Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Depresi Besar (Great Depression) menyebabkan banyak ekonom


mempertanyakan keabsahan teori ekonomi klasik. Mereka percaya mereka perlu model
baru untuk menjelaskan kemerosotan ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan
kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang masyarakat alami.

Pada 1936, John Maynard Keynes menulis The General Theory of Employment,
Interest and Money. Di dalamnya, ia mengusulkan cara baru untuk menganalisis
perekonomian, yang ia hadirkan sebagai alternatif dari teori klasik.

Keynes menyatakan permintaan agregat rendah bertanggung jawab atas rendahnya


pendapatan dan tingginya pengangguran yang mencirikan kemerosotan ekonomi. Ia
mengkritik teori bahwa hanya penawaran agregat yang menentukan pendapatan nasional.

Model Keynes diartikan berbeda-beda oleh banyak orang. Hal yang berguna
untuk memikirkan modelKeynes buku teks dasar sebagai perincian dan perluasan dari
teori klasik. Perputaran uang variabel dan harga kaku-nya mencerminkan
kepercayaan Keynes bahwa kelemahan model klasik berasal dari asumsi terlalu-ketat nya
tentang perputaran konstan serta upah dan harga yang sangat fleksibel.

B. RUMUSAN MASALAH

Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran agregat, maka situasi
kelebihan produksi terjadi. Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan
turun, atau keduanya terjadi bersama-sama. Pertanyaannya adalah bagaimana mekanisme
permintaan agregat dalam menentukan output atau income tersebut?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan model-model permintaan agregat serta


memberikan solusi grafik dan membahas perubahan dalam investasi dalam kegiatan
ekonomi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A . Pengertian Agregat
Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan, menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butirbutir
batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan
yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil (fragmenfragmen) yang
berfungsi sebagai bahan campuran atau pengisi dari suatu beton.

B. Klasifikasi Agregat
Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat
1100 kg/m3 atau kurang.

Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_ bantuan atau pasir
yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.

Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau
berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir ntara 5-40 mm. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih
lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36 mm)

Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos
saringan no. 30 (0,06 mm.

2
C. Penggolongan Agregat
Ditinjau dari asalnya, agregat beton berasal dari batuan alam yang terdiri dari 2 (dua)
macam, diantaranya:
a. Kerikil dan Pasir Alam
Jenis ini merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya, dan terdapat
dekat atau sering kali jauh dari asalnya karena terbawa oleh arus air atau angin dan
mengendap disuatu tempat.
Pada umumnya agregat jenis ini bentuknya berubah-ubah dan tidak homogen. Jika
menggunakan agregat ini untuk campuran beton, maka perlu penanganan khusus,
misalnya pencucian jika agregatnya kotor dan pengayakan (penyaringan) jika gradasi
tidak seragam.
b. Agregat Batu Pecah
Jika terdapat kesulitan untuk mendapatkan kerikil dan pasir langsung dari alam, dapat
diatasi dengan membuat agregat dari batuan alam yang dipecah. Kekerasan batu pecah ini
pada umumnya lebih baik daripada agregat pasir atau kerikil alam. Pada proses
pemecahan sudah merupakan seleksi terhadap bagian yang lunak dan keras. Bentuk
agregat batu pecah pada umumnya tidak bulat, bahkan sering kali pipih.

D. Bentuk Agregat

3
Ditinjau dari bentuknya, agregat dapat dibedakan atas agregat yang berbentuk: bulat,
tidak beraturan, bersudut, pipih, dan memanjang, panjang dan pipih.
a. Bulat
Umumnya agregat ini berbentuk bulat atau bulat telur. Permukaanya agak licin, pengaruh
gesekan selama transportasi terbawa arus air. Pasir atau kerikil jenis ini biasanya berasal
dari sungai atau pantai.
b. Tidak Beraturan
Bentuk alamnya tidak beraturan, atau sebagian terjadi karena pergeseran dan mempunyai
sisi tepi bulat. Pasir atau kerikil jenis ini biasanya berasal dari sungai, darat, atau dari
lahar gunung
c. Bersudut
Bentuk ini tidak beraturan, mempunyai sudut-sudut yang tajam dan permukaannya kasar.
Yang termasuk jenis ini adalah semua jenis hasil pemecahan dengan mesin dari berbagai
jenis batuan.
d. Pipih
Disebut pipih bila tebalnya jauh lebih kecil dari kedua dimensi lainnya. Biasa disebut
pipih bila tebalnya kurang dari sepertiga lebar. Agregat jenis ini berasal dari batu-batuan
yang berlapis.
e. Memanjang
Butir agregat dikatakan memanjang jika panjangnya jauh melebihi kedua dimensi lainnya
atau panjang lebih dari tiga kali lebarnya.
f. Panjang dan Pipih
Material yang panjangnya jauh melabihi lebarnya dan lebarnya jauh melebihi tebalnya.

4
BAB III

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERMINTAAN AGREGAT

Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang
terjadi dalam suatu perekonomian, baik dari dalam maupun dari luar negri.

Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu Keynes dan
Pigou mempunyai pendapat yang berbeda.

Menurut Keynes, apabila terjadi perubahan harga, maka jumlah yang beredar riil
(Ms/P) akan berubah, akibatnya terjadi perubahan pada tingkat bunga (i). Selanjutnya
perubahan tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi investasi (I) yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pendapat nasional.

B. MODEL PERMINTAAN AGREGAT

Model Keynes menunjukan apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat


bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran kurva permintaan
agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional,Y. Model permintaan agregat
yang dikembangkan di makalah ini disebut IS-LM merupakan interpretasi utama dari
kerja Keynes. Model IS-LM mengambil tingkat harga yang ada dan menunjukan apa yang
menyebabkan pendapatan berubah. Ini menunjukan apa yang menyebabkan AD bergeser.

Pasar barang dan kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) memplot
hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar dan jasa.

Pasar uang dan Kurva LM (singkatan dari likuiditas dan money/uang) memplot
hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang.

Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk


tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. Kita dapat
menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pen-dapatan berubah ketika salah
satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran aktual (actual expenditure) adalah jumlah
yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah belanjakan untuk barang dan jasa (GDP).
Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga,
perusahaan dan pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa. Perekonomian ada di
ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Penge-luaran yang direncanakan atau Y = E

5
C. INVESTASI

Investasi adalah pengeluaran oleh swasta untuk pembelian barang-barang dan jasa
yang akan dipakai dalam proses produksi atau dengan kata lain sama dengan permintaan
oleh swasta terhadap barang dan jasa (input) yang diperlukan untuk investasi produktif.
Faktor yang menentukan pengeluaran investasi berbeda dengan konsumsi.Perbedaanya
terletak dalam hal tujuan membeli barang, yaitu untuk invesatasi dengan harapan untuk
mendapatkan keuntungan sedangkan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pokok.

Perbedaan lain adalah sumber pembiayaan untuk investasi dapat berasal dari berbagai
sumber pembiayaan dan keuangan dimana jumlahnya tidak tergantung dari kondisi
keuangan sekarang tetapi pada harapan kondisi keuangan dimasa mendatang. Pembiayaan
konsumsi rumah tangga berasal berasal dari pendapatan sekarang.Jadi pengeluaran
investasi jumlahnya bisa jauh melebihi jumlah pendapatan sekarang, jadi tidak tergantung
dengan income.Apa yang menentukan besarnya investasi dalam masyarakat?

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi tersebut dapat juga dinyatakan secara


matematis sebagai berikut:

I = K bi b > 0 (5.8)

Gambar 5.2

6
Gambar 5.2.Marginal Efficiensy of Capital atau harapan keuntungan dari investasi yang
dikeluarkan, dapat dinyatakan dengan hubungan investasi kumulatif dengan tingkat bunga
yang berlaku.Semakin rendah bunga yang berlaku berarti semakin tinggi harapan untuk
meraih keuntungan dimasa mendatang sehingga investasi semakin naik.

K adalah investasi yang otonom atau exogenous, i adalah tingkat bunga dan b
adalah koefisien yang menunjukkan seberapa sensitive investasi tersebut terhadap
perubahan tingkat bunga.Sesuai dengan grafik 5.2 diatas maka koefisien b adalah
bertanda negatif yang berarti semakin rendah tingkat bunga maka semakin tinggi
pengeluaran investasi karena semakin banyak proyek investasi yang layak untuk
dilaksanakan.

Selain dari faktor bunga, dalam kenyataan sehari-hari investasi bukan hanya
ditentukan oleh bunga tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi yang lain dan
bahkan juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan politik. Misalnya keamanan, kestabilan
politik, kepastian hukum di suatu Negara berpengaruh sangat besar terhadap masuknya
investor dari luar negeri.

D. MULTIPLIER ATAU FAKTOR PELIPAT

Setelah diketahui faktor yang mempengaruhi komponen aggregate demand maka


pertanyaan selanjutnya adalah bagaiman mekanisme komponen AD tersebut
mempengaruhi output atau pendapatan.Hal ini dapat dijelaskan melalui konsep multiplier.
Sebelum diterangkan lebih lanjut maka ada beberapa asumsi yang harus dibuat, yaitu,

Pertama, pengeluaran pemerintah (G) adalah exogenous, artinya besarnya tidak


ditentukan didalam sistem atau ditentukan oleh faktor-faktor tertentu yang tidak dapat
diprediksi.Faktor yang menentukan besarnya anggaran pemerintah lebih banyak
ditentukan oleh kemauan politik pemerintah, bukan variable ekonomi.

Kedua, pengeluaran investasi juga diasumsikan exogenous, hal ini semat-mata


untuk memudahkan dalam analisis.Sebetulnya investasi, seperti diuraikan diatas,
ditentukan oleh tingkat bunga (i), tetapi dalam uraian berikut ini sementara dainggap
exogenous.

Ketiga, analisis dilakukan dalam ekonomi tertutup, artinya tidak ada export dan
import dalam pengeluaran agregat (AD).Ketiga asumsi ini tidak mengurangi atau
merubah validitas analisis yang dilakukan. Bila ketiga asumsi ini dimasukkan dalam
analisis maka hasilnya akan tetap sama.

7
Tambahan pengeluaran D dapat berupa konsumsi, investasi atau pengeluaran
pemerintah dan dampak akhirnya hampir sama bila pengeluaran tersebut diasumsikan
sebagai pengeluaran independent, atau disebut dengan pengeluaran autonomous, artinya
tidak tergantung dengan faktor lain.

Dari uraian diatas dapat ditulis bahwa total tambahan income adalah sebagai berikut:

AD = = Y0 (5.8)

Dimana = = multiplier. Atau dapat juga ditulis :

Pada awalnya titik keseimbangan adalah pada titik E0 dengan pendapatan OY0
dan pengeluaran agregat OAD0. Kemudian sektor bisnis melihat ada prospek untuk
meraih keuntungan dimasa yang akan datang sehingga mereka menambah investasi
sebesar D (dapat berupa I). Misalkan tambahan investasi ini meningkatkan AD pada
putaran pertama sebesar AE0. Penambahan AD ini langsung menjadi tambahan
pendapatan bagi penjual barang input yang dibeli oleh investor, yaitu sebesar AB dan
selanjutnya direspon oleh produsen dengan manaikan output dengan jumlah yang sama.
Pada putaran kedua tambahan output atau pendapatan kembali dibelanjakan sesuai
dengan MPC yaitu sebesar cAB = BC. Pengeluaran tambahan AD ini kembali menaikan
pendapatan dan direspon oleh produsen dengan menaikan output sehingga akhirnya
proses ini berhenti pada titik E1 dengan tingkat pengeluaran yang lebih tinggi dari semula
yaitu, yaitu AD0 AD1.dan pendapatan juga lebih tinggi yaitu sebesar 1/(1-c) kali lipat
dari D atau Y0Y1.

Secara geometric MPC adalah slope atau kemiringan dari kurva kosumsi. Karena kurva
Consumsi menurut persamaan (5.4) adalah C = a + cY, maka MPC adalah koefisien c,
yaitu sama dengan = .

8
Gambar 5.4.

Penurunan Multiplier secara garfik. Pada titik keseimbangan E0, Y0 = AD0 = cY


+ D. Ketika terjadi penambahan pengeluaran D (dapat berupa I atau G) maka titik
keseimbangan berubah. Mula-mula tambahan permintaan menjadi E0A, tambahan
permintaan ini merupakan tambahan income sebesar AB bagi penjual (E0A=AB). Melalui
proses multiplier tambahan income ini mendorong permintaan lanjutan (BC) yang
kemudian kembali direspon oleh produsen dengan menaikan output. Demikian seterusnya
sampai proses ini berhenti pada titik keseimbangan baru E1 sehingga tambahan AD atau
output menjadi 1/(1-c) kali D yang tidak lain adalah sama dengan Y0Y1= AD0 AD1.

Secara empiris hal tersebut diatas adalah benar bahwa konsumsi dalam jangka
pendek bisa mendorong pertumbuhan ekonomi karena ekonomi belum mencapai full
employement.Misalnya masih banyak pabrik yang belum bekerja penuh, tenaga kerja
banyak yang menganggur, dan seterusnya sehingga output masih bisa didorong tumbuh
tanpa investasi baru.Tetapi untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, artinya setelah
ekonomi mencapai full employement, maka diperlukan investasi baru untuk berlanjutnya
pertumbuhan ekonomi.

9
BAB IV

PENUTUP
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dalam sistem standar kertas, tidak ada
proses otomatis yang menstabilkan tingkat harga. Disini kaum klasik melihat satu-satunya
peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah uang beredar sesuai dengan
kebutuhan transaksi masyarakat.

Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang menjamin kestabilan
harga. Disini peranan pemerintah tidak dianggap perlu, sebab jumlah uang (emas) yang
beredar akan otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.

Di Pasar Luar Negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan neraca perdagangan


melalui:

Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau


Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar kertas.
Campur tangan pemerintah tidak diperlukan.

SARAN
Dari hasil tulisan tentang topik agregat ini, kami menyarankan sebagai berikut :
1. Ketika kita akan membuat suatu adukan beton, diharapkan mengikuti peraturan
atau syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Mempelajari dan memahami tentang agregat sebelum mengerjakan sesuatu
mengenai konstruksi bangunan beton.
3. Memperhatikan keselamatan kerja.
Adapun saran yang di berikan khususnya kepada kami, sebagai penulis makalah
ini adalah :
1. Sebelum mengerjakan, pelajari dan pahami terlebih dahulu topik yang di
berikan
2. Lebih saling berdiskusi antar anggota kelompok mengenai topik pembahasan.
3. Dalam pengerjaannya harus lebih fokus dan di siapkan matang-matang,
supaya menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.

4. Membagi tugas kepada setiap anggota kelompok, supaya lebih ringan dalam
pengerjaannya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Andriawan. Ekonomi Makro Islam. Jakarta, 2007, edisi ketiga
Khan, Fahim. Essays in islamic economics, Leicester : Islamic Fundation, 1995
http://id.wikipedia.org

11

Anda mungkin juga menyukai