OLEH :
KELOMPOK II
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur yang tidak putus kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan tersusunya makalah ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam memahami tentang manajemen perubahan dalam suatu
organisasi.
Makalah ini merupakan tugas dari Mata Kuliah Sitem Informasi Manajemen yang
membahas mengenai “ Arsitektur Sistem Bisnis : Sistem – Sistem Area Fungsional” disusun
secara sistematis dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga lebih
mudah dan cepat dipahami serta dapat melatih diri dan mengembangkan wawasan berpikir
mahasiswa.
Kami mengucapkan terima kasih atas segala saran, bimbingan, dan petunjuk dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami dengan besar hati dan ikhlas menerima saran maupun kritik yang membangun dari para
pembaca dan dosen pembimbing Mata Kuliah guna perbaikan serta penyempurnaan makalah
ini. Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUN
2
Organisasi yang berkembang saat ini berorientasi pada pengaturan proses dan menitik
beratkan pada kelompok atau tim serta menyeluruh pada proses bisnis organisasi (Fernandes
& Duarte, 2004), berbeda dengan organisasi tradisional yang berorientasi pada tugas dan
menitik beratkan pada perorangan, disamping hal tersebut dukungan sistem informasi pada
jaman sekarang ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kinerja
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan bisnis yang dimiliki dan teknologi yang
mendukungnya.
Sehingga organisasi harus mengembangkan dan menyebarluaskan sistem informasi
terintegrasi yang berkualitas, efisien, handal dan cepat untuk meraih keunggulan kompetitif.
Manfaat dari penerapan sistem informasi yang terintegrasi adalah dimungkin stakeholder dari
organisasi memandang kebutuhan organisasi secara holistik (Whittle & Myrick, 2004),
dimana dimungkin terciptanya keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis
yang ada dalam organisasi. Salah satu domain yang diperhatikan dalam mewujudkan hal
tersebut adalah arsitektur bisnis yang ada dalam organisasi.
Arsitektur bisnis merupakan bagian utama dalam pengembangan arsitektur sistem
informasi enterprise. Pemodelan arsitektur bisnis yang baik akan menghasilkan kebutuhan
arsitektur sistem informasi yang dapat dijadikan dalam dasar pengembangan sistem
informasi terintegrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menurut TOGAF menjelaskan bahwa Arsitektur Bisnis menggambarkan strategi
produk dan / atau jasa, dan organisasi, fungsional, proses, informasi, dan aspek geografis
lingkungan bisnis.
4
2.2 PEMODELAN SISTEM UNTUK MASING-MASING AREA FUNGSIONAL
SIA adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang
dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. SIA
terdiri dari lima komponen: Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat
lunak), Infrastruktur teknologi informasi.
Siklus Dasar Dalam SIA:
5
Fungsi dasar Sistem Informasi Akuntansi:
6
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah
serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses
pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL),
Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan
(SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok :
mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,
membantu perolehan dana tersebut,
mengontrol penggunaannya.
1. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi
ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening
seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut
dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke
jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
7
2.2.3 MANUFACTURING INFORMATIN SYSTEM/ SISTEM INFORMASI
MANUFAKTUR
Dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa R
uang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan
manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku
dan Sistem pengendalian manufaktur.
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi
semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
8
c. MRP II (material resource planning) -> suatu sistem yang memadukan MRP
dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (shop
floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja,
melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil persediaan dan
memperkerjakan mesin secara efektif.
d. JIT (Just-in-time) -> suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui
pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku tiba
di bengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya”
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang
tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.
9
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
Sistem informasi pemasaran terdiri dari beberapa bagian atau subsistem antara
lain:
10
Subsistem tempat -> untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat
yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan.
Subsistem harga -> untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang
dihasilkan.
1. Manajemen penjualan
2. Otomatisasi armada penjualan (Sales Force Automation)
3. Manajemen Produk
4. Iklan dan promosi
5. Penelitian pasar dan peramalan penjualan
6. Layanan dan dukungan pelanggan
7. Pemasaran interaktif
11
ERP merupakan informasi manajemen yang mengintegrasikan dan
mengoptimasikan semua atau jumlah proses bisnis dengan aspek operasi atau
produksi sebuah perusahaan. ERP seringkali disebut dengan back office system, yaitu
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dikaitkan langsung. Secara
keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal.
Fungsi HRIS
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
12
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh
perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM
mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Model HRIS
Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
13
Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas
lokalnya.
Intelijen Pesaing.
Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat
khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka
sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai
praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk
direkrut. Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database
yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut.
Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan
organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.
1. Subject-oriented
14
Data warehouse diorganisir sesuai dengan permasalahan atau subjek utama dalam
perusahaan, seperti pelanggan, produk, penjualan. Data warehouse tidak hanya
berfokus pada proses transaksi dan operasi sehari-hari, tetapi juga berfokus pada
pemodelan dan analisis data untuk pembuatan keputusan.
2. Integrated
3. Time-variant
Data disimpan untuk memberikan informasi dari data yang ada selama beberapa
tahun terakhir (misalnya lima sampai sepuluh tahun).
4. Nonvolatile
Data warehouse adalah tempat penyimpanan data yang terpisah secara fisik dari
data yang ditemukan di aplikasi dalam lingkungan operasional, sehingga data
yang terdapat pada data warehouse tidak dapat diubah.
15
2.4 Best pracice kasus-kasus pada area fungsional dan pemodelan sistem sebagai
contohnya
Seperti contoh kasus pada beberapa BUMN di Indonesia. PT KAI (Persero) di tahun
2010, M Kuncoro W (Managing Director HCM and TI) PT KAI, Board advisory
ICIO Comunity 12 Desember 2014, mengungkapkan bahwa: saat manajemen baru
dibawah kepemimpinan P Jonan (sekarang Menteri Perhubungan) memulai reformasi
di tubuh PT KAI, saat itulah perubahan budaya yang sangat revolusioner terjadi
secara bertahap di salah satu perusahaan BUMN yang paling tua di negeri ini. Sistem
disini diterjemahkan dalam bentuk implementasi teknologi informasi. Penerapan
sistem teknologi informasi sebenarnya sudah ada sejak sebelum Managemen baru
mulai bekerja tahun 2009, hanya saja sistem teknologi informasi yang ada saat itu
dirasakan tidak bisa mengakomodasi rencana perubahan budaya dan dinamika bisnis
perusahaan kedepan.
16
Alhasil transformasi perubahan sistem informasi ini mulai diberlakukan
secara paralel dengan tahapan budaya baru perusahaan. Tahapan tersebut dilakukan
karena PT KAI belajar dari kegagalan pada saat menerapkan sistem Enterprise
Resource 4
Planning (ERP) pertama kali yaitu pada tahun 2010. Penerapan SAP ERP bertujuan
untuk mendukung kinerja dan mempermudah sistem pelaporan di berbagai unit kerja
di Kantor Pusat, Daerah Operasi, serta Divisi Regional. Namun dikarenakan
kesalahan tim teknologi informasi dalam memahami kondisi SDM dan
infrastrukturnya hingga berakibat ketidakpercayaan direksi dan pegawai. Pengalaman
membuktikan bahwa implementasi teknologi informasi seringkali gagal baik dari sisi
waktu implementasi yang lama, biaya yang membengkak hingga tidak sesuai dengan
kebutuhan bisnis. CHAOS Manifesto (2013), Standish Group bahkan melaporkan
hampir 61% proyek implementasi teknologi informasi gagal.
Bahkan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Lak-samana
Sukardi, memutuskan untuk menunda divestasi Indofarma yang rencananya dilakukan
pada semester I 2003. Di tempat terpisah, Ketua Bapepam Herwidayatmo mengatakan
indikasi kerugian PT 11 Indofarma Tbk Rp. 59 miliar pada 2002 bukan unsur
kesengajaan, tetapi karena ketidakmampuan manajemen dalam mengelola sistem
informasi keuangan. Mengenai dugaan penyesatan informasi (misleading information)
Herwidayatmo mengatakan tindakan manajemen Indofarma tidak termasuk di
dalamnya karena langsung mengakui perseroan itu membukukan rugi bersih 2002.
17
Apalagi, tambahnya, rugi bersih itu dilaporkan Indofarma dalam laporan keuangan
yang belum diaudit bukan laporan yang sudah diaudit.
Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2008:38), menyebutkan bahwa suatu informasi yang
berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Akurat, artinya informasi harus
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tepat waktu, artinya informasi itu harus
tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan. Relevan, artinya informasi
yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di
berbagai tingkatan dan bagian di dalam organisasi. Lengkap, artinya informasi harus
diberikan secara lengkap. 12
Perencanaan kurang
Riset dan analisis kebutuhan yang tidak baik berakibat fatal bagi fondasi suatu ERP.
Kedua pihak, klien maupun vendor, perlu proaktif pada tahap ini. Pastikan kedua
pihak sudah memiliki satu persepsi terkait end point dan value bisnis yang akan
diterapkan dalam ERP.
Miskomunikasi
Perbedaan persepsi menjadi salah satu faktor yang membuat ERP gagal. Bisa jadi
ekspektasi klien berbeda dengan kenyataan di lapangan. Dalam kasus ini, klien perlu
mengkomunikasikan keinginannya dengan jelas. Vendor juga perlu menjelaskan di
awal mengenai batasan teknis yang akan ditemui dalam sistem.
18
Kendala utama dari ERP adalah mengotomatisasi proses-proses yang tidak rutin,
tidak berpola, atau tidak “sesuai” konvensi bisnis pada umumnya. Akan lebih mudah
merancang ERP untuk bisnis yang sudah teratur. Jika di tengah implementasi ERP
proses bisnis berubah, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada vendor.
Malfungsi teknologi
Setiap pilihan teknologi punya celah malfungsi. Untuk ERP berbasis web, sistem
berisiko terhambat ketika jaringan internet mengalami gangguan. Sedangkan ERP
berbasis desktop memiliki risiko pada data ketika devicelokal tidak mumpuni atau
terinfeksi virus. Maka, butuh konsultasi dan pertimbangan risiko yang benar-benar
matang di tahap I tadi, yaitu perencanaan.
Gagal implementasi
Setelah berhasil dibuat, ERP masih bisa gagal di tahap penyesuaian dari kebiasaan
operasional yang lama. Otomatisasi dengan ERP membutuhkan konsistensi
penginputan data, konsisten waktu maupun kuantitas. Tentunya kondisi tersebut
dapat diantisipasi dengan melakukan training kepada calon user secara menyeluruh.
Pada dasarnya proyek ERP mengandalkan perencanaan yang matang seta
konsistensi. Masalah yang kemudian muncul dalam proses, seharusnya dapat
diantisipasi dengan konsultasi ke vendor. Hubungan klien dan vendor yang baik
memang menjadi salah satu kunci keberhasilan ERP.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi merupakan sebuah susubnan yang terdiri dari beberapa komponen
seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi
yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga
menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
oleh manajer.
Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan sistem informasi
yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian
tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.
20
Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan
untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara
tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen pemasaran.
Sistem informasi sumber daya manusia/SISDM/HRIS.
Selain HRIS, sering Juga dipakai istilah HRMIS (Human Resource Management
Information System ) dan HRMS ( Human Resource Management System ). Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan
antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
- https://goindoti.blogspot.com/2016/08/sistem-informasi-berdasarkan-area.html
- https://www.robicomp.com/pengertian-data-warehouse-serta-penjelasannya.html
- https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/05/26/sistem-informasi-pemasaran-
marketing-information-system/
- https://hudda7x.wordpress.com/2011/10/21/sistem-informasi-manufaktur/
- http://girlsquad96.blogspot.com/2016/12/makalah-sistem-informasi-keuangan.html
- http://materisimais.blogspot.com/2016/06/ais-accounting-information-system.html
- http://antordo.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sumber-daya-manusia.html
- https://margarethasirait.wordpress.com/2014/03/17/data-warehouse/
- http://blog.qasico.com/2017/08/kegagalan-erp-cara-mencegah
22
23