Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Arsitektur Sistem Bisnis : Sistem – Sistem Area Fungsional”

OLEH :

KELOMPOK II

1. Andi Zulkifli A.F B1C1 17 003


2. Asriyandani B1 C1 17 011
3. Dandi B1 C1 17 017
4. Egit Angraini B1 C1 17 024
5. Fahira Azzahra B1 C1 17 032
6. Lilis Karlina B1 C1 17 069
7. Grandis Pratiwi B1 C1 17 038
8. Iin Novianti B1 C1 17 048
9. Laode Muh. Saum Fasihu B1 C1 17 063
10. Jainal B1C1 17 056

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur yang tidak putus kami panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan tersusunya makalah ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam memahami tentang manajemen perubahan dalam suatu
organisasi.

Makalah ini merupakan tugas dari Mata Kuliah Sitem Informasi Manajemen yang
membahas mengenai “ Arsitektur Sistem Bisnis : Sistem – Sistem Area Fungsional” disusun
secara sistematis dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami sehingga lebih
mudah dan cepat dipahami serta dapat melatih diri dan mengembangkan wawasan  berpikir
mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih atas segala saran, bimbingan, dan  petunjuk dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami dengan besar hati dan ikhlas menerima saran maupun kritik yang membangun dari para
pembaca dan dosen pembimbing Mata Kuliah guna perbaikan serta penyempurnaan makalah
ini. Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, Oktober 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUN

1.1 LATAR BELAKANG

2
Organisasi yang berkembang saat ini berorientasi pada pengaturan proses dan menitik
beratkan pada kelompok atau tim serta menyeluruh pada proses bisnis organisasi (Fernandes
& Duarte, 2004), berbeda dengan organisasi tradisional yang berorientasi pada tugas dan
menitik beratkan pada perorangan, disamping hal tersebut dukungan sistem informasi pada
jaman sekarang ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung kinerja
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan bisnis yang dimiliki dan teknologi yang
mendukungnya.
Sehingga organisasi harus mengembangkan dan menyebarluaskan sistem informasi
terintegrasi yang berkualitas, efisien, handal dan cepat untuk meraih keunggulan kompetitif.
Manfaat dari penerapan sistem informasi yang terintegrasi adalah dimungkin stakeholder dari
organisasi memandang kebutuhan organisasi secara holistik (Whittle & Myrick, 2004),
dimana dimungkin terciptanya keselarasan antara teknologi informasi dan strategi bisnis
yang ada dalam organisasi. Salah satu domain yang diperhatikan dalam mewujudkan hal
tersebut adalah arsitektur bisnis yang ada dalam organisasi.
Arsitektur bisnis merupakan bagian utama dalam pengembangan arsitektur sistem
informasi enterprise. Pemodelan arsitektur bisnis yang baik akan menghasilkan kebutuhan
arsitektur sistem informasi yang dapat dijadikan dalam dasar pengembangan sistem
informasi terintegrasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM AREA FUNGSIONAL PERUSAHAAN

3
Menurut TOGAF menjelaskan bahwa Arsitektur Bisnis menggambarkan strategi
produk dan / atau jasa, dan organisasi, fungsional, proses, informasi, dan aspek geografis
lingkungan bisnis.

TOGAF menyebutkan bahwa Arsitektur Bisnis merupakan prasyarat untuk pekerjaan


arsitektur di setiap bidang (Data, Aplikasi, Teknologi). Dalam istilah praktis, Arsitektur
Bisnis juga sering diperlukan sebagai sarana menunjukkan nilai bisnis dari pekerjaan
berikutnya dan merupakan kunci dari stakeholder, dan laba atas inves tasi untuk para
stakeholder untuk mendukung dan berpartisipasi dalam kerja berikutnya.

Sistem area fungsional perusahaan

Goindoti- Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan


sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang
yang berada pada bagian tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain
berbeda-beda. Sedangkan didalam suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri juga
memiliki sejumlah area fungsional bisnis seperti akuntansi, pemasaran, produksi, dan
sebagainya seperti tampak dalam tabel sebagai berikut:

4
2.2 PEMODELAN SISTEM UNTUK MASING-MASING AREA FUNGSIONAL

2.2.1 ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM/S.I.A

SIA adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang
dirancang untuk  mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. SIA
terdiri dari lima komponen: Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat
lunak), Infrastruktur teknologi informasi. 
Siklus Dasar Dalam SIA: 

1. Siklus pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk


uang tunai. 
2. Siklus pengeluaran: mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk
uang tunai.
3. Siklus penggajian sumber daya manusia mencakup kegiatan mengontrak dan
menggaji pegawai.  
4. Siklus produksi: mencakup kegiatan mengubah bahan mentah (baku) dan buruh
menjadi produk     jadi.
5. Siklus keuangan : mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan
kreditor dan membayar mereka kembali.

5
Fungsi dasar Sistem Informasi Akuntansi:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara


efisien dan efektif. Menangkap data transaksi pada dokumen-dokumen sumber.
Mencatat data transaksi kedalam jurnal-jurnal, dimana catatan tersebut dibuat
secara kronologis dari apa yang telah terjadi. Posting data dari jurnal-jurnal ke
buku besar, yang menyingkat data dengan jenis rekening. 

2. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi


manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini disediakan dalam bentuk laporan
kedalam dua kategori utama:
 Laporan keuangan 
 Laporan manajerial

 . 3. Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup).


 Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal.
 Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai
dengan tujuan manajemen.
 Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.

2.2.2 FINANCE INFORMATION SYSTEM/ SISTEM INFORMASI KEUANGAN


(S.I.K)

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk


menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan.
Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang
terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang
menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki
staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem
keuangan perusahaan.
Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana
subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang
mengumpulkan informasi dari lingkungan.

6
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut SIMKeu adalah
serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan semua proses
pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran (RKA-KL),
Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan Laporan Keuangan
(SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok :
 mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,
 membantu perolehan dana tersebut,
 mengontrol penggunaannya.

Fungsi Sistem Informasi Keuangan

Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan


dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi
keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan
catatan – catatan akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan. Adapun fungsi-
fungsi tersebut adalah :

1. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi
ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening
seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut
dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.     
   

Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:

1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke
jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

7
2.2.3 MANUFACTURING INFORMATIN SYSTEM/ SISTEM INFORMASI
MANUFAKTUR

Sistem  Informasi  Manufaktur  adalah suatu sistem berbasis komputer  yang 


bekerja dalam  hubungannya  dengan  sistem  informasi  fungsional  lainnya  untuk 
mendukung manajemen  perusahaan  dalam  pemecahan  masalah  yang  berhubungan 
dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses 
dan output. Sistem ini  digunakan  untuk  mendukung  fungsi  produksi  yang  meliputi 
seluruh kegiatan yang terkait .

Dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa R
uang  lingkup  sistem  informasi  manufaktur  meliputi  Sistem  perencanaan 
manufaktur, Rencana  produksi,  Rencana  tenaga  kerja,  Rencana  kebutuhan  bahan  baku 
dan  Sistem pengendalian manufaktur. 

MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR 
 Manfaat  digunakannya  sistem  informasi  manufaktur  di  dalam  perusahaan adalah 
sebagai berikut : 

1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi 
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya. 
2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. 
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database 
4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi 
semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

Sistem informasi manufaktur menggunakan teknologi informasi baik untuk proses


sistem informasi maupun proses sebagai sistem produksi fisik. Adapun penggunaan
teknologi informasi sebagai sistem informasi adalah:

a. ROP (reorder point) -> suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian


berdasarkan titik pemesanan kembali (reorder point).
b. MRP (meterial requirements planning)  -> suatu sistem yang dapat dipakai
untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam
proses produksi

8
c. MRP II (material resource planning) -> suatu sistem yang memadukan MRP
dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (shop
floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja,
melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil persediaan dan
memperkerjakan mesin secara efektif.
d. JIT (Just-in-time) -> suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui
pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku tiba
di bengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya”

Penggunaan teknologi sistem informasi sebagai sistem produksi fisik,


antara lain:
a. Robotik (Industrial Robots/IR)
b. Computer Aided Manufacturing (CAM) -> Sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk mengontrol suatu proses produksi.
c. Computer Aided Design (CAD) -> Sistem yang menggunakan komputer untuk
merancang suatu produk (mobil, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya)

2.2.4 MARKETING INFORMATION SYSTEM/ SISTEM INFORMATION


PEMASARAN

  Menurut Philip KotleR “ A marketing information system (MIS) consisis of


people, equipment, and procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute
needed, timely, and accurate information to marketing decision makers.”
            Artinya :
       Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang
ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang
dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.

      Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang
tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.

9
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. 

Manajemen pemasaran akan sulit meraih peluang pasar apabila :

1. Informasi pemasaran yang benar tidak cukup


2. Informasi pemasaran yang salah terlalu banyak
3. Informasi yang di minta atau yang diperlukan sering terlambat
4. Informasi sering terhenti ditengah jalan atau  tidak sampai kebawahan, atau
sebaliknya.
5. Informasi yang di butuhkan terlalu menyebar
 
   Informasi itu penting karena :

1. Adanya perkembangan atau pergeseran dari pemasaran lokal ke pemasaran


nasional, dan seterusnya
ke pemasaran internasional atau global
2. Adanya perkembangan atau pergeseran dari kebutuhan pembeli ke keinginan
pembeli
3. Adanya perkembangan atau pergeseran dari persaingan harga ke persaingan
bukan harga

Sistem informasi pemasaran terdiri dari beberapa bagian atau subsistem antara
lain:

 Subsistem riset pemasaran -> sistem yang berhubungan dengan pengumpulan,


pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon
pelanggan.

 Subsistem informasi pemasaran -> subsistem yang berhubungan dengan


pengumpulan, pencatatan dan analisis terhadap pesaing.

 Subsistem pemrosesan transaksi -> subsistem berupa sistem informasi


akuntansi.

 Subsistem produk -> untuk membuat rencana produk baru.

10
 Subsistem tempat -> untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat
yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan.

 Subsistem promosi -> untuk melakukan analisis terhadap promosi yang


dilakukan untuk meningkatkan penjualan.

 Subsistem harga -> untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang
dihasilkan.

 Subsistem peramalan penjualan -> untuk melakukan peramalan penjualan

Cakupan sistem informasi pemasaran:

1. Manajemen penjualan
2. Otomatisasi armada penjualan (Sales Force Automation)
3. Manajemen Produk
4. Iklan dan promosi
5. Penelitian pasar dan peramalan penjualan
6. Layanan dan dukungan pelanggan
7. Pemasaran interaktif

2.2.5 HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM(H.R.I.S) SISTEM


INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA (S.I.S.D.M)

Sistem informasi sumber daya manusia/SISDM/HRIS.


Selain HRIS, sering Juga dipakai istilah HRMIS (Human Resource
Management Information System ) dan HRMS ( Human Resource Management
System ). Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah
bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu
disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam
aktifitas aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem
pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan
terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource
planning.

11
ERP merupakan informasi manajemen yang mengintegrasikan dan
mengoptimasikan semua atau jumlah proses bisnis dengan aspek operasi atau
produksi sebuah perusahaan. ERP seringkali disebut dengan back office system, yaitu
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dikaitkan langsung. Secara
keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal.

Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya


Manusia adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)

Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di


atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).

Fungsi HRIS
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:

1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM


membantumenerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu
mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang
mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk
menentukan kebijakan yang sesuai.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat
mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan
pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemakai.

12
4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh
perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM
mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

Model HRIS

Model HRIS dapat dilihat dari Input, Process dan Output.


INPUT HRIS terdiri atas 3 subsistem yaitu :

1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi


HRIS sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya
personil bail keuangan maupun non keuangan.
Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data
melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession
Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation),
Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
2. Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang
meliputi:

Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu


perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.

Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang


memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta
agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini
menyediakan data dan informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan
fungsi perekrutan dan peneriamaan.

Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.

Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi yang


menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi.

13
Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas
lokalnya.

Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan


informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.

Intelijen Pesaing. 
Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat
khusus, seperti industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka
sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai
praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk
direkrut. Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database
yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut.
Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan
organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.

2.3 DATA WAREHOUSING

2.3.1 Pengertian Data Warehouse


Data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi,
berubah berdasarkan waktu yang dapat digunakan untuk membuat keputusan
tergantung dari kebutuhan pengguna.
Konsep dasar dari data warehouse adalah membersihkan, menyaring,
mengubah, meringkas, dan mengumpulkan data, dan kemudian meletakkannya ke
dalam sebuah struktur agar mudah diakses dan dianalisis oleh pengguna.

2.3.2 Karakteristik Data Warehouse


Karakteristik data warehouse adalah sebagai berikut :

1. Subject-oriented

14
Data warehouse diorganisir sesuai dengan permasalahan atau subjek utama dalam
perusahaan, seperti pelanggan, produk, penjualan. Data warehouse tidak hanya
berfokus pada proses transaksi dan operasi sehari-hari, tetapi juga berfokus pada
pemodelan dan analisis data untuk pembuatan keputusan.

2. Integrated

Data warehouse biasanya dibangun dengan menggabungkan banyak data dari


sumber yang berbeda, sebagai contoh relational database, flat files, dan online
transaction records. Teknik pembersihan dan penggabungan data dipakai untuk
menjamin kekonsistenan data dalam hal penamaan, struktur penulisan, atribut,
dan lain-lain.

3. Time-variant

Data disimpan untuk memberikan informasi dari data yang ada selama beberapa
tahun terakhir (misalnya lima sampai sepuluh tahun).

4. Nonvolatile

Data warehouse adalah tempat penyimpanan data yang terpisah secara fisik dari
data yang ditemukan di aplikasi dalam lingkungan operasional, sehingga data
yang terdapat pada data warehouse tidak dapat diubah.

2.3.3 Pemodelan Data Warehouse


Pemodelan data warehouse dapat dilakukan dengan teknik, yaitu
pemodelan Entity Relationship, pemodelan dimensional, dan pemodelan data vault.
Pemodelan dengan Entity Relationship hanya dapat digunakan untuk
menggambarkan hubungan antar data.
Pemodelan dimensional merupakan teknik pemodelan data warehouse yang
sering digunakan karena tabel dan relasi dapat mengoptimalkan performansi dalam
pengambilan keputusan dalam database relasional.

15
2.4 Best pracice kasus-kasus pada area fungsional dan pemodelan sistem sebagai
contohnya

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang


mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi
keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem
informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data
keuangan dari Sistem Informasi Akuntansi, artinya Sistem Informasi Akuntansi
merupakan suatu alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan mengelola dan
mengawasi aktivitas perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi berperan sebagai
struktur penopang langkah-langkah untuk membuat laporan keuangan. Sehingga
informasi yang dihasilkan berguna bagi pihak yang berkepentingan, baik dari 3 pihak
internal (manajemen) maupun pihak eksternal (kantor pajak, investor, creditor,
pemerintah).
Sistem Informasi Akuntansi melibatkan penggunaan teknologi untuk
mendukung operasional manajemen, pengembangan strategi, dan pengambilan
keputusan dalam perusahaan. Dengan mengelola dan mendesain Sistem Informasi
Akuntansi yang baik dapat mengefektifkan implementasi Sistem Informasi Akuntansi
dan meningkatkan efisiensi kegiatan serta membantu organisasi untuk mencapai
tujuan.
Namun masih banyak fenomena mengenai belum optimalnya implementasi
Sistem Informasi Akuntansi yang ada di perusahaan.

Seperti contoh kasus pada beberapa BUMN di Indonesia. PT KAI (Persero) di tahun
2010, M Kuncoro W (Managing Director HCM and TI) PT KAI, Board advisory
ICIO Comunity 12 Desember 2014, mengungkapkan bahwa: saat manajemen baru
dibawah kepemimpinan P Jonan (sekarang Menteri Perhubungan) memulai reformasi
di tubuh PT KAI, saat itulah perubahan budaya yang sangat revolusioner terjadi
secara bertahap di salah satu perusahaan BUMN yang paling tua di negeri ini. Sistem
disini diterjemahkan dalam bentuk implementasi teknologi informasi. Penerapan
sistem teknologi informasi sebenarnya sudah ada sejak sebelum Managemen baru
mulai bekerja tahun 2009, hanya saja sistem teknologi informasi yang ada saat itu
dirasakan tidak bisa mengakomodasi rencana perubahan budaya dan dinamika bisnis
perusahaan kedepan.
16
Alhasil transformasi perubahan sistem informasi ini mulai diberlakukan
secara paralel dengan tahapan budaya baru perusahaan. Tahapan tersebut dilakukan
karena PT KAI belajar dari kegagalan pada saat menerapkan sistem Enterprise
Resource 4

Planning (ERP) pertama kali yaitu pada tahun 2010. Penerapan SAP ERP bertujuan
untuk mendukung kinerja dan mempermudah sistem pelaporan di berbagai unit kerja
di Kantor Pusat, Daerah Operasi, serta Divisi Regional. Namun dikarenakan
kesalahan tim teknologi informasi dalam memahami kondisi SDM dan
infrastrukturnya hingga berakibat ketidakpercayaan direksi dan pegawai. Pengalaman
membuktikan bahwa implementasi teknologi informasi seringkali gagal baik dari sisi
waktu implementasi yang lama, biaya yang membengkak hingga tidak sesuai dengan
kebutuhan bisnis. CHAOS Manifesto (2013), Standish Group bahkan melaporkan
hampir 61% proyek implementasi teknologi informasi gagal.

Contoh fenomena mengenai kualitas informasi akuntansi mengenai laporan keuangan


salah satu BUMN di Indonesia. Terkait dengan diumumkannya laporan keuangan
2002 Indofarma, Kepala Divisi Pencatatan BEJ, Yose Rizal, Kamis (12/6),
mengatakan bahwa pihaknya masih harus mempelajari beberapa informasi dalam
laporan keuangan Indofarma, baru mengambil keputusan apakah suspend Indofarma
akan dicabut atau tetap dilanjutkan. Seperti diketahui, Indofarma telah terlambat
menyampaikan laporan keuangan 2002 hingga batas waktu yang ditentukan.
Keterlambatan itu terjadi akibat adanya kesalahan pencatatan. Akibat kesalahan
pencatatan itu, direksi Indofarma sempat dipanggil dan diperiksa oleh Badan
Pengawas Pasar Modal.

Bahkan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Lak-samana
Sukardi, memutuskan untuk menunda divestasi Indofarma yang rencananya dilakukan
pada semester I 2003. Di tempat terpisah, Ketua Bapepam Herwidayatmo mengatakan
indikasi kerugian PT 11 Indofarma Tbk Rp. 59 miliar pada 2002 bukan unsur
kesengajaan, tetapi karena ketidakmampuan manajemen dalam mengelola sistem
informasi keuangan. Mengenai dugaan penyesatan informasi (misleading information)
Herwidayatmo mengatakan tindakan manajemen Indofarma tidak termasuk di
dalamnya karena langsung mengakui perseroan itu membukukan rugi bersih 2002.

17
Apalagi, tambahnya, rugi bersih itu dilaporkan Indofarma dalam laporan keuangan
yang belum diaudit bukan laporan yang sudah diaudit.

Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2008:38), menyebutkan bahwa suatu informasi yang
berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Akurat, artinya informasi harus
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Tepat waktu, artinya informasi itu harus
tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan. Relevan, artinya informasi
yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di
berbagai tingkatan dan bagian di dalam organisasi. Lengkap, artinya informasi harus
diberikan secara lengkap. 12

Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan BUMN, maka


penyampaian informasi keuangan lebih efektif dan tepat untuk pengguna informasi.
Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi dapat diukur dari kualitas penyajian laporan
keuangan. Jika Sistem Informasi Akuntansi dalam implementasinya baik atau
memadai akan mampu menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas yang akan
menjadi dasar pengambilan keputusan.

Berikut adalah faktor kegagalan ERP yang biasa terjadi:

Perencanaan kurang
Riset dan analisis kebutuhan yang tidak baik berakibat fatal bagi fondasi suatu ERP.
Kedua pihak, klien maupun vendor, perlu proaktif pada tahap ini. Pastikan kedua
pihak sudah memiliki satu persepsi terkait end point dan value bisnis yang akan
diterapkan dalam ERP.

Miskomunikasi 
Perbedaan persepsi menjadi salah satu faktor yang membuat ERP gagal. Bisa jadi
ekspektasi klien berbeda dengan kenyataan di lapangan. Dalam kasus ini, klien perlu
mengkomunikasikan keinginannya dengan jelas. Vendor juga perlu menjelaskan di
awal mengenai batasan teknis yang akan ditemui dalam sistem.

Proses bisnis bermasalah 

18
Kendala utama dari ERP adalah mengotomatisasi proses-proses yang tidak rutin,
tidak berpola, atau tidak “sesuai” konvensi bisnis pada umumnya. Akan lebih mudah
merancang ERP untuk bisnis yang sudah teratur. Jika di tengah implementasi ERP
proses bisnis berubah, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada vendor.
Malfungsi teknologi 
Setiap pilihan teknologi punya celah malfungsi. Untuk ERP berbasis web, sistem
berisiko terhambat ketika jaringan internet mengalami gangguan. Sedangkan ERP
berbasis desktop memiliki risiko pada data ketika devicelokal tidak mumpuni atau
terinfeksi virus. Maka, butuh konsultasi dan pertimbangan risiko yang benar-benar
matang di tahap I tadi, yaitu perencanaan.

Gagal implementasi 
Setelah berhasil dibuat, ERP masih bisa gagal di tahap penyesuaian dari kebiasaan
operasional yang lama. Otomatisasi dengan ERP membutuhkan konsistensi
penginputan data, konsisten waktu maupun kuantitas. Tentunya kondisi tersebut
dapat diantisipasi dengan melakukan training kepada calon user secara menyeluruh.
Pada dasarnya proyek ERP mengandalkan perencanaan yang matang seta
konsistensi. Masalah yang kemudian muncul dalam proses, seharusnya dapat
diantisipasi dengan konsultasi ke vendor. Hubungan klien dan vendor yang baik
memang menjadi salah satu kunci keberhasilan ERP.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi merupakan sebuah susubnan yang terdiri dari beberapa komponen
seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang terintegrasi
yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga
menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
oleh manajer.
Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan sistem informasi
yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian
tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.

Pemodelan sistem untuk masing-masing area fungsional:


accounting information system/s.i.a
SIA adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk  mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. SIA terdiri dari lima
komponen: Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur
teknologi informasi. 
Finance information system/ sistem informasi keuangan (s.i.k)
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.Sistem
informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah keuangan perusahaan.

Manufacturing informatin system/ sistem informasi manufaktur


Sistem  Informasi  Manufaktur  adalah suatu sistem berbasis komputer  yang  bekerja dalam 
hubungannya  dengan  sistem  informasi  fungsional  lainnya  untuk  mendukung manajemen 
perusahaan  dalam  pemecahan  masalah  yang  berhubungan 
dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan out
put. Sistem ini  digunakan  untuk  mendukung  fungsi  produksi  yang  meliputi 
seluruh kegiatan yang terkait .

Marketing information system/ sistem information pemasaran

20
Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan
untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara
tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen pemasaran.
Sistem informasi sumber daya manusia/SISDM/HRIS.
Selain HRIS, sering Juga dipakai istilah HRMIS (Human Resource Management
Information System ) dan HRMS ( Human Resource Management System ). Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan
antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi.

Data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, berubah


berdasarkan waktu yang dapat digunakan untuk membuat keputusan tergantung dari
kebutuhan pengguna.

21
DAFTAR PUSTAKA

Referensi:

- https://goindoti.blogspot.com/2016/08/sistem-informasi-berdasarkan-area.html
- https://www.robicomp.com/pengertian-data-warehouse-serta-penjelasannya.html
- https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/05/26/sistem-informasi-pemasaran-
marketing-information-system/
- https://hudda7x.wordpress.com/2011/10/21/sistem-informasi-manufaktur/
- http://girlsquad96.blogspot.com/2016/12/makalah-sistem-informasi-keuangan.html
- http://materisimais.blogspot.com/2016/06/ais-accounting-information-system.html
- http://antordo.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sumber-daya-manusia.html
- https://margarethasirait.wordpress.com/2014/03/17/data-warehouse/
- http://blog.qasico.com/2017/08/kegagalan-erp-cara-mencegah

                                                                                                      

22
23

Anda mungkin juga menyukai