Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

TUGAS

Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen : Sri Sumatri,SE, M.Ak.,Ak

Disusun Oleh

Risdayanti (19320044)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAU-BAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat taufik hidayahNYa, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengendalian Sistem Informasi Berbasis Komputer” mata kuliah
“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI” dengan lancar dan baik. Semoga
Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca pada umumnya.

Harapan penulis mudah–mudahan makalah ini bermanfaat dan dapat


menambah pengetahuan bagi pembaca. Saya akui makalah ini mungkin masih
jauh dari sempurna, sehingga penulis mohon maaf apabila ada kesalahan baik
dalam kata-kata maupun dalam penulisan makalah ini. Untuk itu diharapkan bagi
pembaca untuk memberi masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah yang baik dan benar.

Bau - Bau,  Juli 2021

Penulis
DAFATAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

2.1. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer......2


2.2. Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Umum...................2
2.3. Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Aplikasi.................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................14

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan


oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi
ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern
yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam


perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-
mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.

Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai


sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini
merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan
menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun
pemakai ekstern.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makala ini yaitu:

1. Jelaskan Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis


Komputer?
2. Jelaskan Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Umum?
3. Jelaskan Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Aplikasi?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer di dunia saat ini,


makin banyak perusahaan yang bergantung pada Teknologi Informasi (TI) untuk
memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi mengunakan TI
untuk menjalankan produksinya, bisnisnya, dan melaksanakan pelayanannya.

Dengan penggunaan komputer dalam SIA maka SIA pun harus


menyesuaikan karena komponen SIA manual (sistem akuntansi) dan berbasis
komputer berbeda sehingga membawa problem tertentu yang berbeda pula.
Penerapan SIA berbasis computer problem hanya dapat dihilangkan atau
diminimalisir dengan menggunakan sistem pengendalian yang berkembang sesuai
dengan kebutuhan saat ini.

Untuk meminimalisir resiko karena kesalahan (error) atau


penyimpangan (fraud) dalam SIA berbasis komputer, pengendalian dilakukan
melalui kombinasi dari pengendalian umum (general control)  dan pengendalian
aplikasi (application control).

2.2. Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Umum

Pengendalian umum dirancang untuk menjamin bahwa seluruh system


computer dapat berfungsi secara optimal dan pengolahan data dapat dilakukan
secara lancar sesuai dengan yang direncanakan.
Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di
dalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi
yang digunakan untuk melakukan pemrosesan data. Pengendalian umum pada
perusahaan dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal
dilakukan terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap
sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi).

Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya:


a. Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan pengendalian organisasi adalah secara umum
terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi)
dan administrator sistem (operasi). Dan juga dapat dilihat bahwa
pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah
diotorisasi oleh administrator.
b. Pengendalian operasi
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian
untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan
baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
c. Pengendalian perubahan
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi harus
dikendalikan, termasuk pengendalian versi dari sistem informasi
tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas
diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
d. Pengendalian akses fisikal dan logikal
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap
fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses
logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi
sistem tersebut (misal: windows).

Pengendalian Umum dapat dilakukan dengan cara sbb:


1. Penyusunan Rencana Pengamanan
Penyusunan dan pembaruan berkelanjutan sebuah rencana pengamanan
adalah salah satu jenis pengendalian penting yang dapat diterapkan oleh
sebuah perusahaan. Cara yang baik menyusun rencana adalah menentukan
siapa yang membutuhkan akses ke informasi apa, kapan mereka
membutuhkan informasi tersebut dan subsistem apa yang menghasilkan
informasi tersebut. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan
ancaman, risiko dan bentuk dan untuk memilih cara-cara pengamanan yang
efektif. Dalam hal ini, manager puncak harus ditugasi untuk
menyusun,mengawasi, dan menerapkan rencana. Rencaca tersebut harus di
komunikasikan ke selurulh karyawan dan secara berkelanjutan dikaji dan
diperbarui

2. Pemisahan Tugas Dalam Fungsi Sistem


Untuk menanggulangi ancaman-ancaman, organisasi harus menerapkan
prosedur pengendalian yang memadai seperti pemisahan tugas dalam fungsi
system informasi, akuntansi. Wewenang dan tanggung jawab harus secara
jelas dibagi diantara fungsi sbb:
a) Analisis Sistem
Analisis system bekerjasama dengan para pemakai untuk
menentukan informasi yang dibutuhkan dan kemudian merancang
sebuah SIA untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Analisis system
harus dipisahkan dari pemograman untuk mencegah pengubahan
secara tidak sah progam aplikasi atau data
b) Pemrogaman
Para pemogram menindak lanjuti rancangan yang diterima dari
analisis system dengan menulis progam computer. Organisasi atau
perusahaan harus menentukan persyaratan otorisasi formal untuk
melakukan pengubahan progam computer
c) Operasi computer
Operator computer menjalankan software pada computer
perusahaan. Mereka memastikan bahwa data telah dimasukkan
secara tepat ke dalam computer, bahwa data telah diproses secara
benar, dan bahwa output yang dibutuhkan telah dihasilkan
d) Pengguna
Departemen-departemen pengguna adalah pihak yang mencatat
transaksi, mengotorisasi data yang diproses, dan menggunakan
output yang dihasilkan oleh system.
e) Kepustakaan SIA.
Pustakawan SIA memelihara dan menjaga database, file, dan
progam dengan menempatkannya di tempat penyimpanan terpisah,
yaitu perpustakaan SIA. Untuk memisahkan fungsi operasi dan
fungsi penjagaan, akses ke file dan progam harus dibatasi hanya
operator computer yang tertera pada jadwal yang telah ditetapkan.
f) Pengawas data
Kelompok pengawas data memberikan jaminan bahwa sumber data
telah disetujui, memantau arus kerja di dalam computer,
membandingkan input dan output, memelihara catatan kesalahan
input untuk menjamin bahwa koreksi dilakukan dengan semestinya
dan kemudian dimasukkan kembali ke system, dan
mendistribusikan output system.

3. Pengendalian Proyek Penyusunan Sistem Informasi


Untuk meminimumkan kegagalan penyusunan sebuah system
informasi, prinsip-prinsip dasar akuntansi pertanggungjawaban harus
diterapkan terhadap fungsi SIA. Penggunaan prinsip tersebut dapat
mengurangi secara signifikan potensi pembengkakan biaya dan kegagalan
proyek sekaligus memperbaiki secara subtansial efisiensi dan efektifitas
SIA. Pengendalian proyek penyusunan system informasi melibatkan
elemen-elemen sebagai berikut:
 Rencana induk jangka panjang
 Rencana proyek penyusunan system informasi
 Jadwal pengolahan data
 Penetapan tanggung jawab
 Penilaian kinerja periodic
 Kaji ulang pasca implementasi
 Pengukuran kinerja system

4. Pengendalian Akses Fisik


Kemampuan untuk menggunakan peralatan computer disebut dengan
akses fisik, sedangkan kemampuan untuk memperoleh akses data
perusahaan disebut akses logis. Kedua akses ini harus dibatasi.
Pengamanan akses fisik dapat dicapai dengan pengendalian sebagai
berikut:
a) Penempatan computer dalam ruang terkunci dan akses hanya
diizinkan untuk karyawan yang sah saja.
b) Hanya menyediakan satu atau dua pintu masuk saja pada ruang
computer. Pintu masuk harus senantiasa terkunci dan secara hati-
hati dipantau oleh petugas keamanan dan kalau memungkinkan
diawasi dengan menggunakan kamera pengawas
c) mensyaratkan identitas karyawan yang jelas, seperti pemakaian
badge untuk dapat lolos melalui pintu akses
d) Mensyaratkan bahwa setiap pengunjung untuk
membubuhkan  tanda tangan ditempat yang telah tersedia setiap
akan masuk atau keluar dari lokasi pengolahan data
e) Penggunaan system alarm untuk mendeteksi akses tidak sah diluar
jam kantor
f) Pembatasan akses ke saluran telepon pribadi, terminal atau PC
yang sah
g) Pemasangan kunci pada PC dan peralatan computer lainnya

5. Pengendalian Akses Logis


Untuk membatasi akses logis, sebuah system harus membedakan antara
pemakai yang sah dan pemakai yang tidak sah dengan cara mengecek apa
yang dimiliki atau diketahui oleh para pemakai, dimana para pemakai
mengakses system, atau dengan mengenali karakteristik pribadi.
Cara-cara untuk membatasi akses logis adalah sbb:
a. Password
b. Identifikasi pribadi. Misalnya:kartu identitas yang berisi nama,
foto, dll
c. Identifikasi biometric. Misalnya; sidik jari, pola suara, hasil
rekaman retina, pola dan bentuk wajah, bau badan, dan pola
tandatangan.
d. Uji Kompatibilitas. Uji kompabilitas harus dilaksanakan untuk
menentukan apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk
menggunakan komputer tersebut

6. Pengendalian Penyimpanan Data


Informasi yang dimiliki perusahaan harus dilindungi dari pengrusakan
dan penyajian secara tidak sah karena informasi mampu mengantarkan
perusahaan sebagai leader dalam peta persaingan industri, namun sekaligus
juga dapat mengantarkan perusahaan ke jurang kebangkrutan.
Label file dapat pula digunakan untuk melindungi file data dari
penggunaan yang tidak tepat.
a) Label ekstern yaitu berupa tempelan secarik kertas di bagian luar
disket, berisi nama file, isi, dan tanggal diproses.
b) Label intern yaitu label yang ditulis dengan bahasa mesin dan
berada didalam computer.
Label intern ada 3 jenis, yaitu:
 label volume yang mengidentifikasi seluruh isi setiap file data yang
terekam  dalam media penyimpanan seperti disket, hard disk atau
pita.
 Label header terletak pada awal setiap file data, berisi nama file,
tanggal ekspirasi dan identifikasi data lainnya
 Label trailer terletak pada ahir file berisi file total control.

7. Pengawasan Transmisi data


Untuk mengurangi risiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus
memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan
komponen, dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas
yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data

8. Standar Dokumentasi
Prosedur dan standar dokumentasi untuk menjamin kejelasan dan
ketepatan dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan
pengkajian kemajuan pekerjaan selama tahap penyusunan sisitem informasi
dan dapat digunakan sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan
baru.
Dokumentasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Dokumentasi administrative
b) Dokumentasi Sistem
c) Dokumentasi operasi

9. Minimisasi Waktu Penghentian Sistem


Cara-cara untuk mencegah tidak berfungsinya hardware atau software
yang akan mengakibatkan perusahaan akan menderita kerugian keuangan,
yaitu:
a. Pemeliharaan preventif, yaitu mencakup pengujian regular
terhadap komponen system informasi, dan penggantian komponen-
komponen yang usang.
b. Uninteruptible power system, adalah alat tambahan yang berfungsi
sebagai penyangga listrik sementara, jika aliran listrik regular
(misalnya dari PLN) terhenti.
c. Fault tolerance, yaitu kemampuan system untuk tetap melanjutkan
kegiatannya ketika sebagian komponen system mengalami
kegagalan melaksanakan fungsinya.

10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana


 Tujuan rencana pemulihan ini adalah:
a) meminimumkan derajat kerusakan dan kerugian
b) menetapkan cara (darurat) untuk mengolah data
c) meringkas prosedur operasi secepat mungkin
 Rencana pemulihan yang ideal harus mencakup elemen-elemen
sbb:
a) Prioritas bagi proses pemulihan
b) Backup file data and progam
c) Penugasan khusus
d) Pembuatan dokumentasi
e) Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
 Aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam rencana pemulihan
adalah:
1. Pengujian rencana melalui simulasi
2. Kaji ulang dan revisi terus menerus
3. Memasukkan penutupan asuransi
2.3. Pengertian, Tujuan, dan Cakupan Pengawasan Aplikasi

Pengendalian aplikasi/aplikasi control adalah pengendalian terkait dengan


aplikasi/perangkat lunak/software tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan-
pekerjaan tertentu yang dilakukan dalam pengolahan data. Semua pengendalian
akan ditempatkan pada masing-masing sistem atau aplikasi, dan dapat merupakan
pengendalian yang sifatnya manual maupun diprogramkan ke dalam sistem itu
sendiri. Aplikasi control merupakan lingkup dari general control, sehingga apabila
terjadi kelemahan dalam general control maka dapat berdampak terhadap berbagai
jenis aplikasi yang telah dirancang dalam sebuah perusahaan
Tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk menjamin akurasi dan
validitas input. File, progam, dan output sebuah progam aplikasi. Pengendalian
aplikasi dan pengendalian umum saling melengkapi satu sama lain, jadi keduanya
penting dan perlu, karena pengendalian aplikasi akan jauh lebih efektif jika
didukung oleh adanya pengendalian umum yang kuat. Jika pengendalian aplikasi
lemah, output SIA akan mengandung kesalahan. Output yang mengandung
kesalahan ini jika digunakan untuk membuat keputusan, akan menghasilkan
keputusan yang tidak tepat/keliru dan dapat berpengaruh negative terhadap
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan pihak eksternal
lainnya.
Dalam system pengolahan data secara kelompok, pengendalian input
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. lakukan penjumlahan kelompok data baik penjumlahan angka moneter
(financial total) atau penjumlahan angka non-moneter (hash total), atau
penjumlahan transaksi (record count) sebelum data diproses dan tulisan
angka jumlah tersebut ke dalam secarik kertas yang disebut batch
control sheet.
b. ketika data dimasukkan ke dalam computer, computer pertama-tama
akan menjalankan progam untuk penghitungan kelompok data.
c. Setelah entry data dan penjumlahan kelompok data selesai dilakukan,
cetak hasil perhitungan pada langkah sebelumnya dan lakukan
pencocokan.

Lima katagori pengendalian aplikasi, yaitu:


1. Pengendalian Sumber Data (Source Data Controls)
Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian
terhadap input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan
kekomputer untuk diolah lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Dalam
melaksanakan pengendalian ini, perlu dibentuk sebuah fungsi yang disebut
dengan fungsi pengawas data (data control function) yang memiliki
tugas  antara lain: sebelum data diproses, fungsi pengawas data mengecek
otorisasi pemakai dan mencatat nama, sumber transaksi dan total transaksi
ke dalam sebuah file yang disebut control log. Setelah data mulai diproses
fungsi ini memonitor setiap tahap pengolahan dan membandingkan total
untuk setiap tahap dan melakukan koreksi jika ada kesalahan.
Jenis-jenis pengendalian sumber data yang berfungsi mengatur akurasi,
validitas dan kelengkapan input, yaitu:
a) Key verification, seperti: kode pelanggan, nilai transaksi, dan
kuantitas barang yang dipesan oleh pelanggan.
b) Check digit verification
c) Pre-numbered form sequence test (pengujian nomor urut dokumen
yang telah tercetak)
d) Turnaround document
e) Otorisasi
f) Pembatalan dokumen
g) Visual scanning
h) Fungsi pengawas data

2. Progam Validasi Input (Input Validation Routines)


Progam validasi input adalah sebuah progam yang mengecek validitas
dan akurasi data input segera setelah data tersebut dimasukkan ke dalam
system. Progam ini lebih sering disebut dengan progam edit, dan
pengecekan akurasi yang dilaksanakan oleh progam disebut dengan edit
check.
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam progam validasi
input:
a. Cek urutan (sequence check)
b. Cek tempat data (field checks)
c. Uji batas (limit test)
d. Uji kisaran (range test)
e. Uji kewajaran (reasonableness test)
f. Pengecekan data ulang (redundant data check)
g. Pengecekan tanda (sign check)
h. Pengecekan validitas (validity check)
i. Pengecekan kapasitan (capacity check)

3. Pengendalian Entry Data Secara On-Line. (One-Line Data Entry


Controis)
Tujuan dilakukannya pengendalian semacam ini adalah untuk
menjamin akurasi dan integritas data transaksi yang dimasukkan dari
terminal on-line dan PC.

Pengendalian entry data on-line mencakup:


a) Edit checks
b) User ID dan passwords
c) Compatibility tests
d) Prompting
e) Preformating
f) Compieteness test
g) Closed-loop verification
h) Transaction log

4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File


Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah:
a) Pengecekan keterkinian data (data currency check)
b) Nilai standar (default value). Dalam field-field tertentu.
c) Pencocokan data (data matching)
d) Pelaporan perkecualian (exception reporting)
e) Rekonsiliasi data eksternal (external data reconciliation)
f) Rekonsiliasi rekening control (control account reconciliation)
g) Pengamanan file (file security)
h) Pengendalian konversi file (file conversion control)
i) Tampungan kesalahan (error logs)
j) Pelaporan kesalahan (error reporting)

5. Pengendalian Atas Pengolahan (Processing )


Pengendalian proses (processing controls) ialah pengendalian
intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang
sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses.
Kemungkinan yang paling besar untuk menimbulkan terjadinya error
adalah kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program,
ketidakterpaduan antar subsistem atupun kesalahan teknis lainnya.

Pengendalian proses merupakan pengendalian yang ada pada setiap


aplikasi yang telah terprogram dengan berbagai program yang spesifik.
Pengendalian ini berperan untuk meyakini apakah proses telah dilakukan
secara benar, sesuai dengan instruksi, diproses hanya satu kali tanpa ada
pemrosesan ganda, dan diproses secara tepat.
Pengendalian proses ini menurut Anies S.M. Basalamah (2011, 198)
memiliki beberapa jenis pengendalian sebagai berikut
a. Pemeliharaan ketepatan data
Pemeliharaan ketepatan data dapat dilakukan dengan cara berikut.
1) Batch control total
Pengendalian ini dilakukan dengan membandingkan total
batch keluaran dengan total batch semula untuk
mengidentifikasi apabila terjadi perbedaan.
2) Run-to-run control total
Pengendalian ini menggunakan jumlah dalam pengendalian
keluaran yang berasal dari satu proses sebagai jumlah
pengendalian masukan dalam proses berikutnya.
3) Transaction log
Pengendalian ini akan mencatat segala aktivitas yang
terjadi dalam pemrosesan komputer.
4) Fallback procedures
Pengendalian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan
mengendalikan transaksi yang seharusnya telah diproses
apabila sistem tetap beroperasi.
5) Restart procedures
Pengendalian ini dimaksudkan untuk memulai
pemakaian kembali sistem setelah dilakukan
pemberhentian aktivitas sistem.

6) Recovery procedures
Pengendalian ini digunakan untuk mengembalikan
kondisi semula apabila terjadi kejadian yang tidak
semestinya pada sistem.

b. Pengujian terprogram atas batasan dan memadainya pengolahan


Suatu program aplikasi biasanya telah dilengkapi dengan fitur
untuk menguji kelengkapan, keakuratan, dan kelogisan data yang
diproses. Para programmer telah mendesain sedemikian rupa agar
program buatannya memiliki pengendalian yang mumpuni.
Pengendalian- pengendalian yang terpasang dalam program-
program tersebut di antaranya adalah sebagaiberikut:
1. Zero balancing check
Pengendalian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa dua
jumlah dalam pembukuan yang dilakukan mempunyai angka
yang sama sehingga apabila kedua jumlah tersebut
dikurangkan akan menghasilkan angka nol.

2. Crossfooting check
Pengendalian ini bertujuan untuk meyakini apakah
penjumlahan ke bawah (footing) sudah dilakukan dengan
benar. Jumlah seluruh hasil penjumlahan ke samping harus
sama dengan jumlah seluruh hasil penjumlahan ke bawah.
3. Overflow check
Pengendalian ini digunakan untuk menentukan apakah
besarnya hasil pemrosesan melebihi besarnya register yang
dialokasikan untuk menyimpannya.

c. Pengendalian atas file


File-file yang ada harus dikendalikan dengan tujuan untuk
pencegahan dari pemakaian oleh orang yang tidak punya otorisasi. Jenis
pengendalian yang temasuk dalam pengendalian atas file ini antara lain:
1) Penggunaan label eksternal untuk memudahkan pengguna
dalam mengadministrasikan file;
2) Penggunaan label internal yang hanya dapat dibaca oleh
komputer dengan program atau
3) aplikasi khusus; dan
4) Teknik rekonsiliasi untuk menyamakan jumlah record pada
permulaan file data dengan
5) perubahan-perubahan yang telah dilakukan.

6. Pengendalian Output (Outpur Control)


Pengendalianl Output dilakukakn dengan membentuk fungsi pengawas
data. Petugas pengawas data harus memeriksa ulang seluruh output untuk
menjamin kelayakan dan ketepatan format output, dan harus
membandingkan jumlah data output dan input. Pengawas juga bertugas
mendistrubusikan output hanya kepada departemen yang berhak saja. Cara-
cara khusus harus diterpkan untuk menangani cek dan dokumen/laporan
yang sifatnya sensitive dan rahasia.
Dalam hal ini para pemakai output juga bertanggung jawab memeriksa
ulang kelengkapan dan akurasi output computer yang diterimanya. Apabila
ada dokumen yang tidak terpakai lagi, namun berisi data yang sifatnya
rahasia, maka dokumen tersebut harus dihancurkan,
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengendalian sistem informasi berdasarkan komputer di dunia saat ini,


makin banyak perusahaan yang bergantung pada Teknologi Informasi (TI) untuk
memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi mengunakan TI
untuk menjalankan produksinya, bisnisnya, dan melaksanakan pelayanannya.

Sebuah aplikasi yang dibuat oleh pengembang sistem tentunya perlu


memperhatikan aspek-aspek pengendalian internal yang diterapkan sehingga tetap
dapat menjaga keandalan sistem yang berjalan pada sebuah organisasi tertentu.
Bagaimanakah kriteria suatu aplikasi yang elah memenuhi aspek pengendalian
internal tersebut perlu dipahami sebelum melakukan sebuah desain aplikasi.
Pengendalian aplikasi atau application control merupakan pengendalian dalam
hal pekerjaan- pekerjaan yang dilakukan dalam suatu proses pengolahan data
sehingga akan berhubungan dengan ketelitian dan kelengkapan data yang diproses
melalui aplikasi tertentu. (Mulyadi 2001, 183)
Application control ini merupakan lingkup dari general control, sehingga
apabila terjadi kelemahan dalam general control maka dapat berdampak terhadap
berbagai jenis aplikasi yang telah dirancang dalam sebuah perusahaan.
Application control dirancang khusus untuk memenuhi persyaratan
pengendalian yang harus diterapkan pada aplikasi tertentu sehingga data
hasil pemrosesan aplikasi tersebut mampu diyakini keandalannya.

DAFTAR PUSTAKA

Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku Salemba
Empat, Jakarta

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE-YOGYAKARTA.

Susanto, 2013, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Perdana, Lingga Jaya, Bandung

http://fasukses.blogspot.co.id/2012/01/sia.html?m=1
http://dony12.blogspot.com/2011/10/pengendalian-sistem
informasipengendali.html

Anda mungkin juga menyukai