Anda di halaman 1dari 8

Rasio Likuiditas adalah salah satu analisis laporan keuangan yang berguna untuk

membantu mengantisipasi kondisi masa depan.


Rasio keuangan dirancang untuk membantu perusahaan untuk mengevaluasi
laporan keuangannya.

Dan yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan tindakan-
tindakan yang akan memperbaiki kinerja perusahaan di masa depan.

Bagaimana penggunaan dan manfaat rasio likuiditas?

Mari ikuti pembahasannya berikut ini…

Pengertian Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)

Sebenarnya apa pengertian rasio likuiditas?

Rasio likuiditas menurut para ahli adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara
kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya.

Perlu diketahui juga bahwa pengertian likuiditas menurut para ahli adalah suatu aset
yang dapat dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa harus mengurangi harga
aset tesebut.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi likuiditas menurut para ahli berkaitan dengan
kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh
tempo.

Analisis rasio likuiditas membutuhkan penggunaan anggaran kas, tapi dengan


menghubungkan kas dan aset lancar lainnya dengan kewajiban lancar.

Lalu apa fungsi rasio likuiditas?

Fungsi analisis rasio likuiditas adalah memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan
mudah digunakan.

Jenis Rasio Likuiditas

Apa saja jenis rasio likuiditas?

Ada 3 jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan, yaitu:

 Rasio Lancar (current ratio)


 Rasio Cepat (quick ratio)
 Penentuan modal kerja (working capital)
Rasio lancar dan cepat paling berguna saat di-analisis bersama dan dibandingkan
dengan periode sebelumnya, dan dengan perusahaan lainnya dalam industri.

Yuk dibahas secara mendalam satu-per-satu…


 

A. Jenis Rasio Likuiditas:


Rasio Lancar (Current Ratio)

Apa pengertian rasio lancar?

Pengertian current ratio menurut para ahli adalah salah satu cara untuk menyatakan


hubungan antara aset lancar dengan kewajiban lancar.
Rumus Rasio lancar dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total
kewajiban lancar.

Rasio lancar menunjukkan sampai sejauh mana kewajiban lancar ditutupi oleh aset
yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.

Aset lancar meliputi kas, surat berharga yang dapat diperdagangkan, piutang usaha,
dan persediaan.

Sedangkan kewajiban lancar seperti utang usaha, wesel tagih jangka panjang, utang
lancar jangka panjang, pajak dan gaji yang masih harus dibayar.

Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat


membayar tagihan (utang usaha), pinjaman bank, dan kewajiban lainnya yang akan
meningkatkan kewajiban lancar.

Jika kewajiban lancar naik lebih cepat  daripada aset lancar, rasio lancar akan turun,
dan ini merupakan pertanda adanya masalah.

Aset likuid adalah suatu aset yang dapat dikonversi menjadi kas dengan cepat tanpa
harus mengurangi harga aset tersebut terlalu banyak.

Liquid assets merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat


dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku.
Untuk mengetahui besarnya nilai rasio lancar, maka digunakan rumus rasio likuiditas
atau formula perhitungan sebagai berikut:

Rasio Lancar = Total Aset Lancar : Total Kewajiban Lancar

Perhatikan contoh current ratio berikut ini:


Untuk menghitung nilai rasio lancar, saya akan menggunakan data-data dari contoh
laporan keuangan perusahaan tbk berikut ini :
Contoh neraca perusahaan Tbk
Dari data-data keuangan tersebut, maka dapat diketahui besarnya rasio lancar
dengan menggunakan rumus perhitungan current ratio sebagai berikut :

Rasio Lancar = Aset Lancar / Kewajiban Lancar

= 1.000 : 310 = 3,2x


Jadi nilai rasio lancar dari perusahaan tersebut adalah 3,2x, sedangkan rata-rata
industri = 4,2x.

Posisi likuiditas dari contoh laporan keuangan perusahaan tbk di atas sebesar 3,2 
jauh di bawah rata-rata industri sebesar 4,2.

Namun karena aset lancarnya diperkirakan dikonversi  menjadi kas dalam waktu
satu tahun, kemungkinan besar aset dapat dilikuidasi mendekati nilai bukunya.

Rasio sebesar 3,2 dapat melikuidasi aset lancar sebesar 31% dari nilai buku dan
masih mampu melunasi seluruh kreditor lancarnya.

Meskipun angka rata-rata industri akan dbahas lebih dalam, perlu dicatat bahwa
rata-rata industri bukanlah suatu angka keramat yang dicapai oleh seluruh
perusahaan.

Pada kenyataannya, beberapa perusahaan yang dikelola dengan baik mungkin di


atas rata-rata, sedangkan, sedangkan perusahaan-perusahaan bagus lainnya
berada  di bawahnya.
Namun demikian jika rasio lancar suatu perusahaan jauh di bawah rata-rata
industrinya, maka analis seharusnya memikirkan penyebab perbedaan ini bisa
terjadi.

Jadi, penyimpangan dari rata-rata industri seharusnya menjadi pertanda bagi analis
atau manajemen untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Perhatikan contoh soal rasio likuiditas #2 berikut:

Misalnya, modal kerja dan rasio lancar tahun 2017 dan 2018 PT Manajemen
Keuangan Network adalah sebagai berikut:

contoh current ratio


Rasio lancar merupakan indikator solvabilitas yang lebih dapat diandalkan
dibandingkan dengan modal kerja.

Perhatikan contoh analisis rasio laporan keuangan perusahaan berikut ini:

Misalkan pada tanggal 31 Desember 2018, modal kerja pesaing lebih tinggi, tapi
rasio lancarnya hanya 1,3.

Hanya dengan mempertimbangkan fakta-fakta ini saja, PT Manajemen Keuangan


Network dengan rasio lancar 2,6 berada di posisi yang lebih menguntungkan untuk
memperoleh kredit jangka pendek, dibandingkan dengan pesaingnya yang memiliki
jumlah modal kerja lebih besar.

Contoh analisis rasio laporan keuangan perusahaan tbk – PT Aqua Golden


Mississippi Tbk:

PT Aqua Golden Mississippi Tbk. dalam suatu waktu pernah mempertahankan rasio
lancar yang tinggi yaitu 7,69%.

Usaha air minum botol Aqua yang stabil dan menguntungkan memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan posisi kas yang kuat dikombinasikan dengan
lebih sedikit surat utang jangka pendek.

 
B. Jenis Rasio Likuiditas #2: Rasio Cepat (Quick Ratio)

Apa pengertian rasio cepat (bahasa Inggris: quick ratio)?


Quick Ratio adalah rasio total aset cair terhadap total kewajiban lancar.
Lalu apa itu aset cair (bahasa Inggris: quick asset)?
Aset cair (quick asset) adalah kas dan aset lancar lainnya yang dapat dengan cepat
dapat diubah menjadi kas.

Aset cair biasanya mencakup kas, surat berharga yang dapat dipasarkan, dan
piutang usaha.

Quick ratio merupakan suatu rasio yang mengukur “kecepatan” kemampuan


perusahaan membayar utang.

Bila dituliskan dalam sebuah rasio matematika, maka rumus quick ratio/quick ratio
formula adalah sebagai berikut :
Quick Ratio = Total Aset Cair : Total Kewajiban Lancar

Perhatikan contoh soal quick ratio berikut:

Untuk memudahkan dalam contoh ini masih menggunakan data-data dari contoh
laporan keuangan perusahaan tbk di atas.

Maka dapat dihitung nilai rasi cepatnya sebagai berikut:

Quick Ratio = Total Aset Cair  / Kewajiban Lancar

=385 / 310 = 1,2X


Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai quick ratio perusahaan adalah 1,2X,
sedangkan rata-rata industri adalah = 2,2X

Sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain


dalam industri yang sama.

Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar perusahaan yang paling tidak
likuid sehingga persediaan merupakan aset, di mana kemungkinan besar
perusahaan akan mengalami kerugian jika terjadi likuidasi.

Oleh karena itu, rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan
sangat penting artinya.

Tapi jika piutang usaha dapat ditagih, perusahaan dapat melunasi kewajiban
lancarnya tanpa harus melikuidasi persediaan.

Perhatikan contoh soal quick ratio #2:


Berikut ini data rasio cepat dan cara menghitungnya untuk PT Manajemen
Keuangan Network.

contoh perhitungan rasio cepat


Dan sebagai penutup pembahasan tentang rasio lancar dan rasio cepat, satu lagi
saya sajikan contoh soal rasio dan jawabannya.

Berikut adalah pos-pos yang dilaporkan dalam neraca keuangan sebuah


perusahaan:

 Kas = Rp 300.000.000
 Surat berharga yang dapat dipasarkan = Rp 100.000.000
 Piutang usaha (bersih) = Rp 200.000.000
 Persediaan = Rp 200.000.000
 Utang usaha = Rp 400.00.000
Tentukan rasio lancar (current rasio) dan rasio cepat (quick ratio) perusahaan
tersebut?
Jawaban:

#1: Rasio Lancar

= Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar


= (Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 200.000.000 + Rp 200.000.000)/Rp
400.000.000
= 2,0
#2: Rasio cepat

= Total Aset Cair / Total Kewajiban Lancar


=  Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 200.000.000)/Rp 400.000.000
= 1,5
 

C. Jenis Rasio Likuiditas #3: Modal Kerja (Working Capital)


Apa pengertian modal kerja?

Modal kerja adalah selisih antara aset lancar sebuah perusahaan di atas kewajiban
lancar.
Modal kerja sering kali digunakan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk memenuhi utang yang telah jatuh tempo.

Dan terutama berguna dalam membuat perbandingan bulanan atau antara periode
satu dengan lainnya untuk sebuah perusahaan.

Akan tetapi jumlah modal kerja sulit dinilai saat membandingkan perusahaan dengan
ukuran yang berbeda atau dalam membandingkan angka perusahaan dengan angka
industri.

Perhatikan contoh berikut:

Modal kerja sebesar Rp 200.000.000 mungkin memadai untuk warung makan yang
menjual nasi pecel dan penyet tempe, tapi tidak cukup untuk PT Pertamina.

#03. Keterkaitan 3 Jenis Rasio Likuiditas

Modal kerja dan rasio lancar tidak mempertimbangkan pos-pos yang membentuk
aset lancar. untuk mengilustrasikan pentingnya pertimbangan ini.

Maka perhatikan data-data modal kerja dan rasio lancar PT A dan PT B per tanggal
31 Desember 2018 berikut:

contoh rasio likuiditas


Kedua perusahaan memiliki modal kerja sebesar Rp 340.000.000 dan rasio lancar
2,62.

Akan tetapi kemampuan masing-masing perusahaan untuk membayar utang jangka


pendeknya BERBEDA secara signifikan.

PT B memiliki lebih banyak persediaan dalam aset lancarnya.

Beberapa persediaan harus dijual dan piutang ditagih sebelum kewajiban lancar
dapat dibayar seluruhnya.

Dengan demikian diperlukan lebih banyak waktu untuk mengubah persediaan


menjadi kas. Penurunan harga pasar dan berkurangnya permintaan juga dapat
menurunkan kemampuan untuk membayar kewajiban lancar.

Sebaliknya, PT A memiliki kas dan aset lancar, surat berharga yang dapat
dipasarkan dan piutang usaha yang secara umum dapat diubah menjadi kas lebih
cepat untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

Kesimpulan
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai pengertian rasio likuiditas, manfaat,
dan jenisnya dilengkapi contoh soal rasio dan jawabannya.

Dan secara ringkas, ada 3 jenis rasio likuiditas yang bisa digunakan untuk
melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, yaitu:

 Rasio lancar
 Rasio cepat. dan
 Pencakupan modal kerja.
Fungsi rasio likuiditas adalah untuk menilai kemampuan perusahaan membayar
utangnya.

Anda mungkin juga menyukai