus mencegah akses file yang tidak sah oleh individu yang diizinkan untuk
mengakses hanya bagian tertentu dari sistem.
SIA berisi informasi rahasia yang tidak hanya milik perusahaan tetapi juga
milik karyawan dan pelanggannya. Data ini mungkin termasuk:
10
D. Peran Sistem Informasi Akutansi Dalam Perusahaan
Pemanfaatan teknologi informasi memiliki manfaat yang luar biasa besar,
terutama bagi perusahaan. Dengan menggunakan teknologi informasi,
perusahaan dapat menyediakan, mengelola, dan melaporkan keuangan dengan
mudah, cepat, dan akurat. Dalam akuntansi, Anda pasti mengenal Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Kita akan bahas peran sistem informasi akuntansi
dalam perusahaan. Komponen Sistem Informasi Akuntansi merupakan
gabungan dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling
terhubung dan terbentuklah SIA perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting bagi bisnis.
Sistem ini merupakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi untuk
mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam suatu
siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada
manajemen perusahaan.
Di mana sistem sendiri merupakan seperangkat elemen yang saling bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu yang mana sistem memiliki keterkaitan,
integrasi dan tujuan yang sama serta memiliki beberapa sub sistem di dalamnya.
Dengan definisi tersebut tak heran jika perusahaan yang menjalankan suatu bisnis
pasti membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menunjang kinerja
bisnisnya.
Selain itu, tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi bagi perusahaan sendiri
sangat besar untuk menunjang kinerja bisnis.
Pada dasarnya tujuan dari sistem informasi akuntansi ini adalah untuk
mengumpulkan, memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan
aspek keuangan dari kegiatan bisnis perusahaan. Diawali dari data yang
diinputkan oleh manusia kemudian dilakukan pemrosesan data sesuai prosedur
yang berlaku sehingga hasilnya akan berupa informasi akuntansi.
Agar hasil dari informasi akuntansi bisa akurat, aktual, dan berguna untuk
user, maka seluruh komponen SIA harus terintegrasi dengan baik dan benar.
Berikut komponen-komponen dalam SIA:
11
b. Transaksi, menjadi objek yang akan diinputkan kemudian dilakukan
pemrosesan sehingga menghasilkan informasi.
12
e. Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu
kecurangan. Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak
dengan pasti karena sistem pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini
dapat menjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko untuk
penggelapan aset oleh semua pihak terkait.
Di sini lah kemudian divisi pemasaran perlu bekerja sama dengan divisi SIA.
Divisi pemasaran perlu meminta hasil analisis perkiraan laba yang bisa diperoleh
dari suatu produk baru. Kemudian bagian SIA akan bekerja untuk memprediksi
biaya produksi, serta biaya-biaya lain yang diperlukan. Setelah itu SIA membuat
perkiraan pendapatan.
Data yang telah dimiliki oleh SIA akan diproses oleh EDP. Dari EDP, hasil
pengolahan data dikembalikan ke SIA, dan dibuat laporan akhirnya. Dengan
demikian, divisi pemasaran akan mendapatkan hasil analisis perkiraan laba yang
dibutuhkan. Setelah itu, strategi pemasaran produk dapat disusun sesuai dengan
analisis keunggulan produk.
2. Software
Sebuah perusahaan permen karet internasional membutuhkan data yang
akurat tentang berbagai catatan transaksi yang dilakukan. Divisi SIA membuat
sistem untuk merekam semua itu, seperti flowchart pembelian barang, penjualan
barang, pengembalian barang retur, dan pengakuan hutang dagang.
SIA juga mengembangkan software khusus untuk mempermudah semua
kerjanya. Pengembangan software ini dilakukan secara internal, dengan insentif
tambahan bagi SDM yang berhasil menciptakannya. Dengan begitu, SIA terjamin
13
aman, SDM diberdayakan dengan baik, dan dana yang dibutuhkan pun
terjangkau.
Contoh sistem informasi akuntansi ini mudah dipahami. SIA dalam
perusahaan tersebut berperan untuk menyediakan database lengkap dan terakses
oleh manajemen. Database informasi dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang ada. Dengan kumpulan data seperti ini, SIA memberikan banyak
input untuk subsistem CBIS (sistem informasi berbasis komputer).
14
masih dapat digunakan, maka perusahaan dapat menekan biaya pembelian
sehingga mengurangi COGS yang akan berdampak peningkatan terhadap laba
perusahaan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas
mengumpulkan data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data dari
kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai kedalam maupun di luar perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat
menyediakan, mengelola, dan melaporkan keuangan dengan mudah, cepat,
dan akurat. Sistem ini merupakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi
untuk mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam
suatu siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada
manajemen perusahaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
J.K, A. E., Nurjanah, Y., & Munawar, A. (2019). Peranan Sistem Informasi
Akuntansi Piutang Terhadap Pengendalian Piutang (Studi Kasus Pada Pt.
Arwinda Perwira Utama). Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 7(1), 192–
172. https://doi.org/10.37641/jimkes.v7i1.209
Lambidju, N. E., Elim, I., Suwetja, I. G., Lambidju, N. E., Elim, I., & Suwetja, I.
G. (2021). Koreksi Fiskal Laporan Keuangan Komersial Dalam Perhitungan
Pajak Penghasilan Terutang Pada Pt. Xyz. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(1), 566–573.
Tompodung, G., Sondakh, J. J., & Kalalo, M. (2021). Analisis Pengelolaan Aset
Tetap Pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara.
Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 16(3), 209–216.
17