Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PAJAK RESTORAN

Mata Kuliah Pengelolaan Pajak Pemerintah


Dosen Penanggung Jawab : Yuni Nuardi Tasmina, SE., MSi., Ak., CA

Disusun Oleh
Kelompok 5:
Rini Sulistiani (19320054)
Risdayanti (19320044)
Risniatika (16320033)
Riswati Fitrasani (19320048)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAU-BAU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah


“PENGELOLAAN PAJAK PEMERINTAH” sekaligus disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “Pajak Restoran” yang kami sajikan dari
berbagai sumber pustaka yang telah kami dapatkan. Makalah ini di susun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Bau - Bau, 26 Januari 2020

Penyusun

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

2.1. Pengertian Pajak Restoran .............................................................. 2


2.2. Dasar Hukum Pajak Restoran ........................................................ 2
2.3. Fungsi Pajak Restoran ..................................................................... 2
2.4. Objek dan Subjek Pajak Restoran ................................................. 3
2.5. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak .................................................. 3
2.6. Cara Menghitung Pajak Restoran .................................................. 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 5

3.1. Kesimpulan ....................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pajak restoran merupakan pajak yang dibebankan suatu restoran. Pajak


restoran ini, salah satunya adalah untuk membiayai semua kepentingan umum
termasuk untuk membuka lapangan kerja baru sehingga terjadi pemerataan
pendapatan agar kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin tidak terlalu
menonjol.2 Namun, dewasa ini banyak sekali restoran yang tidak/ enggan untuk
membayar pajak, dengan alasan tidak/ belum mengerti mengenai pajak restoran
atau bahkan tidak ingin tahu tentang hal tersebut. Maka dari itu, tujuan ditulisnya
artikel ini adalah untuk memberitahu mengenai keseluruhan pajak restoran.

Bisnis atau usaha kuliner merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Oleh
karena itu, dewasa ini banyak orang berbondong bondong terjun di dunia kuliner
untuk memperoleh keuntungan di dalamnya. Hal yang terpenting dalam jalannya
suatu usaha restoran adalah mengenai pembayaran pajak restoran. Artikel ini akan
membahas mengenai makna pajak restoran, fungsi dari pajak restoran , kemudian
objek dan subjek dari pajak restoran, serta membahas tentang pajak pertambahan
nilai dari usaha restoran.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini


sebagai berikut:

1. Jelasakan Pengertian Pajak Restoran?


2. Apa saja Dasar Hukum dalam Pajak Restoran?
3. Jelaskan Fungsi Pajak Restoran?
4. Jelaskan Objek dan Subjek Pajak Restoran?
5. Jelasakan Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak?
6. Bagaimana Cara Menghitung Pajak Restoran?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pajak Restoran

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan


Retribusi Daerah. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan
oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman
dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin,
warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.

2.2. Dasar Hukum Pajak Restoran

Berikut dasar hukum pajak restoran:

1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990


2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997
3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997
4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997
5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997
8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
9. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997
10. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997

2.3. Fungsi Pajak Restoran

Fungsi dari pajak restoran sendiri sama halnya dengan fungsi pajak daerah
lainnya, antara lain :

1. Fungsi Penerimaan (Budgetair)


Fungsi yang paling utama dari pajak daerah adalah untuk mengisi kas
daerah. Fungsi ini disebut fungsi budgetair yang secara sederhana dapat
diartikan sebagai alat pemerintah daerah untuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk berbagai kepentingan pembiayaan pembangunan
daerah. Fungsi ini juga tercermin dalam prinsip efisiensi yang
menghendaki pemasukan yang sebesarbesarnya dengan pengeluaran
yang sekecil-kecilnya dari suatu penyelenggaraan pemungutan pajak
daerah.

2
2. Fungsi Pengaturan (Regulerend)
Fungsi lain dari pajak daerah adalah untuk mengatur atau regulerend.
Dalam hal ini pajak daerah dapat digunakan oleh pemerintah daerah
sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam hal
ini, pengenaan pajak daerah dapat dilakukan untuk mempengaruhi
tingkat konsumsi dari barang dan jasa tertentu.

2.4. Objek, Subjek dan Wajib Pajak Restoran

Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh rumah makan,
kafetaria, dan semacamnya. Biasanya, pelayanan yang disediakan meliputi
pelayanan penjualan makanan/minuman yang dibeli atau dikonsumsi oleh
pembeli. Baik dikonsumsi di tempat maupun dibawa pulang atau dimakan di
tempat lain.

Selain itu, ada juga yang tidak termasuk dalam objek pajak, yakni pelayanan
yang disediakan restoran yang pengelolaannya tergabung atau menjadi satu
manajemennya dengan sebuah hotel. Tidak termasuk objek pajak restoran adalah
pelayanan yang disediakan oleh restoran dengan nilai penjualannya tidak melebihi
batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Sedangkan subjek pajak restoran adalah orang pribadi maupun badan yang
membeli makanan atau minuman dari suatu restoran atau tempat makan yang
dikunjungi.

2.5. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak

Dasar Pengenaan Pajak (DPP), pajak restoran yaitu berdasarkan jumlah


pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima restoran. Jumlah
pembayaran yang dimaksud termasuk jumlah pembayaran setelah potongan harga
dan jumlah pembelian dengan menggunakan voucer makanan atau minuman.
Jumlah pembayaran yang seharusnya diterima restoran merupakan harga jual
makanan atau minuman dalam voucer atau bentuk lain yang diberikan secara
cuma-Cuma.

Dalam pemungutan pajak restoran, penetapan tarif pajak akan dilakukan


oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota. Namun, dalam Pasal 40 ayat (1)
UU PDRD telah memberikan batasan maksimum tarif pajak restoran sebesar
10%. Dengan demikian, pemerintah daerah kabupaten/kota tidak boleh memungut
pajak restoran lebih tinggi dari besaran yang telah ditentukan dalam UU PDRD.

3
Berikut contoh perbandingan tarif pajak restoran di lima kabupaten/kota.

2.6. Cara Menghitung Pajak Restoran

Cara menghitung pajak restoran berdasarkan pada pokok pajak restoran


yang terutang, yakni dengan mengalikan tarif pajak 10% dengan dasar pengenaan
pajak. Dasar pengenaan pajak merupakan sejumlah bayaran yang diterima atau
yang seharusnya dipungut oleh restoran.

Contoh kasus perhitungan

Sebuah restoran masakan padang menyediakan makanan dan minuman di tempat,


sekaligus melayani pesanan. Berdasarkan laporan Perusahaan, selama satu (1)
bulan restoran tersebut memperoleh pendapatan dari konsumen yang makan di
restorannya sebesar Rp. 64.000.000,- dan dari pesanan (dus) sebesar Rp.
15.000.000,-Berapakah Pajak restoran yang harus dibayar oleh restoran tersebut?

Penyelesaian

Tarif Pajak x Dasar Pengenaan

Tarip pajak 10 %

Dasar Pengenaan Pajak = Omzet x Tarip Pajak

= Rp 64.000.000 + Rp 15.000.000 = Rp. 79.000.000

= Rp. 79.000.000,- x 10%

= Rp. 7.900.000

4
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Usaha restoran merupakan usaha yang sangat menjanjikan jika digeluti


secara serius. Dengan demikian, kita mengetahui bahwa pembayaran pajak
restoran adalah hal yang wajib bagi setiap pemilik usaha restoran. Hal tersebut
berfungsi untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menigkatkan APBD.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/pengertian-pajak-daerah/

http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/08/pajak_daerah-1.pdf

https://www.online-pajak.com/pajak-restoran

https://kumparan.com/kumparannews/penjelasan-aturan-tarif-ppn-di-restoran

Anda mungkin juga menyukai