Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen pengampu: Achmad Nasrullah,S.Pd., M.Ak

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6


1. Dian Novitasari
2. Husnul Hotimah
3. Rohyati

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
TAHUN 2020-2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengendalian Sistem

Informasi Berbasis Komputer”. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah

Sistem Informasi Akuntansi.

Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini kami banyak kekurangan.

Untuk itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan. Selanjutnya, kami mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk bahan penyempurnaan pembuatan

makalah berikutnya. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

khususnya, umumnya bagi pembaca. Aamiin.

Cilegon, 25 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)........................................................ 3


B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.................................. 3
C. Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer................................................................... 4
D. Pengertian Pengendalian Sistem Informasi............................................................. 4
E. Pengertian Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer............. 5
F. Prinsip-prinsip Keadaan.................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 15

B. Saran........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 16

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh
berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti
kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam
kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen
juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-
keputusan untuk menjalankan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi
yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun
untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau
proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana
sampai denagn computer.
Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem
yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan
subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi
keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.

1
B.     Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Sistem Informasi Akuntansi?


2. Apa Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer?
3. Sebutkan Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer?
4. Apa Pengertian Pengendalian Sistem Informasi?
5. Apa Pengertian Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer?
6. Sebutkan Prinsip-Prinsip Keandalan?

D. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Akuntansi
b. Untuk mengetahui Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer
c. Untuk mengetahui Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer
d. Untuk mengetahui Pengertian Pengendalian Sistem Informasi
e. Untuk mengetahui Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
f. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Keandalan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Menurut Murdick (1984, dalam Jogiyanto, 2007:17) SIA adalah kumpulan
kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung-jawab untuk menyediakan informasi
keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan
internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang
dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah,
dan pihak-pihak luar lainnya. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa SIA
merupakan suatu kegiatan input, proses, dan output data yang dilakukan oleh perusahaan.
Hasil data akhir yang telah di proses SIA bertujuan sebagai pelaporan bagi pihak internal
dan eksternal guna melakukan pengendalian terhadap perusahaan tersebut.

B. Sistem Informasi Akuntansi berbasis computer


Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi akuntansi
dimana semua proses transaksi dilakukan atau berbantu secara komputer dan terpusat,
baik untuk melakukan input, proses, dan output data. Pengolahan data akuntansi akan
dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan komputer. Dengan adanya
perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang
menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya. Menurut Gondodiyoto
(2007:219-227), penerapan komputerisasi pada SIA, menyebabkan enam perubahan di
dalam sistem. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perubahan terhadap struktur organisasi, pada perusahaan yang besar penerapan
komputerisasi akan menimbulkan suatu departemen baru, yaitu departemen
komputer atau departemen pengolahan data elektronik atau departemen sistem
informasi.
2) Perubahan terhadap simpanan data Pada sistem manual data dicatat di jurnal dan
buku besar. Pada sistem komputerisasi, data disimpan di file dalam bentuk yang
hanya dapat dibaca oleh mesin.

3
3) Perubahan pemrosesan volume data besar yang rutin Pemrosesan secara
terkomputerisasi dapat beroperasi dengan lebih cepat, tepat, konsisten, dan dapat
dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang relatif tidak terbatas.
4) Perubahan terhadap ketersediaan informasi Sistem secara terkomputerisasi dapat
menyediakan informasi pada saat yang dibutuhkan.
5) Perubahan dalam pengendalian internal Dengan diterapkannya sistem secara
terkomputerisasi, maka pengendalian internal juga akan mengalami perubahan,
terutama pada pengendalian akuntansi.
6) Perubahan penelusuran akuntansi Pada sistem secara terkomputerisasi,
penelusuran akuntan (audit trail) menembus sistem komputer. Pemeriksaan ini
disebut dengan audit through computer. Audit through computer adalah
pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada
sistem informasi berbasis teknologi informasi (TI).
C. Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer
 Sistem pengolahan data elektonik
 Sistem informasi manajemen
 Sistem pendukung keputusan
 Sistem pakar
 Sistem informasi eksekutif
 Sistem informasi akuntansi
D. Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari pengelolaan sistem informasi, agar sistem berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan dalam mencapai suatu tujuan. Sehingga resiko terhadap penyimpangan
dari tujuan yang telah ditetapkan akan dapat terhindari. Ada beberapa keterampilan
untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu:
1.  Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi.
2.  Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi.
3.   Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi.
4.    Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi.

4
Dengan kemampuan-kemampuan itu, maka terjamin kelancaran
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi. Pengendalian sistem informasi adalah
keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi
pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-
fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi. Bertujuan
untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk
informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketetapan waktunya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar keefektifan seluruh sistem pengendalian.
E. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Pengendalian sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan suatu
pemeriksaan mulai dari input sampai dengan output. Pengendalian sistem informasi
berdasarkan komputer di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada
Teknologi Informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis.
Organisasi mengunakan TI untuk menjalankan produksinya, bisnisnya, dan
melaksanakan pelayanannya. Dengan penggunaan komputer dalam SIA maka SIA pun
harus menyesuaikan karena komponen SIA manual (sistem akuntansi) dan berbasis
komputer berbeda sehingga membawa problem tertentu yang berbeda pula. Penerapan
SIA berbasis komputer problem hanya dapat dihilangkan atau diminimalisir dengan
menggunakan sistem pengendalian yang berkembang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Untuk meminimalisir resiko karena kesalahan (error) atau penyimpangan (fraud) dalam
SIA berbasis komputer, pengendalian dilakukan melalui kombinasi dari pengendalian
umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
a. Pengendalian Umum
Mengendalikan proses pengembangan, penggunaan serta keamanan SIA termasuk
keamanan dari file-file data organisasi yang bersifat umum. Secara keseluruhan
pengendalian umum ini diterapkan pada semua komponen SIA dan integrasinya agar
pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.
b. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus bagi setiap aplikasi komputer
(aplikasi SIA), seperti program aplikasi untuk penggajian, piutang, dan pengolahan
order. Pengendalian aplikasi lebih terfokus kepada input, proses dan output dari suatu
aplikasi SIA. Penerapan pengendalian dilakukan baik terhadap pemakai aplikasi
subsitem SIA tertentu maupun terhadap prosedur penyusunan program aplikasinya.
Program aplikasi SIA yang dibuat sepenuhnya harus sesuai dan dapat memenuhi
kebutuhan pemakai aplikasi SIA itu sendiri.
5
 Pengendalian Input Pengendalian input bertujuan untuk menjamin bahwa data yang
diterima untuk diproses telah diotorisasi, lengkap, bebas dari kesalahan, diidentifikasi
menjadi data yang dapat dibaca oleh mesin (komputer).
 Pengendalian Proses Pengendalian proses bertujuan untuk mencegah kesalahan yang
terjadi selama proses data dimasukkan ke komputer.
 Pengendalian Output Pengendalian output bertujuan untuk menjamin ketelitian dalam
memproses hasil dan menjamin bahwa pihak yang berhak saja yang menerima output.

F. Prinsip-prinsip Keandalan
1) Ketersediaan (Availability)
Sistem tersebut tidak tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan
mempercantumkannya pada atau perjanjian tingkat pelayanan
Kategori
Ancaman/Resiko Pengendalian
pengendalian

Kebijakan dan prosedur untuk


menangani kehilangan tenaga listrik,
Hilangnya tenaga listrik / kesalahan, kehilangan / kerusakan
Meminimalkan kegagalan sistem yang data serta masalah lain, jaminan atas
waktu kegagalan mengganggu operasi bisnis bencana dan gangguan bisnis,
sistem yang penting, kehilangan / pemeliharaan untuk pencegahan
kerusakan data secara teratur atas komponen utama,
sistem tenga listrik yang stabil, batas
toleransi kesalahan.

Tanggung jawab koordinator adalah


mengimplementasikan rencana,
Perpanjangan gangguan atas menetapkan prioritas pemulihan,
pemrosesan data serta menugaskan tanggung jawab untuk
Rencana pemulihan
operasi bisnis karena kegiatan pemulihan,
dari bencana
kebakaran, bencana alam, mendokumentasikan dan menguji
sabotase / vandalisme rencana secara terus menerus
meninjau dan merevisi rencana,
penyimpanan jarak jauh data dan
file cadangan (pengaman elektronik,

6
konsep rekonstruksi bertingkat),
prosedur untuk pulih dari kerugian /
dari kehancuran file (pemeriksaan
ditempat serta pengulangan),
jaminan asuransi, komputer
cadangan serta fasilitas komunikasi
(perjanjian resiprokal, ruang
cadangan dengan dan tanpa fasilitas
komputer, duplikat hardware,
software serta peralatan
penyimpanan data)

2) Keamanan (Security)
Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal
ini akan membantu mencegah :
 Penggunaan yang tidak sesuai pemutarbalikan, penghancuran atau
pengungkapan informasi dan  software
 Pencurian sumber daya sistem

Kategori
Ancaman / Risiko Pengendalian
Pengendalian
Bagi dengan jelas otoritas dan
tanggung jawab diantara
administrasi sistem, manajemen
Pemisahan tugas jaringan, manajemen pengamanan,
dalam fungsi Penipuan computer manajemen perubahan, pemakai,
system analis sistem, programmer, operator
computer, pengelola perpustakaan
sistem informasi serta kelompok
pengendali data

7
Letakkan komputer dalam ruang
terkunci, batasi akses ke personil
yang memiliki otorisasi saja, buat
jalan masuk yang terkunci dengan
aman dan diawasi dengan baik,
meminta ID pegawai, meminta
pengunjung untuk menandatangani
daftar tamu ketika masuk dan
Kerusakan komputer dan meninggalkan lokasi, gunakan
Pengendalian atas file akses yang tidak sistem alarm, batasi akses ke saluran
akses secara fisik memiliki otorisasi ke data telepon pribadi yang tidak
rahasia terdeteksi, ke terminal dan PC yang
memiliki otorisasi, install pengunci
pada PC dan peralatan komputer
lain, batasi akses ke program off
line, data serta perlengkapannya,
simpan komponen sistem yang
penting jauh dari bahan berbahaya,
pasang detektor asap dan api serta
pemadam api.
Klasifikasi pengamanan data (tidak
ada batasan, hanya untuk pegawai,
hanya untuk pemilik dan
manajemen puncak), tetapkan hak
akses pegawai dan pihak luar, tinjau
aktivitas yang dapat membaca,
menghapus dan mengubah data.
Akses yang tidak memiliki Kenali pemakai melalui hal-hal yang
Pengendalian atas otorisasi ke software sistem, ketahui (password, PIN, jawaban
akses secara logis program aplikasi serta atas pertanyaan pribadi) / yang
sumber daya sistem lain mereka miliki (kartu identitas, kartu
pegawai aktif) / melalui
karakteristik personal (sidik jari,
pola suara, pemindai retina, bentuk
wajah, tanda tangan dan sistem
sandi tekan), pemeriksaan
kesesuaian, matriks pengendalian
akses.

8
Lakukan inventori atas PC dan
pemakainya, sesuaikan sistem
pengamanan dengan ancaman dan
risikonya, latih pemakai tentang
pengendalian PC, kunci disk drive,
beri tabel yang tidak dapat dilepas,
batasi data yang disimpan / yang
didownload, larang software
personal / mengkopi software
perusahaan untuk penggunaan
Kerusakan file komputer personal, simpan data yang sensitif
dan perlengkapannya, akses dalam tempat yang aman, secara
Perlindungan atas
yang tidak memiliki otomatis mematikan jaringan PC
PC dan jaringan
otorisasi ke data rahasia, yang tidak digunakan, buat
klien / server
pemakai yang tidak dikenali cadangan hardware secara teratur,
sistem pengamanan enkripsi file / beri file password,
hapus bersih disk dengan
menggunakan program utility, buat
dinding pelindung di sekitar sistem
operasi, boot PC dalam sistem
pengamanan, gunakan
pengendalian  password bertingkat,
pekerjakan spesialis / program
pengamanan untuk mendeteksi
kelemahan di jaringan, audit dan
catat pelangganan pengamanan.

Password, enkripsi, verifikasi


routing, software pendeteksi virus,
Kerusakan file data dan
Pengendalian firewall, pembuatan jalur khusus,
perlengkapan, akses yang
internet dan e- penggunaan amplop elektronis,
tidak memiliki otorisasi ke
commerce tolak akses pegawai ke internet dan
data rahasia
server internet tidak terhubung
dengan komputer lain di perusahaan.

3) Keterpeliharaan (Maintainability)
Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan,
keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki
otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait.

9
Kategori
Ancaman / Risiko Pengendalian
Pengendalian

Rencana utama strategis jangka panjang,


jadwal pemrosesan data, penugasan
Pengembanga Proyek pengembangan setiap proyek ke manajer / tim, rencana
n proyek dan sistem mengkonsumsi pengembangan proyek, kejadian penting
pengendalian sumber daya yang sangat dari proyek, evaluasi kinerja,
akuisisi banyak pengukuran kinerja sistem (memasukkan
data, penggunaan, waktu respons), dan
peninjauan pascaimplementasi.

Perubahan Proyek pengembangan Perubahan kebijakan dan prosedur


pengendalian sistem mengonsumsi pengendalian manajemen, peninjauan
manajemen sumber daya yang sangat berkala semua sistem untuk kebutuhan
banyak, perubahan sistem perubahan, format baku untuk
yang tidak diotorisasi perubahan, pencatatan dan peninjauan
permintaan perubahan, penilaian dampak
perubahan terhadap keandalan sistem,
pengkategorian dan penyusunan semua
perubahan, prosedur untuk mengatasi
hal-hal mendadak, pengkomunikasian
perubahan ke manajemen dan pemakai,
persetujuan manajemen terhadap
perubahan, penugasan tanggung jawab
khusus ketika mempertahankan sejumlah
tugas, pengontrolan hak akses sistem,
pemastian bahwa perubahan melewati
semua langkah yang sesuai, pengujian
semua perubahan, pengembangan
rencana untuk melindungi perubahan
sistem yang kritis, implementasi fungsi

10
kepastian kualitas dan pembaruan
dokumentasi dan prosedur.

4) Integritas (Integrity)
Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi.
Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi
yyang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari
manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.

Kategori
Ancaman / Risiko Pengendalian
Pengendalian
Desain formulir, formulir yang diberi
nomor secara berurutan, dokumen
berputar, pembatalan dan penyimpanan
Pengendalian Input data yang tidak valid,
dokumen, peninjauan otorisasi yang
sumber data tidak lengkap / tidak akurat
sesuai, kumpulan tugas, pemindai visual,
verifikasi digit pemeriksaan dan
verifikasi kunci
Pada saat file transaksi diproses, program
edit memeriksa field data utama yang
menggunakan pemeriksaan edit tsb,
urutan, field, tanda, validitas, batas,
Data yang tidak valid / tidak
jangkauan, kelogisan, data yang
Rutinitas akurat dalam file transaksi
berlebihan dan pemeriksaan kapasitas.
validasi input yang diproses oleh
Masukkan pengecualian ke dalam catatan
computer
kesalahan, selidiki, koreksi dan
masukkan kembali secara tepat waktu,
edit kembali dan siapkan ringkasan
laporan kesalahan.

11
Pemeriksaan field, batasan, jangkauan,
kelogisan, tanda, validitas dan data yang
redundan, ID pemakai dan password,
pengujian kompatibilitas, sistem entri
Input transaksi yang tidak data secara otomatis, pemberitahuan ke
Pengendalian
valid / tidak akurat yang operator selama entri data,
entri data on
dimasukkan melalui prapemformatan, pengujian kelengkapan,
line
terminal on line verifikasi closed loop, catatan transaksi
yang dipertahankan oleh sistem, pesan
kesalahan yang jelas, dan penyimpanan
data yang cukup untuk memenuhi
persyaratan legal.

Kebijakan dan prosedur (menentukan


aktivitas pemrosesan data dan personil
bagian penyimpanannya, pengamanan
dan kerahasiaan data, jejak audit serta
kesepakatan kerahasiaan), mengawasi
dan mempercepat entri data oleh personil
pengendalian data, rekonsiliasi
pembaruan sistem dengan akun
pengendali / laporan, rekonsiliasi jumlah
total dalam database dengan jumlah total
Pengendalian
Data yang tidak akurat / yang dibuat secara terpisah, pelaporan
pemrosesan
tidak lengkap dalam file penyimpangan, pemeriksaan sirkulasi
dan
utama yang diproses oleh data, nilai default, pencocokan data,
penyimpanan
computer pengamana data (perpustakaan data dan
data
pustakawan, kopi cadangan file data yang
disimpan di lokasi luar yang aman,
perlindungan dari kondisi yang dapat
merusak data yang disimpan),
penggunaan label nama file serta
mekanisme perlindungan penulisan,
mekanisme perlindungan database
(administrator database, kamus data dan
pengendalian pembaruan simultan) serta
pengendalian konversi data.

12
Prosedur untuk memastikan bahwa
output sistem sesuai dengan tujuan
integritas, kebijakan dan standar
organisasi, peninjauan visual output
komputer, rekonsiliasi jumlah total batch,
distribusi output secara tepat, output
rahasia yang dikirim telah dilindungi dari
Pengendalian Output komputer yang tidak
akses dan modifikasi yang tidak memiliki
output akurat dan tidak lengkap
otorisasi serta kesalahan pengiriman,
output rahasia / bersifat sensitif disimpan
dalam area yang aman, pemakai
meninjau kelengkapan dan akurasi output
komputer, menyobek output rahasia yang
tidak lagi dibutuhkan, laporan kesalahan
dan penyimpangan.

Awasi jaringan untuk mendeteksi poin-


poin yang lemah, back up komponen,
desain jaringan untuk mengatasi
Akses yang tidak memiliki pemrosesan puncak, multijalur komnikasi
otorisasi terhadap data yang antara komponen jaringan, pemeliharaan
Pengendalian ditransmisi / ke sistem itu pencegahan, enkripsi data, verifikasi
transmisi data sendiri, kegagalan sistem, routing (label judul, skema pembuktian
kesalahan dalam transmisi keaslian bersama, sistem pemanggilan
data kembali), pemeriksaan kesamaan dan
prosedur pengenalan pesan (pemeriksaan
bergema, label percobaan, batch
bernomor).

5) Pengendalian Keandalan
Mengembangkan rencana keandalan sistem ketidakmampuan untuk memastikan
keandalan sistem memberikan tanggung jawab perencanaan ke pihak manajemen
puncak secara terus menerus meninjau dan memperbarui

13
rencana,mengidentifikasikan, dan menguji kebuuhan tujuan, kebijakan, dan
standar keadaan mengidentifikasi dan meninjau seluruh persyaratan hukum yang
baru maupun yang belum diubah.

6) Pemrosesan Online
Banyak dari pengendalian keandalan yang dideskripsikan dalam pembahasan ini
dapat diilustrasikan dengan menggunakan contoh penjualan secara kredit data
transaksi berikut ini yang digunakan: nomor pesanan penjualan, nomor akun
pelanggan, nomor barang persediaan, jumlah yang dijual, harga jual, dan tanggal
pengiriman. Jika seorang pelanggan membeli lebih dari satu produk, nomor
barang persediaan, jumlah yang dijual, dan harga akan terjadi lebih dari satu kali
dalam setiap catatan transaksi penjualan.
Pemrosesan transaksi ini mencakup langkah-langkah berikut:
 Memasukkan dan mengedit data transaksi
 Memperbarui catatan pelanggan dan persediaan (jumlah pembelian secara
kredit ditambahkan ke saldo pelanggan; untuk setiap barang persediaan,
jumlah barang yang dijual dikurangi dari jumlah yang ada); dan
  Menyiapkan dan mendistribusikan dokumen pengiriman dan/atau
penagihan

BAB III

PENUTUP

14
A. Kesimpulan

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi akuntansi

dimana semua proses transaksi dilakukan atau berbantu secara komputer dan terpusat,

baik untuk melakukan input, proses, dan output data. Pengolahan data akuntansi akan

dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan komputer.

Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer yaitu :

 Sistem pengolahan data elektonik


 Sistem informasi manajemen
 Sistem pendukung keputusan
 Sistem pakar
 Sistem informasi eksekutif
 Sistem informasi akuntansi

Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi, agar sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
dalam mencapai suatu tujuan. Sehingga resiko terhadap penyimpangan dari tujuan yang
telah ditetapkan akan dapat terhindari

B. Saran
Kami selaku pembuat makalah menyadari akan kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan, maupun penyusunan makalah ini. Maka dengan ini saya mengharapkan kritik
dan saran kepada pembaca, khususnya Dosen saya supaya dalam pembuatan selanjutnya
saya dapat Menyusun makalah lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku Salemba Empat, Jakarta
Susanto, 2013, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Perdana, Lingga Jaya, Bandung
http://fasukses.blogspot.co.id/2012/01/sia.html?m=1

15
http://dony12.blogspot.com/2011/10/pengendalian-sistem-informasipengendali.html

16

Anda mungkin juga menyukai