Anda di halaman 1dari 6

Tugas : Sistem Informasi Keuangan Daerah

Oleh : Said Saleh Salihi, S.E, MSA., Ak., CA

RINGKASAN MATERI

“PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL DAN AKUNTANSI


BELANJA OPERASIONAL”

Disusun Oleh:

NAMA : LUFIANA

NPM : 19320040

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2021/2022
PEMBAHASAN

A. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP

1. Rekanan mengirimkan barang disertai Faktur Tagihan ke Satuan Kerja. Satuan


Kerja setelah menerima barang membuat Berita Acara Serah Terima Barang
(BASTB). Setelah BASTB ditandatangani, Satuan Kerja membuat SPP.
Selanjutnya mengajukan SPP, Faktur, BASTB dan bukti pendukung lainnya ke
Unit Perbendaharaan.

2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP, faktur,


BASTB dan bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut
dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut
disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam
database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP.
Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi.

3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan antara


SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke petugas
perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP,
Faktur, BASTB dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP
dengan SKO yang dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah
direkam dengan data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai
maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka Unit
Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPP yang secara
otomatis komputer merekam data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak
lembar disposisi cetak SPMU. Berkas SPP, Faktur, BASTB, dokumen pendukung,
printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan.

4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi selanjutnya


mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat di tabel SPMU.
Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel SPMU.
Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit
Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat
mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
Unit Pembukuan, dan Arsip.

5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit Perbendaharaan.


Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data SPMU yang sudah
terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan
tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan proses posting ini maka
data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku
besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan
posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP. Selanjutnya DTP diteliti
kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses posting
diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan.
Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan
membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar,
maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak.
Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.

1
2
B. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA OPERASIONAL BEBAN TETAP

1. Berdasarkan bukti-bukti pendukung yang diterima dari rekanan, Satuan Kerja


mengajukan SPP ke Unit Perbendaharaan disertai dengan bukti pendukung antara
lain faktur pembelian dan bukti pendukung lainnya.

2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP dan bukti


pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut dikembalikan ke Satuan
Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut disampaikan ke petugas
Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam database, selanjutnya dibuat
printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut selanjutnya
disampaikan ke Unit Verifikasi.

3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan antara


SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke petugas
perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP dan
bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP dengan SKO yang
dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah direkam dengan
data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai maka dikembalikan
ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan
menggunakan menu komputer menyetujui SPP yang secara otomatis komputer
merekam data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak
SPMU. Berkas SPP, dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar
disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan.

4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi selanjutnya


mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat di tabel SPMU.
Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel SPMU.
Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit
Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat
mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
Unit Pembukuan, dan Arsip.

5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit Perbendaharaan.


Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data SPMU yang sudah
terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan
tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan proses posting ini maka
data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku
besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan
posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP dan DTP diteliti kebenarannya
dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika
sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya
dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan
data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses
pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya
didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.

3
4
DAFTAR PUTSAKA

http://www.slideshare.net/inspektoratbanjar/sakd-modul-4

Anda mungkin juga menyukai