Anda di halaman 1dari 6

Analisis Fundamental Saham

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dalam Industri Farmasi dan


Kaitannya dengan Program BPJS Kesehatan

Oleh : Agrippina
1206247114

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


2014
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan
kebutuhan pokok semua
orang. Siapapun orangnya,

Sumber: BPS RI - Susenas, 2009-2012


kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, kita membutuhkan kesehatan. Ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sehingga penyakit-penyakit yang dahulu
sulit disembuhkan, kini dikembangkan obatnya. Berdasarkan data Susenas 2009-2012,
persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dan penggunaan obat
modern di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dan stabil di angka sekitar 90%. Hal
ini jauh berbeda dengan persentase penduduk yang tidak menggunakan obat modern
dan lainnya yang berada pada angka sekitar 30 %.
Hal ini juga mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin
memperhatikan kesehatan. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya angka harapan hidup Indonesia dari tahun ke tahun dan tercermin dalam
proyeksi angka harapan hidup Indonesia dan proyeksi jumlah lansia hingga tahun 2035.

Pada tahun 2014, Presiden SBY mengubah nama PT Askes menjadi BPJS
Kesehatan, dan ruang lingkup penyediaan layanan keseharan oleh BPJS ini lebih
diperluas lagi menjadi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Bahkan, bagi
warga asing yang tinggal di Indonesia selama minimal enam bulan, ia juga diwajibkan
untuk menjadi anggota BPJS. Jadi mulai tahun 2014 ini, siapapun anda, PNS atau bukan,
tergolong miskin atau nggak miskin-miskin amat, anda tetap berhak atas layanan
kesehatan dari Pemerintah hanya dengan membayar premi kurang lebih Rp60,000 per
bulan (berbeda-beda tergantung tingkat pertanggungan kesehatan yang diinginkan).
Sementara bagi warga miskin, mereka tidak perlu membayar premi apapun alias gratis.
Sudah tentu, sekali lagi, ketika BPJS Kesehatan ini diluncurkan, maka itu bukan berarti
BPJS ini bisa langsung menjangkau seluruh warga. Jika prosesnya berjalan lancar, maka
pada tahun 2019 mendatang diharapkan seluruh warga negara Indonesia sudah menjadi
anggota BPJS Kesehatan ini.
Tingginya penggunaan obat modern, meningkatnya angka harapan hidup, dan
peningkatan jumlah lansia menjadi potensi yang baik bagi perusahaan-perusahaan
farmasi di Indonesia. Apalagi pemerintah mengelurakan program BPJS untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Kita akan melihat apakah sudah saatnya untuk memasukkan
saham industri farmasi ini, khususnya Kalbe Farma (KLBF) ke dalam portofolio investasi
anda.

Beberapa Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia

No Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO


1 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk 11-Nop-1994

2 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 04-Jul-2001

2
3 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30-Jul-1991

4 MERK PT Merck Tbk 23-Jul-1981

5 SIDO PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk 18-Des-2013

6 TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 17-Jan-1994

Kalkulasi Potensi dari Program BPJS bagi KLBF


Jumlah penduduk indonesia : 250 juta jiwa
Jumlah penduduk miskin : 100 juta jiwa (tidak membayar premi
Jumlah penduduk menegah ke bawah : 100 juta jiwa
Premi BPJS penduduk menegah ke bawah : (Rp 25,000 – Rp 42,500)
 Rata-rata : Rp 35,000.00
Jumlah penduduk menengah ke atas : 50 juta jiwa
Premi BPJS penduduk menegah ke atas : Rp 60,000.00
Omzet BPJS :
1. Rp35,000 x 100 juta x 12 bulan =Rp42 trilyun per tahun
2. Rp60,000 x 50 juta x 12 bulan =Rp36 trilyun per tahun
Total Rp 78 trilyun per tahun

Hal ini dapat terwujud jika program BPJS ini berjalan maksimal. Dalam satu atau
dua tahun pertama pelaksanaannya, program BPJS ini kemungkinan baru bisa
menjangkau 20 – 30% penduduk, yang itu berarti omzetnya turun menjadi hanya Rp16
– 24 trilyun. Selain itu perlu diketahui bahwa penerima dana trilyunan tersebut
bukanlah perusahaan farmasi saja, melainkan juga rumah sakit, puskesmas, dokter
praktek, apotek, dan optik. Jadi pendapatan bersih yang diterima KLBF dan
kompetitornya adalah setelah dikurangi bagian untuk rumah sakit, puskesmas, dan
apotek. Misalkan margin untuk perusahaan farmasi adalah sekitar 70%, maka omzetnya
turun lagi menjadi Rp11 – 17 trilyun. Omzet inilah yang kemudian dibagi rata ke sekitar
200 perusahaan farmasi di Indonesia, sesuai pangsa pasarnya masing-masing. Untuk
KLBF, yang merupakan perusahaan farmasi terbesar di BEI dengan pangsa pasar 12%,
maka potensi tambahan pendapatan yang akan diterima oleh KLBF karena adanya
program BPJS Kesehatan ini adalah Rp1.3 – 2.0 trilyun.
Kinerja keuangan KLBF
Kinerja keuangan saham KLBF sangat stabil dan kuat dengan ROE sebesar
22.58%, rasio 7.01 dan current ratio sebesar 283.9%. Aset perusahaan selama tahun
2009-2013 bertumbuh sebesar 74.56% atau CAGR sebesar 14.9%. Ekuitas perusahaan
pun juga konsisten bertumbuh sebesar 77.43% dan pada tahun yang sama dengan CAGR
sebesar 15.4%. Berikut kinerja keuangan saham KLBF dalam bentuk grafik.

3
Analisis saham KLBF
Mari kita bandingkan valuasi saham 6 perusahaan besar sektor farmasi dengan
kapitalisasi market diatas 1 triliun.

Nama Perusahaan KAEF KLBF SIDO TSPC MERK DVLA

Harga Saham IDR1,425 IDR1,780 IDR655 IDR2,965 IDR161,000 IDR1,530


Cash/Revenue 0.050228729 0.126141698 359.0839757 0.235423517 0.214098005 0.309752302

RoA 0.052938285 0.126981317 5.68201E-05 0.101950495 0.216230747 0.061988865

Debt/Equity 5.995178525 0.303146958 0.006914909 0.324938819 0.277766164 0.309074508

Current P/E Ratio (ttm) 33.4026 40.4514 24.2029 21.9636 22.1552 15.8591

Estimated P/E(11/2014) 33.5294 39.2122 22.5784 21.0393 - -

Relative P/E vs. JCI 1.6622 2.013 1.2044 1.093 1.1025 0.7892

Earnings Per Share (IDR) 42.6614 44.0034 27.0629 134.9962 7,266.91 96.4747
(ttm)
Est. EPS (IDR) (11/2014) 42.5 45.394 29.01 140.927 - -

Market Cap (M IDR) 7,914,450.00 83,437,717.36 9,825,000.00 13,342,500.00 3,606,400.00 1,713,600.00

Shares Outstanding (M) 5,554.00 46,875.12 15,000.00 4,500.00 22.4 1,120.00

30 Day Average Volume 3,510,273 32,623,430 6,560,330 538,403 363 18,290

Price/Book (mrq) 4.6599 9.4791 3.7422 3.3005 7.012 1.7797

Price/Sale (ttm) 1.7168 4.8172 4.1414 1.824 2.9487 1.5965

Dividend Indicated Gross 0.68% 0.96% 4.12% 2.53% 3.89% 1.43%


Yield
Cash Dividend (IDR) 9.6574 17 27 75 6,250.00 22

Dividend Ex-Date 4/21/14 6/16/14 5/20/14 7/25/14 4/15/14 6/24/14

5 Year Dividend Growth 31.14% 46.72% - 13.40% 3.16% -0.45%

Next Earnings 2/27/15 3/27/15 3/31/15 3/5/15 3/27/15


Announcement

Sumber : bloomberg.co.id dan diolah dari laporan keuangan di idx.co.id


Data 6 Desember 2014
Dari data diatas terlihat bahwa valuasi saham KLBF paling mahal diantara sektor
farmasi lainnya. Sepertinya ekspekstasi pasar terhadap saham KLBF cukup tinggi. Hal ini
bisa dimaklumi karena saham KLBF adalah market leader disektor farmasi Indonesia.
Tahun 2014 adalah awal berlakunya BPJS, dan hingga tahun 2019 BPJS akan terus
ditingkatkan. Oleh karena itu, hingga 4 tahun ke depan produsen obat akan diuntungkan
dengan kebijakan pemerintah ini. Dari sisi fundamental KLBF memang tergolong mahal
dengan PE di atas 40x, namun jika kita melihat prospek pertumbuhannya yang besar
(jika program BPJS benar-benar dijalankan), sepertinya PE tinggi dapat di toleransi.
KLBF dapat dikatakan sebagai satu-satunya perusahaan farmasi yang
kinerjanya konsisten di BEI sehingga kita bisa berharap bahwa BPJS ini bakal benar-
benar berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan, tapi disisi lain valuasi
sahamnya tergolong sangat mahal. Pendapatan KLBF pada tahun 2014 per Kuartal III,
tercatat Rp12.3 trilyun, atau Rp16.4 trilyun jika disetahunkan, tumbuh 7.5% dibanding
periode yang sama tahun 2013. Jika potensi tambahan pendapatan sebesar Rp1.3 – 2.0
trilyun tadi terealisasi, maka itu artinya pendapatan KLBF akan meningkat sebesar
kurang lebih 10 – 12% diluar pertumbuhan yang biasanya (sehingga total
pertumbuhannya bisa diatas 20% per tahun), atau cukup signifikan. Dengan harga
saham KLBF sekarang yang cukup mahal dengan margin of safety yang sangat kecil,
sebaiknya saham KLBF tidak dimasukkan kedalam portofolio investasi saat ini. Bila

4
dimasa depan saham KLBF dapat memberikan margin of safety sebesar 25-30%
mungkin itulah saat yang tepat untuk mempertimbangkan membeli saham KLBF.
Opsi yang lebih masuk akal mungkin dengan memilih Tempo Scan Pacific
(TSPC). Namun dengan PER 21.9 kali pada harga saham 2,965, maka TSPC juga
belum dapat dikatakan murah. Sido Muncul (SIDO) mungkin juga menarik, namun
produknya tidak masuk hitungan BPJS ini karena perusahaan tersebut tidak
memproduksi obat-obatan untuk mengobati penyakit, melainkan lebih ke suplemen
(Kuku Bima) dan obat ringan (Jamu Tolak Angin). Perusahaan farmasi lain yang
kinerjanya juga konsisten adalah Darya Varia Laboratoria (DVLA), tapi sayang
sahamnya sama sekali tidak likuid. Sedangkan Kimia Farma (KAEF), masalahnya
juga sama dengan KLBF yaitu harganya yang sudah terlalu tinggi.

Harga wajar saham KLBF


Dengan metode discount cashflow (DCF), asumsi konservatif growth sebesar
10% tingkat diskon sebesar 20% dengan rata-rata dividen payout sebesar 25% dan
asumsi P/E konservatif sebesar 25 maka harga wajar saham KLBF adalah sekitar 1500
(Oktober 2014). Dengan asumsi konservatif ini, demikian dengan harga KLBF di posisi
1780 sebetulnya sudah over valued. Namun apabila kita mau meningkatkan asumsi kita
dan percaya bahwa kinerja perusahaan selalu positif dan mampu mempertahankan P/E
diatas 30 atau 40 di masa depan maka harga wajar saham KLBF bisa meningkat.

Prospek Saham KLBF Dimasa Depan


KLBF sepertinya akan lebih cerah seiring pertumbuhan pasar farmasi indonesia.
KLBF juga telah mengikat kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk tahun 2014 – 2019.
Kerjasama ini diproyeksikan meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 13% –
15%. Bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, KLBF telah melakukan ekspansi dengan
mendirikan pabrik obat kanker di daerah Pulogadung. Pabrik ini sendiri sudah dibangun
sejak tahun 2011 dengan nilai investasi sebesar Rp250 milyar dan beroperasi di kuartal
keempat tahun 2014. Pendirian pabrik baru tersebut bertujuan untuk mengantisipasi
pertumbuhan permintaan dari pihak BPJS. Program BPJS banyak menggunakan produk
yang dijual KLBF seperti obat hipertensi ,obat syaraf, antibiotik dan suplay cairan
dirumah sakit.
Sumber lainnya menginfokan bahwa beberapa pabrik baru milik KLBF akan
mulai beroperasi ditahun 2014-2015 seperti pabrik susu di Cikampek dan pabrik
lainnya di Sukabumi. Selain itu prospek KLBF akan cerah dimasa depan didukung
pertumbuhan kelas menengah dimana penduduknya akan lebih sadar akan pentingnya
kesehatan. Di indonesia sendiri banyak perusahaan farmasi, KLBF memiliki pangsa
pasar sebesar 12%. KLBF juga dikenal unggul dalam inovasi, diferensiasi produk, biaya
promosi serta iklan. Selain itu, KLBF juga memiliki anggaran untuk riset yang akan
membantu perusahaan dalam sektor farmasi. Hal-hal positip ini akan membantu
meningkatkan pangsa pasar perusahaan dimasa mendatang.

Kesimpulan

Untuk sekarang, saham pada industri farmasi belum ada yang benar-benar
menarik meski memang, prospek sektor farmasi terkait BPJS ini tampak begitu nyata
seiring dengan pelaksanaannya di lapangan yang cukup lancar dan sebagian besar
masyarakat mengakui bahwa mereka terbantu karena BPJS ini. Jika nanti Kartu

5
Indonesia Sehat yang diluncurkan Jokowi bisa berjalan dengan lancar (meski banyak
yang berpendapat bahwa KIS merupakan BPJS yang berganti nama), maka prospek
saham-saham farmasi ini akan menjadi lebih menarik lagi. Namun perlu diingat
bahwa selama saham yang anda incar belum memiliki fundamental yang kuat, atau
valuasinya juga tidak bisa dikatakan murah, maka prospeknya seringkali tidak berarti
apa-apa. Perlu kita lihat jika ada salah satu dari saham-saham yang disebutkan diatas
yang harganya turun pada level yang murah atau terjangkau, atau jika perusahaannya
benar-benar mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba seperti yang diharapkan baru
anda perlu mempertimbangkan untuk memasukkan saham farmasi dalam portofolio
investasi anda.

Sumber
 http://www.sahamok.com/contoh-produk-farmasi/ 6 Desember 2014 pkl 17.09 WIB
 http://www.bloomberg.com/quote 6 Desember 2014 pkl 18.30 WIB
 http://www.idx.co.id/en-us/home/listedcompanies/financialannualreport.aspx 6
Desember 2014 pkl 16.25 WIB
 http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/15/129704/saham-farmasi-
akan-bersinar-jika-program-kis-jalan/#.VIRZPNxQ4pE 6 Desember 2014 pkl 17.09
WIB
 http://www.bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=1&id_subyek=30 17 Desember 2014 pkl
16.50 WIB
 http://www.bps.go.id/int/index.php/indikator/48 17 Desember 2014 pkl 16.55 WIB

Anda mungkin juga menyukai