0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
613 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang standar teknologi yang digunakan dalam e-commerce. Beberapa standar yang disebutkan antara lain Electronic Data Interchange (EDI) untuk pertukaran data antar perusahaan, Open Buying on the Internet (OBI) untuk memastikan sistem e-commerce dapat berkomunikasi, dan Open Trading Protocol (OTP) untuk menstandarisasi proses pembayaran dalam e-commerce.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
B1_KELOMPOK 10_SISTEM INFORMASI MANAJEMEN_DISKUSI RMK 11
Dokumen tersebut membahas tentang standar teknologi yang digunakan dalam e-commerce. Beberapa standar yang disebutkan antara lain Electronic Data Interchange (EDI) untuk pertukaran data antar perusahaan, Open Buying on the Internet (OBI) untuk memastikan sistem e-commerce dapat berkomunikasi, dan Open Trading Protocol (OTP) untuk menstandarisasi proses pembayaran dalam e-commerce.
Dokumen tersebut membahas tentang standar teknologi yang digunakan dalam e-commerce. Beberapa standar yang disebutkan antara lain Electronic Data Interchange (EDI) untuk pertukaran data antar perusahaan, Open Buying on the Internet (OBI) untuk memastikan sistem e-commerce dapat berkomunikasi, dan Open Trading Protocol (OTP) untuk menstandarisasi proses pembayaran dalam e-commerce.
1. Penanya : Anak Agung Sagung Mas Swandari Dewi (1907531232)/18
Pertanyaan : Hambatan yang ditemui dalam penerapan E-commerce? Jawaban : Devira : Masih adanya hambatan dalam E-Commerce khususnya di Indonesia, hambatan tersebut ada tiga, yang membuat e-commerce susah berkembang, hambatan itu adalah koneksi internet, logistik, dan model pembayaran. Kualitas koneksi internet di Indonesia masih pas-pasan dan tidak merata di seluruh daerah di Indonesia, jadi pengalaman melakukan e-commerce juga belum dapat tersalurkan dengan baik. Dari segi logistic juga, dengan luasnya negara Indonesia dan banyaknya daerah kecil terpelosok yang belum dapat terjangkau dengan baik, membuat logistic/barang susah untuk disalurkan. Dan dari sisi pembayaran, masih perlu dikembangkan karena tidak semua masyarakat mempunyai debit card, atau layanan pembayaran elektronik lainnya. Jadi masih harus dikembangkan dalam proses pembayarannya yang dimudahkan serta bisa dipakai oleh semua kalangan. Sementara itu juga, edukasi tentang e-commerce belum banyak dan menjangkau hingga ke pelosok-pelosok, padahal banyak UMKM yang berpotensi sukses jika masuk ke dalam ranah e- commerce. Rima : Hambatan dalam E-Commerce. Yang pertama adalah kepercayaan. Kepercayaan disini merupakan hambatan yang sangat menonjol dalam perdagangan elektronik, karna di negara kita sendiri lebih percaya menggunakan transaksi face to face atau pembelian secara langsung, dimana kita dapat melihat, meraba atau pun mencobanya dan memastikan dengan warna ukuran yang benar-benar nyata dalam melakukan transaksi penjualan. beda halnya dengan orang barat seperti di inggris yang sudah terbiasa dengan bertransaksi secara online atau memesan dengan menggunakan katalog-katalog, lalu tinggal mengirim dan menunggu barang yang sudah dipesannya. Yang kedua keamanan. Sangat banyak berita-berita tentang kriminalitas di internet, seperti pencurian nomor kartu kredit atau lainnya, sehingga tidak sedikit orang yang enggan dalam menggunakan transaksi online tersebut. Padahal transaksi menggunakan kartu kredit di internet tidak lebih berisiko dibandingkan transaksi yang biasa kita lakukan. Contoh, seperti saat kita membeli baju secara online, nomor kartu kita akan diacak dahulu sebulum dikirim ke bank atau ke perusahaan online tersebut. Dibandingkan dengan pembayaran yang dilakukan di minimarket, bisa saja cukup lama saat pembayarannya, jadi si kasir market itu mencatat nomor rekening kita ataupun mengkopi kartu kredit kita. Bagi pengusaha lebih aman membuka usaha online dari pada membuka usaha di pinggir jalan yang bisa saja barang-barangnya dicuri ataupun dibakar. Yang ketiga biaya yang sangat tinggi, dimana dalam membuka usaha online tentu tidak menggunakan biaya yang sedikit. Biasanya dilakukan oleh kalangan pembisnis level atas ada juga kalangan pembisnis yang menengah kebawah.
2. Penanya : Ida Ayu Ary Mahadewi (1907531028)/06
Pertanyaan : Dari banyaknya e-commerce yang malang melintang di Indonesia, menurut kelompok penyaji yang mana yang paling bagus di gunakan di era yang sekarang ini dan juga yang dapat menguntungkan pedagang maupun konsumen? Jawaban : Devira : Menurut saya, jika saya asumsikan diri saya sendiri memiliki usaha startup. Saya akan memilih aplikasi e-commerce yang sudah ada jadi lebih gampang dalam mengiklankan dan memasarkan produk karena sering dibuka oleh masyarakat umum, misalnya shopee (namun ini sebelum di naikkannya biaya administrasi bagi penjual baru yang non-star/penjual baru). Melihat pengguna shopee juga banyak dan jangkauannya luas. Namun karena masalah biaya admin jadi dalam menjual barang dishopee terpaksa menaikkan harga dan hal ini dapat merugikan konsumen dan penjual. Karena hal itu, jika saya seorang startup. Saya akan memilih Tokopedia dengan biaya admin yang masih murah sehingga tidak merugikan bagi konsumen dan penjual. Setelah bisnis saya terbilang sukses dan memiliki nama, barulah saya mengembangkannya dengan berjualan di semua platform e-commerce beserta membuat web sendiri sehingga konsumen memiliki pilihan sendiri mau berbelanja dagangan saya di platform yang mana. Rima : Seperti yang kita ketahui bersama, Tokopedia dan Shopee merupakan 2 platform yang saat ini menduduki peringkat teratas e-commerce di Indonesia. Berdasarkan umur Shopee lebih diminati oleh kalangan anak muda, sedangkan Tokopedia lebih diminati oleh kalangan orang dewasa diatas 30an. Kenapa Shopee lebih diminati kalangan anak muda? Hal ini dikarenakan fitu-fitur di Shopee lebih interaktif (seperti shopee tanam dan games lainnya) dan selalu ada tema baru di setiap momennya. Jika ditanya mana yang lebih baik, tentunya ada beberapa pertimbangan. - Mau Menjual Apa? Pertanyaan yang pertama adalah, mau jualan apa? Shopee dan Tokopedia memiliki pangsa pasar yang berbeda, salah satunya dilihat dari jenis produk. Shopee ternyata lebih unggul dalam penyediaan produk seputar gaya terbaru, outfit, pernak-pernik yang lucu, tren kecantikan, dan dekor yang tengah hype di pasaran. Sedangkan Tokopedia lebih memiliki unggul dalam penjualan gadget, alat berat, alat-alat kesehatan, kebutuhan dekorasi ruangan hingga kebutuhan rumah tangga. Nah, karakteristik berbeda ini bisa dicocokkan dengan rencana produk yang akan ditawarkan, kira-kira lebih cocok di lapak online yang mana. - Sasarannya laki-laki atau perempuan? Sebuah hasil survey, memperlihatkan kecenderungan belanja yang dilakukan berdasarkan jenis kelamin; perempuan sukanya belanja di Shopee dan laki-laki lebih nyaman untuk memilih Tokopedia. Hal ini sangat wajar jika dilihat dari beberapa aspek, yang pertama adalah aspek produk. Seperti yang dijelaskan sebelumnya Shopee lebih terkenal dengan produk-produknya mengenai kecantikan, fashion, dan barang-barang lucu yang tengah hype. Nah, ternyata inilah yang kemudian digandrungi oleh kaum hawa. Sedangkan tokopedia memiliki kekhususan dalam menawarkan kebutuhan lainnya, yang lebih cenderung dicari oleh laki-laki. Aspek yang kedua adalah fitur yang ada. Jika anda membuka Shopee, maka di sana anda bukan hanya belanja, namun juga bisa main game, anda bisa menanam benih, anda bisa menyiram tanaman orang lain, anda bisa nonton live, dan lain-lain. Nah, fitur inilah yang juga akan menggaet kaum perempuan, lebih dari laki-laki. Jadinya jika anda ingin menjual barang yang cenderung menyasar perempuan, Shopee akan lebih memiliki peluang bagi anda, sedangkan jika anda memang menginginkan target sasaran laki-laki, maka Tokopedia adalah jawabannya. - Pertimbangan dalam memasang iklan Pertimbangan selanjutnya adalah mengenai sistematika pemasangan iklan. Dalam sebuah marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, seorang penjual diberikan kesempatan untuk membuatkan promosi atas toko ataupun produk yang ditawarkan, untuk nantinya bisa muncul di halaman beranda pengguna. Dalam hal ini Shopee sebenarnya memiliki beberapa kemudahan, misalnya seperti waktu minimum dalam beriklan. Jika di Tokopedia maka toko anda membutuhkan waktu minimum dulu baru bisa membuat iklan, sedangkan di Shopee anda bisa langsung memulai debut iklan langsung setelah toko terbentuk. Kelebihan kedua yang dimiliki Shopee adalah menyediakan fitur yang disebut sebagai Search Engine Marketplace Optimization (SEMO). Di sinilah anda bisa mengatur ingin menggunakan kata kunci terbaik untuk bisa mendongkrak posisi produk anda di kolom pencarian Shopee. Berita baiknya ternyata Shopee menyediakan bantuan untuk ini, dengan menyediakan analisa kata kunci terkait berdasarkan kuantitas pencariannya, kualitasnya, beserta gambaran harga per iklannya. Hal ini akan lebih memudahkan anda untuk memilih highlight produk yang tepat.
3. Penanya : Ni Luh Putu Tika Widianti (1907531171)/12
Pertanyaan : Adakah standar teknologi untuk e-commerce? Jawaban : Rima : Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke- bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah: 1. Electronic Data Interchange (EDI) Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site. 2. Open Buying on the Internet (OBI) Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle. 3. Open Trading Protocol (OTP) OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom. Devira : Selain itu, yang sering digunakan juga adalah : 4. Open Profiling Standard (OPS) Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing- masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb. 5. Secure Socket Layer (SSL) Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain. 6. Secure Electronic Transaction (SET) SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia. 7. Truste Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
4. Penanya : Putu Dian Wulandari (1907531230)/16
Pertanyaan : Contoh barang digital itu kan salah satunya film. Seperti yang kita ketahui sebelumnya banyak sekali web maupun aplikasi yang menyediakan film2 bajakan gratis. Hal ini tentu saja membuat penjualan film tersebut menurun. Bagaimana pendapat kalian tentang hal tersebut? Apakah dengan adanya pasar digital yang sangat luas ini justru mempermudah orang2 mencari keuntungan dengan tindak kejahatan? Jawaban : Rima : Memang keberadaan situs yang menyediakan film bajakan menjadi permasalahan tersendiri di Indonesia. Pelindungan hukum terhadap hak cipta sudah diatur dalam UU Hak Cipta dan UU ITE. Selain itu, penegak hukum juga sudah diberikan kewenangan berdasarkan peraturan perundangundangan untuk melakukan penegakan hukum terhadap keberadaan situs streaming film bajakan. Keberadaan situs film bajakan merupakan pelanggaran atas hak cipta dan dapat membahayakan pengguna situs tersebut. Banyak hacker-hacker yang berkedok dengan situs streaming film gratis untuk mendapatkan akses informasi data dari device pengguna. Penegakan hukum menjadi penting untuk dilaksanakan agar apa yang dicita-citakan sebuah peraturan perundang-undangan dapat terwujud. Hal yang paling mempengaruhi yaitu faktor masyarakat dan faktor kebudayaan, dimana masyarakat masih banyak yang belum mengetahui dan menyadari pentingnya hak cipta. Pemerintah perlu memberikan dukungan, baik anggaran ataupun peraturan perundang-undangan yang dapat digunakan oleh penegak hukum untuk memberantas situs streaming film bajakan. Untuk itu perlu dilakukan perubahan terhadap UU ITE dengan salah satu substansi yang perlu diatur yaitu mengenai bentuk pelanggaran hukum atas pembuatan situs yang berisikan film bajakan. Seperti yang kita ketahui, saat ini situs-situs film bajakan sudah banyak yang diblokir, namun karena canggihnya teknologi dan juga kesadaran masyarakat yang masih minim, website bajakan tersebut masih saja bermunculan terus-menerus. Devira : Menurut saya di zaman ini, penjualan film bajakan terbilang sudah cukup sulit karena aksi cepat tanggap pemerintah. Jika pemerintah mendapat laporan tentang penjualan film bajakan pasti usaha tersebut akan langsung mendapatkan tindakan hukum. Namun tentunya dengan pasar digital yang sangat luas, penjual bajakan juga banyak memiliki celah untuk tetap menjualnya. Jangankan pasar digital, disekeliling kita pun masih ada banyak yang menjual film bajakan namun dengan tempat tertutup sehingga tidak diketahui oleh pemerintah. Tindak kejahatan memang jika sudah berniat apapun akan dilakukan, apalagi yang menghasilan uang banyak dengan modal sedikit.
5. Penanya : Ni Putu Manik Julythiawati (1907531211)/14
Pertanyaan : Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan transaksi perdagangan elektronik. Dari buku yang saya baca ada 3 tipe. Dari masing-masing tipe mempunyai penjelasan penjualan tersendiri. Bisakah kalian membedakan apa saja keunggulan masing2 tipe tersebut dan manakah tipe yg lebih akan dipilih oleh konsumen? Jawaban : Rima : B2B adalah penjualan produk atau jasa yang diberikan oleh satu bisnis dan diperuntukan untuk bisnis lainnya. Contohnya, jika saya menjalankan bisnis yang menjual bahan pakaian dan saya melakukan penjualan ke store-store atau bisnis fashion yang ada. Positioning dalam bisnis saya yang diperuntukkan untuk perusahaan lain disebut B2B, bukan langsung kepada perorangan atau grup. - Manfaat B2B Dalam penerapannya, sisitem B2B berkualitas sangat bermanfaat sekali bagi kedua belah pihak yang bekerjasama, jika dirumuskan beberapa manfaat tersebut ialah sebagai berikut: Lebih efisien dalam hal pengadaan barang khususnya bagi bisnis dengan model canvas, pihak perusahaan yang mencari produk tertentu bisa lebih fokus dan cepat menemukan barang yang dicari tanpa perlu menghabiskan waktu lama hanya untuk melihat katalog produk. Praktis, pelanggan B2B umumnya sudah mencapai kesepakatan kerjasama di awal terkait beberapa hal penting seperti harga dan lain-lain, sehingga hal ini dapat menghemat waktu serta lebih praktis. Pelanggan B2B juga dapat menghemat biaya seperti biaya adminitrasi, biaya transportasi, pengurusan surat menyurat dan lainnya. Tidak perlu repot melakukan riset harga pasar karena biasanya pihak perusahaan yang diajak kerjasama bersedia memberikan harga yang lebih murah dan yang pasti kompetitif dengan harga yang ditawarkan dipasaran. Segala macam bentuk kerjasama yang memiliki kerahasian dijamin aman sehingga pelanggan bisa dengan tenang melakukan transaksi Adanya transparansi terhadap setiap transaksi sehingga pihak-pihak yang berhak atas informasi perusahaan dapat melakukan monitoring, control dan evaluasi. Biasanya bukti setiap transaksi yang dilakukan akan diberitahukan lewat email. Sedangkan B2C adalah bisnis yang melakukan pelayanan atau penjualan barang atau jasa kepada konsumen perorangan atau grup secara langsung. Dengan kata lain, bisnis jenis ini berhubungan langsung dengan konsumen bukan perusahaan atau bisnis lainnya. Contohnya, jika saya memiliki bisnis makanan. Dan menjualnya kepada konsumen perorangan, berarti bisnis saya B2C. Tetapi jika saya menjual makanan dalam jumlah besar kepada bisnis lainnya, berarti bisnis saya adalah B2B. - Manfaat B2C Untuk membentuk sebuah bisnis, perlu memiliki tips khusus membangun mental entrepreneur sukses, agar bisnis B2C yang dijalani tetap bertahan. Biasanya bisnis B2C tidak akan bertahan dan berkembang pesat sampai saat ini jika tidak memberi keuntungan, baik bagi penjual maupun pembeli. Setidaknya, ada empat manfaat yang dimiliki bisnis B2C, seperti: 1. Jangkauan Tak Terbatas, Bisnis B2C dapat dijalankan dengan jangkauan yang tidak terbatas alias mengglobal. Bahkan, untuk bisnis rumahan sekali pun dapat menjangkau pasar internasional hanya dengan memanfaatkan teknologi dan internet. 2. Memangkas Biaya Tambahan, Karena hampir semua tahap transaksi dilakukan secara online, tentu akan memberi keuntungan kepada kedua pihak. Bagi pembeli, biaya transportasi untuk datang ke toko akan terpangkas, dan bagi penjual biaya seperti sewa toko juga akan lebih kecil. 3. Kaya Akan Data Profil Pelanggan, Menjalankan bisnis secara online akan memberi kemudahan untuk menemukan informasi demografis tentang konsumen, dengan informasi psikologis seperti minat dan tren yang sedang digemari oleh konsumen. 4. Pelacakan Pemasaran Mudah, Bisnis B2C online akan memudahkan dalam hal pelacakan pemasaran produk. Salah satu kemudahan yang dimaksud, yaitu dapat melihat dan melacak bagaimana interaksi konsumen dengan situs toko online yang dimiliki. C2C adalah model bisnis di mana customer atau pelanggan dapat saling menjual dagangannya kepada satu sama lain. Contoh sederhana dari model bisnis ini adalah marketplace atau e- commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, BliBli, Shopee, dan marketplace lainnya. Seperti yang kita tahu, di dalam e-commerce yang disebutkan di atas pelanggan dapat menjual barangnya kepada pelanggan lain melalui perantara dari e-commerce yang dimaksud. Secara tidak langsung, e-commerce atau marketplace menjadi pihak ketiga untuk memberikan fasilitas transaksi antara penjual dan pembeli. Misalnya, kamu sebagai pelanggan dapat mendaftarkan diri untuk menjadi penjual di salah satu e-commerce, lalu memperjualbelikan daganganmu kepada pelanggan lainnya. Model bisnis ini bisa dibilang sangat nyaman karena antara penjual dan pembeli tidak harus bertemu satu sama lain untuk melakukan transaksi. Bagi customer, C2C adalah model bisnis yang sangat mendukung mereka dalam mendapatkan penghasilan. - Kelebihan Salah satu keuntungan yang didapatkan customer dari C2C adalah tidak perlu membuka toko fisik. Mereka hanya perlu membuka toko online, lalu tinggal menunggu pembeli menghampiri dagangannya. Dengan keadaan seperti ini, customer tidak perlu mengeluarkan modal banyak untuk membangun sebuah toko dengan berbagai perlengkapan di dalamnya. Selain itu, dilansir dari Market Business News, customer juga dapat menekan biaya mereka untuk modal dan mendapatkan margin yang lebih tinggi. Hal ini tentu bisa menjadi keuntungan yang besar bagi customer dalam menjual barang dagangannya kepada customer lain. Devira : Faktor yang membuat model bisnis C2C menjadi berhasil: 1. Kepercayaan Dikarenakan bisnisnya berawal dari customer to customer, bagi orang yang ingin membeli tentu harus diyakinkan bahwa mereka membeli kepada penjual yang tepat, bukan penipu. Tingkat kepercayaan seperti ini harus dibangun oleh pemilik marketplace yang menerapkan model bisnis C2C. 2. Metode pembayaran Faktor lain yang memengaruhi keberhasilan C2C adalah mengenai metode pembayaran. Pembeli tentu ingin tahu kepada siapa mereka melakukan pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut, pemilik bisnis C2C harus menyediakan metode pembayaran yang memiliki kredibilitas tinggi dengan menjaga keamanan data kartu kredit dari setiap pembeli. 3. Marketing Sebagai model bisnis yang lebih mengarah ke online daripada offline, C2C harus pintar dalam melakukan pemasaran melalui pemasangan iklan. Kamu bisa menggunakan layanan penyedia iklan seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain-lainnya untuk membuat iklan yang mengarahkan konsumen kepada toko online. Hal ini dilakukan agar semakin banyak pengunjung yang menyambangi marketplace. 4. Media sosial Selain memanfaatkan iklan, media sosial juga menjadi faktor yang penting bagi kesuksesan bisnis C2C. Lewat media sosial, kamu dapat membangun interaksi dengan sesama konsumen serta berbagi informasi mengenai produk terbaru dan terkini. Selain itu, kamu juga bisa membagikan promo-promo pada hari tertentu lewat media sosial untuk menggaet lebih banyak pengunjung ke marketplace. Dari penjelasan yang telah disampaikan rima kelebihan/keuntungan dan mengenai factor keberhasilan dari C2C, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, C2C atau customer to customer adalah model bisnis yang sangat menguntungkan, baik bagi customer itu sendiri.
Pertanyaan : Mengapa layanan e-commerce seperti Tokopedia dapat kebobolan data? Seperti kasus yang terjadi pada tahun 2020 dimana 91 juta akun pengguna Tokopedia diretas? Apa tanggapan dari kelompok kalian tentang kasus ini? Jawaban : Devira : dalam e-commerce memang sangat rentan oleh hackers-hackers negative, yang melakukan tindak kejahatan untuk pemerasan atau hanya sekedar untuk senang-senang. Maka dari itu, Tokopedia yang merupakan platform besar harusnya memiliki system perlindungan yang berlapis dalam menerima, menyimpan, dan memproses data pengguna, karena perlindungan pengguna adalah prioritas. Selain platformnya, pemerintah juga seharusnya memiliki undang-undang yang cukup kuat untung melindungi data pribadi sehingga hacker tersebut bisa dihukum. Rima : Dari peristiwa tersebut, sistem keamanan Tokopedia berhasil mengamankan password pengguna, sehingga akun tidak dibobol. Data bocor tapi passwordnya tidak bocor. Secara umum sebenarnya masih aman, tapi karena security yang baik disarankan untuk rutin ganti password. Beberapa data berhasil dihimpun peretas, seperti username, alamat email, nama user, tanggal lahir dan nomor telepon. Salah satu modus umum yang kemungkinan terjadi adalah, si peretas bisa berpura-pura menjadi pihak Tokopedia yang menawarkan promo lewat SMS ataupun email. Dalam pesan itu pengguna diminta masuk ke dalam sebuah situs, dan dimintakan password. Dari situlah akhirnya peretas bisa mendapatkan data password begitu pula akun yang berhasil dibobol. Dia bisa pura-pura dari Tokopedia, kirim pesan, anda telah mendapatkan hadiah Ramadhan Rp 100 juta, silakan login ke situs ini untuk mendapatkannya. Yang kena umpan, masuk lah ke sebuah situs, dari situ password diambil, akunnya kena. Dari kejadian tersebut, masyarakat dapat menyadari bahwa kejahatan internet itu sangat rentan terjadi, maka dari itu masyarakat harus selalu waspada dengan link-link yang beredar di internet maupun yang dikirim secara langsung melalui chat WA, SMS, dll, agar tidak asal klik saja karena sudah terpancing oleh tawaran yang diberikan. Kejadian yang menimpa Tokopedia juga menjadi peringatan besar bagi pemerintah untuk lebih serius melindungi data publik. Penegakan hukum untuk mengatasi kejahatan siber pun diperlukan. Pemerintah perlu membentuk tim investigasi independent yang ahli untuk menyelidiki bagaimana kebocoran itu terjadi. Kadang kebocoran dapat terjadi karena pemerintah tak cukup ketat (menindak) dan hanya menerima laporan perusahaan yang mungkin tak 100% jujur dalam mengakui kebocoran sistem.