Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.  Tujuan Peraktikum
D. Manfaat Peraktikum

BAB II
METODE PRAKTIKUM
A.     Waktu Dan Tempat
B.     Alat Dan Bahan
C.     Prosedur Kerja

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Kegiatan A
B.     Kegiatan B

BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN
HEWAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

STRUKTUR SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Biologi

BAB I
PENDAHULUAN

I.       JUDUL DAN WAKTU PRAKTIKUM


Judul                       : Struktur Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Tanggal Praktikum : Sabtu, 6 Agustus 2016

II.    LATAR BELAKANG


Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong
yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan
istilah Cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih
banyak sel.
Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlenda tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk
mengamati air rendaman jerami.
Sel hewan dan sel tumbuhan merupakan sel eukariotik. Namun, terdapat perbedaan di
antara kedua sel tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan sel tumbuhan
dengan sel hewan.
Salah satu perbedaan dari sel hewan dan tumbuhan adalah adanya dinding sel dan sel
tumbuhan yang di dalamnya mengandung selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk
melindungi isi yang ada di dalam sel dan memberikan bentuk pada sel tersebut. Misalnya jika
dibandingkan antara sel pada bawang merah dan sel gabus pada batang umbi kayu, maka
dinding sel dari bawang merah ternyata lebih tipis dibandingkan dengan dinding sel yang ada
pada batang umbi kayu.
Apabila dalam ruang sel/lumer terdapat protoplasma sel tumbuhan di dalamnya
terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria. Sel gabus tumbuhan wercus
suber termasuk sel yang mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga
ruang selnya tampak kosong. Bentuk sel gabus adalah heksagonal yang tersusun rapat antara
satu dengan yang lainnya. Pada umumnya setiap sel mempunyai sitoplasma yang merupakan
sayuran yang terdapat di dalam sel dan di luar sel. Penelitian Robert Brown membuktikan
bahwa sitoplasma dapat bergerak secara acak, rotasi, dan sirkulasi. Hal ini membuktikan
bahwa sel melakukan aktivitas kehidupan.

III.       TUJUAN PENGAMATAN


1.      Dapat memahami dan mengetahui tentang struktur sel pada tumbuhan.
2.      Dapat mempelajari fungsi dari bagian-bagians sel tumbuhan.
3.      Dapat membedakan sel tumbuhan dan hewan.
4.      Dapat membedakan sel hidup dan sel mati.
5.      Dapat memahami dan mempelajari organel-organel sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      PENGERTIAN SEL


Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel
sebagai unit struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi
tubuh makhluk hidup. Sel juga sebagai tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan
genetika makhluk hidup.
2.       SEJARAH DAN TEORI SEL
Sel pertama kali dilihat pada tahun 1665, ketika seorang ilmuan Inggris bernama Robert
Hooke mengamati penampang melintang sayap tipis gabus dari batang tumbuhan dibawah
mikroskop. Hooke melihat rongga kosong segi enam yang mirip kamar sehingga ia
menamakannya sel (cellula = kamar).
Dua ahli biologi Jerman, mathias J. Scheleiden dan Theodor Schwan pada tahun 1838
membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma
yang mendukung segala aktifitas dasar makhluk hidup.
Teori-teori sel dari banyak ahli:
1.      Baptiste de Lamarck (Perancis, 1744 – 1829)
      Menyatakan bahwa setiap makhluk hidup merupakan sel dan di dalamnya bergerak cairan
yang kompleks.
2.      Scheleiden (1804 – 1881) dan T.Schwan (1810 – 1882)
      Scheleiden ahli anatomi tumbuhan, Schwan ahli anatomi hewan. Menyatakan bahwa setiap
tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel.
3.      Felix Dujardi (1835)
      Menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat di
dalam sel hidup (protoplasma).
4.      Max Schultze (1825 – 1874)
      Menyatakan bahwa protoplasma merupakan struktur dasar makhluk hidup yang
melangsungkan seluruh proses hidup.
5.      Rudolf Virchow (1858)
Menyatakan bahwa seetiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula ecellula).
6.      Robert Brown, R. Strasburger dan C. Benard
Berhasil menemukan inti sel (nukleus). Starburger menyatakan bahwa setiap inti sel berasal
dari inti sel sebelumnya yang tebentuk lewat pembelahan. Benard menyatakan bahwa inti sel
mengatur perjalanan sel dan merupakan struktur sel terpenting.
7.      Antonie Van leeuwenhak ( Belanda 1632 – 1723)
Menggunakan mikroskop sederhana dan melihat benda aneh pada air rendaman jerami.
8.      Henri Dutrocher
Di dalam setiap sel bergerak cairan yang kompleks. Sel tersebut merupakan bagian
fundamental organisme.
3.            ORGANEL – ORGANEL SEL
         Nukleus, tersususn atas membran inti (kariateka), cairan inti dan anak inti. Berfungsi
mengendalikan seluruh kegiatan sel.
         Mitokondria, merupakan organel tempat berlangsungnya respirasi sehingga dapat
membentuk energi.
         Retikulum endoplasma (RE), ada dua tipe, yaitu Retikulum Endoplasma kasar (REK)
merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein dan Retikulum Endoplasma Halus (REH)
sebagai tempat sintesis lemak.
         Lisosom, merupakan kantung yang berisi enzim hidrolitik. Berfungsi mencerna dan
meguraikan makromolekul.
         Ribosom, merupakan organel yang berfungsi dalam perakitan asam amino menjadi protein.
         Badan golgi, berbentuk kantung pipih bertumpuk-tumpuk berperan dalam proses
pengeluaran (eksresi).
         Sentriol, berbentuk bulat kecil dan hanya terdapat pada sel hewan. Berperan dalam proses
pembelahan sel, sentriol menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.
         Vakuola, merupakan organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang
disebut tonoplas.
         Plastisida, merupakan organela spesifik yang terdapat pada sel tumbuhan.
         Kloroplas, hanya terdapat pada sel tumbuhan. Berperan dalam proses fotosintesis.
         Sitoplasma, atau cairan sel adalah metriks yang berada dibagian dalam membran plasma
tetapi diluar nukleus. Fungsinya tempat terjadinya metabolisme sitosolik, tempat
penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel dan fasilitator agar organel
tertentu didalam sel dapat bergerak.
         Sitokleton, merupakan rangka sel yang terdapat pada sitosol. Fungsinya sebagai rangka sel
yang memberi dan membentuk sel, pengatur gerakan sel.
         Peroksisom, berbentuk seperti lisosom, berisi enzim oksidatif dan tatalase.
BAB III
METODE KERJA

3.1.      Alat dan Bahan :


         Mikroskop
         Gelas preparat
         Gelas penutup
         Silet
         Pipet
         Gunting
         Tusuk gigi
         Jaringan epitelium pipi
         Batang Singkong
         Umbi lapis bawang merah
         Umbi lapis bawang putih
         Akuades
         Minyak imersi
         Larutan metilen biru
3.2.Langkah kerja:
3.2.1.      Kegiatan Mengamati Sel Epitelium Pipi
a.      Keroklah secara perlahan jaringan epitelium yang terdapat di lapisan dalam/luar pipi
menggunakan tusuk gigi . Lakukan dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan luka.
b.      Oleskan jaringan epitelium tersebut pada gelas preparat dan tetesi dengan larutan metilen
biru menggunakan pipet tetes.
c.       Tutuplah dengan gelas penutup kemudian amatilah menggunakan mikroskop.
d.      Jika preparat yang kamu amati belum tampak jelas, tambahkan minyak imersi di antara lensa
objektif dan gelas penutup.
e.       Gambarlah hasil pengamatanmu.

3.2.2.      Kegiatan Mengamati Sel Umbi Lapis Bawang Merah


a.      Sayatlah bagian dalam umbi lapis bawang merah yang berwarna merah setipis mungkin
menggunakan silat.
b.      Letakkan hasil sayatan tersebut pada gelas preparat dan tetesi dengan akuades menggunakan
pipet tetes.
c.       Tutuplah dengan gelas penutup kemudian amatilah menggunakan mikroskop.
d.      Gambarlah hasil pengamatanmu.
3.2.3.      Kegiatan Mengamati Sel Umbi Lapis Bawang Putih
a.      Sayatlah bagian dalam umbi lapis bawang putih yang berwarna putih setipis mungkin
menggunakan silat.
b.      Letakkan hasil sayatan tersebut pada gelas preparat dan tetesi dengan akuades menggunakan
pipet tetes.
c.       Tutuplah dengan gelas penutup kemudian amatilah menggunakan mikroskop.
d.      Gambarlah hasil pengamatanmu.
3.2.4.      Kegiatan Mengamati Sel Gabus  Pada Singkong
a.   Sayatlah bagian gabus dari ketela pohon, pada bagian tengah batang dan sayatlah setipis
mungkin menggunakan silat.
b.   Letakkan hasil sayatan tersebut pada gelas preparat dan tetesi dengan akuades menggunakan
pipet tetes.
c.    Tutuplah dengan gelas penutup kemudian amatilah menggunakan mikroskop.
d.   Gambarlah hasil pengamatanmu.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1. DATA HASIL PENGAMATAN


        4.1.1 . Data Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah
Data hasil pengamatan sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel bawang merah:

4.1.2 . Data Hasil Pengamatan Sel Bawang Putih


Data hasil pengamatan sel bawang putih berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel bawang merah:
4.1.3. Data Hasil Pengamatan Sel Batang Singkong
Data hasil pengamatan sel batang singkong berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel batang singkong :

         
4.1.4. Data Hasil Pengamatan Sel Epitel Pipi Bagian Luar
Data hasil pengamatan sel epitel pipi bagian luar berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel epitel pipi bagian luar:

4.1.5. Data Hasil Pengamatan Sel Epitel Pipi Bagian Dalam


Data hasil pengamatan sel epitel pipi bagian dalan berupa gambar sel yang diamati di bawah
mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel epitel pipi bagian dalam:
4.2. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah, Sel Bawang Putih dan Batang
Singkong
Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah
mikroskop yaitu:
a.                     Dinding Sel
b.                     Epidermis
c.                      Nukleus
d.                     Membran inti
e.                      Sklereid
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah:
1.      Dinding Sel, 
Berfungsi sebagai pelindung sel. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu
selulosa yang tersusun dari glukosa
2.      Jaringan Epidermis/ Epidermis,
Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus jaringan
epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
3.      Nukleus ( Inti Sel ), 
Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut:
- Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
- Menyimpan informasi genetik (gen) dalam bentuk DNA;
- Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,
   dijalankan, dan diakhiri;
- Tempat terjadinya replika (perbanyakan DNA) dan trankripsi
   (pengutipan DNA).
4.      Membran Inti, 
Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa –
senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein
ribosom.
5.      Sklereid, 
Merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan
berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.
Bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun miring, terdapat cairan dalam
sel bawang merah yang merupakan cairan inti (nukleoplasma), memiliki cairan didalamnya
dan ada aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel Berwarna merah
muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Dan pada
epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Bentuk sel
bawang merah dan bawang putih hampir sama. Begitu juga strukturnya. Perbedaannya, jika
sel bawang merah berwarna merah muda, sel bawang putih tidak berwarna.
Sel pada bawang merah mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan
hidup.
Pada sel batang singkong yang memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel
bawang merah. Dinding sel pada batang singkong memiliki bentuk yang tidak beraturan ada
yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi enam yang memanjang. Selain
itu, jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu dan sel batang singkong
mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah–ubah karena mempunyai dinding sel. Sel
gabus tersusun oleh dinding sel, inti sel,  sitoplasma, vakuola berukuran besar, dan organel
sel lainnya.

4.3. Pembahasan Hasil Pengamatan Sel Epitel Pipi Bagian Dalam dan Bagian   
       Luar
Dalam teori dikatakan bahwa epitel pada rongga mulut adalah epitel pipih berlapis
banyak.Dalam pengamatan sel epitel rongga mulut ini banyak sekali hal-hal yang secara
langsung dapat diketahui.
Sel epitel rongga mulut terlihat mempunyai intisama seperti sel bawang merah dan sel
gabus yang telah diamati sebelumnya.
Salam pengamatan ini,didalam sel epitel rongga mulut tidak ditemukan vakuola,dinding
sel dan plastida.hal itu yang menggolongkan sel epitel rongga mulut sebagai sel hewan.
Perbedaan yang dijumpai sangat terlihat sekali.Selain tidak dijumpai vakuola,plastida
dan dinding sel,dalam pengamatan ini batasan-batasan antara sel yang satu dengan sel yang
lain juga kurang jelas atau nyata,hal ini disebabkan karena sel epitel tidak memiliki dinding
sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap.
    Dalam pengamatan sel epitel rongga mulut hampir tidak dijumpainya ruangan antar sel.Hal
ini terjadi karena sel-sel epitel terikat antara satu dengan yang lainnya.
BAB V
KESIMPULAN

1.      Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan.


2.      Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang
kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel
mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
3.      Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang
berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma,
diktiosom dan mikrobodi.
4.      Sel epitel rongga mulut tergolong sel hewan karena tidak dijumpainya dinding
sel,vakuola,dan plastida.
5.      Tidak jelasnya batasan-batasan antar sel karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki
dinding sel.
6.      Hampir tidak dijumpainya ruangan antar sel.Karena sel epitel terikat satu dengan yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyowati, Endah, dkk. 2014. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.
                       Klaten. PT. Intan Pariwara
http//:wikipedia ensiklopedi bebas.com
http://sifaazmi-susilowati.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://hidayatstylee.blogspot.co.id/2014/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://kurniawanandrec.blogspot.co.id/2012/09/contoh-laporan-sel-tumbuhan.html
VII. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Objek Penelitian Gambar Keterangan


Gabus Batang Bentuk persegi panjang yang
Ketela(Manihot merupakan ruang sel, tidak
uttilissima) memiliki inti sel (nukleus).
Bawang Terdapat ruang sel, memiliki inti
merah(Allium cepa sel (nukleus), memiliki
fa ascalonicum) sitoplasma.
Daun Rhoco Tidak mempunyai dinding sel
Discolor sehingga mempunyai bentuk
yang tidak tetap dan mudah
berubah – ubah bentuknya,
tersusun oleh inti sel, membran
sel dan sitoplasma.

.Alat dan Bahan

1.   Mikroskop

2.   Preparat Kaca

3.   Cutter atau Silet

4.   Bawang Merah

5.   Daun Rhoco discolor

6.  Gabus batang ketela

VI.Cara Kerja

1. 1.      Siapkan Peralatan dan bahan untuk pengamatan .


2. 2.      kupaslah lapisan epidermis bawang merah menggunakan cutter atau silet 
dengan cara memotong secara melintang bagian kecil bawang merah, kemudiah
mematahkan lalu  melepaskan lapisan epidermis yang tersisa.
3. 3.      Sayat lapisan belakang daun Rhoco discolor setipis – tipisnya menggunakan
cutter atau silet.
4. 4.      Iris gabus batang ketela setipis mungkin menggunakan cutter atau silet.
5. 5.      Pindahkan sayatan bawang merah,daun rhoco discolor,gabus batang
ketelasecara bergantian ke kaca preparat.
6. 6.      Amati satu persatusecara bergantian di bawah mikroskop dan gambar hasil
pengamatan.

7. Halaman Judul……………………………………I
8. Kata Pengantar……………………………………II
9. Tujuan Pengamatan……………………………….III
10. Dasar Teori………………………………………..IV
11. Alat dan Bahan……………………………………V
12. Cara Kerja……………………………………………VI
13. Hasil Pengamatan…………………………………VII
14. Pembahasan………………………………………VIII
15. Kesimpulan……………………………………….XI
16. Penutup……………………………………………X
17. Daftar Pustaka…………………………………….XI

II.KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan hasil pengamatan sel tumbuhan
yaitu pada bawang merah(Allium cepa fa ascalonicum)daun rhoco discolor dan sayatan
gabus pada batang ketela(Manihot uttilissima).

Di dalam laporan ini kami menjabarkan tentang struktur dan fungsi dari  bagian-bagian
sel pada tumbuhan dan menjelaskan bagaimana cara kerja kami dalam mengamati sel
pada tumbuhan tersebut.

Kami menyadari bahwa laporan hasil pengamatan pada sel tumbuhan ini masih jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna untuk penyempurnaan penulisan laporan ini.Tidal lupa kami ucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam
penyelesaian laporan hasil pengamatan ini.

Semoga laporan ini dapat memberikan berbagai ilmu dan pengetahuan kepada peserta
didik.

 
                                                                 Tim Penyusun

Anda mungkin juga menyukai