Anda di halaman 1dari 2

Lakukan pengamatan (survey) pada perusahaan terkait dengan 7 karakteristik biaya, lakukan

tabulasi, lalu buat analisis dan buat simpulan dari kinerja perusahaan tersebut  dan berikan
rekomendasi yang implikatif bagi manajer sebagai bahan pengambilan keputusan.

1. Biaya Eksplisit : Pengeluaran aktual untuk mempekerjakan tenaga


kerja , menyewa atau membeli input yang dibutuhkan produksi
Explicit cost atau biaya eksplisit adalah jumlah biaya yang dihabiskan untuk mendapatkan atau
menghasilkan sesuatu. Biaya yang umumnya bersifat kontraktual atau pasti, termasuk
pengeluaran untuk barang-barang seperti upah, biaya bahan baku, tagihan telepon, tagihan
lampu, dan persediaan. Biaya-biaya tersebut secara eksplisit dibawa pada catatan akuntansi
sebagai biaya dan dibebankan terhadap operasi bisnis karena mereka jelas dan jumlahnya pasti.
Disebut juga dengan biaya aktual atau biaya akuntansi.

Biaya eksplisit mencakup semua pengeluaran uang yang dicatat dalam pembukuan atau
laporan keuangan perusahaan. Ini mewakili arus kas keluar dan mengurangi laba bersih
perusahaan. Contoh-contoh biaya eksplisit adalah barang-barang seperti biaya upah, sewa,
atau pembayaran sewa. Biaya-biaya tersebut diidentifikasi dan dicatat dalam buku besar atau
laporan keuangan.

Misalnya, misalkan perusahaan membeli mesin senilai Rs 1,00,000, maka jumlah yang
dibayarkan adalah biaya aktual atau eksplisit. Biaya eksplisit atau aktual melibatkan
pembayaran moneter langsung dan dibayarkan kepada pihak eksternal untuk menjaga operasi
bisnis di rumah tetap berjalan. Biaya eksplisit adalah dalam bentuk sewa, upah, komisi, gaji,
dll., Yang dapat dikenali dan dapat dengan mudah dicatat dalam pembukuan akun. Fakta-
fakta yang dicatat ini membantu dalam menentukan laba akuntansi dan laba ekonomi
perusahaan.

2. Biaya Implisit : Nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh


perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri

mplicit cost atau biaya implisit adalah  biaya peluang ketika perusahaan menggunakan sumber daya
yang dimilikinya. Ini muncul ketika perusahaan memilih diantara berbagai alternatif atas
penggunaan aset. Karena tidak dapat dinilai secara objektif dan tidak mudah diukur, jenis biaya ini
tidak tersaji dalam laporan keuangan.

Biaya implisit mewakili hilangnya potensi pendapatan ketika perusahaan tidak memilih
alternatif terbaik kedua dari tindakan tertentu atau menggunakan aset tertentu. Suatu
perusahaan dapat memilih untuk memasukkan biaya-biaya ini sebagai biaya melakukan
bisnis karena mereka mewakili kemungkinan sumber pendapatan. 

Contoh biaya implisit termasuk hilangnya pendapatan sewa atas gedung kantor yang dimiliki
karena perusahaan lebih memilih menggunakannya untuk anak perusahaan atau lebih
memilih untuk menjualnya. Contoh lainnya adalah ketika perusahaan lebih memilih merekrut
karyawan tetap dibandingkan dengan merekrut karyawan tidak tetap.
3. Biaya Alternatif Opportunitas Seluruh input, baik yang dimiliki
atau dibeli perusaan untuk alternatif bisnis yang lain
Secara sederhana, biaya peluang (opportunity cost)  atau biaya alternatif adalah biaya yang
timbul karena hilangnya kesempatan akibat dari pemenuhan suatu kebutuhan yang lain.  Selain
itu biaya alternatif ini berfungsi sebagai tolak ukur dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan
dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif
lain yang harus dikorbankan. Misalnya, jika lebih banyak sumber daya digunakan untuk
memproduksi makanan, akan lebih sedikit sumber daya yang digunakan untuk memproduksi
minuman. Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu,
perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Bila digambarkan dalam semua
skema terlihat seperti ini.

 Contoh ketiga, setelah lulus SMA Dika dihadapkan dengan 2 pilihan antara melanjutkan
ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.  Jika Dika memilih untuk langsung bekerja dia
bisa mendapat gaji sebesar 2000.000 per bulan. Jika dia kuliah dia perlu membayar uang
SPP, uang buku, transportasi, pakaian dan biaya lainya yang bisa mencapai 3000.000 per
bulan. Dengan segala pertimbangan akhirnya Dika memilih untuk tetap melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi maka opportunity cost Dika adalah sebesar 24.000.000 (gaji bekerja
selama satu tahun. 
 Contoh keempat, ketika lulus SMA Ali mendapat dua tawaran pekerjaan, pertama
bekerja sebagai pelayan toko di dekat rumahnya dengan gaji 400.000 per bulan dan yang
kedua adalah bekerja sebagai pelayan resotaran dengan gaji 800.000 per bulan. Dengan
berbagai pertimbangan (ingin lebih dekat dengan rumah dan keluarga) akhirnya Ali
memilih untuk bekerja sebagai pelanggan toko di dekat rumahnya. Dengan demikian brati
ali telah menghilangkan opportunity cost untuk bekerja sebagai pelanggan restoran yang
sebenarnya bisa mendapatkan gaji lebih besar dari pada pelanggan toko.

4. Biaya Akuntansi : Pengeluaran aktual perusahaan tentang


akuntansi dan biaya hostoris untuk laporan keuangan
perusahaan
5. Biaya Relevan : Biaya relevan yang patut dihitung ie : biaya
ekonomis + biaya opportunitas
6. Biaya Tambahan (Incremental Cost): Perubahan biaya total dari
implementasi keputusan manajerial tertentu , ie :
memperkenalkan produk baru , melakukan kampanye iklan dll
7. Biaya Terbenam (Sunk Cost): Biaya biaya yang tidak termasuk
karakteristik biaya diatas Biaya tidak relevan.

Anda mungkin juga menyukai