Anda di halaman 1dari 30

HUBUNGAN UNSUR-UNSUR SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DENGAN KOMPONEN SISTEM


PENGENDALIAN INTERN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Oleh:

Monik Nursafitri 183403035


Riffa Atudiniyah 183403058
Delia Agustina 183403088
Nisyara Bildary 1834030
Nur Putriana 183403141
Putri Nur Alya 183403140

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami telah mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Hubungan Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi dengan
Komponen Sistem Pengendalian Intern”
Kekuatan keuangan, ekonomi dan sosioekonomi masing-masing memiliki
pengaruh yang besar terhadap bisnis internasional, maka dari itu Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kekuan ekonomi dan sosioekonomi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca dan semoga bisa bermanfaat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tasikmalaya, 12 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Kekuatan Keuangan...................................................................................3
B. Kekuatan Ekonomi dan Sosioekonomi......................................................8
C. Contoh Kekuatan Keuangan....................................................................14
BAB III PENUTUP...........................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan
oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi
ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern
yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan. Lebih rinci lagi,
kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk
mencapai sasaran dan menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan,
hal ini disebut Pengendalian Intern,  intern dengan kata lain bahwa pengendalian
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi

ii
perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin
dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-
mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai
sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan
menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun
pemakai ekstern.

Karakteristik sistem informasi akuntansi adalah SIA melakasanakan tugas


yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relatif standar,  menangani data
terinci, berfokus histories,  menyediakan informasi pemecahan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA adalah bagaimana
mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan,
bagaimana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan, bagaimana caranya menjamin reabilitas, keakuratan dan
kecepatan data dan informasi yang disajikan.
Alasan mempelajari SIA adalah karena informasi sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan, serta digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset
yang dimiliki organisasi tersebut dan menyiapkan data keuangan dan non
keuangan untuk menjadi informasi yang akurat gunapengambilan keputusan.
Dengan demikian kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memahami
hubungan antara unsur-unsur sitem informasi akuntansi dengan Komponen sistem
pengendalian intern.

B. Rumusan Masalah

iii
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan hardware dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern?
2. Bagaimana hubungan software dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern?
3. Bagaimana hubungan brainware dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern?
4. Bagaimana hubungan prosedur dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern?
5. Bagaimana hubungan database dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern?
6. Bagaimana hubungan jaringan komunikasi dengan masing-masing komponen
sistem pengendalian intern?

C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Hubungan hardware dengan masing-masing komponen sistem pengendalian
intern;
2. Hubungan software dengan masing-masing komponen sistem pengendalian
intern;
3. Hubungan brainware dengan masing-masing komponen sistem pengendalian
intern;
4. Hubungan prosedur dengan masing-masing komponen sistem pengendalian
intern;
5. Hubungan database dengan masing-masing komponen sistem pengendalian
intern;
6. Hubungan jaringan komunikasis dengan masing-masing komponen sistem
pengendalian intern;

iv
v
6

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hardware

Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk


mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil
pengolahan data dalam bentuk informasi. Adapun macam-macam hardware
sebagai berikut :
a) Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk
memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang
dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti
keyboard); atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara, video
(seperti kamera video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa contoh lagi
seperti Optical Code Recognition (OCR), touch screen, floppy disk, hardisk,
NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan lain-lain
b) Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen
seperti:
1. Processor (CPU sesungguhnya)
2. Memory
3. Motherboard
4. Hardisk
5. Floppy disk
6. CD ROM
7. Expansion slots
8. Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card)
9. Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll)
c) Bagian Ouput (Output Devices)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam
7

peralatan output yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head
Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal Display) Projector dan speaker
d) Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar
komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan
komunikasi, beberapa diantaranya adalah :
1. Network card untuk LAN dan wireless LAN
2. HUB/switching dan accsess poin wireless LAN
3. Fiber optic, router dan range extender
4. Berbagai macam modem (internal, external, PCMIA) dan wireless cardbus
adapter
5. Pemancar dan penerima
6. Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit
Bagian-bagian dari hardware satu sama lain harus berhubungan dan bekerja
sama secara harmonis/berintegrasi membentuk hardware sistem informasi
akuntansi. Hardware yang digunakan untuk sistem informasi akuntansi harus
sesuai atau harmonis dengan kebutuhan sistem informasi akuntansi yang
diterapkan dan juga sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan.
Spesifikasi hardware mana yang dipilih untuk sistem informasi akuntansi
yang diterapkan harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan, situasi, kondisi
dan kebutuhan manajemen perusahaan, serta sumber daya manusia yang tersedia
di perusahaan tersebut yang akan menjalankan sistem informasi akuntansi
tersebut. Sehingga nantinya pengunaan komputer dalam sistem informasi
akuntansi benar-benar efektif.
1. Lingkungan pengendalian
Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan
pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa
faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas
8

dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit,
gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan
tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh
pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap,
kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan
pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian
maupun dampaknya secarakolektif.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan
keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang
berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan
keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan
pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan
mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan
secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah,
meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen
dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai
keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem
informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk,
atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar
akuntansi baru.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu
memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam
pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan
diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi.
4. Informasi dan Komunikasi
9

Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan


pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam
pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk
mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan
melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban.
Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab
berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam pelaporan keuangan.
5. Pemantauan/Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi
pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi
secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai
entitas, auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa
memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan
dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti
keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan
petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen
pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen
tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas,
karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman
dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk
mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan
persyaratan hukum dan peraturan.

B. Software

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk


menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan
kumpulan dari perintah-perintah computer yang tersusun secara sistematis.
10

Software merupakan kumpulan program-program yang digunakan untuk


menjalankan komputer.Sedangkan yang dimaksud dengan program adalah
serangkaian instruksi atau perintah kepada komputer yang dilakukan secara
sistematis. Salah satu alternatif dalam mengelompokan software adalah
mengelompokannya software kedalam dua kelompok yaitu kelompok Sistem
Software dan kelompok Software Aplikasi. Dimana sistem software kemudian
dibagi lagi menjadi Sistem Operasi, Interpreter dan Compiller.
Sistem Software merupakan software yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya komponen sistem komputer yang terdiri dari sistem operasi,interpreter
dan kompiler.
Sedangkan software aplikasi merupakan software yang siap digunakan
untuk menjalankan aplikasi tertentu. Software aplikasi tidak dibuat memenuhi
keinginan orang tertentu, software-software dibuat untuk kepentingan umum.
Karena itu software aplikasi tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik orang-
perorang.
1) Sistem Informasi Akuntansi
Quicken merupakan salah satu contoh software sistem informasi akuntansi
yang sangat baik. Quicken ini merupakan software yang populer saat ini di
Amerika bahkan pada awal tahun 1990an Quicken pernah menjadi software
yang paling populer di Amerika. Untuk diterapkan menjadi Sistem Informasi
Akuntansi dalam mendukung sistem informasi manajemen ada masalah lain
yang harus diperhatikan. Karena komponen Sistem Informasi Akuntansi bukan
hanya software didalamnya termasuk juga hardware, brainware, prosedur
aktivitas, dan database bahkan lebih luas lagi yaitu budaya, pengaruh dan
tempat.
Sulitnya software ini untuk diterapkan di Indonesia, karena prosedur
aktivitas di Indonesia berbeda dengan negara dimana software tersebut di buat.
Disamping itu, data-data yang harus dimasukan seringkali tidak sesuai dengan
kebutuhan dan kebijaksanaan perusahaan disini.
Berikut ini adalah contoh tampilan software Sistem Informasi Akuntansi,
makna yang bisa diambil dari penampilan berbagai macam software sejenis
11

dibawah diharapkan memberi gambaran kepada anda bahwa ketika berbicara


mengenai sistem informasi yang pada intinya berbicara mengenai sistem maka
software yang dihasilkan tidak harus sama walaupun tujuannya sama. Karena
sistem itu pada dasarya merupakan kreativitas dari pembuatnya Perhatikan
gambar dibawah ini yang menunjukan bentuk tampilan dari software Sistem
Informasi Akuntansi .

Quicken (QuickBooks Pro)

Account Pro
12

Peachtree

WordProcessor (Pengolah kata)

Word Xp (word Processor)

Word Xp merupakan salah satu software word processor (Pe- Word


Processor mengolah kata) yang paling dikenal saat ini. Orang menggunakan
rupakan software yang word apabila ingin melakukan pengetikan dokumen
tertentu se- digunakan untuk meperti laporan keuangan. Kemampuan pengolah
13

kata pada umum- ngolah kata nya tidak jauh berbeda. Namun demikian, masing-
masing word processor memiliki kelebihan masing-masing dibandingkan dengan
word processor lainnya. Salah satu kelebihan Word Xp adalah software ini
diinstall di hampir setiap komputer, sehingga bagi kita akan mempermudah untuk
membawa data hasil pengetikan ke komputer manapun untuk dicetak misalnya.
File gambar yang dapat diinsert lebih dari satu mega bites sedangkan software
lainnya yang sejenis sulit bila melebihi 65 KB.

Spreadsheet

Spreadsheet adalah software aplikasi yang digunakan untuk Spreadsheet


adalah membuat tabel-tabel perhitungan angka. Excel Xp merupakan software
aplikasi yang software terbaik saat ini apabila anda ingin membuat tabel-tabel
digunakan untuk memperhitungan tersebut, dan cukup memiliki kemampuan
untuk pe- buat tabel-tabel perhingolahan data statistik walaupun hasilnya tidak
sesempurna soft- tungan angka ware lain yang dikhususkan untuk pengolahan
data statistik. Dengan Excel, tabel-table angka bisa dirubah menjadi grafik
(Chart).

Excel Xp

Software ini bukan software khusus untuk aplikasi sistem informasi


manajemen tapi kemampuan software ini bisa saja digunakan untuk aplikasi
tersebut walaupun kurang sempurna. Aplikasi lainnya yang dapat dilakukan
dengan menggunakan software ini adalah aplikasi untuk keperluan AUDIT dan
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems).
14

Audit Software

Audit sistem informasi bisa dilakukan berdasarkan teknik-teknik Audit


software merupaseperti: Audit Around Computer, Audit Through Computer dan
Au- kan software yang digudit by Computer. Apabila anda ingin menggunakan
teknik Audit by nakan untuk melakukan Computer, maka anda dapat
menggunakan salah satu software audit dengan komputer. untuk kepentingan itu
seperti ACL (Audit Command Language) dibawah ini.

ACL memungkinkan kita untuk meneliti data-data yang digunakan dalam


sistem informasi, Pengoperasiannya seperti melakukan penelitian dengan software
statistik tapi disini data-datanya adalah data-data transaksi perusahaan. Anda
dapat menggunakan software ini dan menggunakannya untuk mengaudit dengan
beberapa kondisi seperti:

a) Anda memahami dan bisa menggunakan komputer


b) Anda mengerti konsep sistem informasi
c) Anda mengerti konsep database dan sistem database
d) Anda memahami Open Database Conectivity (ODBC)

Audit Software ACL for windows

a. Hubungan Software dengan sistem pengendalian internal


1) Hubungan dengan Lingkungan pengendalian
15

Lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan


karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah:


a) Filosofi dan gaya operasional manajemen
b) Struktur organisasi perusahaan
c) Kebijakan operasional
Manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian
target operasi dan mnyimpang dari kebijakan pengendaliannya, secara tidak
langsung dapat mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Struktur
organisasi perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan
pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian.
Kebijakan personalia juga berpengaruh pada lingkungan pengendalian.
Kebijakan personalia meliputi pemberian kontrak kerja, pelatihan, evaluasi,
kompensasi, dan promosi karyawan.
Lingkungan pengendalian pada software dapat berupa kontrol aplikasi yaitu
kontrol khusus yang unik untuk masing-masing aplikasi terkomputerisasi, seperti
gaji atau perintah pengolahan. Mereka mencakup prosedur otomatis dan manual
yang memastikan bahwa data hanya berwenang yang lengkap dan akurat diproses
oleh aplikasi tersebut. Kontrol aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai (1) kontrol
input, (2) kontrol pengolahan, dan (3) kontrol output.
2) Hubungan Software dengan Penilaian Risiko
Semua perusahaan menghadapi resiko, antara lain:
a) Perubahan permintaan pelanggan
b) Ancaman pesaing
c) Perubahan peraturan
d) Perubahan dalam faktor-faktor ekonomi
Pelanggaran karyawan terhadap kebijakan dan prosedur kebijakan.
Manajemen perusahaan harus menilai resiko-resiko tersebut dan melakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannys sehingga tujuan
pengendalian internal dapat dicapai.
16

Saat resiko dapat diidentifikasi, resiko dapat dianalisis untuk


memperkirakan seberapa penting resiko tersebut untuk menilai kemungkinan
terjadinya resiko tersebut.Dan menentukan tindakan yang dapat menekan resiko
tersebut. Sebagai contoh, manajer operasi gudang dapat menganalisis risiko cidera
punggung pada karyawan yang mungkin mengakibatkan munculnya tuntutan
hukum. Jika manajer berpendapat bahwa risiko tersebut penting, maka perusahaan
tersebut dapat membeli alat bantu punggung untuk karyawan gudang dan
mewajibkan mereka menggunakan alat bantu tersebut
3) Hubungan Software dengan Prosedur Aktivitas Pengendalian Internal
melalui Sistem Akuntansi
Prosedur pengendalian internal dibuat untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai, termasuk mencegah
kecurangan. Beberapa prosedur pengendalian yang di-integrasikan melalui
sistem akuntansi:
a) Personel yang kompeten, rotasi kerja dan cuti wajib
b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan
c) Operasional, penyimpanan aset dan akuntansi
d) Bukti kas tindakan keamanan

4) Hubungan Software dengan Informasi dan Komunikasi


Informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam sistem
pengendalian internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian
risiko, prosedur pengendalian, serta pengawasan dibutuhkan manajemen
perusahaan untuk mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada
pelaporan, hukum, dan peraturan yang diperlukan. Manajemen juga dapat
menggunakan informasi eksternal untuk menilai kejadian dan kondisi yang
dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
Sebagai contoh, manajemen perusahaan menggunakan informasi dari Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Indonesia untuk menilai pengaruh
kemungkinan perubahan pada standar pelaporan.
5) Hubungan Software dengan Monitoring Pengendalian
17

Pengawasan terhadap sistem pengendalian internal audit dapat menemukan


kelemahan-kelemahan dan memperbaiki efektivitas pengendalian. Sistem
pengendalian internal dapat diawasi melalui usaha manajemen perusahaan
yang berkelanjutan atau evaluasi terpisah. Upaya pengendalian yang
berkelanjutan termasuk memantau perilaku karyawan dan sinyal peringatan
dari sistem akuntansi. Upaya monitoring pengendalian pada software dapat
dilakukan dengan perlindungan terhadap malware dan penyusup,
menghubungkan ke Internet akan sangat berbahaya. Firewall, sistem deteksi
intrusi, dan perangkat lunak antivirus telah menjadi alat bisnis yang penting.
Firewall mencegah pengguna yang tidak sah mengakses jaringan pribadi.
Firewall adalah kombinasi dari hardware dan software yang mengontrol arus
lalu lintas jaringan masuk dan keluar. Hal ini umumnya ditempatkan antara
jaringan internal yang swasta organisasi dan jaringan eksternal tidak
mempercayai, seperti Internet, meskipun firewall juga dapat digunakan untuk
melindungi satu bagian dari jaringan perusahaan dari sisa jaringan.

C. Brainware
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian
terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya
didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis,
perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada
komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu
organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi akuntansi merupakan
sumber daya yang terlibat dalam perbuatan sistem informasi pengumpulan
dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
18

Aspek manusia yang berhubungan dengan sistem komputer sangat


menentukan sekali tanpa manusia atau brainware (personalia) komputer itu
sendiri tidak dapat bekerja. Biasanya brainware terdiri dari :
1. Sistem Analisis
Yaitu bagian dari personal komputer yang bertugas untuk mengadakan
presurvey, mengadakan studi kelayakan dan mendesain sistem yang akan
diterapkan terhadap pemakaian computer.
2. Programmer
Yaitu personalia yang bertugas mengadakan perencanaan program, membuat
program, menguji coba sistem dan mengadakan dokumentasi.
3. Operator
Yaitu personalia yang bertugas mengaktifkan mesin, mengoperasikannya, serta
memberhentikan mesin komputer.
4. Data preparation
Yaitu personel yang bertugas untuk melakukan pemasukan bentuk kode (hasil
program coding dari programmer) ke dalam media input, melakukan pemasukan
dari sumber dokumen input atau worksheet, serta melakukan verifikasi benar
salahnya dari hasil pemeriksaan tersebut.
5. Scheduler
Yaitu personel yang bertugas untuk menerima dan membukukan tugas-tugas dari
user yang telah siap dilaksanakan menyerahkan tugas-tugas tersebut dari pemakai
ke operator untuk diolah, seterusnya memeriksa serta memberikan output kepada
pemakai.
Hubungan brainware dengan komponen sistem pengendalian
1) Lingkungan pengendalian (control environment)
Menetapkan suasana suatu organisasi yang mempengaruhi kesadaran
akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian
merupakan fondasi dari semua komponen pengendalian intern lainnya,
yang menyediakan disiplin dan struktur. Dalam rangka menekankan
pentingnya integritas dan nilai etika diantara semua personel dalam
organisasi, CEO dan anggota manajemen puncak lainnya harus :
19

a) Menetapkan suasana melalui contoh mendemonstrasikan integritas dan standar


yang tinggi dari perilaku etis. Contohnya : Direktur selalu member teladan
dengan datang tepat pada waktunya, berpakaian rapi, well trained and well
graduated.
b) Mengkomunikasikan kepada semua karyawan, baik secara verbal maupun
melalui pernyataan kebijakan tertulis dan kode etik berperilaku bahwa hal yang
sama diharapkan dari mereka, bahwa setiap karyawan memiliki tanggung
jawab untuk melaporkan pelanggaran yang diketahui atau yang mungkin akan
terjadi kepada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi, dan bahwa
pelanggaran akan dikenakan denda
2) Penilaian risiko (risk assessment)
Penilaian resiko adalah identitas, analisis dan manajemen risiko
entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan
secara wajar sesuai prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses
penilaian resiko entitas harus memperhatikan keadaan serta kejadian
internal dan eksternal yang dapat sangat mempengaruhi kemampuannya
dalam mencatat, memproses, dan melaporkan data keuangan yang
konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
Faktor internal dalam penilaian risiko berupa kompetensi karyawan,
sifat dari aktivitas bisnis, dan karaketrisitik pengelolaan sistem informasi.
Jadi para karyawan harus dapat berkompetensi dengan karyawan lainnya
supaya dapat membuktikan bahwa dia dapat memberikan kontribusi baik
kepada perusahaan. Segala apapun yang dilakukan oleh karyawan ataupun
pimpinan perusahaan harus melakukan penilaian risiko apakah sangat
berdampak besar atau kecil bagi perusahaan jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
3) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi risiko yang dapat
menghalangi entitas mencapai tujuannya. Aktivitas pengendalian memiliki
berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkat organisasionalnya
20

atau fungsional dalam sebuah entitas. Seorang manajer harus dapat


melakukan pemisahan tugas yang memadai dan memastikan bahwa
individu tidak melaksanakan tugas yang seimbang. Manajer harus dapat
membuat kebijakan atau prosedur untuk pencegahan atau melakukan
suatu yang dapat mengantisipasi risiko yang dapat menghalangi
tercapainya tujuan perusahaan.

4) Informasi Dan Komunikasi (Information And Communication)


Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian,
penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka
waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawab
mereka. Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi adalah transaksi dilaksanakan dengan
cara mencegah salah saji dalam asersi laporan keuangan dan tindakan
kecurangan yang mungkin dilakukan oleh sumber daya manusia.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua
personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana
mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam
maupun di luar organisasi. Komunikasi ini mencakup sistem pelaporan
penyampaian pihak yang lebih tinggi dalam entitas. Para karyawan dengan
atasan harus dapat menciptakan komunisasi yang baik ini akan
memudahkan dalam melakukan penyampaian informasi supaya informasi
tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan standar dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Jadi para karyawan harus dapat melakukan
komunikasi dengan sebaik-baiknya supaya informasi dapat disampaikan
atau diterima dengan jelas dan tidak ada salah paham yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan ataupun kinerja perusahaan. Komunikasi
juga mencakup tujuan yang lebih luas dalam hal pemahaman yang jelas
tentang peranan individu dan tanggungjawab yang berkaitan dengan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Komunikasi mencakup
perluasan pemahaman personel tentang bagaimana aktivitas mereka dalam
21

sistem informasi pelaporan keuangan berhubungan dengan pekerjaan


lainnya, dan arti pengecualian pelaporan pada tingkat yang lebih tinggi
dalam entitas.
5) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja
pengendalian intern pada suatu waktu. Pemantauan dapat dilakukan
melalui aktivitas terus – menerus atau evaluasi terpisah. Prosedur
pemantauan yang terus – menerus dilakukan terhadap aktivitas rutin yang
normal terjadi dalam sebuah entitas serta mencakup aktivitas manajemen
dan pengawasan yang biasa. Sebagai contoh, dalam beberapa entitas,
auditor internal secara teratur menyediakan informasi tentang berfungsi
tidaknya sistem pengendalian internal, dengan berfokus pada evaluasi
desain dan operasi pengendalian internal. Evaluasi terpisah adalah
penilaian periodik atas semua atau sebagian pengendalian internal.
Evaluasi tersebut dapat dilakukan oleh personel internal atau oleh pihak
luar, seperti kantor akuntan publik. Pemantauan dilakukan untuk
mengetaui kinerja karyawan apakah sudah baik sesuai dengan tujuan yang
diinginkan atau ada kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan yang
harus segara diperbaiki supaya tidak menyebabkan sesuatu yang fatal.
Maka manajer atau pimpinan harus melakukan pemantauan yang teliti
terhadap kinerja bawahannya atau para karyawannya dan dapat juga
dipantau oleh pihak luar seperti akuntan.

DATABASE

Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata
yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data
yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara
logis, sehingga menghasilkan informasi. Selain itu, untuk mengelola dan
memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk
22

yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem


Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System
(DBMS).
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasidan mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang
pengendalian. Dalam hal ini database merupakan kumpulan data-data yang
saling berhubungan disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga
menghasilkan informasi yang membentuk satu kesatuan yang disebut
Sistem Basis Data. Data base system sendiri menjadi kerangka
penginformasian tentang suatu metode penyampaian yang banyak
digunakan dalam kegiatan bisnis dan usaha dalam sebuah perusahaan.
Kualitas sistem informasi yang dimiliki suatu perusahaan mempengaruhi
keefektifan produktifitas perusahaan seperti yang dijelaskan pada
keefektifan penggunaan aplikasi basis data. Maka Sistem Basis Data
merupakan suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record
dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau
merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang
diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan. Hal
inilah yang memicu adanya untuk kegiatan pengendalian, sehingga
tercipttanya lingkungan pengendalian yang disebabkan oleh beberapa
faktor dalam database.
2) Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, dan aturan
yang memberikan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian telah
dicapai dan respons risiko dilakukan. Aktivitas pengendalian dipilih dan
dikembangkan untuk membantu mengurangi risiko. Ada beberapa macam
model yang diterapkan dalam pengendalian database ini diantaranya:
a) Model Proses Manual
23

Bentuk sistem yang paling tua dan paling tradisional. Sistem ini terdiri dari
berbagai kegiatan, sumberdaya,dan personel fisik yang merupakan ciri
banyak proses bisnis. Meliputi: pencatatan pesanan,penggudangan bahan
baku, produksi barang untuk dijual,pengiriman barang ke pelanggan,
penempatan pesanan ke pemasok.
b) Model File Datar
Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling
berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini
memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna
lainnya. Jadi, pemrosesan datanya dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri
dan bukan melalui sistem terintegrasi.
c) Model Basis Data
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file
datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data.
Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis
data (database management sistem-DBMS). DBMS adalah peranti lunak
sistem khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang
penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya.
d) Model REA (Resource Event Agent)
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali
direkayasa untuk usia komputer. REA adalah model yang populer dalam
sistem informasi akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis-
perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka
untuk memenuhi tuntutan radikal REA.            Model REA adalah suatu alat
pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk
melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA
ditentukan:
entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan
relationship antara entity dalam database SIA.
e) Model ERD (Entity Relationship Diagram)
24

Model ini untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-
obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut
yang disebut relationship. Diagram Entity-Relationship melengkapi
penggambaran grafik dari struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R
menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-
atribut dan relationship-relationship disajikan. Dalam rekayasa perangkat
lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan
konseptual representasi data. Entity-Relationshipadalah salah satu metode
pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual
untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem  seringkali memiliki
basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. 
3) Penilaian Resiko
Semua organisasi atau perusahaan pasti memiliki risiko, dalam
kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik
aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non
bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi
sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya. Dalam hal ini sebuah organisasi atau perusahaan harus
melakukan identifikasi dan analisis entitas mengenai risiko terhadap
pencapaian tujuan apabila terjadi kerusakan pada sistem basis data atau
database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.
4) Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian,
penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka
waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawab
mereka. Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi adalah transaksi dilaksanakan yang
merupakan sebuah data informasi. Sistem akuntansi diciptakan untuk
mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,menganalisis, mencatat, dan
melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggung
jawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Untuk mencegah salah saji
25

dalam asersi laporan keuangan dan tindakan kecurangan yang mungkin


dilakukan oleh sumber daya manusia maka dari itu diperlukan informasi
dan komunikasi yang merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan
pertukaran informasi, untuk mecegah seperti hal salah menyajikan data
tersebut maka diperlukan komunikasi yang baik pada semua tingkatan
manajemen.
5) Monitoring
Suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern pada
suatu waktu. Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas terus –
menerus atau evaluasi terpisah. Prosedur pemantauan yang terus –
menerus dilakukan terhadap aktivitas rutin yang normal terjadi dalam
sebuah entitas serta mencakup aktivitas manajemen dan pengawasan yang
biasa. Sebagai contoh, dalam pengendalian database terpenuhinya jaminan
bahwa data yang dimasukkan ke komputer (sistem informasi) tercermin
secara teliti kebenarannya dalam file masing-masing atau tercapainya
tujuan pengendalian akhir yakni bahwa sistem harus menjamin bahwa
output berupa laporan-laporan sebagai hasil pemrosesan data
didistribusikan kepada pihak-pihak yang tepat yang akan menggunakan
laporan tersebut.

6) Jaringan Komunikasi
Secara sederhana, definisi jaringan komunikasi adalah ”siapa
berbicara dengan siapa atau kepada siapa”. De Vito (1997),
mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan
tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang
lain. Salah satu cara untuk memahami perilaku manusia adalah dengan
mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta
karena adanya proses komunikasi interpersonal. Oleh karena itu untuk
memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari melalui studi
jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam
26

pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi.


Karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-
orangnya, perbedaan yang besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas
khusus yang harus diselesaikan, maka organisasi harus menciptakan
jaringan komnunikasi yang beragam. Dengan perspektif yang manapun,
jaringan komunikasi merupakan jenis umum pola komunikasi kelompok
dan dapat dijumpai umumnya dalam komunikasi kelompok dan organisasi.
secara lebih khusus, yaitu suatu rangkaian hubungan di antara individu-
individu dalam suatu sistem sosial sebagai akibat dari terjadinya
pertukaran informasi di antara individu-individu tersebut, sehingga
membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu.

Struktur Jaringan Komunikasi

Suatu Jaringan.merupakan sebagai suatu tipe hubungan antar peserta


komunikasi dengan ditandai oleh bentuk interaksi timbal balik yang
simetris. Setiap hubungan antara peserta komunikasi yang terjalin dalam
masyarakat adalah suatu bentuk Jaringan, karena itu dasar hubungan sosial
yang berbeda akan melahirkan Jaringan yang berbeda pula. Di samping
itu, dalam menjalin hubungan sosial tersebut, setiap peserta komunikasi
membawa ciri-ciri kepribadiannya sendiri, sehingga masuk atau keluarnya
seorang peserta komunikasi dalam jalinan hubungan sosial akan
mempengaruhi struktur interaksi yang diciptakan. Berbeda dengan Rogers
dan Kincaid yang menekankan model jaringan komunikasi pada
masyarakat yang lebih luas, DeVito lebih menekankan pada struktur
jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi.
Menurut DeVito (1997), ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok,
yang juga akan relevan di dalam menganalisis model jaringan komunikasi.
Kelima struktur tersebut adalah:

a. Strukutur lingkaran. Struktur Lingkaran tidak memiliki pemimpin. Semua


anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama
27

untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan


dua anggota lain di sisinya.
b. Struktur roda memilki pemimpin yang jelas. Yaitu yangStruktur Roda
posisinya dipusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan
menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ini
berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus disampaikan melalui
pemimpinnya.
c. Struktur Y. Struktur Y relative kurang tersentralisasi di banding dengan
strukrur roda , tetapi lebih tersentralisasi dibandingkan dengan pola lainnya.
Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas . tetapi semua anggota lain
berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat menngirimkan dan
menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasinya
terbatas hanya dengan satu orang lainnya.
d. Struktur Rantai. Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa
para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang
saja. Keadaan terpusat juga terdapat disini. Orang yang berada di posisi tengah
lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di posisi lain.
e. Sruktur Semua Saluran.

Pentingnya Sistem Pengendalian Intern dalam Akuntansi


Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan
penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem
yang dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan organisasi
agar dapat mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan,
membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan
keuangan, dan menjamin dpatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Sistem pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data keuangan, mendorong
efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen (Mulyadi, 1993) atau
28

dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan kebijakan dan


prosedur yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi telah disajikan secara
akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi sebagaimana
mestinya (Warren & Fees, 2006).
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing
sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan
operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan Sistem
Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern yang
terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya.
Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu :
(1). Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan
personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
(2). Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”.
Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal
untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target
hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
(3). Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen
hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan
menembus semua level dan semua fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi :
aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung
jawab
29

(4). Informasi dan komunikasi


Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan
mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka
mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi),
Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi
internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai
keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan
eksternal.
(5).Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam
perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi
internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai
pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah
penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan
pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan
dewan direksi.Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon
perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan
aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian
dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian
yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).

Anda mungkin juga menyukai