MAKALAH
PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
Disusun Oleh
RARAS SEPTIANI DWI RAIS (19320052)
i
BAB I
PEMBAHASAN
1
c. Dasar Pengenaan Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Hotel
2
Bayar Tambahan (SKPDKBT), dan Surat Ketetapan Pajak Daerah
Nihil (SKPDN).
4) Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)
Bupati/walikota dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah
(STPD) jika Pajak Hotel dalam tahun berjalan tidak atau kurang
dibayar; hassil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran
sebagai akiibat salah tulis atau salah hitung; dan wajib pajak
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
3
permohonan keberatan atau banding wajib pajak sementara wajib pajak
telah melunasi utang pajak tersebut, ataupun sebab lainnya.
i. Kedaluwarsa Penagihan Pajak dan Penghapusan Piutang Pajak
Hotel
Hak bupati/walikota untuk melakukan penagihan Pajak Hotel
kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 tahun terhitung sejak saat
terutangnya pajak, kecuali wajib pajak melakukan tindakan pidana di bidang
perpajakan daerah.
Piutang Pajak Hotel yang penagihannya sudah kedaluarsa dapat
dihapuskan. Penghapusan piutang pajak dapat dilakukan oleh
bupati/walikota berdasarkan permohonan penghapusan piutang pajak dari
Kepala Dinass Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota.
j. Kewajiban Pejabat, Ketentuan Pidana, dan Penyidikan Pajak
Hotel
Setiap pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota untuk mengelolah
Pajak Hotel dilarang memberitahu pihak lain tentang segala sesuatu yang
diketahui/diberitahukan oleh wajib pajak kepadanya dalam rangka jabatan
atau pekerjan untuk menjalankan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah.
Wajib Pajak Hotel, yang karena sengaja atau karena kealpaannya tidak
menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau lengkap atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan
daerah, dapat dipidana dengan pidana penjara/kurungan dan atau denda
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan pemerintah daerah
kabupaten/kota diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang Pajak Hotel, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.
4
1.2. Pajak Restoran
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan
oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman
dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin,
warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering. Tarif Pajak Restoran
ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (Pasal 40 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009).
Selain itu, ada juga yang tidak termasuk dalam objek pajak, yakni
pelayanan yang disediakan restoran yang pengelolaannya tergabung atau
menjadi satu manajemennya dengan sebuah hotel. Selain itu, pelayanan
yang disediakan oleh suatu restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi
Rp 200.000.000/tahun.
Tarif service charge biasanya tidak melebihi Pajak Restoran. Jadi, rata-
rata pengenaan service charge sebesar 5%. Hal yang sama juga diterapkan
pada pajak perhotelan. Akan tetapi, biasanya service charge hotel lebih
tinggi dari restoran, yakni 10%. Hal ini tergantung kebijakan dari tempat
makan atau restoran yang terkait.
5
maka tagihan service charge biasanya akan ditambahkan terlebih dahulu
pada tagihan belanjaan Anda, sebelum dikenakan pajak restoran.
Contohnya:
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/pajak-restoran