Pajak Restoran
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pajak Daerah dan Retribusi
Dosen Pengampu :
Lili Safrida, SE, M.Si, Ak, CA
Kelompok 6
Di Susun Oleh :
1. Tiara Aryanti Putri (1900312320025)
2. Nika Nurpersi (1900312320026)
3. Florentina Dore Ema Sitepu (1900312320070)
4. Nita (1900312320082)
5. Petrus Joe Natan (1900312310085)
6. Muhammad Hafiz Al Hadi (1900312310036)
DIPLOMA III
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN
BANJARMASIN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pajak Restoran ini tepat pada
waktunya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak Restoran......................................................................................... 3
B. Pajak Restoran bukan PPn.......................................................................................... 3
C. Objek dan Subjek Pajak Restoran.............................................................................. 3
D. Tarif Pajak Restoran .................................................................................................. 4
E. Cara Menghitung Pajak Restoran............................................................................... 5
F. Cara Membayar Restoran........................................................................................... 7
G. Cara Melaporkan Pajak Restoran............................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pajak Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah, yangdiharapkan dapat
membantu pembiyaan dareah untuk melaksanakan otonominya, yaitu mampu mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri disamping penerimaan yang berasal dari pemerintah berupa
subsidi / bantuan. Sumber pajak daerah tersebut diharapkan menjadi sumber pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan daerah untuk meningkatakan pemerataan
kesejahteraan rakyat. Kemampuan pajak daerah yang dimilki setiap daerah merupakan salah
satuindikator kesiapan pemerintah daerah dalam berotonomi daerah. Oleh karena itu perolehan
pajak daerah diarahkan untuk meningkatakan PAD yang digunakan untuk menyelenggarakan
otonomi dareah yang secara konseptual diharapkan memiliki kemampuan nyata dan bertanggung
jawab. Tuntunan kemampuan nyata inidiharapkan bersumber dari kemampuan menyiasati
penerimaan pajak daerah melalui upaya-upaya yang dapat dilakukan sehingga terjadi
peningkatan dari waktu kewaktu. Industri makanana atau restoran adalah sebuah industri yang
luar biasa. Industri restoran penuh potensi, prospek, dan dapat berkembang dengan sangat cepat.
Seiring dengan perkembangan usaha restoran, akan diikuti pula dengan kebijakan-kebijakan
dibidang pajak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pajak Restoran?
2. Apa Pajak Restoran bukan PPn?
3. Apa saja Objek dan Subjek Pajak Restoran
4. Bagaiamana Tarif Pajak Restoran ?
5. Bagaimana Cara Menghitung Pajak Restoran?
6. Bagaimana Cara Membayar Restoran?
7. Bagaimana Cara Melaporkan Pajak Restoran?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahi Pengertian Pajak Restoran?
2. Untuk mengetahui Pajak Restoran bukan PPn?
1
3. Untuk mengetahui apa saja Objek dan Subjek Pajak Restoran
4. Untuk mengetahui Tarif Pajak Restoran
5. Untuk mengetahu Cara Menghitung Pajak Restoran?
6. Untuk mengetahui Cara Membayar Restoran?
7. Untuk mengetahui Cara Melaporkan Pajak Restoran?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak Restoran
Menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), Pajak
Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Sedangkan definisi restoran di sini adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman
yang dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar,
dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.
3
b. Subjek Pajak Restoran
Subjek Pajak Restoran artinya subjek yang dikenakan atau dipungut PB1, yaitu
pembeli dari layanan yang disediakan oleh restoran tersebut.
Jadi, PB1 ini sebetulnya tidak dibebankan kepada pemilik restoran, akan tetapi dikenakan
pada pembeli atau konsumennya. Pembeli makanan/minuman membayarkan PB1 bersamaan
pada saat melakukan pembayaran karena Pajak Restoran tersebut sudah tertera dalam struk
pembelian. Sedangkan yang tidak termasuk dalam objek pajak, yaitu pelayanan yang
disediakan restoran yang pengelolaannya tergabung atau menjadi satu manajemennya dengan
sebuah hotel. Selain itu, pelayanan yang disediakan oleh suatu restoran yang nilai
penjualannya tidak melebihi Rp 200.000.000 per tahun, maka tidak termasuk ke dalam objek
pajak.
4
ditentukan oleh masing-masing restoran, namun biasanya tidak sama atau lebih rendah
dibanding PB1, yakni sekira 5% atau 7% bahkan ada juga yang mencapai 10%.
Tarif Pajak Restoran di 17 Kota Besar
Berikut adalah beberapa kota besar di Indonesia dengan ketentuan besar tarif PB1 yang
diberlakukan pemerintah kabupaten/kota.
5
DPP Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya
diterima oleh resto tersebut. Jumlah pembayaran itu biasanya termasuk biaya layanan
(service charge) yang biasanya dikenakan oleh restoran. Jadi, angka DPP ini
diperoleh setelah mengalikan antara jumlah harga dari item yang dibeli konsumen
dengan tarif service charge.
Rumus Pajak Restoran (PB1) = DPP x Tarif Pajak Restoran
b. Contoh Penghitungan Pajak Restoran
Pak Kelik membeli Nasi Goreng satu porsi seharga Rp50.000 dengan segelas Es Teh
Manis seharga Rp15.000 serta Tahu Goreng dan Telur Dadar masing-masing Rp5.000
dan Rp10.000 di Restoran AAA. Restoran AAA memberlakukan biaya layanan
(service charge) sebesar 5%. Restoran ini berada di Jakarta dengan tarif PB1 yang
ditetapkan Pemda adalah 10%.
Maka, PB1 yang harus dibayarkan oleh Pak Kelik dan total uang yang harus
dikeluarkan untuk membeli makan dan minuman tersebut adalah?
= 5% x Rp80.000
= Rp4.000
Pajak Restoran/PB1
= Rp80.000 + Rp4.000
= Rp84.000
= Rp84.000 x 10%
= Rp8.400
Total Harga
6
Jumlah harga keseluruhan dari pembelian makanan dan minuman di Restoran AAA tersebut
adalah:
= DPP + PB1
= Rp84.000 + Rp8.400
= Rp92.400
PB1 yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat usaha tersebut berada atau berlokasi.
Masa pajak dalam menghitung, menyetor, dan melaporkan PB1 yang terutang dilakukan dalam
jangka waktu satu bulan kalender.
a. Masa Pajak
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 bulan takwim
Bagian dari bulan dihitung satu bulan penuh
b. Saat Terutang
Pajak Restoran yang terutang terjadi pada saat pembayaran kepada pengusaha atas
pelayanan di restoran
Dalam hal pembayaran dilakukan sebelum pelayanan restoran diberikan, pajak terutang
pada saat terjadi pembayaran
7
Dilanjutkan pembuatan NPWPD (Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah)
Selanjutnya menuju ke loket pembayaran
BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesimpulan
Menurut Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), Pajak
Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. pajak yang muncul pada
setiap struk pembelian makanan dan minuman itu bukanlah PPN, melainkan Pajak Restoran
atau Pajak Bangunan 1 (PB1). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).
Objek pajak restoran sesuai dengan pasal 37 ayat (1) dan (2) UU PDRD, yang menjadi
objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran dari pelayanan
penjualan makanan/minuman yang dikonsumsi pembeli, baik dikonsumsi di tempat
pelayanan maupun di tempat lain (dibawa pulang). Sedangkan Subjek pajak restoran artinya
subjek yang dikenakan atau dipungut PB1, yaitu pembeli dari layanan yang disediakan oleh
restoran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/14194772/Pengertian-pajak-restoran/
9
https://flazztax.com/2020/06/24/kenali-jenis-pajak-restoran-yang-dikenakan-atas-usaha-kulliner-
anda/
https://klikpajak.id/blog/perhitungan/pajak-restoran-pengertian-tarif-hitung-bayar-dan-lapor-pb1/
10