Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Diajukan Sebagai Tugas Makalah Untuk Memenuhi Nilai Tugas

Disusun Oleh :

Ghifari Fiqry Yonanta 201151147


Irfan Fadli 201151058
M Ikmal Aulia Ilgaos 201151082
Muhamad Ramdani 201151085
Sopadi 201151131

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKNIK INDUSTRI

PURWAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
karunia dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan seluruh rangkaian
Penyusunan Makalah hingga selesai. Tiada kata yang dapat menggantikan nikmat
yang Dia berikan. Shalawat dan salam semoga senantasa bercurah kepada
Rasulallah SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum muslimin yang
senantiasa berjalan di atas petunjuk-Nya.

Penyusunan Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi
Teknologi Wastukancana Purwakarta.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi


Manajemen Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana
Purwakarta, bapak Agung Widarman, M.T. berkat tugas yang beliau berikan
menjadi menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik & saran akan saya nantikan demi kesempurnaan Makalah
ini.

Purwakarta, 27 November 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Sistem Informasi.........................................................................................3

B. Akutansi.......................................................................................................3

C. Sistem Informasi Akutansi (SIA)...............................................................4

D. Peran Sistem Informasi Akutansi Dalam Perusahaan..........................11

E. Informasi yang didapat dari sistem informasi akuntasi...................12

F. Contoh sistem informasi akuntansi dalam perusahaan........................12

G. Sistem Informasi Akuntansi dalam memecahkan Masalah..............14

BAB III PENUTUP..............................................................................................15

A. Kesimpulan................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu


perusahaan dengan menghasilkan informasi akurat dan tepat waktu. Pada bidang
akuntansi perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu
meningkatkan sistem informasi akuntansi (SIA). Peningkatan teknologi komputer
sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemprosesan data
akuntansi secara manual menjadi secara otomatis. Akan tetapi penerapan sistem
dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan.

Menurut Delone dan Raymond, 1988 dalam (Wicaksono, 2012) penerapan


suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan pada dua hal, apakah perusahaan
mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. untuk
menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktorfaktor apa saja yang
mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi.

Informasi akutansi sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak khususnya


manajemen sebagai penggunaan dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain
pihak manajemen, informasi akutansi sangat di butuhkan oleh pihak di luar
perusahaan seperti : calon investor, kantor pajak dan masyarakat umum untuk
dapat menyajikan informasi keuangan yang baik (informative, akurat dan cepat)
maka diperlukan sistem yang mampu mengolah data akuntansi menjadi sebuah
laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Sistem Informasi Akuntansi ?
2. Apa saja komponen dari Sistem Informasi Akuntansi ?
3. Bagaimana peran Sistem Informasi Akuntansi dalam perusahaan ?

1
4. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam memecahkan
masalah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Sistem Informasi Akuntansi
2. Untuk mengetahui komponen dari Sistem Informasi Akuntansi
3. Untuk mengetahui peran Sistem Informasi Akuntansi dalam perusahaan
4. Untuk mengetahui penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam
memecahkan masalah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi
Sistem informasi secara general dikenal sebagai perangkat lunak yang dapat
membantu pengaturan atau analisis data. Sistem informasi memiliki tujuan utama
untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna bagi suatu instansi
atau organisasi. Lewat hasil pemrosesan data menjadi informasi inilah nantinya
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara observatif.
Menurut Lani Sidharta dalam (Sumaryadi, 2022) : Sistem informasi adalah
suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaian terpadu komponen –
komponen dan manual bagian – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.
Serupa dengan definisi diatas, menurut John F. Nash (1995: 8) dalam
(Krismiaji, 2015) : Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau
alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur
jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu
manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat.

B. Akutansi
Definisi akuntansi menurut (Lambidju et al., 2021) merupakan kegiatan jasa
yang berfungsi menyediakan suatu informasi kuantitatif yang kemudian digunakan
untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Paul Gradi (2017)
akuntansi yaitu sebagai fungsi organisasi secara sistematis, dapat dipercaya dan
original dalam mencatat, mengklasifikasi, memproses, membuat ikhtisar,
menganalisa, menginterprestasi seluruh transaksi dan kejadian serta karakter
keuangan yang terjadi dalam operasional perusahaan sebagai pertanggungjawaban
atas kinerjanya.

3
Akuntansi menurut (Tompodung et al., 2021) adalah suatu seni untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, mencatat transaksi, serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat menghasilkan
informasi keuangan atau suatu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses mengumpulkan,
mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan. Proses tersebut menghasilkan informasi keuangan
yang berguna bagi para pemakai laporan (users) untuk pengambilan keputusan.

C. Sistem Informasi Akutansi (SIA)

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi secara umum adalah kegiatan


mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data akuntansi menjadi laporan yang
relevan dengan kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Namun, sebenarnya terdapat definisi Sistem Informasi Akuntansi
menurut para ahli yang bervariasi rumusannya. Informasi akuntansi dan keuangan
merupakan dua aspek yang sangat krusial untuk setiap entitas manajemen. Selain
menjadi bagian penting dari administrasi manajemen, keduanya adalah basis
pertimbangan dalam mengambil keputusan, termasuk yang terkait bisnis.
Informasi akuntansi dan keuangan pun dibutuhkan oleh sejumlah pihak di luar
perusahaan, seperti investor, kreditur, serta kantor pajak. Jika perusahaan melantai
di bursa saham, laporan keuangan perlu juga disampaikan kepada publik.
Agar manajemen dapat menyajikan informasi keuangan secara baik,
diperlukan sistem yang dapat mengolah data akuntansi menjadi sebuah laporan
keuangan, data yang di peroleh bisa dari berbagai media. Dalam konteks ini,
sistem informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen. Mengutip modul Sistem
Informasi Akuntansi terbitan UPJ, Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas
rangkaian sistem yang terintegrasi di suatu program ataupun software yang
dioperasikan dengan perangkat komputer oleh tenaga manusia. Maka dari itu, ia
menjadi gabungan dari implementasi prinsip-prinsip akuntansi dengan teknologi
informasi.

4
Ada beberapa versi pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut para ahli
akuntansi. Dikutip dari berbagai sumber, definisi-definisi Sistem Informasi
Akuntansi itu antara lain sebagai berikut.
Menurut James A Hall (2007, 9) dalam (J.K et al., 2019) “ Sistem Informasi
adalah srangkaian prosedur formal dimana data dikumpukan , diproses menjadi
informasi dan didistribusikan ke para pengguna”. Ada pula yang mengasumsikan
bahwa sistem informasi akuntasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan juga memproses data menjadi informasi yang berguna
dalam membantu proses pengambilan keputusan.
Setiap hal yang dilakukan pasti mempunyai tujuan, Tujuan sistem akuntansi
menurut Mulyadi (2008, 19) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi,yaitu:
1. Untuk menyediakan informasi bagi karyawan.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasi.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelangaran catatan akuntansi

1) Komponen sistem informasi akutansi


Sistem informasi akuntansi umumnya terdiri dari enam komponen utama:
orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi
informasi, dan pengendalian internal. Berikut adalah rincian dari masing-masing
komponen secara rinci.

1. Orang-orang Sisitem Informasi Akuntansi


Orang-orang di SIA adalah pengguna sistem. Sebuah SIA membantu
departemen yang berbeda dalam sebuah perusahaan bekerja sama. Profesional
yang mungkin perlu menggunakan SIA organisasi meliputi:
a. Akuntan
b. Konsultan
c. Analis bisnis

5
d. Manajer
e. Kepala petugas keuangan
f. Auditor

Sebagai contoh, manajemen dapat menetapkan tujuan penjualan dimana


staf dapat memesan jumlah persediaan yang sesuai. Pesanan persediaan
memberi tahu departemen akuntansi tentang hutang baru. Ketika penjualan
dilakukan dalam bisnis, orang-orang dan departemen yang terlibat dalam
proses penjualan dapat mencakup hal-hal berikut:

a. Tenaga penjualan memasukkan pesanan pelanggan ke dalam SIA.


b. Akuntansi tagihan atau mengirim faktur ke pelanggan.
c. Gudang mengumpulkan pesanan.
d. Departemen pengiriman mengirimkan pesanan ke pelanggan.
e. Departemen akuntansi mendapat pemberitahuan tentang piutang baru,
yang merupakan IOU dari pelanggan yang biasanya dibayar dalam waktu
30, 60, atau 90 hari.
f. Departemen layanan pelanggan melacak pesanan dan pengiriman
pelanggan.
g. Manajemen menggunakan SIA untuk membuat laporan penjualan dan
melakukan analisis biaya, yang dapat mencakup inventaris, pengiriman,
dan biaya produksi.

Dengan SIA yang dirancang dengan baik, setiap orang dalam suatu
organisasi dapat mengakses sistem yang sama dan mengambil informasi yang
sama. SIA juga menyederhanakan proses pelaporan informasi kepada orang-
orang di luar organisasi, bila diperlukan.
Misalnya, konsultan mungkin menggunakan informasi dalam SIA untuk
menganalisis efektivitas struktur harga perusahaan dengan melihat data biaya,
data penjualan, dan pendapatan. Selain itu, auditor dapat menggunakan data
untuk menilai kontrol internal perusahaan, kondisi keuangan, dan kepatuhan
terhadap peraturan seperti Sarbanes-Oxley Act (SOX).

6
SIA harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang akan
menggunakannya. Sistem juga harus mudah digunakan dan harus
ditingkatkan, tidak menghalangi efisiensi.

2. Prosedur dan Instruksi


Prosedur dan instruksi SIA adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengambil, dan memproses data. Metode ini
manual dan otomatis. Data dapat berasal dari sumber internal (misalnya,
karyawan) dan sumber eksternal (misalnya, pesanan online pelanggan). Prosedur
dan instruksi akan dikodekan ke dalam perangkat lunak SIA. Namun, prosedur
dan instruksi juga harus "dikodekan" ke dalam karyawan melalui dokumentasi
dan pelatihan. Prosedur dan instruksi harus diikuti secara konsisten agar efektif.

3. Data SIA
Sebuah AIS harus memiliki struktur database untuk menyimpan informasi,
seperti bahasa query terstruktur (SQL), yang merupakan bahasa komputer yang
biasa digunakan untuk database. SQL memungkinkan data yang ada di AIS untuk
dimanipulasi dan diambil untuk tujuan pelaporan. SIA juga akan memerlukan
berbagai layar input untuk berbagai jenis pengguna sistem dan entri data, serta
format output yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda
dan berbagai jenis informasi.
Data yang terkandung dalam SIA adalah semua informasi keuangan yang
berkaitan dengan praktik bisnis organisasi. Setiap data bisnis yang berdampak
pada keuangan perusahaan harus dimasukkan ke dalam SIA.
Jenis data yang disertakan dalam SIA bergantung pada sifat bisnis, tetapi dapat
terdiri dari berikut ini:

a. Pesanan penjualan
b. Laporan tagihan pelanggan
c. Laporan analisis penjualan
d. permintaan pembelian
e. Faktur vendor
f. Periksa register

7
g. Jurnal umum
h. Data inventaris
i. Informasi penggajian
j. Ketepatan waktu
k. Informasi pajak

Data tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan laporan akuntansi dan


laporan keuangan, termasuk umur piutang, jadwal depresiasi atau amortisasi,
neraca percobaan, dan laporan laba rugi. Memiliki semua data ini di satu tempat di
SIA memfasilitasi pencatatan, pelaporan, analisis, audit, dan aktivitas
pengambilan keputusan bisnis. Agar data bermanfaat, data tersebut harus lengkap,
akurat, dan relevan.
Di sisi lain, contoh data yang tidak akan masuk ke SIA termasuk memo,
korespondensi, presentasi, dan manual. Dokumen-dokumen ini mungkin memiliki
hubungan tangensial dengan keuangan perusahaan, tetapi, tidak termasuk catatan
kaki standar, dokumen-dokumen tersebut sebenarnya bukan bagian dari
pencatatan keuangan perusahaan.

4. Perangkat Lunak SIA


Komponen perangkat lunak SIA adalah program komputer yang digunakan
untuk menyimpan, mengambil, memproses, dan menganalisis data keuangan
perusahaan. Sebelum ada komputer, SIA adalah sistem manual berbasis kertas,
tetapi saat ini, sebagian besar perusahaan menggunakan perangkat lunak komputer
sebagai dasar SIA. Bisnis kecil mungkin menggunakan Intuit's Quickbooks atau
Sage's Sage 50 Accounting, tetapi ada yang lain. Bisnis kecil hingga menengah
mungkin menggunakan SAP Business One.? Bisnis menengah dan besar mungkin
menggunakan Microsoft Dynamics GP, MAS Sage Group 90, atau MAS 200,
Oracle's PeopleSoft, atau Epicor Financial Management.
Kualitas, keandalan, dan keamanan adalah komponen kunci dari perangkat
lunak SIA yang efektif. Manajer mengandalkan informasi yang dihasilkannya
untuk membuat keputusan bagi perusahaan, dan mereka membutuhkan informasi
berkualitas tinggi untuk membuat keputusan yang tepat.

8
Program perangkat lunak SIA dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
unik dari berbagai jenis bisnis. Jika program yang ada tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan, perangkat lunak juga dapat dikembangkan sendiri dengan masukan
substansial dari pengguna akhir atau dapat dikembangkan oleh perusahaan pihak
ketiga khusus untuk organisasi. Sistem ini bahkan dapat dialihdayakan ke
perusahaan khusus.

Untuk perusahaan publik, apa pun program perangkat lunak dan opsi
penyesuaian yang dipilih bisnis, peraturan Sarbanes-Oxley akan menentukan
struktur SIA sampai batas tertentu. Ini karena peraturan SOX menetapkan kontrol
internal dan prosedur audit yang harus dipatuhi oleh perusahaan publik.

5. Infrastruktur TI
Infrastruktur teknologi informasi hanyalah nama mewah untuk perangkat
keras yang digunakan untuk mengoperasikan sistem informasi akuntansi.
Sebagian besar item perangkat keras ini harus dimiliki oleh bisnis dan dapat
mencakup yang berikut:

a. Komputer
b. Perangkat seluler
c. Server
d. Printer
e. Pelindung gelombang
f. Router
g. Media penyimpanan
h. Catu daya cadangan

Selain biaya, faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perangkat


keras termasuk kecepatan, kemampuan penyimpanan, dan apakah dapat diperluas
dan ditingkatkan.
Mungkin yang paling penting, perangkat keras yang dipilih untuk SIA harus
kompatibel dengan perangkat lunak yang dimaksud. Idealnya, ini tidak hanya
kompatibel, tetapi juga optimal sistem yang kikuk akan jauh lebih tidak
membantu daripada sistem yang cepat. Salah satu cara bisnis dapat dengan mudah

9
memenuhi persyaratan kompatibilitas perangkat keras dan perangkat lunak adalah
dengan membeli sistem turnkey yang mencakup perangkat keras dan perangkat
lunak yang dibutuhkan bisnis. Membeli sistem turnkey berarti, secara teoritis,
bahwa bisnis akan mendapatkan kombinasi optimal dari perangkat keras dan
perangkat lunak untuk SIA-nya.

SIA yang baik juga harus mencakup rencana pemeliharaan, servis,


penggantian, dan peningkatan komponen sistem perangkat keras, serta rencana
pembuangan perangkat keras yang rusak dan usang, sehingga data sensitif benar-
benar hancur.

6. Kontrol Internal
Kontrol internal SIA adalah tindakan keamanan yang dikandungnya untuk
melindungi data sensitif. Ini bisa sesederhana kata sandi atau serumit identifikasi
biometrik. Protokol keamanan biometrik mungkin termasuk menyimpan
karakteristik manusia yang tidak berubah seiring waktu, seperti sidik jari, suara,
dan pengenalan wajah.
SIA harus memiliki kontrol internal untuk melindungi terhadap akses
komputer yang tidak sah dan untuk membatasi akses ke pengguna yang
berwenang, yang mencakup beberapa pengguna di dalam perusahaan. Itu juga
harus mencegah akses file yang tidak sah oleh individu yang diizinkan untuk
mengakses hanya bagian tertentu dari sistem.
SIA berisi informasi rahasia yang tidak hanya milik perusahaan tetapi juga
milik karyawan dan pelanggannya. Data ini mungkin termasuk:

a. Nomor Jaminan Sosial


b. Gaji dan informasi personalia
c. Nomor kartu kredit
d. Informasi pengguna
e. Data keuangan perusahaan
f. Informasi keuangan pemasok dan vendor

10
D. Peran Sistem Informasi Akutansi Dalam Perusahaan
Pemanfaatan teknologi informasi memiliki manfaat yang luar biasa besar,
terutama bagi perusahaan. Dengan menggunakan teknologi informasi,
perusahaan dapat menyediakan, mengelola, dan melaporkan keuangan dengan
mudah, cepat, dan akurat. Dalam akuntansi, Anda pasti mengenal Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Kita akan bahas peran sistem informasi akuntansi
dalam perusahaan. Komponen Sistem Informasi Akuntansi merupakan
gabungan dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling
terhubung dan terbentuklah SIA perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang penting bagi bisnis.
Sistem ini merupakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi untuk
mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam suatu
siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada
manajemen perusahaan.
Di mana sistem sendiri merupakan seperangkat elemen yang saling bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu yang mana sistem memiliki keterkaitan,
integrasi dan tujuan yang sama serta memiliki beberapa sub sistem di dalamnya.
Dengan definisi tersebut tak heran jika perusahaan yang menjalankan suatu bisnis
pasti membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menunjang kinerja
bisnisnya.
Selain itu, tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi bagi perusahaan sendiri
sangat besar untuk menunjang kinerja bisnis.
Pada dasarnya tujuan dari sistem informasi akuntansi ini adalah untuk
mengumpulkan, memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan
aspek keuangan dari kegiatan bisnis perusahaan. Diawali dari data yang
diinputkan oleh manusia kemudian dilakukan pemrosesan data sesuai prosedur
yang berlaku sehingga hasilnya akan berupa informasi akuntansi.
Agar hasil dari informasi akuntansi bisa akurat, aktual, dan berguna untuk
user, maka seluruh komponen SIA harus terintegrasi dengan baik dan benar.
Berikut komponen-komponen dalam SIA:

a. Manusia, menjadi operator dari sistem.

11
b. Transaksi, menjadi objek yang akan diinputkan kemudian dilakukan
pemrosesan sehingga menghasilkan informasi.

c. Prosedur, menjadi aturan tentang langkah-langkah yang harus


dilakukan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

d. Dokumen, sebagai formulir yang berfungsi untuk sarana pencatatan


saat transaksi terjadi.

e. Peralatan, menjadi alat atau sarana yang digunakan untuk pencatatan


pada sistem informasi.

E. Informasi yang didapat dari sistem informasi akuntasi


a. Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan
data tersebut secara efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat
mencatat semua sumber daya yang berpengaruh terhadap usaha
tersebut dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsi ini, tidak akan
ada suatu hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
b. Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang
berkaitan dengan aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan adalah
akan lebih mudah diambil karena setiap detail dari data sudah terekam
dengan SIA.

c. Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-


jurnal yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan
dan tanggal terjadinya transaksi. Pencatatan ini bertujuan untuk
mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengecekan
semua transaksi sehingga jika terjadi suatu kesalahan dapat dikoreksi
dengan mudah dan dapat diketahui penyebabnya dengan cepat.

d. Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang


dibutuhkan perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik
secara manual maupun secara online yang diperlukan oleh semua
pihak.

12
e. Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu
kecurangan. Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak
dengan pasti karena sistem pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini
dapat menjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko untuk
penggelapan aset oleh semua pihak terkait.

F. Contoh sistem informasi akuntansi dalam perusahaan

1. Elektonik Data Processing


Contoh sistem informasi akuntansi dalam perusahaan misalnya adalah pada
saat akan mengeluarkan produk baru. Sebuah produk baru tentu tak bisa begitu
saja dibuat tanpa analisis. Produk yang dibuat asal-asalan hanya akan merugikan
perusahaan.

Di sini lah kemudian divisi pemasaran perlu bekerja sama dengan divisi SIA.
Divisi pemasaran perlu meminta hasil analisis perkiraan laba yang bisa diperoleh
dari suatu produk baru. Kemudian bagian SIA akan bekerja untuk memprediksi
biaya produksi, serta biaya-biaya lain yang diperlukan. Setelah itu SIA membuat
perkiraan pendapatan.
Data yang telah dimiliki oleh SIA akan diproses oleh EDP. Dari EDP, hasil
pengolahan data dikembalikan ke SIA, dan dibuat laporan akhirnya. Dengan
demikian, divisi pemasaran akan mendapatkan hasil analisis perkiraan laba yang
dibutuhkan. Setelah itu, strategi pemasaran produk dapat disusun sesuai dengan
analisis keunggulan produk.

2. Software
Sebuah perusahaan permen karet internasional membutuhkan data yang
akurat tentang berbagai catatan transaksi yang dilakukan. Divisi SIA membuat
sistem untuk merekam semua itu, seperti flowchart pembelian barang, penjualan
barang, pengembalian barang retur, dan pengakuan hutang dagang.
SIA juga mengembangkan software khusus untuk mempermudah semua
kerjanya. Pengembangan software ini dilakukan secara internal, dengan insentif
tambahan bagi SDM yang berhasil menciptakannya. Dengan begitu, SIA terjamin

13
aman, SDM diberdayakan dengan baik, dan dana yang dibutuhkan pun
terjangkau.
Contoh sistem informasi akuntansi ini mudah dipahami. SIA dalam
perusahaan tersebut berperan untuk menyediakan database lengkap dan terakses
oleh manajemen. Database informasi dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang ada. Dengan kumpulan data seperti ini, SIA memberikan banyak
input untuk subsistem CBIS (sistem informasi berbasis komputer).

G. Sistem Informasi Akuntansi dalam memecahkan Masalah


PT N R adalah perusahaan professional yang bergerak dalam bidang media
promosi indoor and outdor promotion yang resmi berdiri sejak 1983. Setelah
melewati proses perjuangan panjang, Kerja keras dan pengalaman matang dalam
bidang usaha branding media promosi. PT N R bertekad untuk menjadi
perusahaan professional yang terbaik di bidang media branding promosi PT N R
selalu memberikan eksekusi kerja dengan solusi terbaik, berkulitas, dan hasil yang
maksimal. PT N R juga memberikan fokus perhatian yang besar dalam menjalin
hubungan kerja sama dengan berbagai instansi, asosiasi dan kalangan
pemerintahan dalam menjalankan program promosi usahanya secara efektif untuk
mencapai tujuan yang lebih baik dan sempurna. Berdasarkan kondisi paada saat
itu, permasalahan yang dihadapi oleh PT N R adalah perusahaan kesulitan dalam
melakukan pengelolaan bahan baku yang tersisa. Perusahaan juga kesulitan
mendapatkan informasi untuk menghitung biaya aktual pengunaan bahan baku
pada proses produksi. Kemudian dilakukan metode Analisis dan Perancangan
yaitu menganalisis masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Pengeluaran Kas pada PT N R, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut.
Pertama, adanya sistem terkomputerisasi dalam pembuatan permintaan barang
dapat menghindari kecurangan dalam proses pembelian barang; juga dengan
pengunaan sistem akan mempercepat proses pembelian barang. Kedua, pencatatan
atas bahan sisa dari produksi berdasarkan project dapat mempermudah dalam
perhitungan biaya aktual serta meningatkan pengendalian internal terkait bahan
baku yang dimiliki perusahaan. Ketiga, dengan menggunakan bahan sisa yang

14
masih dapat digunakan, maka perusahaan dapat menekan biaya pembelian
sehingga mengurangi COGS yang akan berdampak peningkatan terhadap laba
perusahaan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas
mengumpulkan data dari kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data dari
kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai kedalam maupun di luar perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat
menyediakan, mengelola, dan melaporkan keuangan dengan mudah, cepat,
dan akurat. Sistem ini merupakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi
untuk mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam
suatu siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada
manajemen perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

J.K, A. E., Nurjanah, Y., & Munawar, A. (2019). Peranan Sistem Informasi
Akuntansi Piutang Terhadap Pengendalian Piutang (Studi Kasus Pada Pt.
Arwinda Perwira Utama). Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 7(1), 192–
172. https://doi.org/10.37641/jimkes.v7i1.209

Krismiaji. (2015). pengertian sistem Informasi Akutansi. Journal of Chemical


Information and Modeling, 110(9), 1689–1699.

Lambidju, N. E., Elim, I., Suwetja, I. G., Lambidju, N. E., Elim, I., & Suwetja, I.
G. (2021). Koreksi Fiskal Laporan Keuangan Komersial Dalam Perhitungan
Pajak Penghasilan Terutang Pada Pt. Xyz. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(1), 566–573.

Sumaryadi. (2022). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB


UNTUK PENGELOLAAN DATA KEGIATAN DIBALAI REHABILITASI.

Tompodung, G., Sondakh, J. J., & Kalalo, M. (2021). Analisis Pengelolaan Aset
Tetap Pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Utara.
Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 16(3), 209–216.

Wicaksono, P. A. (2012). Analisis Pengaruh Partisipasi, Pelatihan, dan Keahlian


Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Publikasi, 1–
19.

17

Anda mungkin juga menyukai