Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah
pada mata kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Intern dengan judul “SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF” telah kami selesaikan dengan tepat waktu. Dengan harapan
makalah ini dapat menambah informasi kepada kita semua dalam bidang Sistem
Informasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu itu
kritik dan saran dari semua pihak yang tentunya dapat membangun selalu akan kami
terima. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila masih banyak
terdapat kekurangan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin
YRA.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif.............................................................................. 6
2.2 Sejarah Sistem Informasi Eksekutif .................................................................................. 6
2.3 Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif .................................................................. 7
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif......................................................................... 8
2.5 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif...................................... 9
2.6 Langkah – langkah untuk meningkatkan Sistem Informasi............................................... 10
2.7 Kelebihan dan kekurangan Sistem Informasi Eksekutif.................................................... 12
2.8 Contoh penerapan Sistem Informasi Eksekutif.................................................................. 12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Eksekutif.
2. Untuk mengetahui sejarah dari Sistem Informasi Eksekutif.
3. Untuk mengetahui komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif.
4. Untuk mengetahui konsep dasar dari Sistem Informasi Eksekutif.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan dari Sistem Informasi
Eksekutif.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan untuk meningkatkan sistem
informasi.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Sistem Informasi Eksekutif.
8. Untuk memudahkan dan memahami contoh kasus penerapan Sistem Informasi
Eksekutif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dulu, sistem informasi eksekutif adalah program dasar dari komputer bingkai
utama. Tujuannya untuk memaket data perusahaan dan menyediakan kinerja penjualan
atau statistik riset pasar untuk pembuat keputusan, seperti direktur pemasaran, pejabat
6
eksektif, yang tidak terlalu mengenal komputer. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan aplikasi komputer yang disorot informasi untuk memenuhi kebutuhan
para eksekutif senior. Biasanya, SIE hanya menyediakan data yang mendukung tingkat
keputusan eksekutif, tidak semua data perusahan.
Sekarang, penerapan SIE tidak hanya dalam hierarki korporasi yang khas, tetapi
juga di tingkat perusahaan yang lebih rendah. Seperti beberapa klien layanan perusahaan
mengadopsi sistem informasi terbaru perusahaan, karyawan dapat menggunakan
komputer pribadi mereka untuk mendapatkan akses ke data perusahaan dan
mengidentifikasi informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan mereka.
Pengaturan ini menyediakan informasi yang relevan dan atas dan tingkat lebih rendah di
perusahaan.
2.3 Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum, komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dapat
digolongkan menjadi :
a. Perangkat Keras
Ketika membicarakan tentang perangkat keras komputer dalam lingkungan
SIE, kita harus fokus pada perangkat keras yang dibutuhkan para eksekutif.
Para eksekutif harus diutamakan dan kebutuhannya harus ditentukan sebelum
perangkat keras dapat dipilih. Perangkat keras dasar yang dibutuhkan untuk
suatu SIE ada empat komponen:
Perangkat Input. Perangkat ini memungkinkan eksekutif untuk
masuk, memverifikasi dan memperbarui data segera.
Unit Pemroses Sentral , penting karena akan mengontrol komponen
sistem komputer lain.
File penyimpan data. Para eksekutif dapat menggunakan ini untuk
menyimpan informasi bisnis yang berguna, dan bagian ini juga
membantu eksekutif untuk mencari sejarah informasi bisnis dengan
mudah.
Perangkat output, yang memberikan rekaman visual atau permanen
bagi para eksekutif untuk menyimpan atau membaca. Perangkat ini
mengacu pada perangkat keluaran gambar seperti monitor atau printer
7
Selain itu, dengan munculnya jaringan area lokal (LAN), beberapa produk SIE
untuk jaringan workstation menjadi tersedia. Sistem ini memerlukan sedikit
dukungan dan perangkat keras komputer yang kurang mahal. Mereka juga
meningkatkan akses informasi SIE ke lebih banyak perusahaan pengguna.
b. Perangkat Lunak
Memilih perangkat lunak yang tepat sangat penting untuk EIS yang efektif.
Oleh karena itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka
mengintegrasikan data ke dalam satu sistem itu penting. Suatu EIS meliputi
empat komponen perangkat lunak:
8
Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan.
Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk
industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini
adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur
yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri
asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b. Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual.
Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya
diperhatikan oleh eksekutif.
c. Model Mental
Peran utama SIE adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan
informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan
sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni
“memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk
memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan
untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami
kejadian melalui pengganti (proxy).
9
eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu
terlaksana.
iii. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi
juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.
iv. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
v. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan
jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan
bertanya kepada manajer data atau keduanya.
vi. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, SIE harus berhasil memecahkan masalah-
masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi
informasi.
vii. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak SIE,
perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah
tersebut, kemudian menerapkan SIE dengan proto typing untuk mengatasi
masalah tersebut.
viii. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai
menerima informasi dari SIE, maka manajer tingkat bawah menginginkan
informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan
memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak
terkendali.
2.6 Langkah-langkah untuk meningkatkan Sistem Informasi
Lima langkah untuk pencapaian pengembangan tersebut :
1) Menyimpan inventarisasi dari transakasi informasi yang masuk, yaitu memelihara
record data dan menyimpan ke database, dan dapat dibuat laporan. Studi Jones
dan McLeod mengemukakan bahwa eksekutif biasanya menganggap sumber dan
media tertentu dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak dari apa
sebenarnya ia berikan. Dengan bukti sam , sumber dan media yang lain mungkin
ia remehkan. Eksekutif. Dibantu oleh sekretarisnya. Dapat memelihara catatan
data yang sama seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat
tersebut dimasukan kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan
yang dapat digunakan untuk mejawab tujuh pertanyaan yang dikemukakan oleh
jones dan McLeod bila meraka berhubungan dengan system yang dimilikinya.
10
2) Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang
bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber tersebut ke setiap
anggota dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara
yang lebih mudah untuk mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank
memberikan contoh yang baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin
sebagian besar informasi yang bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite
manajemennya. Agar setiap anggota merasa mempunyai kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi, CEO memutuskan untuk menggunakan meja bundar untuk
melakukan konferensi.
3) Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif
harus dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang, eksekutif harus
menangkapnya. Wakil direktur bidang keuang menjalankan strategi ini dengan
menempatkan meja kerjanya menghadap tembok, sehingga ia membelakangi
pintu masuk. Nampaknya hal ini seperti untuk menghindari informasi, padahal
sebenarnya maksudnya kebalikannya. Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang
memasuki kantornya, ia tidak ingin melakukan percakapan dengan tamu tersebut
sambil melihat tumpukan kertas kerja yang belum selesai dikerjakan. Dengan
penempatan mejanya menghadap tembok. Ia dapat menghadapi tamunya dengan
konsentrasi penuh tanpa gangguan kertas kerja yang belum ia selesaikan.
4) Menyesuaikan sistem dengan kebutuhan perorangan, eksekutif menggunakan
gaya atau cara pengumpulan informasi yang berbeda. Dalam studi jones dan
Mcleod, datanya menunjukan bahwa tiap eksekutif mempunyai gaya atau cara
pengumpulan informasi yang berbeda-beda. Apa yang terbaik bagi eksekutif
adalah bila ia tidak berkerja untuk orang lain. CEO dari perusahaan pengecer
mengerjakan apa yg menjadi perkejaannya sendiri.
5) Memanfaatkan teknologi, memanfaatkan staf pelayan informasi untuk
mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat EIS telah
meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah
mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk mengembangkan system dalam
perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk
dan menawarkan software SIE, hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan
11
mengakhiri pembahasan kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa
dasar untuk melakukan implementasi yang baik.
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua
tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki kekurangan dan
kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan Sistem Informasi
Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.
Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:
Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam
dunia komputer.
Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman
perusahaan.
Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.
Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal
yang bersifat luas.
Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan
kompleks.
Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat
implementasi.
Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif
senior.
12
Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat
keterangannya.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan sistem informasi. Sistem Informasi Eksekutif (SIE) merupakan sistem
terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan
eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya. Tidak hanya itu, Sistem
Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem yang dibuat hanya untuk digunakan para
Eksekutif atau Top Level Management dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dimana
dalam sistem ini hanya menampilkan grafik dan laporan dari seluruh proses bisnis pada
organisasi atau perusahaan tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-dan-penerapannya-
di-indonesia/, Di akses 6 Juli 2020
15