Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“AUDIT SISTEM BERBASIS KOMPUTER”

DOSEN:

Intihanah, SE., M.Si., QIA

OLEH :

KELOMPOK 4
- CHAIDIR RAHMAT (B1C119191)
- DEVI PERMATASARI (B1C119194)
- DILLAH REZKI ADIANI (B1C119195)
- RIFAL HAYAN SOSI (B1C119154)
- RISA KARINA (B1C119157)
- RISKA AULIA FEBRIANI (B1C119158)
- SITTI NABILA ISAMU (B1C119164)
- SUKMAWATI (B1C119165)
- WHIRANATHA (B1C119172)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
rahmat, karunia, dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini yang berjudul “Audit Sistem Berbasis Komputer”. Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu Tugas Kelompok pada mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pembimbing Ibu Intihanah, SE., M.Si., QIA serta semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak
yang membacanya atau yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki
dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa dan bagi
yang membacanya.

Kendari, 21 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................................4
2.1. Sifat Audit................................................................................................................4
2.2. Audit Sistem Informasi............................................................................................5
2.3. Software Komputer..................................................................................................8
2.4. Audit Operasional Atas Suatu SIA.........................................................................10
BAB III..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan jaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan untuk terus
mempertahankan eksitensinya di dunia bisnis. Hal tersebut wajib dilakukan dalam
menghadapi persaingan antara perusahaan sejenis di era globalisasi ini semakin ketat
mengingat persaingan luar negeri ikut meramaikan pasar. Oleh karena itu perusahaan harus
terus menerus melakukan perbaikan pada kegiatan operasionalnya.
Sejak berkembangnya tekhnologi di berbagai bidang, khususnya tekhnologi di bidang
pengolahan data, telah terjadi perubahan drastis dalam berbagai bidang kehidupan. Perubahan
tersebut mencapai berbagai bidang seperti pengetahuan, transportasi, kedokteran,
pemerintahan, komunikasi, serta bidang industri komersil, tetapi pada saat itu tingkat
otomatisasi atau pemakaian komputer dalam pengolahan data, masih sangat rendah sebab
komputer yang ada hanya digunakan sebagai pengolahan data yaitu hanya digunakan sebagai
alat pembukuan secara mekanik atau elektronik.
Penggunaan teknologi komputer juga dapat meningkatkan kegiatan operasional
perusahaan. Komputer dapat mengolah data dengan cepat dan dalam jumlah besar.
Penggunaan komputer juga meningkatkan efisiensi dan edektivitas perusahaan. Komputer –
komputer dalam perusahaan akan membentuk sistem informasi berbasis komputer. Akan
tetapi perusahaan pun harus memiliki pengenalian yang memadai sehubungan dengan sistem
informasi berbasis komputer tersebut.
Sehubungan dengan sistem informasi berbasis komputer yang sudah diterapkan di
berbagai perusahaan, seorang auditor internal harus memiliki pemahaman yang memadai
akan konsep tekhnologi komputer yang diimplementasikan oleh perusahaan tersebut dan juga
konsep audit sistem informasi, pemahaman tersebut akan membantu auditor internal dalam
melakukan proses audit. Dengan adanya perubahan yang tidak meliputi tekhnologi saja,
tetapi juga mencakup oerangkat lunak serta sistem jaringan dan komunikasi. Sehingga pada
ankhirnya juga mempengaruhi lokasi pemprosesan. Perubahan ini tentunya juga mempunyai

1
pengaruh terhadap perkembangan profesi auditor. Pada saat komputer diperkenalkan dalam
proses pengolahan data, auditor masih dapat melakukan pemeriksaan seperti halnya
pemeriksaan yang dilakukan secara manual artinya auditor tidak memperdulikan adanya
komputer sebab mereka hanya menganggap komputer sebagai ”black box” yang hanya
menerima input dan mengeluarka output atau disebut sebagai audit arround
ccomputer. Namun seiring dengan meningkatnya peran komputer dan otomatisasi dalam
pengolahan data maka auditor akan semakin dituntut untuk menggunakan audit tekhnik baru
yang sering disebut Tekhnik Audit Berbantuan Komputer (TABK). Dengan kata lain
pendekatan pendekatan yang digunakan dalam audit sistem informasi berbasis komputer
menjadi audit trough computer dimana auditor dipaksa untuk menjadikan komputer sebagai
target audit. Oleh karena itu diperlukan pemahaman baru oleh auditor internal mengenai
tekhnik audit berbantuan komputer ini. Istilah teknik audit ini disebut dengan Elektronik
Data Processing Audit (EDP Audit) atau pada saat ini sering disebut audit sitem informasi
(information system audit).
Sejalan dengan berkembangnya tekhnologi komputer dan informasi, maka peran
komputer dan tingkat otomatisasi juga semakin meningkat. Sehingga banyak
perusahaan  yang melakukan pengolahan datanya secara elektronis baik secara parsial atau
perusahaan secara keseluruhan.  Bahkan ada kecenderungan bahwa, komputerisasi
merupakan kebutuhan karena dengan demikian perusahaan tersebut akan tetap eksisis
Informasi merupakan salah satu sumber daya  mencakup teknologi komputer (perangkat
strategis suatu organisasi, oleh karena itu,  keras, perangkat lunak) dan didukung dengan
untuk mendukung tercapainya visi dan misi  teknologi telekomunikasi, khususnya suatu
organisasi, pengelolaan informasi  komunikasi data digital sebagai infrastruktur menjadi
salah satu kunci sukses.
Sistem informasi merupakan salah satu sub sistem organisasi untuk mengelola
informasi.  Saat ini sistem informasi dioperasikan oleh hampir seluruh sumber daya manusia
suatu  organisasi sehingga tidak dapat dipisahkan dengan operasi dan kehidupan organisasi.
Teknologi informasi merupakan komponen penting dari sistem informasi, selain data /
informasi, sumber daya manusia dan organisasi. Teknologi yang dimaksud adalah telematika,
telekomunikasi dan informatika, yang mencakup teknologi komputer (perangkat keras,

2
perangkat lunak) dan didukung dengan  teknologi telekomunikasi. Khususnya komunikasi
data digital sebagai infrastruktur dari jaringan komputer.
Di perlukan teknik untuk mengendalikan dan memastikan bahwa sistem informasi sudah
sesuai dengan tujuan informasi. Audit sistem informasi merupakan suatu cara untuk menilai
sejauh mana suatu sistem informasi mencapai tujuan organisasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sifat audit?
2. Bagaimana audit sistem informasi itu?
3. Apa saja software komputer dalam audit sistem berbasis komputer?
4. Bagaimana audit operasional atas suatu SIA?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat dari audit.
2. Untuk mengetahui audit sistem informasi.
3. Untuk mengetahui software komputer dalam audit sistem berbasis komputer.
4. Untuk dapat mengetahui audit operasional atas suatu SIA.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sifat Audit


Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan dan harus dilakukan oleh orang yang independen.

Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing adalah sebuah proses sistemeatis


untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal
tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-
hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

Adapun sifat audit, yaitu:

a. Informasi dan kriteria yang ditetapkan berupa standar :


 Laporan keuangan historis oleh KAP menggunakan standar GAAP
  Pengendalian internal atas pelaporan keuangan menggunakan standar
kerangka kerja yang sudah diakui untuk mengembangkan pengendalian
internal
 SPT pajak menggunakan standar UU Perpajakan Indonesia.
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
Bukti adalah setiap informasi untuk menentukan apakah informasi yang diaudit
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dapat berupa :
 Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)
 Komunikasi tertulis dengan pisak luar
 Observasi oleh auditor
 Data elektronik dan data lain tentang transaksi

4
c. Kompeten yaitu kualifikasi untuk memahami kriteria, jenis, serta jumlah bukti yang
akan dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat. Selain itu auditor juga
harus memiliki sikap mental yang independen.
d. Pelaporan yaitu tahap akhir proses audit yang menyampaikan temuan-temuan
auditor kepada pemakai.

2.2. Audit Sistem Informasi


Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang
melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus
memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi:

1. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi,


dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus
dan umum dari pihak manajemen.
3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak
manajemen.
4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah
ditetapkan.
6. File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Istilah system informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu


organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis-komputer
merupakansatu rangkaian perangkat lunak dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.

Sistem Informasi audit adalah sebagai berikut:

5
1) Pemrosesan Data Elektronik (EDP) merupakan penggunaan teknologi komputer
untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi.EDP merupakan satu
aplikasi system informasi yang fundamental di setiap organisasi. Seiring
perkembangan teknologi komputer,yang makinbanyak dikenal oleh
masyarakat,istilah pemrosesan data (DP) memiliki pengertian yang sama dengan
EDP.
2) Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan beragam informasi yang lebih luas
dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh EDP. Sistem informasi
manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan
membutuhkan informasi untuk mengambil keputusan dan bahwa system informasi
dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer.
3) Subsistem SIM Fungsional, banyak organisasi menerapkan konsep SIM ke dalam
area fungsional dalam organisasi. Istilah seperti system informasi pemasaran,system
informasi manufaktur,serta system informasi sumber daya manusia mengindikasikan
kaitan konsep SIM dengan pengembangan system informasi yang spesifik untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam subunit organisasi.
4) Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu SIM yang memberikan informasi bagi
departemen pemasaran.Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system
informasi akuntansi,misalnya ringkasan penjualan dan informasi biaya. Informasi
lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi misalnya data preferensi
konsumen,profil konsumen,dan informasi produk pesaing.
5) Sistem Informasi Pemanukfakturan merupakan SIM yang menyediakan informasi
untuk digunakan oleh fungsi produksi. Banyak dari informasi yang disajikan berasal
dari system informasi akuntansi.Contohnya adalah ringkasan persediaan dan
informasi biaya.Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan
organisasi,sebagai contoh data bahan baku,profil pemasok potensial,dan informasi
mengenai teknik produksi yang baru.
6) Sistem informasi sumber daya manusia adalah IM yang menyediakan yang berguna
untuk fungsi personali atau sumber daya manusia.Banyak informasi yang disajikan
berasal dari system informasi akuntansi.Contoh: informasi upah dan ringkasan pajak
penghasilan. Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan

6
organisasi.Sebagai contoh,data regulasi pemerintah dan informasi pasar tenaga
kerja.Sistem informasi keuangan merupakan SIM yang menyediakan informasi yang
berguna untuk fungsi keuangan.Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari
system informasi akuntansi.contohnya adalah informasi arus kas dan pembayaran
tagihahn.Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi.Sebagai
contoh: data tingkat bunga&informasi pasar kredit.
7) Subsistem Informasi, area tertentu dalam organisasi bisa saja mengembangkan
sendiri SIM yang sesuai dengan kebutuhannya.Fungs audit internal bisa saja
mengembangkan sendiri system audit internal untuk memenuhi kebutuhannya Fungsi
kualitas suatu organisasi. Secara logika&bukannya secara fisik,subsistem SIM sesuai
fungsi merupakan bentuk implementasi konsep SIM dalam organisasi.
8) Sistem Pendukung Keputusan, dalam system pendukung keputusan(DSS) data
diproses ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.
DSS membutuhkan penggunaan model keputusan dan database yang sangat berbeda
dengan model keputusan dan bentuk database dalam system DP. DSS dirancang
untuk melayani kebutuhan rutin dan kebutuhan informasi secara umum.DSS
dirancang untuk satu tipe keputusan tertentu bagi pengguna tertentu.Contohnya
adalah penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk menjalankan analisis
bagaimana-jika terhadap data operasional atau data anggaran contohnya,ramalan
penjualan per personel pemasaran.
9) Sistem Pakar (ES) adalah system informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai
area aplikasitertentu sehingga informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan
ahli bagi pengguna akhir.Seperti DSS, ES membutuhkan model keputusan dan
database tertentu.Berbeda dengan DSS,ES membtuhkan pengembangan basis
pengetahuan-pengetahuan special yang dimiliki oleh seorang pakar dalam area
pengambilan keputusan-serta mesin inferensi-proses seorang pakar membuat satu
keputusan.ES mencoba mereplikasikan keputusan yang akan dibuat oleh seorang
pengambil keputusan dalam situasi keputusan yang sama.Perbedaan utam ES dari
DSS adalah DSS membantu pengguna untuk mengambil keptusan,sedangkan ES
membuat keputusan.

7
10) Sistem Informasi Ekskutif (EIS) diakitkan dengan kebutuhan informasi strategic
manajemen puncak,banyak informasi yang digunakan oleh manajer puncak berasal
dari sumber lain di luar system informasi organisasi, sebagai contoh rapat, memo,
televise, bulletin, dan aktivitas social.Sebagian informasi harus diproses oleh system
informasi organisasi.EIS memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk
mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh system informasi organisasi.
Informasi ini merupakan factor kunci yang telah diidentifikasikan oleh manajemen
puncak sebagai informasi kritis bagi kesuksesan organisasi.
11) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah system berbasis komputer yang dirancang
untuk mentransformasi data kauntansi menjadi informasi.Istilah system informasi
akuntansi memeiliki cakupan yang lebih luas,yaitu mencakup juga siklus pemrosesan
transaksi,penggunaan teknologi informasi& pengembangan system informasi.

2.3. Software Komputer


Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mempercepat proses audit berbasis
komputer, antara lain:

1. ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT


(Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan
analisa terhadap data dari berbagai macam sumber
2. Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques)
seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai
macam sumber.
3. Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat
dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public
authority to libraries, user security, system security, system auditing dan
administrator rights (special authority) sebuah server AS/400.
4. Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk
mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
5. Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software.
6. Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool.

8
7. NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing.
8. Wireshark merupakan network utility yang dapat dipergunakan untuk meng-capture
paket data yang ada di dalam jaringan komputer.

Selain itu, terdapat beberapa program komputer, yang disebut Computer Audit Software
(CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor. CAS
adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program
yang melaksanakan fungsi-fungsi audit. Untuk pemakaiannya, Langkah pertama auditor
adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit,
merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya. Informasi ini
akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program
input data. Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk
menghasilkan satu atau lebih program audit. Program audit memproses file-file sumber dan
melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang
telah ditentukan.

Fungsi umum software audit komputer, yaitu:

1) Pemformatan ulang
2) Manipulasi file
3) Perhitungan
4) Pemilihan data
5) Analisis data
6) Pemrosesan file
7) Statistik
8) Pembuatan laporan

9
2.4. Audit Operasional Atas Suatu SIA
2.4.1 Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data

Satu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi.
Audit operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit
dalam mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan.
Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan
departemen pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan
tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.

2.4.2 Situasi Yang Muncul Dalam Audit Operasional Pemrosesan Data

Dalam hal pemrosesan data yang umumnya terjadi adalah:

1) Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa komputer.


2) Bagian utama dari rencana perusahaan.
3) Usulan perolehan hardware yang utama atau meng-upgrade software.
4) Ketidakmampuan menerima pemrosesan data komputer secara eksekutif.
5) Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang baru untuk penilaian secara intensif.
6) Ketidakteraturan perputaran personil dalam departemen pemrosesan data.
7) Usulan untuk mengkonsolidasi atau mendistribusikan sumberdaya pemrosesan data.
8) Merupakan sistem utama yang tidak responsif terhadap kebutuhan atau sulit dalam
pemeliharaan.
9) Meningkatnya jumlah komplain user.

2.4.3 Proses Audit Operasional Pemrosesan Data

 Audit planning phase


Audit operasional pada fungsi data processing tidak mempunyai starting place, tetapi
berpedoman pada tujuan audit. Masing-masing audit mempunyai ciri khas dan
memerlukan individual treatment karenanya lingkup audit berbeda sesuai dengan
tujuannya.

10
Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas pertama dalam audit operasional yaitu
untuk memperkenalkan diri pada organisasi dan DP departemen untuk diaudit. Hal
ini adalah sebuah tahap penting bagi auditor untuk memperoleh dan meninjau ulang
latar belakang informasi pada unit, aktivitas, dan fungsi yang akan diaudit.Tahap ini
penting dan sebaiknya diikuti dengan mengabaikan audit operasional yang dilakukan
secara internal. auditor sebaiknya mengumpulkan informasi dari klien untuk
memperoleh pemahaman tentang DP departemen dan tujuannya. Banyak latar
belakang informasi yang sebaiknya digunakan auditor pada tahap ini mencakup
lokasi departemen DP, nama manajer pada DP, no SDM pada DP berdasar level dan
tipe,metode evaluasi SDM, tingkat pertukaran SDM, tugas dan tanggung jawab
karyawan, identifikasi peralatan komputer yang digunakan dan identifikasi sistem
operasi yang digunakan. phisical layout chart pusat komputer sebaiknya diperoleh
dari DP manajer ( atau, jika tak tersedia, disiapkan oleh auditor). kerjasama DP
manajemen menjadi hal yang penting selama tahap perencanaan.
 Preliminary survey phase
Setelah tujuan audit tealah ditetapkan, dan lingkup audit telah ditentukan serta
manajemen cooperation diperoleh, maka auditor siap untuk preliminary survey.
survei membantu auditor untuk mengidentifikasi lingkup masalah, sensitive area, dan
operasi yang rumit tentang audit DP departement. Setelah preliminary survey, auditor
harus bisa menentukan tingkat kompleksitas audit operasional.selama preliminnary
survey, auditor akan mempelajari permasalahan operasional manajemen DP. Auditor
perlu mendalami mengenai DP center sehingga familiar dengan pengoperasiannya.
Auditor sebaiknya membuat rencana dalam mengusulkan petunjuk DP centernya dan
bertindak sebagai penghubung bagi semua data collection dan dokumentasi syang
diperoleh. Auditor akan membentuk rencana tahapan dalam operasi actual yang
disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun lisan dan pemahaman yang telah
diberikan oleh DP personil kepada auditor. Proses verifikasi ini memerlukan contoh
transaksi atau lingkup kerja yang diuji secara detail.
Prelimanary phase pada operational audit merupakan basis pada tahap pengujian
audit yang terperinci. DP manajemen sebaiknya diberitahu pengungkapan
penyimpangan dan membantu dalam petunjuk pada lingkup permasalahan. Auditor

11
mendisain program audit untuk maenemukan pertimbangan atau penyebab
ketidakcocokan.
 Detailed audit phase
Aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi tahap audit ini meliputi :
1. fungsi pengolahan informasi pada organisasi
2. praktek dan kebijakan sumber daya manusia
3. operasi computer
4. pengembangan sistem dan implementasinya
5. aplication system operation

Lima area terdaftar ini diharapkan dapat menyajikan beberapa faktor-faktor penting
yang harus dipertimbangkan.

 Reporting
Pada tahap penyelesaian opersional audit laporan diberikan kepada manajemen dan
komite audit perusahaan.Isi dari laporan ini bervariasi sesuai pada harapan
manajemen. Contohnya : laporan mungkin terdiri dari pendapat yang mengacu pada
fungsi pengelolaan informasi yang efektif dan efisien, dan saran-saran yang
membangun.Internal auditor diwajibkan untuk melakukan follow up pada report
audit findings dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa komite audit
mengambil langkah yang tepat.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Audit Sistem Informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-
bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah
suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:
melindungi aset, menjaga integritas dan ketersediaan system dan data,menyediakan informasi
yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif,menggunakan sumber
daya dengan efisien, Sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam
suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis
komputer merupakan satu rangkaian perangkat lunak dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna,secara memadai dapat
digunakan untuk: melindungi asset, menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,
menyediakan informasi yang relevan dan handal, mencapai tujuan organisasi dengan efektif
menggunakan sumber daya dengan efisien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2014. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan


Publik. Jakarta : Salemba Empat

file:///C:/Users/ACER/Downloads/BAB%20VI.pdf

http://arlintaniaagustianawaty.blogspot.com/2017/10/audit-sistem-informasi.html

http://musthika-aksara.blogspot.com/2011/09/bab-i-profesi-audit-sifat-audit-audit.html

https://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-akuntansi/item/47-
audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya

Sujana, Edy. 2010. Pengantar Auditing. Singaraja : Undiksha

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset

14

Anda mungkin juga menyukai